Anda di halaman 1dari 15

HERBAL ANTI NYERI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas : Perawatan Komplementer


Dosen Pembimbing : Siswoto, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh :

Afriliatus Sholeha (14.401.20.001)


Ahmad Baihaqi (14.401.20.002)
Ahmad Dedi Riyadi (14.401.20.003)
Alfiatus Mutmainnah (14.401.20.004)
Amalya Dela Avissyah (14.401.20.005)
Anisa Lailatus Sarifah (14.401.20.006)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN
KRKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul ”Herbal Anti Nyeri”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan
Komplementer. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi Mahasiswa D-3 Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida.

Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku dan artikel.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh
karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi semua pihak.
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kalibaru, 14 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Tujuan .......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Herbal Anti Nyeri........................................................................................... 2


B. Penyebab Nyeri ............................................................................................................ 2
C. Patofisiologi Nyeri ....................................................................................................... 3
D. Macam-Macam Herbal Untuk Nyeri ........................................................................... 4
E. Mekanisme Herbal Untuk Pengobatan Nyeri .............................................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ................................................................................................................... 10

3.2 Saran ......................................................................................................................... 10

GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemakaian herbal sebagai obat-obatan tradisional telah diterima luas di negara-
negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan dalam 20 tahun terakhir
perhatian dunia terhadap obat-obatan tradisional meningkat, baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara-negara maju. World Health Organization (WHO) atau
Badan Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa hingga 65% dari penduduk negara maju
menggunakan pengobatan tradisional dan obat-obat dari bahan alami. (RI, 2014)

Indonesia merupakan negara besar yang terkenal karena keanekaragamannya,


salah satunya adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya tumbuhan.
Selain itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai
macam pengetahuan tentang obat tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari
tumbuhan. Banyak dari jenis tumbuhan itu telah ribuan tahun digunakan oleh nenek
moyang bangsa Indonesia dan dokter sebagai bahan obat atau jamu tradisional untuk
berbagai macam penyakit dan memberikan hasil yang baik bagi pemeliharaan
kesehatan serta pengobatan (Mills, 1996). Di bumi ini diperkirakan terdapat 40.000
spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 30.000 spesies hidup di kepulauan
Indonesia dan sekurang-kurangnya 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, tetapi baru
300 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional dan industri
obat tradisional. (RI, 2014)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa mampu memaahmi materi kuliah tentang Herbal Anti Nyeri
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa mampu memahami Definisi herbal anti nyeri
b. Agar mahasiswa mampu memahami Jenis-jenis herbal anti nyeri

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Herbal Anti Nyeri


Herbal anti nyerti atau biasa disebut Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat (Aziddin, 2017)
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman (BPOM, 2014). Ciri dari obat tradisional yaitu bahan bakunya
masih berupa simplisia yang sebagian besar belum mengalami standardisasi dan belum
pernah diteliti. Bentuk sediaan masih sederhana berupa serbuk, pil, seduhan atau
rajangan simplisia, klaim kahsiatnya masih berdasarkan data empiris. Obat tradisional
sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
(Aziddin, 2017)
Masyarakat banyak menggunakan obat sebagai pilihan mereka untuk
mengurangi rasa nyeri. Obat yang digunakan bisa dipilih yang secara sintesis atau
tradisional (herbal). Obat sintesis dipercaya dapat bekerja cepat dan pastinya sudah
banyak penelitian bahwa pasti dapat menghilangkan nyeri. Tetapi memiliki efek
samping dan harga yang lebih mahal dibandingkan obat tradisional dari tanaman herbal.
Kebutuhan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tanaman yang bekerja sebagai
analgesik dapat dibutuhkan oleh masyakat. Terlepas dari obat sintetis, tanaman herbal
sudah tersebar luas diberbagai daerah. Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat
berbagai tanaman herbal yang memungkinan untuk digunakan dalam mengurangi rasa
nyeri. Dalam tulisan ini, merupakan upaya dengan tujuan memberikan gambaran umum
mengenai berbagai tanaman herbal tertentu yang dapat digunakan bersama dengan
beragam dosis yang telah dipelajari mengenai aktivitas analgesiknya. (Fauzan, 2015)

B. Penyebab Nyeri

2
Nyeri berhubungan dengan banyak penyakit. Banyak penyakit yang dapat
menimbulkan rasa nyeri di persarafan, seperti infeksi HIV, herpes, cedera, kanker,
diabetes, penyakit autoimun,penekanan akar saraf di tulang belakang, diabetes,
kekurangan vitamin B6, B12, dsb.

Definisi nyeri saraf adalah nyeri akibat serabut saraf yang rusak, cedera atau
mengalami gangguan fungsi. Rasa nyeri timbul akibat respon saraf yang menerima rasa
nyeri baik dari dalam maupun dari luar tubuh lalu membawa sensasi tersebut ke dalam
otak. Nyeri saraf tidak selalu disertai nyeri yang hebat, namun hampir selalu disertai
tingkat kepekaan nyeri yang tidak normal berupa ketidaknyamanan terus menerus
hingga nyeri yang tidak tertahankan.

Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa mati rasa, panas, geli, nyeri seperti
tertusuk,seperti sengatan listrik,rangsangan ringan mencetuskan rasa nyeri,
kesemutan. Selain akibat kerusakan saraf tepi, kerusakan dan cedera pada otak dan
sumsum tulang belakang juga menyebabkan nyeri saraf.Jenis nyeri saraf juga
dilihat dari tipe saraf yang terkena.

Sedangkan definisi nyeri akut adalah sensasi jangka pendek yang menyadarkan
kita akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai gejala,
bukan sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis. Nyeri kronis
adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

Sistem saraf anda menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh
selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasa
terbakar, mati rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal ini terjadi karena kerusakan pada
saraf. Nyeri jangka panjang dapat menyebabkan kegelisahan, depresi,ketergantungan
obat penghilang nyeri, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, sakit kepala. Hal ini
dapat menghambat aktivitas sehari hari.

C. Patofisiologi Nyeri
Nyeri adalah fenomena klinis yang kompleks, dan nyeri merupakan suatu gejala
jika berlangsung akut, tetapi penyakit bila berlangsung kronis. Kenyataannya sering
kali kurang mendapat perhatian dan terapi terhadapnya juga kurang (undertreated).
Klinisi sering mengabaikan nyeri dan memandangnya hanya sebagai gejala saja, tidak

3
memperhatikan bagaimana nyeri terutama yang berlangsung kronis dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan baik aktual maupun
potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Adakalanya
beberapa individu mengalami nyeri tanpa disertai kerusakan jaringan / trauma yang
jelas atau mengalami nyeri yang berkepanjangan hingga berbulan-bulan atau menahun.
Nyeri neuropatik adalah nyeri yang disebabkan oleh lesi primer atau disfungsi
pada sistem saraf perifer atau sentral. Hal ini berbeda dengan nyeri nosiseptik yaitu
nyeri yang disebabkan oleh stimulasi perifer serabut saraf Aδ dan polimodal-C fiber
karena substansi algogenik ( histamin, bradikinin, substansi P, dll ). Perubahan patologi
yang menyertai nyeri neuropatik mencakup sensitisasi perifer atau sentral yang
berkepanjangan, kegagalan sistem inhibisi akibat sensitisasi sentral, dan interaksi
abnormal antara sistem saraf simpatetik dan somatik.Nyeri neuropatik dapat
disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang mendasarinya, misalnya diabetes
melitus, herpes zoster, AIDS, atau cedera medula spinalis.Karakteristik nyeri
neuropatik adalah tajam seperti tertusuk-tusuk, kesemutan, baal, panas seperti terbakar,
dan sering disertai gejala sensorik abnormal misalnya alodinia atau hiperalgesia.
Gejala nyeri neuropatik yaitu mencakup alodinia dan hiperalgesia kronik.
Alodinia adalah nyeri yang disebabkan oleh stimulus yang sebenarnya tidak
menimbulkan respon nyeri pada keadaan normal ( misalnya sentuhan halus ).
Hiperalgesia adalah respon yang berlebihan terhadap stimulus noksius.Hiperalgesia
primer disebabkan oleh sensitisasi C-fiber yang terjadi segera pada area yang
mengalami kerusakan, sedangkan hiperalgesia sekunder disebabkan oleh sensitisasi
neuron kornu dorsalis.
D. Macam-Macam Herbal Anti Nyeri
1. Minyak Esensial
a. Lavender
b. Rosemary
c. Peppermint
d. Kayu Putih
2. Cengkeh
3. Kulit Pohon Willow
4. Kunyit

4
5. Jahe
6. Capsaicin
E. Mekanisme Herbal Untuk Pengobatan Nyeri
Rasa nyeri harus segera ditangani agar tidak mengganggu aktivitas.
Kebanyakan orang akan lari ke apotek untuk membeli obat pereda rasa nyeri yang dijual
bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen.
Penggunaan obat tersebut memang efektif, namun akan menimbulkan efek
samping jika digunakan dalam jangka panjang. Mengonsumsi obat akan membuat
ketergantungan hingga dampak yang merugikan. Terkadang bahan alami menjadi
pilihan ketika seseorang ingin meredakan rasa nyeri tanpa harus memiliki efek samping
yang berkepanjangan.
Berikut 8 bahan alami untuk meredakan nyeri yang dikutip dari Healthline dan
Medical News Today:
1. Minyak esensial
a. Minyak esensial lavender
Biasanya orang menggunakan minyak lavender untuk menghilangkan
rasa sakit, membantu tidur, dan meredakan kecemasan. Sebuah studi skala kecil
tahun 2012 menemukan bahwa menghirup minyak lavender dapat mengurangi
rasa sakit yang terkait dengan sakit kepala migrain Otoritas pengendalian
makanan dan obat di AS (FDA) saat ini tidak mengatur bahan dan dosis minyak
esensial. Oleh karena itu mereka menyarankan untuk menggunakan dosis
esensial lavender ini dengan hati-hati. Mereka juga menyarankan berkonsultasi
dengan dokter sebelum menggunakan minyak esensial baru. Selain itu,
pengguna dilarang menelan minyak esensial, karena bisa menjadi racun. Jika
mengoleskan minyak secara topikal, selalu encerkan dalam minyak pembawa.
b. Minyak esensial rosemary
Rosemary adalah minyak esensial lain yang dapat meredakan nyeri.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa tanaman rosemary, Rosmarinus
officinalis L., dapat membantu mengobati sakit kepala, nyeri otot dan tulang,
serta kejang. Rosemary juga dapat mengurangi peradangan, mengendurkan otot
polos, dan meningkatkan daya ingat. Cara menggunakannya dengan
mengencerkan minyak esensial dalam minyak pembawa seperti minyak zaitun.
Gunakan tiga hingga lima tetes minyak esensial untuk setiap ons minyak

5
pembawa.
c. Minyak esensial peppermint
Minyak peppermint berasal dari tanaman Mentha piperita L. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tanaman peppermint memiliki efek
antiinflamasi, antimikroba, dan pereda nyeri. Senyawa aktif dalam minyak
peppermint termasuk carvacrol, menthol, dan limonene. Orang sering
menggunakan minyak esensial peppermint encer sebagai pengobatan topikal,
artinya mereka menggosokkan minyak yang diencerkan ke area yang terasa
sakit atau nyeri. Para peneliti juga melaporkan bahwa mengoleskan minyak
peppermint ke pelipis dan dahi dapat meredakan sakit kepala karena tegang.
Hindari mengoleskan minyak peppermint pada kulit yang rusak. Ini dapat
menyebabkan reaksi alergi, jadi lakukan tes di tempat sebelum menggunakan
minyak peppermint di area yang sakit. Jangan gunakan minyak peppermint di
sekitar anak-anak.
d. Minyak esensial kayu putih
Minyak esensial lain, dalam daftar cara alami untuk menghilangkan rasa
sakit ini adalah minyak kayu putih. Obat herbal dari tanaman Eucalyptus ini
dapat membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan radang pada tubuh. Satu
studi 2013 menemukan bahwa menghirup minyak kayu putih mengurangi rasa
sakit dibandingkan dengan minyak almond. Peserta menghirup minyak kayu
putih selama 30 menit per hari selama 3 hari. Mereka semua pulih dari operasi
penggantian lutut.
2. Cengkeh
Minyak cengkeh memberikan sensasi lega pada rasa sakit seperti sakit
gigi. Kandungan eugenol didalamnya mampu merinankan nyeri karena
senyawa inimemiliki memiliki sifat anti inflamasi. Ceengkeh juga bersifat
antbakteri, antijamur, dan anti oksidan. Karena efek inilah, cengkeh sering
digunakan untuk mengurangi nyeri pada sakit gigi. (J, 2012)
Namun tidak disarankanuntuk menggunakan minyak cengkeh yang
teralu sering karena beresiko merusak gigi dan gusi. Tidak hanya itu, minyak
cengkeh yang tidak sengaja tertelan juga dapat menimbulkan efek
samping berupa sakit perut, diare sampai rasa perih dihidung dan tenggorokan.
(J, 2012)

6
Berasal dari tanaman Eugenia caryophyllata, sebagai obat rumahan
untuk menghilangkan rasa sakit akibat sakit gigi. Bahan aktif dalam cengkih
adalah eugenol, pereda nyeri alami yang juga digunakan dalam beberapa obat
gosok. Cengkih dapat ditemukan dalam bentuk kapsul, bubuk dan minyak.
Mengoleskan sedikit minyak cengkih pada gusi dapat meredakan sakit
gigi untuk sementara sampai pergi ke dokter gigi. Sebuah studi tahun 2006
menemukan gel cengkeh sama efektifnya dengan gel benzokain, yang
merupakan gel topikal yang sering digunakan dokter gigi untuk mengurangi
nyeri jarum. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat seberapa efektif
cengkih dapat meredakan nyeri jenis lain.
3. Kulit Pohon Willow
Kulit pohon willow putih mengandung zat kimia salicin, yang mirip
dengan bahan utama aspirin (Bayer). Awalnya, orang mengunyah kulitnya
sendiri untuk menghilangkan rasa sakit dan demam. Sekarang kulit pohon
willow dijual sebagai ramuan kering yang bisa diseduh seperti teh. Itu juga
datang sebagai suplemen cair atau dalam bentuk kapsul.
4. Kunyit
Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat tradisional
untuk berbagai jenis penyakit. Senyawa yang terkandung dalam kunyit
(kurkumin dan minyak alsiri) mempunyai peranan sebagai antioksidan,
antitumor, antikanker, antimikroba, antipikun, dan antiracun. Secara tradisional
kunyit sering digunakan oleh masyarakat di berbagai Negara untuk mengobati
berbagai jenis penyakit, seperti penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit,
gigitan serangga, penyakit mata, cacar, sakit perut (diare, sembelit, kembung),
gangguan pencernaan, gangguan hati, asma, menghilangkan gatal-gatal dan
penyakit kulit lain, mengurangi rasa nyeri dan sakit pada penderita rematik
arthtritis. Di beberapa Negara seperti Madagaskar, Cina, India, dan Yunani,
kunyit sering digunakan sebagai antiparasit, antiinfeksi, antiperiodic, astringen,
diuretik, perangsang, dan tonik. Selain itu juga sebagai obat luka, sakit perut,
penyakit hati, dan gangguan saluran kencing. (Dirjen, 2015)
pada kunyit dipercaya dapat digunakan sebagai antioksidan, analgetika,
anti-mikroba, anti-inflamasi, dan dapat membersihkan darah. Senyawa aktif
yang terkandung pada kunyit yaitu curcumine. Secara lebih spesifik kandungan
curcumine dapat menghambat terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX)

7
sehingga dapat menghambat dan mengurangi terjadinya inflamasi dan akan
mengurangi serta menghambat kontraksi uterus yang meyebabkan nyeri haid.
Kebiasaan minum produk herbal/jamu salah satunya adalah ramuan kunyit yang
dikenal dengan sebutan kunyit asam. Kunyit asam bukanlah hal asing bagi
masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Madura. Jamu dikategorikan sebagai
minuman tradisional karena menggunakan bahan-bahan alami seperti tumbuh-
tumbuhan berkhasiat yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat secara turun
menurun. Produk herbal/jamu atau fitofarmaka saat ini memang sedang menjadi
alternatif utama bagi para wanita yang ingin mrngurangi rasa nyeri dismenorea
tanpa mendapat efek samping, salah satunya adalah dengan minum kunyit asam.
(Mutmainah, 2014)

Kunyit mengandung senyawa kurkumin, antioksidan yang membantu


melindungi tubuh dari molekul radikal bebas yang dapat merusak sel dan
jaringan. Kunyit juga dapat digunakan untuk pengobatan berbagai kondisi,
termasuk gangguan pencernaan, bisul, sakit perut, psoriasis, kanker. Sebuah
studi skala kecil tahun 2014 menemukan bahwa ekstrak temulawak sama
efektifnya dengan ibuprofen untuk manajemen nyeri dalam pengobatan
osteoartritis lutut ketika seseorang meminumnya selama 4 minggu.
5. Jahe
Jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol yang terbukti
memiliki efek analgesik dan anti inflamasi. Berdasarkan hasil studi yang
diterbitkan dalam The Journal Of Pain menemukan mengonsumsi sedikit jahe
setiap hari dapat membantu menjaga peradangan tetap rendah dan juga bisa
membantu meringankan nyeri otot dari cidera yang di sebabkan oleh olahraga .
sebuah penelitian serupa menemukan bahwa jahe yang dikonsumsi setelah
latihan olahraga dapat membantu mencegah nyeri otot berkembang dalam
beberapa harri setelah latihan. Adapun jenis jahe yang berbeda terutama Jahe
merah, jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi dan
kandungan kimia gingerol dalam jahe merah mampu memblokir prostaglandin
sehingga dapat menurunkan nyeri. (Lentera, 2012)
Jahe mempunyai kandungan anti inflamasi yang dapat membantu
meringankan mual, radang sendi, sakit kepala, kram akibat menstruasi dan nyeri

8
otot. Anda bisa mengonsumsi jahe dengan sayuran, teh ataupun mengompres
jahe didaerah yang sakit. (Budi, 2011)
Jahe adalah akar yang menjanjikan sebagai pereda nyeri alami. Sebuah
tinjauan sistematis tahun 2015 menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram jahe
per hari dapat mengurangi nyeri otot akibat latihan ketahanan dan berlari ketika
orang meminumnya setidaknya selama 5 hari. Para peneliti juga menyarankan
bahwa jahe dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi peradangan yang
berhubungan dengan olahraga.
6. Capsaicin
Orang juga menggunakan capsaicin yang hadir dalam cabai, untuk
menghilangkan rasa sakit alami. Zat ini dapat menyebabkan sensasi terbakar
atau kesemutan ringan ketika seseorang mengoleskannya secara topikal. Sebuah
studi 2011 mencatat peran penting yang dimainkan krim dan tambalan topikal
capsaicin dalam manajemen nyeri. Banyak produk pereda nyeri mengandung
capsaicin. Para peneliti belum yakin mengapa itu mengurangi rasa sakit, tetapi
beberapa percaya bahwa itu mengurangi kepekaan kulit terhadap rasa sakit
dengan bekerja pada serat nociceptor. Ini adalah saraf yang membawa sinyal
rasa sakit.
Pengobatan herbal atau bahan alami dapat memberikan manfaat
kesehatan lain di samping efek penghilang rasa sakit, seperti memiliki efek
antioksidan untuk membantu tubuh tetap sehat. Namun pereda nyeri alami
mungkin tidak efektif untuk semua jenis nyeri. Bahan-bahan tersebut mungkin
saja kurang efektif apabila rasa sakit lebih parah. Jika merasakan rasa sakit yang
parah, maka harus periksa dan konsultasi dengan dokter. Bagi penderita
meminum obat pereda nyeri tradisional sesuai resep dan bimbingan dari dokter
merupakan cara paling aman dan efektif untuk mengatasi rasa sakit.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Herbal anti nyerti atau biasa disebut Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyaraka. Contoh bahan herbal anti nyeri seperti Jahe, Jahe Merah, Kunyit dan
Minyak Cengkeh yang masing-masing dari bahan tersebut sama-sama untuk
mengurangi rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu.

B. Saran

Kita sebagai tenaga kesehatan tidak hanya terfoku pada obat-obatan yang dari
Rumah Sakit maupun Aptik sekitarnya, Namun Obat herbal juga kita butuhkan untuk
mengobati pasien, tetapi kita harus tahu bahwa penggunaan obat herbal ini ada
batasanya, sehinggan kita harus mempelajari lebih dalam lagi materi tentang obat
herbal.

Sekian Makalah yang saya buat, apabila ada kesalahan dalam penyusunan
makalah mohon dimaklumi, kritik dan saran sangat saya butuhkan dari para pembaca
makalah ini.

10
GLOSARIUM

Anti-inflamasi = kelas obat yang sama memberikan efek analgesic dan antipiretik

Curcumin = senyawa aktif yang ditemukan pada kunir, berupa polifenol.

Etanol = sejenis caian yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

Flavonoid = kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan


makanan yang bersalal dari tumbuhan.

Gingerol = senyawa yang terkandung dalam oleoresin jahe. Senyawa yang velatil
dan tidak larut dalam air, yang bermanfaat sebagai obat meredakan
migran, mual muntah saat kehamilan.

Polifenol = zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dan
molekulnya.

Menthol = senyawa yang efeknya dingin ssat digunakan sehingga dimanfaatkan


untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan.

SOAL

1. Apa yang dimaksud obat herbal galenik ? Jelaskan dan berikan contohnya
2. Apa yang dapat menyebabkan nyeri?
3. Nyeri kronis dapat menimbulkan?
4. Nyeri neuropatik dapat disebebkan oleh?
5. Apa saja macam-macam obat herbal anti nyeri?
6. Mengandung apakah minyak esensial sehingga dapat mengurangi rasa nyeri?
7. Senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan minyak alsiri) mempunyai
peranan sebagai?
8. Hiperalgesia adalah?
9. Nyeri adalah?
10. Sebutkan karakteristik nyeri neuropatik?
DAFTAR PUSTAKA

Aziddin, S. (2017). Pengobatan Tradisional Daerrah Kalimantan Selatan. Bandung :


Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan.

Budi, S. (2011). Pertumbuhan Tanaman Jahe Balitro Bogor. Yogyakarta: Cahaya Atma.

Dirjen, P. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional. Jakarta : Rineka
Cipta.

Fauzan, M. (2015). Tanaman Yang Memiliki Aktifitas Analgesik. Jakarta Timur: PT Gramedia.

J, T. (2012). Manfaat Eugenol Cengkeh Pada Berbagai Industri di Indonesia. Jakarta : Swadya.

Lentera, T. (2012). Khasiat Dan Manfaat Jahe Merah . Jakart: Agromedia Pustaka.

Mutmainah. (2014). Karakteristik Penggunaan Obat Tradisional . Pakipo: STIKES Bhakti


Partiwi Luwu Raya.

RI, K. (2014). Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Jakarta: PT Sumber Daya Kesehatan
Manusia.

Saputri, Marisa Nanda Ayu. Bahan-bahan Alami Untuk Pereda Rasa Nyeri atau Pankiller.
https://tirto.id/bahan-bahan-alami-untuk-pereda-rasa-nyeri-atau-painkiller-fYXm. di
akses pada tanggal 14 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai