Disusun oleh
BANDUNG
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan. Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang
”Makalah model dokumentasi keperawatan Sdki & Nanda” dalam mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan.
Makalah berisi tentang “Makalah model dokumentasi keperawatan Sdki & Nanda”. Dengan
adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses pembelajaran dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan, dukungan dan doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan
dapat mengetahui materi tentang Model dokumentasi keperawatan Sdki & Nanda. Makalah ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI)............................................6
2.1.1 Definisi Model Dokumentasi SDKI.........................................................................................6
2.1.2 Klasifikasi Diagnosis Keperawatan.........................................................................................6
2.1.3 Jenis Diagnosis Keperawatan..................................................................................................7
2.1.4 Komponen Diagnosis Keperawatan........................................................................................8
2.1.5 Proses Penegakkan Diagnosis Keperawatan...........................................................................9
2.2 NORTH AMERICAN NURSING DIAGNOSIS ASSOCIATION (NANDA).............................9
2.2.1 Definisi Model Dokumentasi NANDA.....................................................................................9
2.2.2 Komponen Diagnosis Keperawatan......................................................................................10
2.2.3 Jenis Diagnosa Keperawatan NANDA..................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dokumentasi asuhan keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang
dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan
keperawatan, dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Zaidin Ali, 20013).
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) merupakan salah satu standar yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan Praktik Keperawatan di Indonesia. Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia keperawatan Indonesia turut berkembang dan
bersentuhan dengan perkembangan keperawatan secara global, secara spesifik dalam penentuan
Diagnosa Keperawatan.Pendokumentasian proses keperawatan yang efektif menggunakan
standar terminologi (pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi) yaitu
menggunakan model pendokumentasian menurut NANDA (NIC NOC).
3
3. Bagaimanakah jenis dan macam-macam diagnosis dalam model pendokumentasian
keperawatan SDKI dan NANDA?
4. Apa saja komponen diagnosis dalam model dokumentasi SDKI dan NANDA?
5. Bagaimanakah proses penegakkan diagnosis dalam model pendokumentasian SDKI dan
NANDA?
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
- Nyeri dan Kenyamanan
- Integritas Ego
- Pertumbuhan dan Perkembangan
3. Perilaku :
- Kebersihan Diri
- Penyuluhan dan Pembelajaran
4. Relasional :
- Interaksi Sosial
5. Lingkungan :
- Keamanan dan Proteksi
1. Diagnosis Negatif :
1) Diagnosis Aktual
Diagnosis ini menggambarkan renspons klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya yang menyebabkan klien mengalami masalah
kesehatan. Tanda / gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi pada
klien. (Carpenito, 2013; Potter & Perry, 2013)
Indikator diagnostiknya terdiri atas penyebab dan tanda/gejala
2) Diagnosis Risiko
Diagnosis ini menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien berisiko mengalami
masalah kesehatan. Tidak ditemukan tanda / gejala mayor dan minor pada klien,
namun klien memiliki factor risiko mengalami masalah kesehatan. (Carpenito,
2013; Potter & Perry, 2013)
Indikator diagnostiknya tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala.
2. Diagnosis Positif
1) Diagnosis Promosi Kesehatan
6
Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi kliene
untuk meningkatkan kondisi kesehatannya yang lebih baik atau optimal.
(Carpenito, 2013; Potter & Perry, 2013)
Indikator diagnostiknya hanya memiliki tanda/gejala yang menunjukkan
kesiapan klien untuk mencapai kondisi yang lebih optimal.
7
Merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan jerentanan klien
mengalami masalah kesehatan.
8
4. Aksis 4 (Lokasi)
5. Aksis 5 (Usia)
6. Aksis 6 (Waktu)
7. Aksis 7 (Status Diagnosis)
9
S = Situational (keadaan lingkungan perawatan)
M = Medication (pengobatan yang diberikan)
M = Maturasi (tingkat kematangan/kedewasaan klien)
3. Tanda/Gejala (Sign/Symptom)
Tanda merupakan objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan prosedur diagnostik, sedangkan Gejala merupakan
data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis.
1. Diagnosa Aktual
Diagnosa keperawatan aktual memiliki empat komponen diantaranya :
- Label yang merupakan deskripsi tentang defenisi diagnosa dan batasan
karakteristik
- Defenisi merupakan penekanan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa
- Batas karakteristik menentukan karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis,
tanda subjektif, dan objektif.
- Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang.
2. Diagnosa Risiko dan Risiko Tinggi
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang
individu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah
dibandingkan individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Diagnosa keperawatan ini mengganti istilah diagnosa keperawatan potensial
dengan menggunakan ”resiko terhadap atau resiko tinggi terhadap”. Validasi untuk
menunjang diagnosa resiko tinggi adalah faktor resiko yang memperlihatkan keadaan
dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan tidak menggunakan
batas karakteristik.
3. Diagnosa Kemungkinan
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan memungkinkan adalah pernyataan
tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan
masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor
resiko.
10
4. Diagnosa Sejahtera
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis
mengenai individu, kelompok dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan
khusus ketingkat kesehatan yang lebih tinggi. Cara pembuatan diagnosa ini
menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing- masing pola kesehatan
fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan.
5. Diagnosa Sindrom
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa keperawatan
yang terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau resiko tinggi yang
diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
11
- Kelas 2. Prencanaan
(Aktivitas fisik dan kimiawi yang mengubah makanan menjadi substansi
yang dapat diabsorpsi dan digunakan.)
- Kelas 3. Absorpsi
(Aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan tubuh)
- Kelas 4. Metabolisme
(Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organism dan sel hidup untuk
perkembangan dan penggunaan protoplasma, produksi sisa dan energi,
dengan pelepasan energi untuk semua proses vital.)
- Kelas 5. Hidrasi
(Pemasukan dan absorpsi cairan dan elektrolit)
12
(Menggerakkan bagian – bagian tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan,
atau melakukan aktivitas dengan sering (tetapi tidak selalu) sesuai
kekuatan)
- Kelas 3. Keseimbangan energy
(Suatu keadaan harmoni dinamik antara asupan dan penggunaan sumber
daya.)
- Kelas 4. Respons kardiovaskuker / pulmonal
(Mekanisme kardiopulmonal yang mendukung aktivitas/istirahat)
- Kelas 5. Perawatan diri
(Kemampuan melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan fungsi tubuh)
13
(Persepsi total tentang diri sendiri)
- Konsep 2. Harga diri
(Penilaian tentang arti, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan diri
sendiri)
- Kelas 3. Citra tubuh
(Suatu gambaran mental tentang tubuh diri sendiri)
14
Berjuang dengan proses hidup/ peristiwa hidup.
- Kelas 1. Respons pascatrauma
(Reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis)
- Kelas 2. Respons koping
(Proses mengatasi stress lingkungan)
- Kelas 3. Stress neurobehavioral
(Respons perilaku yang merefleksikan fungsi saraf dan otak)
15
(Penggunaan kekuatan atau kekuatan berlebihan sehingga menyebabkan
cedera atau penganiayaan)
- Kelas 4. Bahaya lingkungan
(Sumber – sumber bahaya yang ada di sekitar)
- Kelas 5. Proses pertahanan tubuh
(Suatu proses ketika diri sendiri melindungi dirinya dari yang lain)
- Kelas 6. Termoregulasi
(Proses fisiologis pengaturan panas dan energi di dalam tubuh untuk tujuan
melindungi organisme)
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
18