Anda di halaman 1dari 18

Materi Keperawatan Anak oleh Dwi

Aprilina Andriani
Bimbingan Antisipasi (Anticipatory
Guidance) Anak 0-60 bulan
Bimbingan
Antisipasi
(Anticipatory
Guidance)
Upaya dalam memberikan arahan atau
petunjuk kepada orangtua mengenai tahapan
perkembangan anak, sehingga orangtua
menjadi paham apa yang harus dilakukan
dalam memenuhi kebutuhan anak dalam tiap
tahapan usia
0-6 bulan
• Ajarkan perawatan bayi dan bantu
orangtua untuk memenuhi kebutuhan dan
respon bayi
• Bantu orangtua memenuhi kebutuhan
stimulasi bayi
• Tekankan untuk memenuhi kebutuhan
aman anak dengan memberikan imunisasi
• Persiapkan untuk pengenalan makanan
padat
6-12 bulan
• Siapkan orangtua akan adanya stranger anxiety pada bayi
(ketakutan bayi terhadap orang yang belum dikenal)
• Anjurkan orangtua untuk lebih dekat dengan anak serta
menghindarkan perpisahan yang terlalu lama
• Bimbing orangtua mengenai disiplin karena peningkatan
mobilitas bayi (Anjurkan untuk menghindari hukuman
badan sebagai suatu disiplin, anjurkan orangtua untuk
memberikan apresiasi pada saat anak berkelakuan baik)
• Ajarkan pencegahan cedera karena peningkatan
keterampilan motorik anak serta rasa keingintahuan yang
tinggi
Usia Toddler (1-3 tahun)

12-18 bulan
• Siapkan orangtua dalam mengantisipasi perubahan tingkah laku terutama
negativisme
• Dorong orangtua untuk melakukan penyapihan bertahap dengan meningkatkan
pemberian makanan padat
• Anjurkan orangtua memiliki jadwal makan anak yang rutin
• Dorong orangtua untuk mencegah bahaya kecelakaan yang potensial di rumah,
kendaraan bermotor, keracunan, dan jatuh
• Dorong orangtuan memberikan aturan disiplin yang lembut dan cara-cara
mengatasi negatifistik dan temper tantrum pada anak toddler
• Berikan mainan baru untuk mengembangkan motorik, bahasa, pengetahuan,
serta keterampilan sosialnya
Usia Toddler (1-3 tahun)
18 -24 bulan
• Tekankan pentingnya teman sebaya dalam bermain
• Menggali kebutuhan dalam mempersiapkan kehadiran saudara/adik dan menekankan
pentingnya persiapan anak terhadap kehadiran bayi baru
• Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toilet training
• Diskusikan mengenai rasa takut anak misal takut gelap dan suara keras
• Tekankan kebutuhan akan pengawasan kesehatan gigi seperti kebersihan gigi,
kebiasaan menyikat gigi, kebiasaan makan yang manis
• Siapkan orangtua akan tanda regresi ketika anak mengalami stress
• Berikan kesempatan pada orangtua untuk mengekspresikan rasa lelah dan frustasi
dalam merawat balita
Usia Toddler (1-3 tahun)
24-36 bulan

01 Diskusikan pentingnya kebutuhan anak untuk meniru dan


dilibatkan dalam kegaitan

Diskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training


dan sikap menghadapi keadaan seperti mengompol atau BAB
02 di celana

03 Tekankan orangtua mengenai keunikan berpikir anak toddler


terutama melalui bahasa merejam pemahaman waktu dan
ketidakmampuan untuk melihat kejadian dari perspektif lain

04 Tekankan disiplin dengan tetap terstruktur secara benar dan


nyata, ajukan alasan rasional  serta hindari kebingungan dan
salah pengertian
Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)
Usia 3 tahun
• Anjurkan orangtua meningkan minat anak dalam
hubungan yang luas
• Tekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan
• Antisipasi perubahan perilaku yang agresif/berlebihan
sehingga dapat menurunkan ketegangan
• Dorong orangtua memberikan perhatian ekstra
• Anjurkan orangtua untuk menawarkan anak alternatif
pilihan pada saat anak bimbing
Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)

4 tahun
• Siapkan orangtua terhadap perilaku anak yang agresif
termasuk aktifitass motorik dan bahasa yang
mengejutkan
• Siapkan orangtua adanya perlawanan dari anak
• Kaji perasaan ortu terkait tingkah laku anak
• Tekankan pada anak pentingnya batas-batas yang
realistik dari tingkah lakunya
• Siapkan ortu mengenai keingintahuan anak tentang
seksualitas
Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)

5 Tahun

Siapkan anak Jelaskan anak berada

memasuki dalam periode tenang

lingkungan sekolah

Ingatkan imunisasi
lengkap sebelum masuk
sekolah
Kecelakaan Pada Anak

Masa Bayi
Jenis kecelakaan yang biasa terjadi di antaranya
adalah aspirasi benda asing (terutama benda-benda
kecil seperti kancing, kacang-kacangan, biji buah,
bedak dan sebagainya) jatuh, luka bakar (tersiram air
panas atau minyak panas), keracunan dan kekurangan
oksigen.
Pencegahan Kecelakaan Pada Masa Bayi
• Menghindari aspirasi: Simpan pada tempat yang aman dan tidak terjangkau atau buang benda-benda yang berpotensi
menyebabkan aspirasi seperti bedak, kancing, permen, biji-bijian dan sebagainya. Gendong bayi saat memberi makan
dan menyusui.
• Kekurangan oksigen: jauhkan dan jangan biarkan anak bermain plastik, sarung bantal atau benda-benda yang
berpotensi membuat anak kekurangan oksigen. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di kamar bayi atau kamar
mandi.
• Jatuh : beri pengaman tempat tidur saat bayi/anak sedang tidur, usahakan anak duduk di kursi khusus atau tidak
memakai kursi tinggi, usahakan ujung benda seperti meja dan kursi tidak tajam. Jangan pernah meninggalkan bayi
pada tempat yang tinggi dan bila ragu tempatkan bayi di lantai dengan pengalas.
• Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai, simpan air panas di tempat yang aman dan tidak terjangkau oleh anak.
Jangan merokok di dalam rumah atau dekat dengan bayi. Tempatkan peralatan listrik jauh dari jangkauan bayi dan
gunakan pengaman.
• Keracunan : simpan bahan toxic dilemari/tempat yang aman. Buang bahan-bahan yang mengandung zat kimia tidak
terpakai seperti baterai ke tempat yang jauh dari jangkauan bayi.
Kecelakaan Pada Anak

Masa Toddler
• Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda
• Tenggelam
• Keracunan atau terbakar
• Tertabrak karena lari mengejar
bola/balok
• Aspirasi dan asfiksia
Kecelakaan Cenderung Pada Anak Toddler
• Anak usia toodler sedang mengembangkan keterampilan motorik kasarnya yang membuat mereka bergerak
terus, berlari, berjinjit, naik-turun tangga, pagar, atau mainan serta sepedanya.
• Anak usia toodler mengalami peningkatan kemampuan motorik halus sehingga mereka mencoba terus dengan
benda-benda yang ada di sekelilingnya, sementara mereka belum mengetahui bahaya yang mengacamnya
akibat mengeksplorasi benda di sekelilingnya
• Anak toodler mempunyai rasa ingin tahu yang besar dibanding dengan anak pada usia lainnya dan senang
mencoba melakukan sesuatu yang belum dikenalnya
• Anak laki-laki cenderung lebih berpotensi mengalami kecelakaan daripada anak perempuan karena lebih aktif
bergerak.
• Anak yang tidak dijaga sewaktu bermain saat orang tuanya sedang bekerja, sibuk dengan kegiatan lain, terlalu
letih, atau merasa ada orang lain yang telah menjaganya, menyebabkan anak beresiko untuk mengalami
kecelakaan
• Resiko kecelakaan akan lebih besar terjadi saat anak lapar dan lelah karena pada saat itu kemampuan tenaga
menurun dan mungkin anak merasa lemah atau lesu.
• Anak merasa asing dengan lingkungan atau orang yang menjaganya karena tidak mengenalnya dengan baik
• Anak belum tahu dan belum berpengalaman dalam upaya melindungi diri dari bahaya kecelakaan.
Pencegahan Kecelakaan Pada Masa Toddler
• Awasi anak jika bermain dekat sumber air
• Ajarkan anak berenang
• Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan
setrika
• Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari
• Jangan biarkan anak tanpa pengawasan
• Cek air mandi sebelum dipakai
• Tempatkan barang-barang berbahaya di tempat aman
• Jangan biarkan kabel listrik menggantung/menjuntai ke
lantai
• Awasi anak pada saat memanjat, lari dan lompat
Kecelakaan Pada Anak
Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi biasanya karena anak
kurang menyadari potensi bahaya seperti:
obyek panas, benda tajam, akibat naik
sepeda misalnya main di jalan, lari
mengambil bola/layangan, menyeberang
jalan.
Pencegahan Kecelakaan Pada Masa Pra Sekolah

• Kontrol lingkungan
• Ajarkan anak terhadap
keamanan dan potensial
bahaya (jauhkan korek api
dari jangkauan, ajarkan anak
cara menyebrang jalan dan
arti rambu lalu lintas)
Thank you for
joining today's class.

Anda mungkin juga menyukai