Anda di halaman 1dari 15

SISTER

Nama Kelompok :
CALISTA
1. Seyla Fildayanti (22020117120012) 10. Vina Ardina R (22020117130067)

ROY
2. Siti Rahmawati (22020117120014) 11. Setyo Ariyani (22020117130071)
3. Zakkiyyatul F (22020117120019) 12. Iftinan Nida F (22020117130079)
4. Umi Muslimah (22020117120022) 13. Isna Widya F (22020117130093)
5. Aini Saadah (22020117120027) 14. Faris A (22020117140012)
6. Dewi Pertiwi (22020117120043) 15. Dhea Amalia E (22020117140024)
7. Noor Khasanah (22020117130047) 16. Chalista Ayu F (22020117140040)
8. Zulfa Qothrun (22020117130052) 17. Mauludina Putri S (22020117140042)
9. Berlian Bella A (22020117130056)

A 17 1
MODEL KONSEP DAN TEORI
KEPERAWATAN SISTER CALISTA ROY
Sister Calissta Roy, mendefinisikan bahwa keperawatan merupakan suatu
analisa proses dan tindakan sehubungan dengan perawatan sakit atau
potensial seseorang untuk sakit.
Teori adaptasi Suster Calista Roy (Roy dan Obloy, 1979,roy,1980,1984,1989)
memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi.
Tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
hubugan interdependensi selama sehat dan sakit (mariner-Tomery,1994).
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-
konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model
konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan
dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan terhadap kemampuan koping manusia yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan.
KONSEP ADAPTASI ROY
Definisi dan Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model
adaptasi roy adalah:
1. Sistem
2. Derajat adaptasi
3. Problem adaptasi
4. Stimulus fokal
5. Stimulus kontekstual
6. Stimulus residual
7. Regulator
8. Kognator
9. Model fektor adaptif
10. Respon adaptif
11. Fisiologis
12. Konsep diri
13. Penampilan peran
14. Interdependensi
DALAM MODEL KONSEPTUAL ADAPTASI ROY,
ADA EMPAT ELEMEN PENTING YANG TERMASUK
DALAM MODEL ADAPTASI KEPERAWATAN YAITU
1. Manusia
sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat
digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
control, output, dan proses umpan balik.
a.) Model Fungsi Fisiologi.
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan
fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus
dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian,
model fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi
fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. Oksigenasi 6. The sense / perasaan
2. Nutrisi 7. Cairan dan elektrolit
3. Eliminasi 8. Fungsi syaraf / neurologis
4. Aktivitas dan istirahat 9. Fungsi endokrin
5. Proteksi/ perlindungan
b.) Model Konsep Diri
Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan
penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan
dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi,
aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari
dua komponen yaitu the physical self dan the personal self.
1. The physical self
2. The personal self
c.) Model fungsi peran
Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer,
sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat
memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya
d.) Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang
dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan
menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.
2. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia.
Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang
adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal. Lebih
lanjut stimulus itu dikoelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal,
konstektual, dan residual. Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai
segala kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan,
perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau kelompok.
3. Kesehatan.
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi
manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau
keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kesehatan
atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan
kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas
adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas kurang sehat.
Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk penekanan
pada kondisi sehat sejahtera.
• 4. Keperawatan

Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan
menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan.
Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
untukmenyediakan pelayanan pada orang-orang. Lebih spesifik dia mendefinisikan
keperawatan sebagai ilmu da praktek dari peningkatan adaptasi untuk
meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan secara
positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam situasi
yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktek
keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model tersebut,
keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan
keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan
(adaptasi).
ROY MEREKOMENDASIKAN PENGKAJIAN
DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN, YAITU :
1. Tahap I : Pengkajian Perilaku.
Ini merupakan tahap proses keperawatan yang bertujuan mengumpulkan
data dan memutuskan klien adptif dan maladaptive.
2. Tahap II: Pengkajian faktor – faktor yang berpengaruh
o Identifikasi stimuli focal.
o Identifikasi stimuli kontekstual
o Identifikasi stimuli residual.
o Penentuan Tujuan
o Intervensi
o Evaluasi
IMPLEMENTASI/INTERVENSI
KEPERAWATAN
Adapun implementasi dalam dunia keperawatan mengenai teori adaptasi Roy
antara lain :
Penerapan kepada pasien yang di rumah sakit.
Contoh penerapannya:
1. Pada pasien insomnia yang berada di rumah sakit
Perawat dapat mengupayakan kondisi lingkungan yang nyaman bagi pasien. Seperti
mengurangi pencahayaan di ruang rawat, menghimbau pasien untuk tidak
meminum kafein, membantu pasien dengan mengatur posisi tidurnya dan tempat
tidur pasien.
Pasien yang stress karena suasana rumah sakit yang ramai
Perawat dapat mengusahakan untuk meminimalisir suara yang masuk ke ruang rawat
dengan selalu menutup pintu ruang rawat dan membatasi jumlah pengunjung
pasien.
2. Bagi pasien yang kehilangan fungsi fisik
Contoh penerapannya :
Pasien yang tangan kanannya diamputasi
Dalam hal ini, pasien yang mengalami amputasi pasti merasa terpukul dan
tidak terima salah satu anggota tubuhnya diamputasi. Sebagai seorang
perawat, kita dapat membantu pasien mengatasi kekecewaannya dengan
memberinya support secara mental dan batin. Selain itu, perawat juga dapat
membantu pasien beradaptasi dengan membiasakan pasien melakukan
kegiatan sehari-hari dengan tangan kiri

Anda mungkin juga menyukai