Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

“TELENURSING”

Dosen Pengampuh : Ns. Sarwan, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I :

1. Arfiah Bugis (2001031)


2. Perawati Bakari (2001032)
3. Natasya Talaki (2001033)
4. Sefania Lamengkong (2001035)
5. Indiani M. Suatan (2001038)
6. Kamal Bilmona (2001049)
7. Faradila Mamonto (2001037)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

T/A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah Kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “TELENURSING” ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Telenursing ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Manado, 04 Januari 2022

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II KONSEP DASAR EMPIEMA

2.1 Definisi Telenursing ................................................................................... 3


2.2 Prinsip – Prinsip Telenursing ..................................................................... 3
2.3 Manfaat Telenursing .................................................................................. 4
2.4 Kelebihan Telenursing ............................................................................... 6
2.5 Kekurangan Telenursing ............................................................................ 7
2.6 Aplikasi Telenursing .................................................................................. 8
2.7 Riset Telenursing ..................................................................................... 10
2.8 Media Telenursing ................................................................................... 13
2.9 Faktor – Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi..14
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………….…………………. 17


3.2 Saran ……………………………………………………………….…… 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami


perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh
globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk
berbenah diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah
menyangkut layanan keperawatan yang profesional, bermutu dan dapat dijangkau
oleh masyarakat. Perawat semakin dituntut untuk professional dan
mengedepankan perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang
membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan
dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya
pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang
kesehatan.

Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula


perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Telemedicine, telehealth
dan telenursing menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
keperawatan. Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang
tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan,
peningkatan angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta
peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil.
Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan
jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan
media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat
untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan
kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan
kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi
kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian diatas adalah :

1. Apa Definisi dari Telenursing?


2. Bagaimana prinsip – prinsip dari Telenursing?
3. Apa saja manfaat dari Telenursing?
4. Apa saja kelebihan dari Telenursing?
5. Apa saja kekurangan dari Telenursing?
6. Bagaimana aplikasi dari Telenursing?
7. Apa saja riset dari Telenursing?
8. Apa saja media dari Telenursing?

1.3 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Mampu menjelaskan definisi dari Telenursing


2. Mampu menjelaskan pronsip – prinsip dari Telenursing
3. Mampu menjelaskan manfaat dari Telenursing
4. Mampu menjelaskan kelebihan dari Telenursing
5. Mampu menjelaskan kekurangan dari Telenursing
6. Mampu menjelaskan aplikasi dari Telenursing
7. Mampu menjelaskan riset dari Telenursing
8. Mampu menjelaskan media dari Telenursing

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Telenursing

Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan


menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan
keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau terpencil. Telenursing
adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan ada jarak secara fisik yang
jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non
medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi komunikasi oleh perawat


untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal
video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk


memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya
saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video
conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.

2.2 Prinsip – Prinsip Telenursing

Prinsip prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek
asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi asuhan
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan, dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan tersebut dapat terbina
melalui penggunaan telepon, internet atau alat komunikasi lainnya.
3
2.3 Manfaat Telenursing

Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam


layanankeperawatan jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:

1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.


2. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
3. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang
terisolasi.
5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan dirumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi
videodan internet (American Nurse Assosiation, 1999).

Selain itu telekomonuikasi elektronikal merupakan akses terbaik untuk


kesempatan pendidikan, metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan
aksesinformasi, pengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang
dapatmembantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,
ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan
dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis .
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu
tinggal di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian
dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak.
Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi

4
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak
memerlukan sumber

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang


pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga
digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran online dan
Multimedia Distance Learning.

Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang


berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan
kesehatan,namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online.
Hal ini jugamenghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi
nosokomial,memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat
dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat
terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan
telenursing ini.

Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu:

Bagi Pengusaha :

1. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker


2. Peningkatan produktifitas
3. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk
sinyalkepercayaan dan keyakinan
4. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun
adamasalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga
krisis,dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit
absen.
5. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja
tanpagangguan.
6. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu
berpindah tempat / melakukan perjalanan.

5
7. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan
atauketidakhadiran.

Bagi Karyawan :

1. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin,


biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
2. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat
saja.
3. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi
kebutuhanrelokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
4. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
5. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
6. Jam kerja lebih fleksibel.

Bagi Masyarakat :

1. Mengurangi kemacetan lalu lintas


2. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga
berkurang

2.4 Kelebihan Telenursing

Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi di


bidang pelayanan ke perawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan
keperawatan jarak jauh. Model pel ayanan ini memberikan keuntungan antara
lain:

1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak


perlu.
2. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya keperawatan.
3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan.
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah
terisolasi.

6
5. Berguna dalam kasus kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani
untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti :
konferensi video dan internet( American Nurse Assosiation, 1999).
7. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah
yang lebih luas dan merata.
8. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning ) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan
pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta
meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
9. Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena
dengan diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan
pasien dan keluarga serta meningkatkan kepatuhan. Telenursing telah
menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar
mendapatkan saran kesehatan. Seorang perawat dengan pelatihan
khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini
bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak
mungkin didapatkan dengan kontak langsung.

2.5 Kekurangan Telenursing

Menurut Aamy Peck (2005) ada tiga kategori dasar hambatan dalam
telenursing, meliputi : perilaku, legisatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada
ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya
perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan
terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi. Namun dengan adanya
pelatihan dan support system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing
untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue
kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang
telenursing. Secara teknologi, Elektonik Health Recrd (EHR) dan standar data

7
mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa
bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan
dimanapun provider membutuhkannya.

Sumber lain menyebutkan, antara lain :

1. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan


mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul
karena anggapan bahwa kontak langsung d engan pasien sangat
penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
2. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah
kemungkinan kegagalan teknolo gi seperti gangguan koneksi internet
atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangg uan cuaca
dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang
sedang berja lan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap
keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

2.6 Aplikasi Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat


telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang
sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,
glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system
interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun
video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.

Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di
dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan

8
menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun
keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

Telenursing dan home care :

1.Di USA yang berhubungan dengan home health care diharapkan


meningkat 36 % atau lebih baik dalam 7 tahun ke depan.
2.Di USA hampir 46 % yang menggunakan kunjungan rumah diganti
menjadi telenursing.
3.Di United Kingdom 15 % pasien home care melaporkan memerlukan
tehnologi komunikasi.
4.Di USA merubah 50 % atau lebih dari kunjungan tradisional menjadi
telehomecare visit, dan biaya dapat diturunkan 50 %.
5.Studi di Eropa menyatakan lebih banyak pasien mengatakan lebih
menguntungkan dengan servis telekomunikasi.

Alur Telenursing

Di dalam pelaksanaan telenursing perlu menjaga privasi pasien.

9
Tiga level keamanan untuk proteksi data pasien

2.7 Riset Telenursing


1. Penelitian dari Susan Kay Bohnenkamp, RN, MS, CCM dengan
judul Traditional Versus Telenursing Outpatient Management of
Patients With Cancer With New Ostomi.
Hasil : Telenursing meningkatkan kepuasan pada pasien. Pasien
percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih accessible, dia
suka dengan telemedicine dari pada face to face, tetapi menganggap
face to face adalah yang terbaik.
2. Penelitian dari Anthony F. Jerant, MD dengan judul A Randomized
Trial of Telenursing to Reduce Hospitalization for Heart Failure:
Patient-Centered Outcomes and Nursing Indicators.
Hasil : Penelitian ini membandingkan 3 perawatan modalitas
untuk menurunkan kekambuhan CHF selama 180 hari follow up.
Subyek menerima kunjungan dasar selama 60 hari dan mendapat satu
dari 3 terapi modalitas :
(a) video-based home telecare;
(b) telephone calls; and
(c) usual care Kekambuhan pada CHF menurun lebih dari 80% dengan
telenursing dibandingan dengan perawatan biasa. Dari penelitian ini
juga menurunkan kunjungan emergensi pada CHF. Pada perawatan
10
diri kedua group tidak ada perbedaan secara signifikan tentang
kepatuhan, pengobatan, status kesehatan dan kepuasan. Telenursing
dapat menurunkan hospitalisasi pada CHF dan meningkatkan
frekuensi komunikasi dengan pasien.

Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien


dankeluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan
yang berkelanjutan dankontak antara perawat dan pasien yang tidak
terbatas.

Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam


layananasuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di
Indonesia belummenggunakan system Telenursing, akan tetapi masih
bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah pasien
untuk dilakukan perawatan secara langsungtidak menggunakan jasa
teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas penggunaan
media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada kota-kota
besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.

Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan


sebagailayanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun
sangat sederhana.Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun
konsep pengembanganlayanan perawatan jarak jauh dengan
mengembangkan Home Care yang sudah mulai berjalan dengan
meningkatkan cakupan layanan ke daerah-daerah dan pada akhirnyakita
benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui penggunaan
fasilitasteknologi yang lebih canggih.Hal yang perlu disiapkan dalam
legalitas daripada layanan kesehatan ataukeperawatan jarak jauh dalam
hal ini penggunaan telenursing atau telemedicine yang ada di rumah sakit
yang dilakukan oleh instansi-instansi kesehatan seperti perawat,dokter,
dan yang lain-lain adalah dimana perawat menggunakan
pengetahuan,keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak
bisa dipisahkan di dalamilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut

11
sudah dapat diberikan lisensi untuk melakukan asuhan
keperawatan.Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan
pelayanankeperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan
peningkatan parstisipasi aktif keluarga.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka


diperlukankebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek,
SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminaninformasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing membutuhkan integrasi antara startegidan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayananasuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan

Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian :

1.Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau


institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.

2. Faktor financial

Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar


karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari
pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek
financial dalam pelaksanaan telenursing.

3. Faktor Skill

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan


skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan
tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat
tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan
perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh
pengetahuan tehnologi informasi.

12
4. Faktor Motivasi

Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam


pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan
pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik


disebabkan oleh karena keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari
pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa
dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan.
Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat
darurat dan home care.

2.8 Media Telenursing


1. Telepon (telepon seluler)
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic

Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :

1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram,


CT Scan,foto rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan
klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal,
tekanan darah,nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
13
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di
tempat tujuanmereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan
waktu konseling.

2.9 Faktor – Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara


Mengatasi

Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk


telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu
negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena
perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau lisensi di setiap
negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal guna
menghindarimalpraktek perawat antar negara bagian. Malpraktek dan
akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih dalam perdebatan dan
mencari solusi untuk pemecahannya.

Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai pemanfaatannyatentu


mengalami kendala, diantaranya:

1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih


yaitumampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada
umumnya tidak mudah pengadaannya, membutuhkan pendidikan
kekhusussan spesialis informasiyang menurut penulis saat ini mungkin
masih kurang peminatnya.
2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang
terkaitdengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya.
Sedangkan untuk pengadaan sarana teknologi tersebut yang dirasakan
cukup banyak membutuhkan biaya, dimana hal ini sulit diwujudkan oleh

14
suatu masyarakat yang beradadisusuatu negara berkembang seperti di
Indonesia.
a. Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka


diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek,
SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminaninformasi yang diberikan. Kegiatan telenursing
mesti terintegrasi dengan startegi dankebijakan pengembangan praktek
keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem
pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakanmodel informasi
kesehatan/berbasis internet.

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik


disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari
pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa
dimulai dengan peralatan yangsederhana seperti pesawat telepon yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat tetapimasih belum banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan.
Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan diunit gawat darurat
dan home care.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya


mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Beberapa hal terkaitdengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan
dalam penerapan tehnologidalam bidang kesehatan dalam merawat pasien
adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan


yangdiberikan harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melaluiinternet atau telepon) dan
keuntungannya
15
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontroldengan membuat informed consent (pernyataan
persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang


membuat UU tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk
telenursing yang terlingkupdalam telehealth legislation 1997 yang berdasar
The Telecommunications ReformAct of 1996 charged, dan ada 53 UU
yang sedang dibahas di Amerika ditahuntersebut.

Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan


pengetahuan,ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang
tidak bisa dipisahkan di(dalam) ilmu Pendidikan perawatan. Aktivitas
tersebut sudah dapat diberikan Lisensimelakukan asuhan keperawatan.

Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi :

1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,


2. Pemikiran kritis, dan
3. Pengambilan keputusan.

Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja


profesikeperawatan yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi
dalam perizinan sangat dibutuhkan

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telenursing adalah bagian integral dari telehealth. Telenursing dapat


digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional.
Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta
partisipasi aktif keluarga. Telenursing efektif digunakan dalam seting
perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan penyakit yang
menyebabkan ketergantungan

3.2 Saran

Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan


pengetahuan mengenai Telenursing. Kami berharap agar pembaca dapat
memperluas pengetahuan tentang materi dari makalah ini. Dan kami juga
berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang diberikan dalam
makalah ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahn dalam
penyusunan makalah ini,pembaca dapat memberikan masukkan demi
sempurnannya penyusunan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Lestari,Putri.2020. “Makalah Telenursing Dalam Keperawatan”

https://pdfcookie.com/documents/makalah-telenursing-dalam-
keperawatan-5lq3xk0dz8v7 , di akses pada 04 Januari 2022 pukul 16.55

Azzahra,Salsabila.2021. “Makalah Telenursing”

https://www.scribd.com/document/494718983/238802763-Makalah-
Telenursing , di akses pada 04 Januari 2022 pukul 18.30

18

Anda mungkin juga menyukai