Anda di halaman 1dari 23

TELENURSING

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Informasi Keperawatan

Dosen Pangampu : Ani Fadmawaty, S.Kep, Ners, MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Ajeng Vildah S. 6. Junior Setiawan


2. Alif Faturachman 7. Nida Fadilah
3. Annisa Yunistya 8. Rizki Oktaviani
4. Awanda Fitria N. 9. Salsabila Akmaliyah A.
5. Humairoh Nuraini 10. Siti Rohayani

Tingkat 2/Semester IV

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya, kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah kita nantikan syafa’atnya di
akhirat kelak. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Siatem Informasi Keperawatan yang berjudul “Telenursing”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Tangerang, 11 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A Latar Belakang..............................................................................................1

B Rumusan Masalah.........................................................................................2

C Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A Definisi Telenursing......................................................................................3

B Prinsip-prinsip telenursing............................................................................3

C Aplikasi Telenursing.....................................................................................4

D Manfaat Telenursing.....................................................................................7

E Kekurangan Telenursing...............................................................................9

F Riset Tentang Telenursing..........................................................................10

G Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasinya............12

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

A Kesimpulan.................................................................................................16

B Saran............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Dalam bebrapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh
globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk
berbenah diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang
adalah menyangkut pelayanan keperawatan yang profesional, bermutu dan
dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk profesional dan mengedepankan
perkembangan teknologi kesehatan, dimana pasien/klien yang
membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan
dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan
tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website
di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian
pesat dalam bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan
keperawatan telah mendorong terciptanya suatu model pelayanan
keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan nama telenursing.
Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan
kesehatan klien melalui penilaian, triage dan ketepatan informasi,
menggunakan informasi, komunikasi dan berbasis jaringan sistem.
Telenursing memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenan
dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) dan area
remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau
individu dengan permasalahan kesehatan kronis.
Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang
tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan,
peninggatan angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta

1
peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil.
Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat,
menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah
keluar dari rumah sakit.

B Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud telenursing?
2. Bagaimana aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat?
3. Manfaat apa yang didapat dari aplikasi telenursing dalam kehidupan
masyarakat?
4. Adakah riset tentang telenursing dalam asuhan keperawatan?
5. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam
masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya?

C Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan penjelasan tentang telenursing.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi telenursing.
b. Menjelaskan prinsip telenursing.
c. Menjelaskan manfaat telenursing
d. Menjelaskan kekurangan telenursing.
e. Menjelaskan aplikasi telenursing.
f. Menjelaskan riset telenursing
g. Menjelaskan faktor-faktor penghambat telenursing dan cara
mengatasinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A Definisi Telenursing
Ada beberapa definisi telenursing yaitu:
1. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
penggunaan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi
asuhan keperawatan kepada klien yang menggunakan elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal
komunikasi suara, data dan vidio atau dapat pada di definisikan
sebagainkomunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik,
antar manusia atau antar komputer.
2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan
keperawatan kepada pasien lokasi yang jauh atau terpencil.
3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik syang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa
bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi, dan telemonitoring.
4. Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan
sinyal vidio komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi
jarak jauh.

3
B Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah tidak mengubah sifat dasar dari
praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai
dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, komputer, internet atau komunikasi lainnya.

C Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui
pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care
berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care
perawat menggunakan sistem memonitor parameter fisiologi seperti tekanan
darah, gula darah, berat badan, dan peak flow pernapasan pasien melalui
internet. Dengan melakukan vidio conference, pasien dapat berkonsultasi
dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Melalui sistem interaktif vidio, pasien contact on-call perawat setiap waktu
menyusun vidio konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh
bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang
sesak napas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa
dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit
kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif
di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakiut kronis. Hal ini
juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan
menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun
keperawatan dengan individu pasien dan keluarga.
Media telenursing antara lain:
1. Telepon (Telepon seluler)
2. Personal Digital System (PDA)

4
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Vidio atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Telerobotic
Pedoman praktek lzinnya yang menggunakan telenursing adalah:
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT
Scan, foto rotgen, dsb.
2. Menggunakan vidio, komputer untuk memantau kondisi kesehtaan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan
darah, nadi, pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat
tujuan mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.
6. Menggunakan vidio konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan
waktu konseling.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisispsi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen prinadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang
berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum
berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Autralia.
Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan
speerti yang dikembangkan di UGM melaui program e-learning atau model e-
lisa yang terintegrasi di semua fakultas di UGM dan beberapa universitas
swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan
asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum

5
menggunakan sistem Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit,
artinya perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan
secara langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang
digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center.
Itupun masih terbatas pada kota-kota besar, kota-kabupaten belum tersentuh
layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan
sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat
sederhana. Setidaknya organisasi profesi dapat segera membangun konsep
pengembangan layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan home
care yang sudah di mulai berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke
daerah-daerah dan pada akhirnya kita benra-benar bisa mengembangkan
layanan melalui penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih.
Hal yang perlu disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau
keperawatan jarak jauh dalam hal ini penggunaan telenursing atau
telemedicine yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-instansi
kesehtaan seperti perawat, dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat
menggunakan pengetahuan, keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis
yang tidak bisa dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas
tersebut sudah dapat diberikan lisensi untuk melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan meningkatkan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengataur
ptaktek,SOP/standar operasional prosedur, etik profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing membutuhkan integrasi antara strategi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendiidkan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian:
1. Faktor legalitas

6
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
telenursing.

2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasarana sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan
organisasi profesi dalam penyediaan aspek finansial dalam pelaksanaan
telenursing.
3. Faktor skill
Ada dua askpek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang
aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sanga tergantung dari
aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan
tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan teknologi informasi.
4. Faktor motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak
akan bisa berjalan dengan baik.
D Manfaat Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan
keperawatan jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:
a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
b. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
c. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang
terisolasi.
e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.

7
f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video
dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Selain itu telekomonuikasi elektronikal merupakan akses terbaik untuk
kesempatan pendidikan, metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan
akses informasi, pengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang
dapat membantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang
gawat darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di
RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan
biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam
pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan
multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat
dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan
kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online.
Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi
nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat.
Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna

8
narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya
dengan pelayanan telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
Bagi Pengusaha :
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal
kepercayaan dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada
masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis,
dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa
gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu
berpindah tempat / melakukan perjalanan.
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
Bagi Karyawan :
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin,
biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat
saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi
kebutuhan relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.
Bagi Masyarakat :
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga
berkurang

9
E Kekurangan Telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya
interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak
langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional
dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini
adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap
keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

F Riset Tentang Telenursing


1. Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey
yang bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan
telenursing, pengetahuan dan keterampilan telenursing, persepsi tentang
keefektifan telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey
719 telenurses (628 wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak
66% responden dari U.S yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari
semua responden 50% perawat bekerja secara part time di telehealth dan
sebagian lagi di rumah sakit. Perawat tersebut sangat senang menerima
pelatihan telehealth. Perawat ini sangat puas dengan telenursing
berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status profesional, bayaran, tugas,
kenyamanan tempat kerja. Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75%
diantaranya percaya bahwa sertifikat pendidikan penting dalam
telenursing. Menurut responden komponen penting dalam program
pendidikan itu adalah teknik menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan
berdasarkan standar protokol dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak
89% responden mempercayai bahwa telenursing adalah bagian dari
pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan telehealth harus terdiri dari

10
pengalaman klinik. Berikut hasil survey International Telenursing Role
tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan telenursing.

11
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk berjudul “
Real Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health
Service di Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat
yang bekerja di sana. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perspektif perawat terhadap dampak dari telenursing. Dari
penelitian ini diperoleh laporan bahwa alasan mereka bergabung dengan
layanan telepon ini adalah karena peningkatan gaji dan kerja yang
fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan peningkatan kepuasan kerja
dan perkembangan keterampilan keperawatan. Ada penelitian lain yang
berjudul : “Telenurses’ experiences of working with computerized decision
support: supporting, inhibiting and quality improving “ yang dilakukan
oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di
Department of Public Health and Caring Sciences, Uppsala University,
Sweden and Department of Caring Science and Sociology, University of
Ga¨ vle, Sweden. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
pengalaman telenurses yang bekerja dengan sistem pendukung
komputerisasi dan bagaimana sistem tersebut dapat mempengaruhi
pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif
dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan
menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal
dari tiga pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan
komputer sebagai pendukung layanannya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa para telenurses menemukan sistem pendukung
keputusan yang menyederhanakan pekerjaan mereka, melengkapi
pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan meningkatkan
kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadang-kadang sistem
tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri. Partisipan
mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan
pengetahuan dan kompetensi perawat.

12
3. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian
yang berjudul : “ Patient And Carer Perspectives Patients and families
experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern
Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang
konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan
kesehatan di desa terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien
dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas
telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partisipan mengemukakan keuntungan telehealth
yaitu mengurangi beban (biaya perjalanan, akomodasi, kehilangan upah,
kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan
(akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia
layanan lainnya).

G Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasinya


Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk
telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah
satu negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena
perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau lisensi di
setiap negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal
guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian.
Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih
dalam perdebatan dan mencari solusi untuk pemecahannya.

13
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
telehealth
yaitu :
1. Pembiayaan.
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth.
Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat.
Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari
praktek petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa
menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA
(American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu :
Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun
1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001
4. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health
record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan
data.Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan
data.
5. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang
mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah
alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan
telehealth jika tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.

14
Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai pemanfaatannya
tentu mengalami kendala, diantaranya:
1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih
yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada
umumnya tidak mudah pengadaannya, membutuhkan pendidikan
kekhusussan spesialis informasi yang menurut penulis saat ini mungkin
masih kurang peminatnya.
2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang
terkait dengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya.
Sedangkan untuk pengadaan sarana teknologi tersebut yang dirasakan
cukup banyak membutuhkan biaya, dimana hal ini sulit diwujudkan oleh
suatu masyarakat yang berada disusuatu negara berkembang seperti di
Indonesia.

Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing


Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek,
SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan
praktek keperawatan,  penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem
pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi
kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan
baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari
pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa
dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan.

15
Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat
darurat dan home care.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan
dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien
adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan
informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya.
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat
dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan)
lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang membuat
UU tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk telenursing yang
terlingkup dalam telehealth legislation 1997 yang berdasar The
Telecommunications Reform Act of 1996 charged, dan ada 53 UU yang
sedang dibahas di Amerika ditahun tersebut.
Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa
dipisahkan di (dalam) ilmu Pendidikan perawatan. Aktivitas tersebut sudah
dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi :
1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
2. Pemikiran kritis, dan
3. Pengambilan keputusan.

16
Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi
keperawatan yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi dalam perizinan
sangat dibutuhkan.

17
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth.
Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional dengan berbagai metodenya ( home care, perawat on-call,
menyediakan informasi dll ). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian
dan kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing
dapat meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan . Telenursing
efektif digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami penyakit
kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan. Telenursing bisa juga
dilakukan di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan
informasinya.

B Saran
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam
praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam
area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik
pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring,
misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki
pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan
lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan
teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang
digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang
dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan
penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan
berkomunikasi dengan baik.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Sabarguna.B & Safrizal.H.(2007). Master Plan : Sistem Informasi Kesehatan.


Konsorsium Rumah sakit Islam Jateng-DIY.

Sabarguna.B & Sungkar.A.(2007). Sistem Informasi Medis. Penerbit Universitas


Indonesia (UI-PRESS).

Snooks. H.et.al. (2007). Real Nursing? The Development of Telenursing , 2007


The uthors.

20

Anda mungkin juga menyukai