Disusun oleh :
Kelompok 12 - Ners Tingkat 2
1. Salsabila Akmaliyah Azzahra P27905119033
2. Siti Rohayani P27905119037
3. Ways Al Qorny P27905119040
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, serta taufik dan
hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada
Wanita Dengan Neoplasma dan Karsinoma ” ini bisa terselesaikan dengan
lancar. Tidak lupa shalawat serta salam kita ucapkan kepada Baginda besar Nabi
Muhammad SAW yang telah mengubah era, dari zaman kebodohan ke jalan yang
terang benderang ini. Dan yang selalu kita nantikan syafa`atnya di yaumul akhir
nanti.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Hj Endang Suartini,
SST. M. KM selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah
membimbing.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca
dan kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi menyempurnakan makalah selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengertian..................................................................................................3
3.1. Kesimpulan..............................................................................................25
3.2. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti diketahui sel itu mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan
berkembangbiak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma, sedangkan
berkembang biak bergantung kepada aktivitas intinya. Pada sel neoplasma
terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energy digunakan untuk
berkembang biak.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari neoplasma dan karsinoma ?
2. Apa saja macam-macam tumor/ca alat reproduksi ?
3. Bagaimana pemeriksaan diagnostic pada carcinoma reproduksi ?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada perempuan dengan tumor/ca alat
reproduksi ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari neoplasma dan karsinoma.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam tumor/ca alat reproduksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan diagnostic pada carcinoma
reproduksi.
4. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada perempuan
dengan tumor/ca alat reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
a. Neoplasma
Kanker rahim bisa terdapat di dalam lapisan rahim, yaitu bagian sel
yang memproduksi lendir dan cairan lainnya ataupun jaringan luar
rahim.menurut Mayo Clinic, kanker rahim yang juga dikenal kanker
endometrium (sel kanker yang tumbuh di dinding rahim) yang ditemukan
sejak dini dapat meningkatkan harapan hidup pasien.
Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kankee rahim antara lain:
Berusia diatas 50 tahun.
Mengalami diabetes.
Berat badan berlebih.
Mulai mentruasi terlalu dini atau menopause terlambat.
Menggunakan hormon estrogen, baik saat terapi penggantian
hormon pasca menopause atau sebagai kontasepsi.
Gejala kanker rahim antara lain pendarahan di vagina meski tidak
sedang haid atau sudah menopause dan nyeri panggul. Meski demikian,
tidak semua pendarahan setelah menopause disebabkan oleh kanker
rahim. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan oleh dokter.
Segera periksakan diri ke dokter bila perdarahan selain menopause
berlangsung lebih dari 2 minggu, terutama tubuh mudah lelag, sakit
kepala, dan sesak nafas yang terjadi secara berulang. Salah satu prosedur
mengatasi kanker
ini ialah dengan pengangkatan rahim agar sel kanker tidak menyebar ke
organ lainnya.
b. Kanker Serviks
Kanker serviks atau leher rahim adalah jenis kanker yang paling
umun. Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area mulut
rahim. Serviks merupakan bagian terbawah dan ujung dari rahim atau
uterus. Serviks menghubungkan antara uterus dan liang vagina. Serviks
memiliki dua bagian yaitu ektoserviks yang merupakan bagian luar
serviks dan endoserviks yang merupakan bagian dalam serviks.
Ektoserviks ditempati oleh sel skuamousa yang pipih dan tipis.
Sedangkan bagian endoserviks yang merupakan bagian dalam serviks,
ditempati oleh sel kolumnar. Area tempat dimana ektoserviks bertemu
dengan endoserviks dinamakan area transformasi (T-zone). Area
transformasi ini merupakan tempat pertama kali terjadinya perkembangan
sel abnormal atau lesi pra kanker di serviks. Kanker serviks memiliki dua
tipe histopatologi yaitu karsinoma sel skuamosa (squamous cell
carcinoma) dan adenokarsinoma (adenocarcinoma). Jenis kanker serviks
yang terbanyak adalah tipe karsinoma sel skuamosa (squamous cell
carcinoma) yaitu sekitar 80-90% dari semua kasus kanker serviks
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human papiloma
Virus (HPV) tipe tertentu yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dua
tipe virus HPV yaitu tipe 16 dan 18 merupakan tipe terbanyak yang
menyebabkan lesi pra kanker dan kanker serviks.[2] Virus HPV 16/18
menyebabkan 70% kasus kanker serviks di dunia dengan rincian 41% -
67% menyebabkan lesi kanker high-grade dan 16 – 32% menyebabkan
lesi kanker low-grade. Selain virus HPV tipe 16/18, tipe virus HPV lain
yang menyebabkan kanker serviks di dunia diantaranya virus HPV 31, 33,
35, 45, 52 dan 58. Keenam tipe virus HPV ini menjadi penyebab 20%
kasus kanker serviks di dunia.
Infeksi virus HPV dapat terjadi pada sebagian besar wanita yang
aktif secara seksual. Tetapi biasanya sekitar 90% infeksi virus HPV dapat
hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan sampai 2 tahun. Rata-rata
sekitar 5% infeksi virus HPV yang persisten dapat berkembang menjadi
lesi pra kanker yang ditandai dengan perubahan histopatologi yaitu lesi
CIN (cervical intraepithelial neoplasia) derajat 2 dan 3 dalam waktu 3
tahun setelah infeksi. Hanya 20% dari lesi CIN 3 yang berkembang
menjadi kanker serviks dalam waktu 5 tahun dan hanya 40% dari lesi CIN
3 yang berkembang menjadi kanker serviks dalam waktu 30 tahun
a. Pendarahan vagina yang tidak normal
Ketika wanita menderita kanker serviks, gejala yang biasanya
muncul adalah perdarahan yang tidak normal pada vagina. Perdarahan
yang dialami bisa lebih banyak atau pun lebih sedikit dari menstruasi
biasanya.
Selain itu, perdaharan juga dapat terjadi di antara periode
menstruasi, terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau saat
sedang berhubungan seksual.
b. Keputihan yang tidak biasa
Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tidak
normal. Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna,
memiliki aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi perubahan
tekstur dan konsistensi cairan vagina.
Meski demikian, keputihan yang tidak biasa ini juga bisa
disebabkan oleh penyakit lain, sehingga Anda disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter saat mengalaminya.
c. Nyeri saat berhubungan intim
Pada stadium lanjut, tanda yang muncul dapat lebih beragam, salah
satunya adalah nyeri panggul saat berhubungan intim. Nyeri ini
menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan intim.
Jika Anda merasakan keluhan ini, segera periksakan diri ke dokter
guna memastikan penyebabnya. Pasalnya, selain dikaitkan dengan
penyakit kanker serviks, keluhan ini juga dapat dipicu oleh penyakit
lain, seperti endometriosis atau fibroid.
d. Frekuensi buang air kecil meningkat
Sakit saat buang air kecil dan tidak bisa menahan keinginan untuk
buang air kecil juga menjadi gejala atau ciri-ciri kanker serviks.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh
mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih.
Namun gejala ini juga bisa muncul akibat infeksi saluran kemih (ISK),
sehingga Anda perlu untuk ke dokter untuk memastikannya.
e. Mudah lelah
Ciri lain yang akan muncul saat menderita kanker serviks adalah
mudah lelah. Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal
pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan
sel darah merah (anemia) yang menyebabkan munculnya rasa lelah.
Rasa lelah yang dirasakan biasanya akan berlangsung setiap saat dan
tidak hilang meskipun telah beristirahat cukup.
f. Pembengkakan di salah satu tungkai
Ketika kanker serviks memasuki stadium lanjut, biasanya akan
menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah
pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel
kanker menekan pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat
sirkulasi
darah ke tungkai. Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat
tungkai menjadi bengkak.
g. Kehilangan nafsu makan
Ciri-ciri kanker serviks berikutnya adalah penurunan atau
kehilangan nafsu makan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker
dapat membuat metabolisme tubuh berubah sehingga berpengaruh
terhadap nafsu makan Anda. Selain itu, penurunan berat badan drastis
yang tidak diketahui penyebabnya, juga perlu dicurigai sebagai gejala
kanker.
h. Sembelit
Jika kanker serviks telah menyebar hingga ke usus besar, akan
berpotensi menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat
terjadi saat kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut.
i. Bercak darah di urine (hematuria)
Jika sedang berkemih dan melihat urine bercampur darah segera
konsultasikan ke dokter. Bisa jadi itu merupakan salah satu tanda Anda
terkena kanker serviks.
j. Keluar urine atau fases dari vagina.
Kanker serviks dapat juga memengaruhi fungsi vagina. Saat sudah
memasuki stadium lanjut, kanker servis dapat menimbulkan kebocoran
urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa terjadi akibat
terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih, atau fistula ani
antara vagina dan anus, sehingga urine dan fases dapat melewati
vagina. Berbagai ciri-ciri kanker serviks di atas bisa juga disebabkan
oleh penyakit atau kondisi lain pada tubuh Anda. Bagi wanita yang
sudah aktif berhubungan seksual, disarankan melakukan pap smear
setidaknya
tiga sampai lima tahun sekali, atau ikuti anjuran dokter.
Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan karena semakin dini
kanker terdeteksi, harapan sembuh dari kanker serviks akan lebih
tinggi. Selain itu, vaksinasi HPV untuk pencegahan kanker serviks
juga penting
untuk Anda dapatkan. Jika terdapat tanda gejala di atas, jangan ragu
untuk berkonsultas dengan dokter.
c. Kanker Ovarium
Biopsi adalah salah satu tes yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi
dan memantapkan diagnosis penyakit kanker. Bipsi dilakukan sebagai
prosedur mengambil jaringan atau sampel sel dari tubuh anda. Kemudian,
sampel sel tersebut akan diuji dalam sebuah laboratorium dan dilihat
bentuknya di bawah mikroskop. Sederhananya, dengan melakukan tindakan
ini, tim medis jadi mengetahui bagaimana kondisi jaringan atau sel pada
suatu bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan.
c. Pap Smear
Pap Smear atau pap test adalah metode pengujian untuk mendeteksi
adanya kanker leher rahim atau kanker serviks pada seorang wanita sedini
mungkin, agar dapat segera diobati. Selain itu, dengan menjalani pap smear
secara rutin, kondidi jaringan serviks dapat diketahui dengan baik dan
dokter bisa memprediksi apakah akan terjadi kanker atau tidak diwaktu yang
akan datang. Pap smear dilakukan dengan cara mengusap serviks untuk
mengambil sampel sel jaringan serviks. Sampel ini kemudian diamati di
laboratorium, sehingga jika terdapat sel abnormal dapat diketahui. Pap
smear juga dapat mendeteksi adanya kelainan lain pada organ reproduksi
wanita selain kanker, seperti peradangan dan infeksi.
d. CT Scan
e. MRI
f. PET Scan
Kanker
Gangguan fungsi jantung
Gangguan otak
Gangguan sistem saraf
Tak seperti CT Scan dan MRI, pemeriksaan ini bisa dibilang lebih canggih,
sebab dapat memeperlihatkan aktivitas pada tingkat sel, sehingga PET Scan
digunakan untuk melihat perkembangan penyakit kronis seperti:
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Rambut : bersih, tidak ada ketombe, dan tidak rontok
- Wajah : tidak ada oedema
- Mata : konjunctiva tidak anemis
- Hidung : simetris, tidak ada sputum
- Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
- Mulut : bibir tidak kering, tidak sianosis, mukosa bibir lembab,
tidak terdapat lesi
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjer getah bening
b. Dada
- Inspeksi : simetris
- Perkusi : sonor seluruh lap paru
- Palpasi : vocal fremitus simetri kana dan kiri
- Auskultasi : vesikuler
c. Cardiac
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : tidak ada bising
d. Abdomen
- Inspeksi : simetris, tidak ascites
- Palapasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : tympani
- Auskultasi : bising usus normal
e. Genetalia
Ada lesi, adanya pengeluaran pervaginam, berbau
f. Ekstremitas
Tidak oedema
4. Analisa Data
Do :
- perubahan TD
- Penurunan haluaran urine
- Penurunan turgor kulit
- Penurunan BB yg tiba-tiba
3. Ds : - Supresi sum- Resiko infeksi
sum tulang
Do : -
Penurunan
leukosit
4. Ds : Gangguan Pola nafas tidak
pengembangan efektif
dispnea
paru
Napas pendek
Pertukaran O2
Do :
dan CO2
perubahan gerakan dada
terganggu
Penurunan tekanan
inspirasi
/ekspirasi
Napas cuping hidung
Penggunaan otot bantu nafas
5. Ds : - Perdarahan Resiko cidera
berulang
Do : -
anemia
6. Ds : Keputihan Gangguan harga
dan bakteri diri
pengungkapan rasa malu/
Bau khas ca
bersalah
serviks
Pengungkapan rasa negative
diri
Do :
menyangkal permasalahan
Membesar-besarkan
permasalahan
Merasionalisasi kegagalan
diri
7. Ds : Asupan cairan Gangguan
dan serat eliminasi fekal
nyeri abdomen
kurang
Nyeri tekan pada abdomen
konstipasi
Anoreksia
Mual
Nyeri saat defekasi
Do :
B. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi saraf akibat infiltrasi metastase
neoplasma.
2. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia pasca tindakan kemoterapi.
3. Ketakutan/cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status
kesehatan serta ancaman kematian.
4. Gangguan interaksi sosial berhungan dengan rasa malu sekunder bau
busuk nekrosis jaringan cerviks.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemoterapi.
C. Intervensi
E. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Semoga maklah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang
pembelajaran dan diskusi dalam kelas. Kami mengharapkan kriti dan saran
yang membangun bagi kelancaran dan kesempurnaan penyusun makalh
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Nareza, Meya (23 September 2020). Tanda dan gejala kanker serviks. Dikutip
19 Oktober 2020 dari Alodokter: https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kanker-
serviks-yang-perlu-anda-waspadai
dr. Willy, Tjin (03 Juli 2019). Kanker Ovarium. Dikutip 19 Oktober 2020 dari
Alodokter: https://www.alodokter.com/kanker-ovarium
dr. Dame Cristy Pane, Merry. (17 Juli 2020). Kanker vagina. Dikutip 19 Oktober
2020 dari Alodokter: https://www.alodokter.com/kanker-vagina
dr. Tamin, Rizki ( 05n Oktober 2020). Kanker vulva. Dikutip 19 Oktober 2020 dari
Alodokter: https://www.alodokter.com/kanker-vulva