Anda di halaman 1dari 12

TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH / PENCANGKOKAN ORGAN TUBUH

MAKALAH INI UNTUK DIDISKUSIKAN

KELOMPOK 2

1. CINDY PUTRI AUREL 142012018002


2. MELLY TRISKA LUTFIANY 142012018016

Dosen Pembimbing : Dra.Sumiati,M.Ag

S1 KEPERAWATAN SEMESTER 1
STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMI 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Transplantasi Organ Tubuh “
shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para pengikutnya hingga akhir zaman .
Penulis mengucapkan Alhamdulillah , puji syukur kehadirat Allah SWT yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan lancar . Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
menambahkan ilmu kita khususnya dalam hal menulis karya tulis

Palembang , .................... 2018

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Sejarah Dan Perkembangan Transplantasi
1.1 Pengertian Transplantasi
1.2 Pembagian Transplantasi
1.3 Jenis-jenis Transplntasi
B. Transplantasi Dalam Pandangan Islam
2.1 Pandangan Menentang Transplantasi
2.2 Pandangan Mendukung Tranplantasi
C. Hukum Transplantasi Organ Tubuh
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga mengalami perkembangannya
di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuan di bidang kesehatan yaitu teknik transplantasi
organ. Transplanatsi organ merupakan suatut teknologi medis untuk penggantian organ tubuh pasien
yang tidak berfungsi dengan organ dari individu yang lain. Sampai sekarang penelitian organ masih
terus dilakukan.
Teknologi makin berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Akhir-akhir
ini teknologi kedokteran modern mampu melakukan transplantasi organ. Secara faktual, hal ini
sangat membantu pihak-pihak yang menderita sakit bisa sembuh kembali dengan penggantian
organnya yang sakit diganti dengan organ manusia yang sehat. Namun dalam pelaksanaannya banyak
kendala-kendala yang dihadapi. Maka dalam makalah ini kami akan berusaha mengupas tentang
permasalahan transplantasi organ. Tentunya makalan ini banyak sekali kekurangan-kekurangan,
maka kami menerima masukan dari pembaca.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah dan perkembangan Transplantasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Transplantasi ?
3. Bagaimana Transplantasi menurut pandangan islam ?
4. Adakah bagian-bagian organ yang halal dan haram apabila dilakukan ?
5. Apa hukum dalam islam tentang Transplantasi Organ ?

3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Transplantasi dan
mahasiswa diharapkan mampu untuk lebih mendalami tentang matei transplantasi dan juga diharpkan
agar terbentuk kerjasamayang baik antar mahasiswa
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Transplantasi
Transplantasi mulai populer di dunia kedokteran sejak pertengahan tahun 50-an. Dalam
melakukan teknik transplantasi terdapat problem yang sangat besar danberbahaya yaitu rejeksi
(penolakan) yang dapat menyebabkan komplikasi.Pada saat ini teknologi transplantasi sudah
sangat berkembang sehingga dapat dilakukan terhadap organ yang dulu tidak dapat
ditransplantasi. Transplantasi organ tubuh yang pertama kali sukses dilakukan adalah
transplantasi ginjal antara sepasang kembar identik.Setelah mendapat cukup pengalaman dengan
transplantasi ginjal, duniakedokteran mulai mengembangkan transplantasi hati, paru, dan jantung.
Transplantasi jantung pertama kali sukses dilakukan pada tahun 1967. Seiring perkembangan
teknologi kedokteran hingga kini sudah banyak organ atau jaringan yang dapat di
transplantasikan

1.1 Pengertian Transplantasi


Transplantasi adalah pengkajian organ atau jaringan tubuh yang fungsinya sudah tidak dapat
dipertahankan lagi dengan organ atau jaringan sehat yang berasal dari organ lain atau tubuh
sendiri (Nugroho, 1991).Transplantasi adalah memindahan organ tubuh dari orang sehat atau
mayat yang organ tubuhnya mempunyai daya hidup dan sehat kepada tubuh orang lain yang
memiliki organ tubuh yang tidak berfungsi lagi sehingga resipien (penerima organ tubuh) dapat
bertahan hidup secara sehat, tanpa ada suatu gangguan akibat dari proses transplantasi tersebut.
Dalam dunia kedokteran Transplantasi memiliki beberapa pengertian diantaranya:
Pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ketempat yang lain pada
tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Pergantian organ
atau jaringan tubuh yang tidak dapat berfungsi kembali dengan organ atau jaringan sehat yang
berasal dari tubuh sendiri atau dari tubuh orang lain. Pemindahan sel, jaringan maupun organ
hidup dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien atau dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya misalnya pencangkokan kulit ) yang bertujuan mengembalikan fungsi yang telah
hilang.
1.2 Pembagian Transplantasi
1. Dari organ hidup kepada orang hidup yang mengalami gangguan pada organ tubuh.Yang
dimaksud disini adalah donor organ tubuh bagi siapa saja yang memerlukan pada saat
si donir masih hidup. Donor semacam ini hukumnya boleh. Adanya hak milik organ
tersebut terhadap organ-organ tubuhnya berarti telah memberinya hak untuk
memanfaatkan organ-organ tersebut, yang berarti ada kemudahan menyumbangkan
organtubuhnya kepada orang lain yang membutuhkan organ tersebut dan adasuatu
kesepakatan diantara keduea belah pihak yang bersangutan.
2. Dari orang meninggal dunia kepada orang hidup yang mengalami gangguan pada organ
tubuh. Yang dimaksud disini adalah donor anggota tubuh dari orang yang sudah
meninggal kepada orang yang masih hidup yang membutuhkan organ tubuh. Hal ini
menurut agama kristen diperbolehkan apabila ada kesepakatan antara keluarga dari
penyumbang organ tubuh yang sudah meninggal kepada orang yang masih hidup dan
membutuhkan organtubuh tersebut.

1.3 Jenis – Jenis Transplantasi


Beberapa jenis transplantasi/pencangkokan, baik berupa sel, jaringanmaupun organ tubuh
sebagai berikut:

1. Transplantasi Autologus adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam
tubuh itu sendiri.
2. Transplantasi Autogenik adalah perpindahan dari satu tubuh ke tubuh yang lain yang
sama spesiesnya.
3. Transplantasi Singeni adalah perpindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang identik
4. Transplantasi Xenograft adalah perpindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang tidak
sama spesiesnya.

B. Transplantasi Dalam Pandangan Islam


Litelatur islam mengenai isu ini didominasi oleh pendekatan fikih. Dan persoalan utama yang
mendominasi fikih biasanya terbatas pada masala halal-haram, meskipun tidak selalu demikian
dalam islam pertanyaan penting mengenai apakah pencangkokan organ di perbolehkan oleh
agama di jawab dengan merujuk pada sumber tekstual utama (Qur’an dan hadits) maupun kitab-
kitab hukum fikih.
2.1 Pandangan yang menentang pencangkokan organ diajukan tiga alasan:

1. Kesucian hidup/tubuh manusia : setiap bentuk agresi terhadap tubuh manusia dilarang,
karena ada beberapa perintah yang jelas mengenai ini dalam al-quran. Dalam kaitan ini
ada satu hadis (ucapan) Nab iMuhammad yang terkenal yang sering dikutip untuk
menunjukan dilarangnya manipulasi atas tubuh manusia, meskipun sudah menjadi mayat ,
mematahkan tulang mayat seseorang adalah sama berdosa dan melanggarnya dengan mematahkan
tulang organ itu ketika ia masih hidup.
2. Tubuh manusia adalah amanah : hidup, diri, dan tubuh manusia padanya adalah bulan
miliknya sendiri, tapi pinjaman dari tuhan dengan syarat untuk dijaga, karena itu manusia
tak memiliki hak mendonorkannya padaorang lain.
3. Tubuh tidak boleh diperlakukan sebagai benda material semata , pencakokan dilakukan
dengan mengerat organ tubuh seseorang untuk dicangkokan ada tubuh orang lain, disini
dianggap sebagi benda meterial semata yang bagian-bagianya bisa dipindah-pindah tanpa
mengurangi ke tubuh-an seseorang.
2.2 Pandangan yang mendukung pencangkokan organ sebagai berikut :
1. Kesejahteraan publik (maslahah) : pada dasarnya manipulasi organ memang tidak
diperkenankan, meski demikian ada beberapa pertimbangan lain yang bisa
mengalahkan larangan itu, yaitu potensi nya untuk menyelamatkan hidup manusia,
yang mendapat bobot amat tingg idalam hukum islam. Dengan alasan ini pun, ada
beberapa kualifikasi yang mesti diperhatikan : pencakokan organ boleh dilakukan jika
tidak ada alternatif lain untuk menyelamatkan nyawa, derajat keberhasilanya cukup
tinggi ada persetujuan dari pemilik organ asli (atau ahli warisnya), penerima organ
sudah tau persis segala implikasi pencangkokan.

2. Altruisme : ada kewajiban yang amat kuat bagi Muslim untuk membantu manusia lain,
khususnya sesama Muslim, pendorongan organ secara sukarela merupakan bentuk
altruisme yang amat tinggi (tentu ini dengan anggapan bahwa si donor tida kmenerima
uang untuk tindakannya), dan karenanya dianjurkan. Sekali lagi, untuk itu pun ada
beberapa syarat:
1. Ada persetujuan dari donor
2. Nyawa donor tidak tercantum dengan pengambilan organ daritubuhnya
3. Pencangokan yang akan dilakukan berpeluang berhasil amat tinggi
4. Organ tidak d iperbolehkan transaksi jual-beli.

C . Hukum Transplantasi Organ Tubuh


1. Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Sehat
Apabila transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat,
maka hukumnya ‘Haram’, dengan alasan :
Firman Allah dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 195 :
َ َ ‫و ََالَ ت ُ ْلقُ ْوا بِأ َ ْي ِد ْي ُك ْم إ‬
‫لى الت َّ ْهلُ َك ِة‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan”.


Ayat tersebut mengingatkan manusia, agar jangan gegabah dan ceroboh dalam melakukan
sesuatu, namun tetap menimbang akibatnya yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri
donor, walaupun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan yang baik dan luhur.
Qaidah Fiqhiyyah :

ِ‫صا ِلح‬ ِ ‫لى َج ْل‬


َ ‫ب اْل َم‬ َ ‫ع‬َ ‫دَ ْر ُء اْل َمفا َ ِس ِد ُمقَدَّ ٌم‬
“Menghindari kerusakan/resiko, didahulukan dari/atas menarik kemaslahatan”.[6]

Berkaitan transplantasi, seseorang harus lebih mengutamakan menjaga dirinya dari kebinasaan,
daripada menolong orang lain dengan cara mengorbankan diri sendiri dan berakibat fatal,
akhirnya ia tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, terutama tugas kewajibannya
dalam melaksanakan ibadah.

2. Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Koma


Melakukan transplantasi organ tubuh donor dalam keadaan koma, hukumnya tetap haram,
walaupun menurut dokter, bahwa si donor itu akan segera meninggal, karena hal itu dapat
mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Allah, hal tersebut dapat dikatakan
‘euthanasia’ atau mempercepat kematian. Maka dari itu, mengambil organ tubuh donor dalam
keadaan koma, tidak boleh menurut Islam dengan alasan sebagai berikut :
Hadits Nabi, riwayat Malik dari ‘Amar bin Yahya, riwayat al-Hakim, al-Baihaqi dan
Daruquthni dari Abu Sa’id al-Khudri dan riwayat Ibnu Majah dari Ibnu ‘Abbas dan ‘Ubadah

‫ار‬ ِ َ‫ض َر َر َوال‬


َ ‫ض َر‬ َ َ‫ال‬
“Tidak boleh membuat madharat pada diri sendiri dan tidak boleh pula membuat
madharat pada orang lain”. [7]
Manusia wajib berusaha untuk menyembuhkan penyakitnya demi mempertahankan hidupnya,
karena hidup dan mati berada di tangan Allah. Oleh karena itu, manusia tidak boleh mencabut
nyawanya sendiri atau mempercepat kematian orang lain, meskipun hal itu dilakukan oleh dokter
dengan maksud mengurangi atau menghilangkan penderitaan pasien.

3. Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan Meninggal


Mengambil organ tubuh donor (jantung, mata atau ginjal) yang sudah meninggal secara
yuridis dan medis, hukumnya mubah, yaitu dibolehkan menurut pandangan Islam dengan
syarat bahwa :
Resipien (penerima sumbangan organ tubuh) dalam keadaan darurat yang mengancam
jiwanya bila tidak dilakukan transplantasi itu, sedangkan ia sudah berobat secara optimal baik
medis maupun non medis, tetapi tidak berhasil. Hal ini berdasarkan qaidah fiqhiyyah :

‫ت‬ ُ ‫الض َُّر ْو َراتُ ت ُ ِب ْي ُح اْل َم ْح‬


ِ ‫ظ ْو َرا‬
“Darurat akan membolehkan yang diharamkan”.[8]

Adapun dalil-dalil yang dapat menjadi dasar dibolehkannya transplantasi organ tubuh, antara
lain:
a) Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 195 yang telah kami sebut dalam pembahasan
didepan, yaitu bahwa Islam tidak membenarkan seseorang membiarkan dirinya dalam
bahaya, tanpa berusaha mencari penyembuhan secara medis dan non medis, termasuk
upaya transplantasi, yang memberi harapan untuk bisa bertahan hidup dan menjadi
sehat kembali.
b) Quran surah Al-Maidah ayat 32:

َ َّ‫َو َم ْن أَ ْحياَهَا فَ َكأَن َّما َ أ َ ْح َيا الن‬


‫اس َج ِميْعا‬
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
ia memelihara kehidupan manusia semuanya”.

Ayat tersebut menunjukkan bahwa tindakan kemanusiaan (seperti transplantasi) sangat


dihargai oleh agama Islam, tentunya sesuai dengan syarat-syarat yang telah disebutkan
diatas.
c) Hadits Nabi saw.

‫اح ٍد اْل َه َر ُم‬ َ ‫ض ْع دَاء ِإالَّ َو‬


َ ‫ض َع لَهُ دَ َواء‬
ِ ‫غي َْر دَاءٍ َو‬ َ َ‫تَدَ ُاو ْوا ِعبَادَ هللاِ فَإِ َّن هللا َلَ ْم ي‬
“Berobatlah kamu hai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah tidak meletakkan
suatu penyakit kecuali dia juga telah meletakkan obat penyembuhnya, selain penyakit
yang satu, yaitu penyakit tua”.

Oleh sebab itu, transplantasi sebagai upaya menghilangkan penyakit, hukumnya mubah,
asalkan tidak melanggar norma ajaran Islam.
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda pula :
“Setiap penyakit ada obatnya, apabila obat itu tepat, maka penyakit itu akan sembuh
atas izin Allah”. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir).[15]
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa transplantasi adalah pemindahan organ
tubuh dari orang sehat atau yang sudah mati yang organ tubuhnya mempunyai daya hidup dan
sehat kepada tubuh orang lainyang memiliki organ tubuh yang tidak berfungsi lagi sehingga
resipaen dapat bertahan hidup secara sehat, tanpa ada suatu gangguan akibat dari proses
transplantasi tersebut. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan pula bahwa sejarah Transplantasi
organ mulai populer di dunia kedokteran sejak pertengahan tahun 50-an. Pada saat ini teknologi
transplantasi sudah sangat berkembang sehingga dapat dilakukan terhadap organ yang dulut idak
dapat ditransplantasi. Setelah mendapat cukup pengalaman dengan transplantasi ginjal,dunia
kedokteran mulai mengembangkan transplantasi hati, paru, dan jantung. Transplantasi jantung
pertama kali sukses dilakukan pada tahun 1967.

2. Saran
Saran yang saya ingin sampaikan bagi para pembaca adalah apabila ingin melakukan transplantasi organ,
pahami betul dari mana organ tersebut berasal. Dari donor orang yang masih hidup atau kah donor
seseorang yang sudah meninggal. Usaha kan untuk mencari upaya penyembuhan lain sebelum memilih
transplantasi organ sebagai alternatif pengobatan.Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
mahasiswa kesehatan untuk mengetahui definisi transplantasi organ lebih jelas. Dengan demikian,
diharapkan makalah ini mampu untuk membantu para mahasiswa untuk memahami tentang
transplantasi organ dengan baik dan lebih jelas lagi. Kami juga mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca, supaya kita bisa membenahi makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://link24share.blogspot.com/2012/11/transplantasi-organ-tubuh-
dalam.html
2. https://id.scribd.com/document/105068961/Makalah-Agama-Transplantasi
3. https://id.scribd.com/doc/90274726/Makalah-Transplantasi-Organ

Anda mungkin juga menyukai