Anda di halaman 1dari 10

PERAN TEORI KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK KLINIK

DISUSUN OLEH :
1. ASEP ANDRI
2. ASWATUN HASANAH
3. ETIKA SARI
4. OLIS LISWATI
5. RAHMAT HIDAYAT
6. TEGUH SANTOSO

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Konsep model keperawatan..............................................................................................3
B. Pengertian Praktik Klinik.................................................................................................5
C. Tujun Praktik Klinik.........................................................................................................5
D. Penerapan Teori Keperawatan Pada Praktek Klinik……………………………………..6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
A.  Keimpulan........................................................................................................................7
B.  Saran.................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori adalah salah satu pandangan yang sistematis terhadap suatu gejala atau fenomena
yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep yang digunakan
untuk menjelaskan, menganalisa dan membayangkan suatu kejadian. Sedangkan teori
keperawatan itu sendiri adalah suatu pandangan atau pedoman yang diterapkan dalam
keperawatan baik untuk pendidikan maupun prakteknya. Dalam keperawatan banyak
teori-teori yang yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menjalankan proses
keperawatan. Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dalam dunia keperawatan
ada empat model teori. Semua model tersebut menggambarkan konsep yang sama yaitu:
orang yang menerima asuhan keperawatan, lingkungan (masyarakat), kesehatan,
keperawatan dan peran perawata.
Stevenson juga mengemukakan apa itu teori keperawatan, teori keperawatan ini adalah
usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
ini berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan
untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan (Budiono,2016).
Dalam proses keperawatan teori keperawatan sangatlah penting diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Asuhan keperawatan adalah proses atau
sebuah rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien diberbagai tatanan. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat pada
kebutuhan objektif klien untuk mengatasi suatu masalah yang dihadapi.
Mengaplikasikan teori keperawatan sangatlah penting bagi seorang perawat karena akan
meningkatkan kemampuan perawat melalui teori metode dapat dikembangkan secara
teoritis dan sisitematis sehingga proses keperawatan lebih mudah dilakukan dan asuhan
keperawatan bisa terjalankan di Rumah Sakit.
Praktik klinik dalam keperawatan adalah kesempatan kepada semua mahasiswa untuk
menerjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam tindakan yang sesungguhnya
(Emilia, 2008). Pembelajaran klinik tidak hanya menerapkan teori-teori yang
telah diperoleh dari kampus (Munthe, 2009).Praktik klinik harus dimanfaatkan
dengan baik sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk berhubungan langsung ke

1
dalam masalah nyata tersebut(Syahreni & waluyanti, 2007). Lingkungan belajar
klinik yang kondusif merupakan wadah atau tempat yang dinamis tempat dengan
sumberdaya yang dinamis bagi para mahasiswa, lingkungan klinik yang dipilih
penting untuk mencapaiobjektifdan tujuan praktek klinik dalam sebuah program
pendidikan keperawatan (Emilia, 2008).
Mahasiswa mengalami kesulitan dengan masalah-masalah nyata saat melakukan praktek
klinik. Penyebab masalah dalam menjalani praktek klinik sangat bervariasi di antaranya
karena pertama kalinya menjalani pembelajaran praktek klinik, lingkungan yang baru
dan pengalaman pertama dengan pasien, keberhasilan pembelajaran praktek klinik
ditentukan oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif, mental, emosi dan kesiapan
pengetahuan(Syahreni & waluyanti, 2007).
MenurutSharif & Masoumi,(2005)Mahasiswa keperawatan yang menjalani praktek
klinik di rumah sakit akan mendapatkan banyak kesulitan dan akan mengalami
kecemasan di awal praktek. Penyebab lain kecemasan mahasiswa yang baru melakukan
praktek klinik di rumah sakit adalah ketakutanmahasiswa dengan kemungkinan-
kemungkinan bisa membahayakanpasien melalui kurangnya pengetahuan mereka.Hal
ini diperkuat oleh Emilia, (2008) bahwa pembelajaran praktek klinik langsung di rumah
sakit kurang tertata dibandingkan dengan perkuliahan di kampus. Oleh karena itu
mahasiswa mungkin lebih banyak menghadapi kecemasan, stress dan tekanan.
B. Tujuan
1. Untuk menjelaskan apa itu teori keperawatan dan bagaimana bisa cara
mengaplikasikannya pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Memberitahukan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan teori-teori dalam
keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep model keperawatan


1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
2. Tujuan Teori dan Model Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai diantaranya :
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.

3. Karakteristik Teori dan Model Keperawatan


Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar
teori dan konsep keperawatan, yaitu:

3
a. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan
yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan
alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara
berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan
dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang
kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan
4. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori model
keperawatan, diataranya adalah:
a. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita
mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan
identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat
dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah
ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung
akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim
kesehatan.
b. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan
kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah
memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan

4
rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi
pada pelayanan keperawatan.
c. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu
keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan
komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan
tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai
bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan  atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

B. Pengertian Praktik Klinik


Praktik klinik dalam keperawatan adalah kesempatan kepada semua mahasiswa untuk
menerjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam tindakan yang sesungguhnya
(Emilia, 2008). Pembelajaran klinik tidak hanya menerapkan teori-teori yang
telah diperoleh dari kampus (Munthe, 2009).Praktik klinik harus dimanfaatkan
dengan baik sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk berhubungan langsung ke
dalam masalah nyata tersebut(Syahreni & waluyanti, 2007). Lingkungan belajar
klinik yang kondusif merupakan wadah atau tempat yang dinamis tempat dengan
sumberdaya yang dinamis bagi para mahasiswa, lingkungan klinik yang dipilih
penting untuk mencapaiobjektifdan tujuan praktek klinik dalam sebuah program
pendidikan keperawatan (Emilia, 2008).
C. Tujuan Praktik Klinik
Mampu menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusia baik fisik, psikososial dan spiritual dengan menggunakan
proses keperawatan pada semua tingkat usia.

5
D. PENERAPAN TEORI KEPERAWATAN PADA PRAKTIK KLINIK

Berdasarkan hasil pencarian literature review didapatkan bahwa banyak teori keparawatan
yang dapat diaplikasikan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien di rumah
sakit sehingga asuhan keperawatan yang diberikan lebih meningkat dan bermutu tinggi.
Teori-teori keperawatan yang dimaksud antara lain adalah :
1. Teori comfort kolcaba, teori ini menjelaskan tentang bagaimana mengedepankan
kenyamanan klien sebagai kebutuhan semua manusia. Kenyamanan adalah suatu
kebutuhan yang sangat dibutuhkan klien pada rentang sakit, dari teori ini perawat
dapat mengaplikasikan di rumah sakit bagaimana caranya memberikan kenyamanan
kepada klien.
2. Teori dari Dorothy Orem, teori ini menjelaskan tentang tahap-tahap yang akan
dilakukan oleh perawat saat memberikan asuhan keperawatan diantaranya adalah
tahap pengkajian, diagnose keperawatan, dan intervensi keperawatan. Selain itu
teori orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada individu dalam
melakukan tindakan keperawatan mandiri dan mengatur segala kebutuhan yang
diperlukan klien, sehingga pada saat memberikan asuhan keperawatan perawat lebih
terbantu.
3. Teori dari Calista Roy. Mendefinisikan keperawatan sebagai profesi kesehatan yang
berfokus pada proses dan pola kehidupan manusia dan menekankan promosi
kesehatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan.
Beliau berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam teori keperawatan yang
dapat diaplikasikan pada saat memberikan asuhan keperawatan yakni keperawatan,
tenaga kesehatan, lingkungan dan sehat (Budiono,2016).
4. Teori dari Virginia Henderson yang mengemukakan tentang apa itu keperawatan
dan bagaimana asuhan keperawatan yang baik buat klien. Konsep utama dalam teori
handerson ini adalah manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
5. Teori dari Florence Nightingale mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan
memanfaatkan lingkungan pasien untuk membantunya dalam pemulihan seperti
udara segar, cahaya, suhu, kebersihan, dan ketenangan. Dan masih banyak teori
keperawatan lainnya.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah perawat dapat mengaplikasikan teori-teori yang
telah dijelaskan di dalam rumah sakit. Teori- teori keperawatan dapat membamtu perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan yang sistematis dan bermutu tinggi. Implementasi
dan intervensi yang ditegakkan penulis di atas sudah sesuai dengan teori-teori
keperawatan yang bisa dipelajari oleh perawat untuk memberi asuhan keperawatan.
B. Saran
Oleh karena itu, perawat/mahasiswa keperawatan diharapkan menerapkan aplikasi teori
keperawatan pada klien sesuai dengan teori-teori diatas agar klien lebih merasa puas
dengan pelayanan dan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Andriyanti, L. (2017). Aplikasi Teori Dorothy Orem Dalam Pemberian Asuhan


Keperawatan Pada Ny Y dengan Kasus Infeksi Post Sectio Cesaria di Rumah
Sakit Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health,5(2).
Azizatunnisa, N., & Suhartini. (2012). Pengetahuan dan Keterampilan Perawat dalam
Pelayanan Keperawatan Holistik di Indonesian Holistic Tourist Hospital. Nursing
Studies, 140-148.
Barbara Kozier, Glenora Erb, Audrey Berman, Shirlee Snyder. The Nature of Nursing,
Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice, Second Edition. 2004, p.38
Budiono, & Pertami, S. B. (2016).Konsep Dasar Keperawata.. Jakarta: Bumi
Medika.
Mardiani, R. (2019). Proses Berpikir Kritis yang Diterapkan dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan. Osf.io
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 buku
1.Terj.Oleh: Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Ruth F. Craven and Constance J. Hirnle. Nursing Theory and Conceptual Framework,
Fundamentals of Nursing: Human Health and Function. 2003, pp.56

Anda mungkin juga menyukai