Anda di halaman 1dari 12

KONSEP TELENURSING DENGAN MEDIA KOMPUTER

MAKALAH INI UNTUK DIDISKUSIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Melly Triska Lutfiany 142012018016
2. Nabila Yudistya 142012018017
3. Nadella Prianis Utami 142012018018
4. Nidya Tama Waja 142012018019
5. Niken Olivia Saputri 142012018020
6. Nyayu Uswatun Hasanah 142012018021
7. Riska Nawang Laras Wati 142012018023
8. Satria Ariwibowo 142012018024
9. Sella Nandya Nurcahyati 142012018025
10. Siti Zulaiha 142012018026
11. Vanny Yoriko 142012018028

Dosen Pembimbing : Ns. Helsy Desvitasari, M. Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua. Sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Sistem Informasi Keperawatan dan diberi kesempatan membahas tentang “konsep
telenursing dengan media komputer“

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat berterima kasih apabila pembaca makalah ini bersedia memberikan kritik
dan saran, sehingga kami dapat lebih banyak belajar dan menjadi lebih baik dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

Palembang, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Telenursing............................................................................................ 2-4


B. Jenis Telenursing Care........................................................................................ 4-6
C. Implementasi Telenursing................................................................................... 6-7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diera perkembangan zaman yang semakin maju dan cangih, berbagai upaya
dilakukan untuk pemenuhan kesehatan termasuk didalamnya yaitu komunikasi antar
klien dangan tenaga medis yang menangani problem-problem kesehatan. Oleh sebab
itu,  juga karena faktor ketenega kerjaan yang dituntut semakin terdepan dan maju maka
telenursing menjadi solusi yang tepat.
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Telenursing ?
2. Apa saja jenis telenursing care ?
3. Bagaimana implementasi telenursing ?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang telenursing.
2. Mengetahui jenis-jenis telenursing care.
3. Mengetahui implementasi telenursing.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sistem
informasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Telenursing
Telenursing adalah penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi untuk
memberikan praktik keperawatan dari jarak jauh. Ini dapat menjadi sesuatu yang
sederhana seperti fax catatan medis ke pengiriman layanan keperawatan yang lebih
kompleks kepada pasien di rumah melalui penggunaan kamera dan teknologi komputer.
Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang
mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi
untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam
praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi,
dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam
pengambilan 4 keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung &
Bagley-Thompson, 2002 dalam Salim, 2010). Telenursing dapat diartikan sebagai
pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh.
Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain :
1) Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2) Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3) Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
4) Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
5) Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di
rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan
6) Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet
(American Nurse Assosiation, 1999).
Sebagai suatu sistem tentunya tidak luput dari kekurangan, antara lain : tidak adanya
interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan
pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi
seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat
gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang

2
sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasian
dokumen klien.
MANFAAT TELENURSING
Menurut Titik Suerni (2011) Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga
berdampak pada berkurangnya biaya perawatan (efektif dan efisiensi dari sisi biaya
kesehatan), mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah
cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan
kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta
meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena
dengan diterapkannya telenursing  semakin  meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga
dan meningkatkan kepatuhan. Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen
untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan
pelatihan khusus  dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini  bermanfaat
karena klien   membutuhkan dukungan yang  tidak mungkin didapatkan dengan kontak
langsung.
Penggunaan tehnologi dalam telenursing juga dapat menjadi dasar database data
keperawatan, yang terintegrasi dalam sistem informasi kesehatan/kedokteran.
Dalam praktek sehari-hari penerapan Informatika Kedokteran bisa dilihat seperti:
1.  Proses pengolahan data
Data adalah tulang punggung proses informatika selanjutnya. Dalam bidang ini
dipelajari bagaimana memperoleh dan mengeluarkan data, merawat data, dll.
Kesemuanya dibutuhkan agar pengambilan keputusan manusia bisa dipercepat.
2.  Telekomunikasi
Masuk dalam bidang ini adalah teleconsultation, teleradiologi, telekardiologi,
telenursing dan tele yang lainnya
3.  Medical Imaging
Yang masuk dalam area ini seperti: ultrasound, radiologi, kedokteran nuklir, dll
4.  Sistem Informasi
Terdapat dua pembagian besar sistem informasi yaitu yang berfokus pada pasien dan
yang berfokus pada keperawatan

3
5.  Web dan internet
Perkembangan dunia telekomunikasi begitu cepat. Saat ini aplikasi yang berbasis web
sudah mulai digemari karena lebih mudah digunakan dari manapun dan kapan saja.
Sebaliknya, sifat website pun sudah mulai berubah. Jika dahulu hanya bersifat satu
arah (broadcast),misalnya menginformasikan jam praktek dokter, artikel kesehatan,
dll.
Kemudian berkembang menjadi bersifat interaktif (dua arah), seperti: tanya jawab,
dll. Akhir-akhir ini, aktivitas di website bisa dijadikan sebagai salah satu alat untuk
proses bisnis, seperti: proses pendaftaran pasien, melihat rekam medik dll.

B. Jenis Telenursing Care


Telenursing menggunakan tekhnologi komunikasi dalam keperawatan untuk
memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi
suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh,
menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer Aplikasi
telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center. Aplikasi
telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan
secara luas untuk saat ini (Russo, 2001).
Tekhnologi dalam Telehealth Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang
dalam pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.
1. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya : gambar yang
didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis
untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah.Radiologi,
dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan
tekhnologi ini.
2. Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider
berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi
komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth.
Tekhnologi realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari
tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi keadaan klien.
Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio maupun video,
yang bisa digunakan dalam telehealth Sebagai kombinasi realtime dan robotik,
seorang dokter bedah dapat melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak

4
tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah satu
sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan karena
membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang sangat tinggi.
APLIKASI TELENURSING
1. E-mail
Pasien dapat mengisi pada lembar pertanyaan tentang kesehatan. Mereka dapat
memberikan score pada status kesehatan mereka saat ini dengan visual
analogue scale dari 1 (excellent) sampai 5 (poor), ini menjadi dasar pada
pemberi perawatan untuk mengkaji dan merespon kebutuhan perawatan
kesehatan pasien.
2. Vital sign data
TD, denyut nadi dan suhu dapat diukur oleh pasien. Vital sign data diketik oleh
pasien. Sebagai tambahan finger plethysmography dapat ditunjukkan dan non
linier time waveform dianalisis sebagai indicator status kesehatan.
3. Video-mail
Dapat direkam menggunakan USB yang disambung ke PC camera dan
Windows Moviemaker. Panjangnya perekaman tergantung pada informasi yang
dibutuhkan untuk dikirim. Penggunaan video-mail membantu menyampaikan
informasi nonverbal seperti perubahan ekspresi dan penampilan yang sulit untuk
di jelaskan dengan kata-kata.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasarananya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi
profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan
dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus
didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.

5
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan
bisa berjalan dengan baik.
C. Implementasi Telenursing
Menurut Titik Suerni (2011) perawat merasa lebih nyaman dengan penggunaan audio-
vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan melakukan pengkajian kondisi luka, serta
merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu bekerja meraka lebih
bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenersing dengan menggunakan
teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara perawat dan
pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan perawatan
rumah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
1. Aspek Ekonomi
Terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan telenursing
dan Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama.
Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk
megaktifkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis.
Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus
dipikirkan.
2. Aspek Sosial
Terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing
dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan
kesehatan  seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan
implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan
membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya
pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam
pelaksanan telenursing .
3. Aspek Teknikal
Terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan pengembangan sistem
pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung
pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi

6
untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan
keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system telenursing dan
pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta
desain model fungsional  yang mungkin diterapkan  dilingkungan tersebut. Jadi
keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.

Hasil Penelitian Implementasi Telenursing


Ada penelitian lain yang berjudul : “ Telenurse” experiences of working with
computerized decisions support: supporting, inhibiting and quality improving” yang
dilakukan oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di
Departement of Public Health and Caring Sciences, Uppsala University, Sweden and
Departement of Caring Science and Sociology, University of Ga vle, Sweden
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang
bekerja dengan sistem pendukung komputerisasi dan bagaimana sistem tersebut
dapat mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan
menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal dari tiga
pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan komputetr sebagai
pendukung layanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para telenurses
menemukan sistem pendukung keputusan yang menyederhanakan pekerjaan mereka,
melengkapi pengetahuan mereka, memberikan meraka keamanan dan meningkatkan
kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadang-kadang sistem tersebut
bertentangan dengan pendapat mereka sendiri, partisipan mengatakan bahwa sistem
komputerisasi tidak dapat menggantikan pengetahuan dan kompetensi perawat.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Telenursing adalah penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi untuk
memberikan praktik keperawatan dari jarak jauh. Ini dapat menjadi sesuatu yang sederhana
seperti fax catatan medis ke pengiriman layanan keperawatan yang lebih kompleks kepada
pasien di rumah melalui penggunaan kamera dan teknologi komputer.
Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan
keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh.
Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga berdampak pada
berkurangnya biaya perawatan (efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan),
mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah cakupan
pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan
dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan
riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan
perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta
meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik,
antar manusia dan atau komputer Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit ,
klinik, rumah dan mobile center

8
DAFTAR PUSTAKA

Kumar, Sajeesh dan Helen Snooks. 2011. Telenursing. New York : Springer.

Sabela, Herli. 2017. Pemanfaatan Sistem Informasi Keperawatan. Kompasiana. Diunduh 15


Desember 2017.

Ernesa Annica. Et. Al. 2007. “Telenurses Experiences of Working with Computerized
Decision Support: Supporting, Inhibiting and Quality Improving”. The Authors.
Journal Compilation. Blackwell Publishing Ltd. Journal Of Advanced Nursing.
(Ebscho) database. Diunduh 23 Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai