Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, pada 98,69% pembuatan resep terdapat kesalahan yang meliputi kesalahan
dalam penulisan resep oleh dokter, apoteker yang tidak tepat dalam proses penyiapan obat,
dan kesalahan pada saat pemberian informasi mengenai obat tersebut. Sumber dari masalah
tersebut adalah kolaborasi yang buruk antara dokter dan apoteker. Masalah ini menjadi
contoh kolaborasi yang buruk antar tenaga kesehatan. Kolaborasi yang buruk adalah faktor
yang paling penting dalam kesalahan medikasi dan pengobatan. Pada praktik kolaborasi antar
tenaga kesehatan sering terjadi masalah seperti ketidakseimbangan wewenang, peran yang
tumpang tindih, serta struktur organisasi.
Praktik kolaborasi yang baik di antara profesi rumpun ilmu kesehatan dikenal dengan
Interprofessional Collaboration (IPC). Keberlangsungan IPC akan lebih baik apabila seluruh
tenaga kesehatan memahami peran, kompetensi inti, dasar bahasa dan pola pikir dari tenaga
kesehatan lain serta mengembangkan sikap dan perilaku yang baik.
Peningkatakan IPC dapat dilakukan dengan mengenalkan profesi lain dan sistem
kolaborasi sejak masa pendidikan melalui Interprofessional Education (IPE).
Pada tahun 2013, WHO mengeluarkan Framework for Action on Interprofessional
Education and Collaboration Practice sebagai bentuk dukungan terhadap IPE. Program IPE
dinilai dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien. Beberapa faktor yang
memengaruhi pembentukan kolaborasi dan efektivitasnya adalah persepsi dan pemahaman
mengenai profesi tenaga kesehatannya masing-masing dan profesi tenaga kesehatan lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Interprofessional Education?
2. Apa yang dimaksud dengan Interprofessional Collaboration?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dari Interprofessional Education
2. Mengetahui maksud dari Interprofessional Collaboration

Interprofessional Education dan


Interprofessional Collaboration Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Interprofessional Education


Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE,
2002), dan American College of Clinical Pharmacy (ACCP, 2009), IPE merupakan suatu
proses pendidikan dua atau lebih disiplin ilmu yang berbeda untuk melaksanakan
pembelajaran interaktif dalam meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan, serta
praktik disiplin ilmu masing-masing. IPE adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang
diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan
kualitas pelayanan dan pelakasanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik
itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan
yang profesional (Lee et al., 2009).
Sedangkan menurut WHO (1988) Interprofessional education merupakan suatu proses
dimana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar
belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi
sebagai tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan jenis pelayanan kesehatan yang lain. 
Melalui Interprofesional education (IPE) diharapkan berbagai profesi kesehatan dapat
menumbuhkan kemampuan antarprofesi, dapat merancang hasil dalam pembelajaran
yang memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing
profesi dengan mengaktifkan setiap profesi untuk meningkatkan praktik agar dapat saling
melengkapi, membentuk suatu aksi secara bersama untuk meningkatkan pelayanan dan
memicu perubahan; menerapkan analisis kritis untuk berlatih kolaboratif, meningkatkan
hasil untuk individu, keluarga, dan masyarakat; menanggapi sepenuhnya untuk
kebutuhan mereka, mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan berkontribusi untuk
kemajuan dan saling pengertian dalam belajar antarprofesi dalam menanggapi
pertanyaan, di konferensi dan melalui literatur profesional dan antarprofesi.

2.2 Manfaat Interprofessional Education


Menurut CIHC 2009, manfaat interprofessional education antara lain :
1. Meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang
positif dalam melayani klien
2. Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
kerja secara kolaborasi
3. Membuat lebih baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi peserta
didik
Interprofessional Education dan
Interprofessional Collaboration Page 2
4. Secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting

Interprofesional education (IPE) memiliki banyak manfaat dalam sistem dunia


pendidikan kesehatan. Profesi-profesi kesehatan yang dilahirkan melalui Interprofesional
education (IPE) diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai profesional masing-masing
profesi kesehatan yang berbasis kolaborasi.

2.3 Kompetensi Interprofessional Education

American College of Clinical Pharmacy (ACCP, 2009) membagi kompetensi untuk IPE
terdiri atas empat bagian yaitu :

1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Orientasi tim
4. Kemampuan tim

2.4 Definisi Interprofessional Collaboration


Interprofessional Colaboration (IPC) merupakan proses kolaborasi yang terdiri dari dua
atau lebih tenaga kesehatan berfokus pada belajar dengan, dari, dan tentang masing-
masing profesi sehingga dapat mengembangkan kerjasama demi terwujudnya pelayanan
pasien yang lebih optimal. Proses kolaborasi ini diperlukan dan lebih ditingkatkan dalam
pelayanan kesehatan di masa sekarang ini karena di iklim global sekarang ini sudah tidak
cukup bagi tenaga kesehatan untuk bekerja secara profesional saja namun tenaga
kesehatan perlu juga mengembangkan upaya antar profesional dalam menangani pasien.

2.5 Kompetensi Interprofessional Collaboration


Barr (1998) menjabarkan kompetensi kolaborasi, yaitu:
1. Memahami peran, tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan jelas,
2. Bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam memutuskan perawatan
dan pengobatan pasien,
3. Bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau perawatan
pasien,
4. Menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain,
5. Memfasilitasi pertemuan interprofessional, dan
6. Memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi kesehatan lain.

Interprofessional Education dan


Interprofessional Collaboration Page 3
2.6 Interprofessional Education dan Interprofessional Collaboration yang Efektif
1. Bekerja untuk meningkatkan Kualitas Perawatan
2. Tidak ada satu pun profesi, yang bekerja secara terpisah, memiliki keahlian untuk
menanggapi secara memadai dan efektif terhadap kerumitan banyak kebutuhan
pengguna layanan dan untuk memastikan bahwa perawatan itu aman, tanpa batas dan
holistik dengan standar setinggi mungkin.
3. Fokus pada kebutuhan pengguna layanan dan pengasuh
4. IPE dan IPC menempatkan kepentingan pengguna layanan dan pengasuh di pusat
pembelajaran dan praktik.
5. Mendorong profesi untuk belajar bersama dari satu sama lain tentang pendidikan dan
kolaborasi interprofessional adalah komparatif dan interaktif, dengan
mempertimbangkan peran dan tanggung jawab, keterampilan dan pengetahuan,
kekuatan dan tugas, sistem nilai dan kode etik, peluang, dan hambatan masing-masing
6. Memupuk rasa saling percaya dan saling menghormati, mengakui perbedaan,
menghilangkan prasangka dan persaingan dan menghadapi kesalahpahaman dan
stereotip.
7. Hormati integritas dan kontribusi masing-masing profesi IPE dan IPC didasarkan
pada saling menghormati.
8. Apa pun perbedaan status di tempat kerja, sama dengan pelajar, memanfaatkan
pengalaman dan keahlian khas yang dibawa dari bidang profesional masing-masing.
9. Tingkatkan latihan dalam profesi. Setiap profesi mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang praktiknya sendiri dan bagaimana hal itu dapat melengkapi dan
menguatkan yang lain.
10. Meningkatkan kepuasan profesional IPE dan IPC menumbuhkan praktik kolaboratif
di mana dukungan timbal balik meringankan stres kerja, baik dengan menetapkan
batasan pada tuntutan yang dibuat pada satu profesi atau dengan memastikan bahwa
dukungan dan bimbingan lintas profesional

Interprofessional Education dan


Interprofessional Collaboration Page 4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut WHO (1988) Interprofessional Education merupakan suatu proses dimana


sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang
profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai
tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan jenis pelayanan kesehatan yang lain. Dan Interprofessional Colaboration
(IPC) merupakan proses kolaborasi yang terdiri dari dua atau lebih tenaga kesehatan
berfokus pada belajar dengan, dari, dan tentang masing-masing profesi sehingga dapat
mengembangkan kerjasama demi terwujudnya pelayanan pasien yang lebih optimal.

Profesi-profesi kesehatan yang dilahirkan melalui Interprofesional education (IPE)


diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai profesional masing-masing profesi kesehatan
yang berbasis kolaborasi. Dan kelangsungan kolaborasi akan lebih baik apabila seluruh
tenaga kesehatan memahami peran, kompetensi inti, dasar bahasa dan pola pikir dari
tenaga kesehatan lain serta mengembangkan sikap dan perilaku yang baik.

3.2 Saran

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam belajar secara


interprofesi, sehingga mempunyai kesiapan untuk berkolaborasi dengan profesi lain saat
terjun diluar pendidikan akademik.

Interprofessional Education dan


Interprofessional Collaboration Page 5
DAFTAR PUSTAKA

World Health organizations, 2010, Framework for Action on Interprofessional Education


& Collaborative Practice.

ums.ac.id/44682/6/BAB%20I.pdf

abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012106_bab2.pdf

www.georgebrown.ca/ipe/definitions.aspx

http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/download/10382/4747

Interprofessional Education dan


Interprofessional Collaboration Page 6

Anda mungkin juga menyukai