Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN HIDEGARD E. PEPLAU

Untuk memenuhi salah satu Tugas kelompok Mata Kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan
S1 Keperawatan Ekstensi

Disusun Oleh :
M.NUR WAHYU F (211FK05002)
UYAN SUPIAN (211FK05010)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa

sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita

selaku umatnya hingga akhir zaman. Pada makalah ini penulis membahas

mengenai Teori Keperawatan Hidegard E. Peplau. Dalam menyusun makalah ini,

penulis menggunakan beberapa sumber sebagai referensi, penulis mengambil

referensi dari internet. Pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan dan dorongan, baik materi maupun moral dari pihak-pihak tertentu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran pada masa

depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 03 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :..................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Riwayat Hidup Hildegar E.Peplau................................................................3
B. Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau....................................3
C. Karakteristik model konsep dan teori keperawatan menurut Hildegard
Peplau...................................................................................................................5
D. Faktor pengaruh dan tujuan dari Teori keperawatan Hildegard E.Peplau....6
E. Penerapan teori Hildegard E Peplau dalam keperawatan…………………7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
mutu dari pelayanan kesehatan.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Hildegard E Peplau?

2. Apa pengertian konsep dasar keperawatan menurut Hildegard E Peplau?

3. Apa saja karakteristik konsep dasar keperawatan menurut Hildegard E


Peplau?

4. Bagaimana faktor pengaruh dan tujuan konsep dasar keperawatan menurut


Hildegard E. Peplau?

5. Bagaimana penerapan teori Hildegard E Peplau dalam keperawatan

1
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Riwayat Hildegard E Peplau.

2. Mengetahui Pengertian Konsep Dasar Keperawatan menurut Hildegard E


Peplau.

3. Mengetahui Karakteristik Konsep Dasar Keperawatan menurut Hildegard


E Peplau

4. Mengetahui Faktor Pengaruh dan tujuan Konsep Dasar Keperawatan


menurut Hildegard E. Peplau.

5. Mengetahui penerapan teori Hildegard E Peplau dalam keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Hildegar E.Peplau

Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading,


Pennsylvania. Peplau lulus dari hospital School of Nursing di Pottstown,
Penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi interpersonal
diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermont pada Tahun 1943. Peplau
meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s College,
Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang
pengembangan kurikulum pada tahun 1953.

Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan


psikiatri, sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul
Interpersonal Relations in Nursing. Peplau membuat model keperawatan dengan
istilah keperawatan psikodinamik. Menurutnya, keperawatan psikodinamik
merupakan kemampuan seorang perawat untuk memahami tingkah lakunya guna
membantu orang lain, mengindetifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untuk
menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua
level pengalaman.

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah proses
interpersonal dan terapeutik.

D. Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan
psikodinamik (Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model
hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik (significant therapeutic

3
interpersonal process). Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan
psikodinamikanya sebagai berikut:
Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku
seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang
dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian
yang telah dialami.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral.

1. Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya
dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang
langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat
berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti,
pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi
dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.

4
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh
perawat yang terdiri dari 4 fase.

E. Karakteristik model konsep dan teori keperawatan menurut Hildegard


E.Peplau

Teori Peplau ini merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan baru
mungkin muncul.
Hubungan interpersonal perawat dan klien digambarkan dalam empat fase
diantaranya :

a. Fase Orientasi. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal
untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b. Fase Identifikasi. Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah
melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Fase Eksplorasi. Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien.
d. Fase Resolusi. Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan
membantu klien agar bisa mandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri
dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunaka kemampuan
yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik


psikiatri. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrumen perilaku
dan instrument untuk mengevaluasi respons verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994). Pada model Peplau ini dapat dilihat

5
adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau
psikoterapi.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara lain :

1) Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan
instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong
kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif,
personal, dan kehidupan komunitas.
2) Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan
untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
3) Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan
secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses
kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif,
konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
4) Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai
salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk
memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat klien harus
membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.

F. Faktor pengaruh dan tujuan dari Teori keperawatan Hildegard E.Peplau

Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga untuk


membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn &
Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan
wali. Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah
dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya

6
hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama
mendefiniskan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan
pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya.

G. Penerapan teori Hildegard E Peplau dalam keperawatan

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan
klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan
memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannnya dan
perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasanyang berhubungan
dengan masalah kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.

1. Hildegarde peplau ahli teori keperawatan yang terkenal, mengembangkan


teori interpersonal keperawata. Teori peplau mengatakan bahwa perawat
dan klien berpartisipasi dan berkontribusi pada hubungan dan lebih jauh
lagi bahwa hubungan itu sendiri dapat bersifat terapeutik
2. Perawat menggunakan hubungan perawat – klien sebagai pengalaman
interpersonal korektif bagi kliennya.
3. Intervensi keperawatan sering berfokus pada masalah interpersonal “disin
dan sekarang “ ( bertentangan dengan masalah di masa lalu atau masalah
hubungan sebelumnya ) dan pemecahan masalah interpersonal
4. Intervensi ansietas merupakan fungsi keperawatan yang penting,. Ciri –
ciri ansietas adalah keprihatinan, kesulitan, ketidakpastian, atau ketakutan
yang terjadi akibat ancama yang nyata atau dirasakan ; ansietas adalah
respons subjektif terhadap stres.

7
Contoh kasus dalam keperawatan

Seorang ibu berumur 45 tahun dirawat di rumah sakit sejak 2 minggu


lalu,didiagnosis mengalami Ca servix stadium lanjut ( stadium 4) . Dia tidak mau
makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anak
dan suaminya, kadang marah tanpa sebab, ekspresinya terlihat sedih, kadang
terlihat menangis, dan ia menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh
perawat karena ia merasa umurnya tidak lama lagi.

Dalam kasus yang digambarkan diatas perawat perlu memahami perilaku yang
ditunjukkan oleh ibu tersebut yaitu dengan membantu mengatasi masalah
dirasakan dan menrapkan prinsip hubungan manusia pada masalah yang muncul
pada ibu tesebut selam pengalaman tersebut. Berdasarkan data ibu itu mengalami
depresi. Perawat perlu melakukan hubungan interpersonal dengan ibu itu karena
pada saat seseorang mengalami depresi dia membutuhkan orang lain yang dapat
mendengarkan, menerima, dan memahami dirinya. Hubungan interpersonal antara
perawat dan ibu tersebut melalui 4 tahap yaitu :

1. Tahap orientasi

Perawat mencoba mendekati klien dan membangun hubungan saling percaya.


Perawat memperkenalkan dirinya dan menunjukkan sikap mau membantu klien.
Pada fase ini perawat berperan sebgai role of the stranger, dimana perawat sebagai
orang lain bagi ibu itu maka, ia harus bebicara dengan sopan, jujur, dan menerima
klien apa adanya

2. Tahap idetifikasi

Pada fase ini perawat menjalankan perannya sebagai peran wali ( surrogate rule ),
sikap dan tingkah laku perawat menciptakan perasaan tertentu ( felling tones )
dalam diri klien yang bersifat reaktif yang muncul dari hubungan sebelumnya.

8
Perawat maupun ibu itu merasakan adaanya keterikatan (independen), independen
dan interdependen.

3. Tahap exploitasi

Perawat berusaha menjelaskan tentang penyakitnya, memotivasi klien untuk


mengikuti pengobatan dan perawtan yang diberikan dan meningkatkan spriritual
kepada keluarga untuk bisa menerima dan ikut mensuport klien. Pada fase ini juga
perawat menjalankan perannya sebagai narasumber, (role of resorce person) peran
pengajaran (teaching role), peran kepemimpinan dan peran konseling.

4. Tahap Resolusi

Pada tahap ini perawat bersama ibu itu, menyimpulkan apa yang sudah dicapai
selama interaksi dilakukan dan bagaimana interaksi dapat dilanjutkan terhadap
masalah lain yang mungkin terjadi pada ibu itu. Dalam fase ini peran perawat
sebagai peran kepemimpinan (leadership role)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses


interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz Hidayat. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika.

http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau Diakses tanggal 03 Desember


2021 pukul 09:50

https://www.academia.edu/8933719/KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_MA
KALAH_MODEL_KONSEP_DAN_TEORI_KEPERAWATAN_MENURUT_H
ILDEGARD_E_PEPLAU Diakses tanggal 03 Desember 2021 pukul 09:13

11

Anda mungkin juga menyukai