Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang kepada dosen
mata kuliah Pengantar Profesi Keperawatan sehingga makalah ini terselesaikan tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang lain atas segala bantuan dan dukungannya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah ini. Akhir
kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarbaru, November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

1
Kata Pengantar ................................................................................................ 1
Daftar Isi .......................................................................................................... 2
BAB I
Pendahuluan ............................................................................................ 3
a. Latar Belakang .............................................................................. 3
b. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
c. Tujuan ........................................................................................... 5
BAB II
Isi
A. Definisi Telenursing ...............................................................................
6
B. Prinsip-Prinsip Telenursing……………………………….................... 7
C. Aplikasi Telenursing…….................................................................... 7
D. Manfaat Telenursing ……………………………………………......… 11
E. Kekurangan Telenursing ....................................................................... 13
F. Riset tentang Telenursing ...................................................................... 14
G. Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi ............. 16
BAB III
Penutup ................................................................................................... 20
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 22

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi
dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan
yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan
keperawatan yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan
perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan
keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya”
(cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di
Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam
bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong
terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan
nama telenursing.
Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan klien
melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi,
komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan
(under-serviced) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan
di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.
Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi
karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka
penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan kesehatan
jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu
3
menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan
menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan
media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk
mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan
juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet
atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan
dan bahkan sampai pengobatan.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat
besar dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan telenursing
dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat untuk
menunjang tercapainya visi Indonesia sehat 2010. Untuk itu kami akan membahas
tentang telenursing dalam upaya meningkatkan peran perawat Indonesia menghadapi
Indonesia Sehat 2010 melalui bidang informatika kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat adalah :
1. Apa yang dimaksud telenursing ?
2. Bagaimana aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ?
3. Manfaat apa yang didapat dari aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ?
4. Adakah riset tentang telenursing dalam asuhan keperawatan ?
5. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam masyarakat
dan bagaimana cara mengatasinya ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
Memberikan penjelasan tentang telenursing
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi telenursing
b. Menjelaskan prinsip telenursing
c. Menjelaskan manfaat telenursing
d. Menjelaskan kekurangan telenursing
e. Menjelaskan aplikasi telenursing
f. Menjelaskan riset telenursing
g. Menjelaskan faktor-faktor penghambat telenursing dan cara mengatasinya

BAB II
ISI

5
A. Definisi Telenursing
Ada beberapa definisi telenursing yaitu :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan
kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik,
radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan
video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh,
menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.
2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan
kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil.
3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang
medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
4. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.
5. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
6. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan
tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
6
pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan
beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
7. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using
telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian
integral dari telemedicine atau telehealth).

B. Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek
asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan
telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.

C. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system
memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan
berat badan melalui internet. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat
memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan,
peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference,
pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan
sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap

7
waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang
sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT Scan,
foto rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan darah,
nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat tujuan
mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.

8
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan keperawatan
berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu
konseling.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan
pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan
kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum berkembang
seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia. Penggunaan
telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan seperti yang
dikembangkan di UGM melalui program e-learning atau model e-lisa yang
terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan
asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum
menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya
perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung
tidak menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas
penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada kota-kota
besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan sebagai
layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat sederhana.
Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun konsep pengembangan
layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan Home Care yang sudah mulai
berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke daerah-daerah dan pada akhirnya
kita benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui penggunaan fasilitas
teknologi yang lebih canggih.
Hal yang perlu disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau
keperawatan jarak jauh dalam hal ini penggunaan telenursing atau telemedicine yang
9
ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-instansi kesehatan seperti perawat,
dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat menggunakan pengetahuan,
keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa dipisahkan di dalam
ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat diberikan lisensi untuk
melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif
keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional
prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan
informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi
dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan
asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana
dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing

3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan
skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh
pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
10
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.

D. Manfaat Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan
keperawatan jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:
a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
b. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
c. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi.
e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di
rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video
dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Selain itu telekomonuikasi elektronikal merupakan akses terbaik untuk
kesempatan pendidikan, metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan akses
informasi, pengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang dapat
membantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS

11
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video
conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan
klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi
lewat secara interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan,
namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga
menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial,
memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan
bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik
akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
Bagi Pengusaha :
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal
kepercayaan dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada
masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis,
dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa
gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu
berpindah tempat / melakukan perjalanan.

12
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
Bagi Karyawan :
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin,
biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi kebutuhan
relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.
Bagi Masyarakat :
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga
berkurang

E. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi
langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat
penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan
kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi,
meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

F. Riset tentang Telenursing


1. Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing,
pengetahuan dan keterampilan telenursing, persepsi tentang keefektifan
telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan yang
13
dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628
wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S yang
sebagian besar berasal dari Canada. Dari semua responden 50% perawat bekerja
secara part time di telehealth dan sebagian lagi di rumah sakit. Perawat tersebut
sangat senang menerima pelatihan telehealth. Perawat ini sangat puas dengan
telenursing berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status profesional, bayaran,
tugas, kenyamanan tempat kerja. Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75%
diantaranya percaya bahwa sertifikat pendidikan penting dalam telenursing.
Menurut responden komponen penting dalam program pendidikan itu adalah
teknik menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan berdasarkan standar protokol
dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak 89% responden mempercayai bahwa
telenursing adalah bagian dari pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan
telehealth harus terdiri dari pengalaman klinik. Berikut hasil survey International
Telenursing Role tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan telenursing.

14
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk berjudul “ Real
Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health Service di Inggris
pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat yang bekerja di sana. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif perawat terhadap
dampak dari telenursing. Dari penelitian ini diperoleh laporan bahwa alasan
mereka bergabung dengan layanan telepon ini adalah karena peningkatan gaji dan
kerja yang fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan peningkatan kepuasan
kerja dan perkembangan keterampilan keperawatan. Ada penelitian lain yang
berjudul : “Telenurses’ experiences of working with computerized decision
support: supporting, inhibiting and quality improving “ yang dilakukan oleh
Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di Department of
Public Health and Caring Sciences, Uppsala University, Sweden and Department
of Caring Science and Sociology, University of Ga¨ vle, Sweden. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang bekerja dengan
sistem pendukung komputerisasi dan bagaimana sistem tersebut dapat
mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan
menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal dari tiga
pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan komputer sebagai
pendukung layanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para telenurses
menemukan sistem pendukung keputusan yang menyederhanakan pekerjaan
mereka, melengkapi pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan
meningkatkan kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadang-kadang
sistem tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri. Partisipan
mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan pengetahuan
dan kompetensi perawat.
4. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian yang
15
berjudul : “ Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences
with video telehealth in rural/remote communities in Northern Canada” yang
dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang konsultasi dengan telehealth
video sebagai metode penyediaan layanan kesehatan di desa terpencil di Kanada
Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
pengumpulan data menggunakan video dan wawancara semi terstruktur terhadap
partisipan 10 orang pasien dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah
menggunakan fasilitas telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa partisipan mengemukakan keuntungan telehealth
yaitu mengurangi beban (biaya perjalanan, akomodasi, kehilangan upah,
kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan (akses ke
keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia layanan lainnya).

G. Faktor-Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi


Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk
telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu
negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena perawat
yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau lisensi di setiap negara
bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal guna menghindari
malpraktek perawat antar negara bagian.

Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih dalam


perdebatan dan mencari solusi untuk pemecahannya.
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth
yaitu :
1. Pembiayaan.
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun

16
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang
dalam mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek
petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing
Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth pada
tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol
telehealth pada tahun 2001
4. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang
rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga penyelenggaraan
telehealth harus bisa menjamin keamanan data.
5. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang
mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk
hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak
ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.
Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai pemanfaatannya
tentu mengalami kendala, diantaranya:
1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih yaitu
mampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada umumnya tidak
mudah pengadaannya, membutuhkan pendidikan kekhusussan spesialis informasi
yang menurut penulis saat ini mungkin masih kurang peminatnya.
2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang terkait
dengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya. Sedangkan untuk
17
pengadaan sarana teknologi tersebut yang dirasakan cukup banyak membutuhkan
biaya, dimana hal ini sulit diwujudkan oleh suatu masyarakat yang berada
disusuatu negara berkembang seperti di Indonesia.

Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing


Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi
prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan
informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan
kebijakan pengembangan praktek keperawatan,  penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan
model informasi kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan
prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk
mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang
sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi
masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di
unit gawat darurat dan home care.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan
privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait
dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi
dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui
internet atau telepon) dan keuntungannya.
18
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang membuat UU
tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk telenursing yang terlingkup
dalam telehealth legislation 1997 yang berdasar The Telecommunications Reform
Act of 1996 charged, dan ada 53 UU yang sedang dibahas di Amerika ditahun
tersebut.
Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan di
(dalam) ilmu Pendidikan perawatan. Aktivitas tersebut sudah dapat diberikan Lisensi
melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi :
1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
2. Pemikiran kritis, dan
3. Pengambilan keputusan.
Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi
keperawatan yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi dalam perizinan sangat
dibutuhkan.

BAB III
PENUTUP

19
A. Kesimpulan
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth. Telenursing
dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional dengan
berbagai metodenya ( home care, perawat on-call, menyediakan informasi dll ).
Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien dalam memenuhi
derajat kesehatannya. Telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif keluarga
dalam perawatan . Telenursing efektif digunakan dalam setting perawatan pasien
yang mengalami penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan.
Telenursing bisa juga dilakukan di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana
teknologi dan informasinya.
Telenursing memiliki beberapa keuntungan menurut Britton, Keehner, Still &
Walden pada tahun1999 yaitu: Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, dapat
meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis,
dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di rumah sakit, Dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, dan dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh
ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit
institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS
Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah
mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer. Namun
memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang
menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih
minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan
masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.
Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem
informasi berbasis komputer.
20
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek
telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek
keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi yang akan
memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring, misalnya : sikap positif,
membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan & kemampuan untuk
menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan
untu mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi
yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor
secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan
protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Mardianto,Mey. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../FUNGSI%20


TELENURSING%20BAGI%20KADER%20POSBINDU.rtf. Diakses pada tanggal
18 November 2010.

21
Anonim. Perkembangan IT Dalam Keperawatan. http://www.google.com/xiumei87.
wordpress.com/2010/10/29/page/3/. Diakses pada tanggal 18 November 2010.

Liza, Fera. Perkembangan Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../UTS%20SIM-


FERA%20LIZA%20NPM%200906594343.pdf. Diakses pada tanggal 18 November
2010.

Rochmawati, DH. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/tugas% 20sim


%20heppy.pdf. Diakses pada tanggal 18 November 2010.

22

Anda mungkin juga menyukai