Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

APLIKASI SILA 5 DALAM MEMPERKUAT JATI DIRI DALAM PERAWAT

Guru Pembimbing: Dwi Adji Norontoko S. Kep., Ns., M. Kep.


Disusun Oleh:

Alfi Lutfiya (P27820720050)


Amelia Nur Indah Sari ( P27820720051)
Aura Lintang Pembayun (P27820720008)
Elvira Amara Putri (P27820720014)
M.Syukron Towil (P27820720074)
Sofia Nur Rahmania (P27820720086)

TINGKAT 1 SEMESTER 1 SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah: “Aplikasi Sila Ke-5 Dalam Memperkuat Jati Diri Perawat”.
Di susun oleh:
1 .Alfi Lutfiyah
2. Amelia Nur Indah Sari
3. Aura Lintang Pembayun
4. Elvira Amara Putri
5. M.Syukron Towil
6. Sofia Nur Rahmania
Jurusan : Sarjana Terapan Keperawatan Soetomo Tk 1
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang
kami selesaikan adalah benar hasil dari kerjasama kelompok. Sertadengan ini kami
menyatakan penulisan makalah dengan judul “Aplikasi Sila Ke-5 Dalam Memperkuat
Jati Diri Perawat”telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapak/Ibuguru dosen.
Surabaya, 1 Desember 2020
Yang Mengajukan Pernyataan Yang Memberi Pengesahan

M.Syukron Towil Dwi Adji Norontoko S. Kep., Ns., M.


Kep.NIM.P2782072004

i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakanng....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.3.1 Umum.................................................................................2
1.3.2 Khusus................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
BAB 2 KONSEP TEORI....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa...........................................3
2.2 pengertian praktik keperawatan..................................................................3
BAB 3 PEMBAHASAN......................................................................................... 5
3.1 Pengertian Profesi Keperawatan Berlandaskan Pancasila............................5
3.2 Peran dan Manfaat Keperawatan dari Segi Ideologi Pancasila....................6
3.3 Bentuk Aplikasi Pancasila Sila 5 dalam Memperkuat Jati Diri Perawat ....7
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................9
4.1 Kesimpulan....................................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan juga
kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas kelompok mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan judul ”Aplikasi Sila Ke-5 Dalam Memperkuat Jati Diri
Perawat” yang kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami
menerima segala saran, kritik, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kami semua dan dapat memberikan informasi
bagi pembaca.

Surabaya,1Desember 2020

Tim Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang perawat adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien,
seorang perawat harus mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah
juga manusia. Perawat harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga
perasaan pasien. Ini harus di lakukan karena perawat adalah membantu proses
penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik
diharapkan seorang perawat bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan
pasien. Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling
menghormati dan menghargai di antara keduanya.
Etika dapat membantu para perawat mengembangkan kelakuan dalam
menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran, sehingga
para perawat dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan
lingkungan perawatan. dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti
dua hal ini tidak dapat dipisah – pisahkan dengan.Tidak hanya itu etika
keperawatan di Indonesia juga diharuskan berlandaskan pancasila dan tidak
bertentangan pada dasar negara tersebut. Terutama sila ke-5 yaitu “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia” yang mempunyai aplikasi sikap dan arti
tersendiri.
Maka dari itu kami ingin mempelajari lebih lanjut bagaimana cara
aplikasi sila-sila dalam pancasila terutama sila ke-5untuk jati diri keperawatan
yang akan berguna untuk memahami bagi pembaca dan penulis cara bersikap
yang benar yang tidak bertentangan dengan dasar negara indonesia yaitu
pancasila.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud profesi keperawatan berlandaskan Pancasila?
2. Bagaimana pengaplikasian pancasila sila ke-5 dalam memperkuat jati diri
perawat?
3. Apakah peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi Pancasila?
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
Makalah ini kami susun untuk menjelaskan dan mempelajari mengenai
Aplikasi Sila Ke-5 Dalam Memperkuat Jati Diri Perawat. Dan untuk
memenuhi tugas Dosen pengampu mata kuliah pancasila dan
kewarganegaraan
1.3.2 Khusus
1. Untuk mengetahui yang dimaksud profesi keperawatan berlandaskan Pancasila
2. Untuk mengetahui pengaplikasian pancasila sila ke-5 dalam memperkuat jati
diri perawat
3. Untuk mengetahui peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi Pancasila
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan tim penulis mengenai bagaiman sikap keperawatan
berdasarkan sila ke-5 pancasila
2. Dapat menambah wawasan dan pandangan mengenai pengaplikasian
pancasila sila ke-5 dalam memperkuat jati diri perawatpembaca dan penulis

2
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara
Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai
yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar
dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai
ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau
visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.
Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun 1998 Pasal
1, yang berbunyi :
“Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.”

2.2 Pengertian Praktik Keperawatan


Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat
(UU No 38/2014 tentang Keperawatan). Asuhan Keperawatan adalah
rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai
tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
perawat dalam bentuk asuhan keperawatan (UU 38/2014). Keperawatan
sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan di Indonesia, menyadari
bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan bersifat universal bagi klien
(individu keluarga kelompok dan masyarakat), oleh karenanya pelayanan
yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan pada cita-cita luhur, niat yang
murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan

3
agama yang dianut serta kedudukan sosial. Oleh karena itu, penataan praktik
keperawatan berasaskan pada; perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika, manfaat,
keadilan, pelindunga, kesehatan dan keselamatan.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat. Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan, maka setiap perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan harus memperhatikan sistem pelayanan kesehatan yang berlaku.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Profesi Keperawatan Berlandaskan Pancasila


Ideologi Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara
normatif perlu diwujudkan sebagai landasan beretika serta berkehidupan,
berbangsa, dan bernegara, namun kesadaran masyarakat akan ideologi bangsa
itu bertingkat. Sehingga sebagai abdi masyarakat, perawat memiliki cukup
andil untuk membawa etika yang berlandaskan pancasila.
Perawat dituntut memiliki etika yang luhur sehubungan dengan objek
perawat yang merupakan manusia itu sendiri. Etika dapat membantu para
perawat mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban,
membimbing hidup pelajaran, sehingga para perawat dapat mengetahui
kedudukannya dalam masyarakat dan lingkungan perawatan serta dapat
mengusahakan kemajuannya secara sadar dan seksama.
Profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah berlandaskan Pancasila,
khususnya pelayanan dasar sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara
mandiri kepada individu, keluarga,dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan mencakup :
1. Menerapkan konsep, teori, dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu
biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan
dan/atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan komunitas.
2. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan melalui pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi keperawatan baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif sesuai dengan batas kewenangan, tanggung jawab, dan

5
kemampuan perawat, yang berlandaskan pada etika profesi
keperawatan.
3. Mendokumentasikan seluruh tahapan proses keperawatan secara akurat,
sistematik, dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
4. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan disiplin ilmu lain dengan
menerapkan prinsip manajemen dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang berorientasi pada pelayanan dan asuhan keperawatan.

3.2 Peran dan Manfaat Keperawatan dari Segi Ideologi Pancasila


Perawat berdasarkan penjabaran “Melaksanakan pelayanan
keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai
kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, khususnya
pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan kaidah-kaidah” memiliki peran dan fungsi sebagai
berikut :
1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam
mengelola asuhan keperawatan.
2. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan
menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau
asuhan keperawatan.
3. Berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam
kemandirian untuk hidup sehat.
4. Mengembangkan diri terus menerus untuk meningatkan kemampuan
profesional.
5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai
dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya. Berfungsi
sebagai anggota masyarakat yang reaktif, produktif, terbuka untuk

6
menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan, sesuai dengan
perannya.

3.3 Bentuk Aplikasi Pancasila Sila 5 dalam Memperkuat Jati Diri Perawat
Dalam pancasila sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti
bahwa seorang perawat harus bersikap adil dan merata terhadap seluruh
rakyat indonesia. Hal ini mengandung pengertian bahwa seorang perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-
bedakan antara klien yang satu dan klien yang lainnya. Seorang perawat juga
harus mampu mementingkan keselamatan klien dan juga keselamatan bagi
dirinya sendiri. Bentuk pengaplikasian pancasila sila 5 dalam memperkuat jati
diri perawat jika berpedoman pada Badan Pembinaan Hukum Nasional
(BPHN), yaitu :
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan antara pasien, keluarga
pasien, perawat, dokter , dan tim paramedis lainnya.
2. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban terhadap semua klien. Seperti pelayanan yang diberikan
perawat kepada klien harus berdasarkan pada nilai yang luhur, niat yang
murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik,
dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Lebih mementingkan
keselamatan klien tetapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu
sendiri.
4. Perawat harus menghormati hak klien.
5. Perawat membantu klien dengan memberikan asuhan keperawatan
hingga klien dapat menjalani aktivitasnya secara mandiri.
6. Tidak menggunakan kewenangan untuk melakukan usaha yang bersifat
pemerasan terhadap klien.

7
7. Tidak melakukan suatu hal yang dapat merugikan kepentingan klien.
8. Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten serta tepat dalam bertindak kepada klien.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia
menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Ideologi Pancasila pada
hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan
nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan sebagai landasan
beretika serta berkehidupan, berbangsa, dan bernegara, namun kesadaran
masyarakat akan ideologi bangsa itu bertingkat.
Perawat dituntut memiliki etika yang luhur sehubungan dengan objek
perawat yang merupakan manusia itu sendiri. Etika dapat membantu para perawat
mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban. Profesi keperawatan
secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dasar
sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu,
keluarga,dan komunitas.
Dalam pancasila sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti
bahwa seorang perawat harus bersikap adil dan merata terhadap seluruh rakyat
indonesia. Hal ini mengandung pengertian bahwa seorang perawat dalam
melaksanakan tugasnya harus bersikap sama dan tidak membeda-bedakan antara
klien yang satu dan klien yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai