Anda di halaman 1dari 10

TRANSKULTURAL

DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 8 :

1. Mellwanda Riski : 142012018015


2. Siti Zulaiha : 142012018026

Dosen Pembimbing :

Syafaruddin, S.Sos, M.Kes

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019 – 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Transkultural Nursing.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi terciptanya
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Aamiin.

Palembang, 02 Oktober 2017

Penyusun,

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI ...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
a. Latar Belakang ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................
a. Diversity (keragaman) Dalam Masyrakat .........................................................
b. Ragam Budaya dan Adat Istiadat ......................................................................
c. Perlindungan dan Promosi.................................................................................
d. Ekspresi Budaya ................................................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................
a. Kesimpulan ........................................................................................................
b. Saran ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan transkultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang


berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, niai-nilai, keyakinan tentang sehat
sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowladge yang
ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan
budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini menekankan
pentingnya peran keperawatan dalam memahami budaya klien

Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya culture shock maupun culture
imposition. Cultural shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau
beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien) sedangkan culture imposition
adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam mauoun terang-
terangan memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya
pada individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa
budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain.

Teory keperawatan transkultural matahari terbit, sehinnga di sebut juga sebagai sunrise model
matahari terbit (sunrise model ) ini melambangkan esensi keperawatan dalam transkultural yang
menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan
mengenai pandangan dunia (worldview) tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial yang,
bersyarat dalam lingkungan yang sempit. Dimensi budaya dan struktur sosial tersebut menurut
Leininger di pengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu teknologi, agama dan falsafah hidup, faktor sosial
dan kekerabatan, Peran perawatan pada transcultural nursing teory ini adalah menjebatani antara
sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan prosfesional
melalui asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat tersebut digambarkan oleh leininger. oleh
karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana tindakan keperawatan yang
akan diberikan kepada masyarakat. Jika di sesuaikan dengan proses keperawatan, hal tersebut
merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DIVERSITY (KERAGAMAN) DALAM MASYRAKAT

Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis; perihal ragam hal jenis kergaman yang di maksud di
sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesoponan serta
situasi ekonomi.

B. RAGAM BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT

Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata sebagai
manusia yang bersifat sosial. Budaya yang berupa norma, adat istiadat menjadi acuan perilaku
manusia dalam kehidupan dengan yang lain . Pola kehidupan yang berlangsung lama dalam
suatu tempat, selalu diulangi, membuat manusia terikat dalam proses yang dijalaninya. Ke
berlangsungaan terus–menerus dan lama merupakan proses internalisasi dari suatu nilai – nilai
yang mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir, pola interaksi perilaku yang kesemuanya
itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan (cultural nursing
approach).

- Selain itu ada beberapa budaya dalam transkultural nursing ;

a. Budaya, Adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi sertamemberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.

b. Nilai budaya, Adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan
keputusan.

c. Perbedaan budaya, Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan
yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yangdatang
dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
d. Etnosentris, Diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang
dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budaya nya adalah yang terbaik.

e. Etnis, Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.

f. Ras, Adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal
manusia.

g. Etnografi, Adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian
etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada
perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan
danorang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.

h. Care, Adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku
pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik
actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.

i. Caring, Adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.

j. Cultural Care, Berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan
dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan
bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.

k. Cultural imposition, Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan


kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang
dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.

C. PERINDUNGAN DAN PROMOSI

1. Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
normayang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut
Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya
padasetiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat

Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupan
nya,terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola
kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara
keadaanseimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-
sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).

3. Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi


perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas
kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan
yaitu :fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh
manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumahdi
daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun.
Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi
individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan
sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan tersebut.
Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan individu atau
kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.

4. Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatanyang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan
keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang
digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan (Leininger, 1991) adalah :

- Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan


kesehatan.Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang
relevanyang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan
statuskesehatannya,misalnya budaya berolah raga setiap pagi.

- Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.

Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu
klienberadaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawatmembantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukungpeningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan
yang berbauamis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani.

- Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien.

Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan.Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi
tidakmerokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan
sesuaidengan keyakinan yang dianut.

D. EKSPRESI BUDAYA

Ekspresi Budaya yang mencakup salah satu atau kombinasi bentuk ekspresi berikut ini:

a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa maupun puisi, dalam berbagai
tema dan kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya susastra ataupun narasi informatif;

b. musik, mencakup antara lain: vokal, instrumental atau kombinasinya;

c. gerak, mencakup antara lain: tarian, beladiri, dan permainan;

d. teater, mencakup antara lain: pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat;

e. seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari berbagai
macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, logam, batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-lain atau
kombinasinya; dan

f. upacara adat, yang juga mencakup pembuatan alat dan bahan serta penyajiannya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan Transkultural adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses


belajar dan praktek keperawatan yang focus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

B. Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada dalam
masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi masalah harus sesuai norma
yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan atau permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Dewi Murdiyanti Prihatin. Keperawatan Transkultular. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Putri, Dewi Murdiyanti Prihatin dan Nunung Rachmawati. 2018. Antarpologi Kesehatan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai