Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A
DENGAN DIAGNOSA LUKA BAKAR
(COMBUSTIO)

DI UGD PUSKESMAS SLEMAN

Kelompok 4

1. Freonika (3020193494)
2. Gita Cahyani(3020193495)
3. Hanif Fatma Yuanita (3020193496)
4. Husnul Junaidah (3020193497)
5. Ihsan Yoga Dwi P.(3020193498)
6. Ika Bella Wulandari (3020193499)
Definisi Luka bakar (combustio)
Luka bakar (combustio) yaitu cedera (injuri) akibat kontak langsung atau terpapar
sumber panas (thermal), listrik, zat kimia, serta radiasi (Tutik, 2012). Luka bakar (combustio)
merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan, disebabkan suatu sumber kontak dengan
suhu sangat tinggi (api, air panas, bahan kimia, listrik, serta radiasi) (Moenadjat, 2014).

Luka bakar pada dasarnya merupakan peristiwa perpindahan panas yang sumber
panasnya dapat berfariasi seperti kontak langsung atau tidak langsung dengan api, listrik, bahan
kimia atau radiasi. Akibat akhir yang ditimbulkan berupa kerusakan jaringan kulit. Efek sistemik
dan mortalitas yang disebabkan oleh luka bakar sangat di tentukan oleh luas dan dalamnya kulit
yang terkenal luka (Sentat dkk, 2015)
Etiologi
Penyebab Luka Bakar yang tersering adalah terbakar api langsung yang
dapat dipicu atau di perparah dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, gas kompor rumah tangga, cairan dari tabung pemantik api, yang akan
menyebabkan luka bakar pada seluruh atau sebagian tebal kulit. Pada anak,
kurang lebih 60% luka bakar disebabkan oleh air panas yang terjadi pada
kecelakaan rumah tangga, dan umumnya merupakan luka bakar superfisial, tetapi
dapat juga mengenai seluruh ketebalan kulit (derajat tiga). (Febrianto, 2016)
Klasifikasi
Klasifikasi luka bakar menurut Tutik, 2012 adalah
sebagai berikut:
 Luka bakar karena api atau benda panas
lainnya (burn).
 Luka bakar karena air panas.
 Luka bakar karena minyak panas.
 Luka bakar karena bahan kimia yang bersifat
asam dan basa yang kuat.
 Luka bakar karena listrik atau petir.
 Luka bakar karena listrik radiasi.
 Luka bakar karena listrik ledakan.
Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh.
Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Destruksi jaringan
terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran
nafas atas merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam termasuk organ
visceral dapat mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama
dengan burning agent. Nekrosis dan keganasan organ dapat terjadi. Kedalam luka bakar
bergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan gen
tersebut. Pajanan selama 15 menit dengan air panas dengan suhu sebesar 56,1˚c
mengakibatkan cidera full thickness yang serupa. Perubahan patofisiologik yang
disebabkan oleh luka bakar yang berat selama awal periode syok luka bakar mencakup
hipoperfusi jaringan dan hipofungsi organ yang terjadi sekunder akibat penurunan curah
jantung dengan diikuti oleh fase hiperdinamik serta hipermetabolik. Kejadian sistemik
awal sesudah luka bakar yang berat adalah ketidakstabilan hemodinamika akibat
hilangnya integritas kapiler dan kemudian terjadi perpindahan cairan, natrium serta
protein dari ruang intravaskuler ke dalam ruanga interstisial.
Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan 2.
1. pemeriksaan urin
darah

3. foto toraks
Komplikasi
1. Infeksi
2. Penurunan volume darah
3. Suhu tubuh rendah
4. Masalah pernafasaan
5. Terbentuk jaringan parut
6. Masalah pada tulang dan sendi
Penatalaksanaan
Menurut Rahayuningsih (2012) mengatakan bahwa penanganan
pertama pada luka bakar antara lain
● Menjauhkan penderita dari sumber luka bakar
● Memadamkan pakaian yang terbakar
● Menghilangkan zat kimia penyebab luka bakar
● Menyiram dengan air sebanyak-banyaknya bila karena zat
kimia.
● Mematikan listrik atau buang sumber listrik dengan
menggunakan objek yang kering dan tidak menghantarkan
arus (nonconductive).
Asuhan keperawatan
KASUS:
Ny.A berumur 30 tahun di bawa ke UGD RSUD Sleman karena mengalami luka bakar.
Yang bertanggung jawab adalah anaknya Tn. E yang beralamatkan di Nogosari,Prambanan, Sleman,
Yogyakarta. Klien mengeluh mengalami luka bakar karena tersengat aliran listrik. Pengkajian dilakukan
pada tanggal 5 Agustus 2021 didapatkan bahwa klien mengalami luka bakar pada tangan kirinya, klien
mengatakan tangan kiri klien terasa nyeri dan perih, klien mengatakan skala nyeri sedang. Klien
mengatakan tangan kiri klien memerah. Hasil observasi menunjukan bahwa klien tampak meringis
sambil memegang daerah tangan yang terkena sengatan listrik, tangan kiri klien terdapat luka bakar, luka
bakar pada tangan kiri terlihat memerah, dengan skala nyeri 4. Pengkajian TTV didapatkan hasil TD:
110/70 mmHg, Pernafasan: 20x/menit, BB: 54 Kg Nadi: 78x/m, Suhu :36,9˚C, TB: 154 cm.
Pengkajian
Usia Pasien : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Nogosari,Prambanan, Sleman, Yogyakarta
Tanggal Masuk : Kamis, 5 Agustus 2021
Diagnosa Medis : Combustio (Luka Bakar)
Penanggung Jawab : Tn E (anaknya)

Keluhan Utama

Pasien masuk UGD RSUD Sleman dengan keluhan luka bakar pada tangan kiri akibat
sengatan listrik
Riwayat Penyakit Sekarang :

Tanda-tanda Vital :
Pengelompokan Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan tangan kiri klien 1. Klien tampak meringis.
terasa nyeri dan perih.
2. Luka bakar tampak memerah.
P: Luka bakar
3. Tanda-tanda vital :
Q: Seperti terbakar dan perih
TD : 110/70 mmHg
R: Tangan kiri
N : 78x/menit
S: 4
RR : 20x/menit
T: Terus menerus
S : 36,9℃
2. Klien mengeluh mengalami luka
bakar pada tangan kiri akibat sengatan
listrik.
3. Klien mengatakan tangan kiri klien
luka.
4. Klien mengatakan tangan kiri klien
memerah.
Analisa Data
Hari/ Tanggal Data Etiologi/ Problem
Faktor
Resiko
Kamis/5 Agustus DS : Nyeri Akut Agen cedera fisik
2021 1. Klien mengatakan
tangan kiri klien
tersengat listrik
2. Klien mengatakan
tangan kiri klien
luka
3. Klien mengatakan
tangan kiri klien
terasa nyeri dan
perih
P: Luka bakar
Q: Seperti terbakar
dan perih
R: Tangan kiri
S: 4
T: Terus menerus
DO :
1. Tangan kiri klien
terdapat luka bakar
2. Klien tampak
meringis sambil
memegang daerah
tangan yang terkena
sengatan listrik
3. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9℃
Lanjutan Kamis/5 Agustus DS : Kerusakan Agens cedera
2021 1. Klien mengatakan integritas kimiawi
tangan kiri memerah kulit
2. Klien mengatakan
perih pada luka
DO :
1. Tangan kiri klien
terdapat luka bakar
2. Luka bakar pada
tangan kiri terlihat
memerah
3. Persentasi luka
bakar sekitar 19 %
4. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9℃
Diagnos Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agen cidera kimiawi
(luka bakar)
Nursing Care Plane
Nursing Care Plane
Nursing Care Plane
Nursing Care Plane
Daftar Pustaka
Bulechek, Gloria, dkk. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Indonesia Edition.
Indonesia : Elsevier
Febrianto, Radityo, dkk. 2016. Hubungan Luka Bakar Derajat Sedang Dan Berat Menurut
Kategori American Burn Association Dan Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Sepsis Di Rsup Dr. Kariadi.
Herdman, T.H & S.Kamitsuru. 2018. NANDA- I Diagnosa Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC.
Kristanto, Erwin G., & Sonny JR Kalangi. 2013. Penentuan Derajat Luka Dalam Visum Et
Repertum Pada Kasus Luka Bakar. Jurnal Biomedik: JBM 5, no. 3.
Moenadjat. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
th
Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC), 5 Indonesian Edition.
Indonesia : Elsevier.
Rahayuningsih, T. 2012. Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi. Vol. 8.
Sentat, T & Permatasari, R. 2015. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea
Americana Mill) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar. Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol
1 (2).
Zukhrah, Siti. 2014. Studi Penggunaan Analgesik Natrium Metamizole pada Pasien Luka
Bakar ( Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar
Malang). Jurnal Keperawatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai