1. Perkembangan Psikososial
Bayi (0-18 Bulan) : Rasa
Percaya Vs Rasa Tidak
Percaya
Proses perkembangan yang
ditandai dengan rasa
percaya pada orang lain dan
diawali dengan kepercayaan
terhadap orang tua,
khususnya ibu.
1. Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang
lain
2. Menolak saat akan digendong orang yang tidak
dikenalnya
3. Menangis saat digendong dengan orang yang tidak
dikenalnya
4. Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar,
haus, sakit, panas)
5. Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
6. Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
7. Memperhatikan atau memandang wajah ibu atau
orang yang mengajak bicara
8. Mencari suara ibu atau orang lain yang memanggil
namanya
Rasa aman secara fisik dan
psikologis yang diberikan dari orang
tua berperan penting dalam
membentuk rasa percaya bayi. Jika
rasa percaya tidak terpenuhi, akan
terjadi penyimpangan berupa rasa
tidak percaya dan setelah dewasa akan
menjadi orang yang mudah curiga dan
tidak dapat menjalin hubungan baru.
SENTUHAN KASIH
SAYANG DAN KESIAPAN
IBU SETIAP SAAT
DIBUTUHKAN OLEH BAYI
AKAN MELETAKKAN
DASAR RASA AMAN DAN
PERCAYA
BAYI YG SERING DIAJAK
MAIN DAN BERBICARA
AKAN LEBIH CEPAT
PINTAR
DIAGNOSIS
Keluarga mampu:
• Menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan normal dan menyimpang
• Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan
• Melakukan tindakan menstimulasi thd
perkembangan anaknya
TINDAKAN KELUARGA YG MEMILIKI
BAYI:
Tujuan:
• Anak mampu mengembangkan kemandirian
dalam melakukan kegiatan sehari-hari
• Mampu bekerja sama dan memperlihatkan
kelebihan diri di antara orang lain
TINDAKAN KEPERAWATAN
TODLER NORMAL:
• Berikan mainan sesuai usia: memenuhi rasa ingin tahu dan tdk
berbahaya dan tdk sulit digunakan
• Jangan gunakan kata perintah, tapi memberi alternatif utk memilih
• Hindari suasana yg merangsang sifat negatif: memisahkan dg ortu,
mengambil mainan, meminta melakukan sesuatu
• Saat mengamuk pastikan aman dari bahaya, kemudian tinggalkan
dan awasi dari jauh
• Beri tahu tindakan yg boleh dan tidak boleh, yg baik dan buruk dgn
kalimat positif
• Puji keberhasilan anak
• Tidak menakut-nakuti dgn kata-kata maupun perbuatan
• Latih melakukan kegiatan sendiri
• Libatkan anak dlm kegiatan keagamaan
• Hargai dan akuilah kemampuan anak agar terbentuk rasa percaya diri dan
harga diri
• Hindari pengekangan, termasuk hukuman dan penganiayaan fisik
TINDAKAN TODLER RAGU-RAGU
DAN MALU
Latihan 1
Tindakan kepada Keluarga ~
Todler
Tujuan:
Keluarga memahami perkembangan psikososial
kanak-kanak yang normal dan menyimpang
Keluarga mampu memahami cara menstimulasi
kemandirian anaknya
Keluarga mendemonstrasikan cara menstimulasi
kemandirian anaknya
Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk
menstimulasi perkembangan anaknya
Tindakan keperawatan keluarga ~
normal:
Informasikan kpd keluarga cara yg bisa dilakukan untuk
memfasilitasi kemandirian anak:
– Beri aktivitas yg menggali rasa ingin tahu: bermsin tanah,
pasir, lilin, mainan kertas, mencampur warna dsb
– Beri kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu dg
memberi sedikit batasan: memanjat, berlari dg perjanjian
tdk manangis jika jatuh
– Memberi aturan umum yg dpt dimengerti: mengucap
salam
– Menggunakan kata larangan yg bersifat positif; kalau
main hujan nanti pilek
– Berikan pilihan perilaku yg diinginkan anak: mau kue
atau coklat
Diskusikan dg keluarga cara yg akan
dilakukan untuk menstimulasi
perkembangan
Latih dan dampingi keluarga untuk
melakukan metode tersebut
Bersama keluarga menyusun tindakan yg
akan dilakukan dlm menstimulasi
perkembangan
Tindakan keluarga: todler
penyimpangan
Menganjurkan klg memotivasi dan membimbing anak agar
bisa bergerak bebas
Menganjurkan mendampingi anak saat beraktivitas
Menganjurkan klg mengajak anak bermain dan berbicara
dg kalimat pendek dan penuh arti
Menganjurkan keluarga memotivasi dan membimbing
anak makan sendiri
Menganjurkan klg untuk memotivasi dan menganjurkan
anak bermain dengan anak lain
Menganjurkan kelg untuk memberi pujian thdp
keberhasilan anak
SP I: Menjelaskan perkembangan
psikososial kanak-kanak yang normal
dan menyimpang serta cara
menstimulasinya
Memberikan penjelasan tentang
perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
Memberikan penjelasan tentang cara
memfasilitasi perkembangan kanak – kanak
LATIHAN 2
SP II: Mendemonstrasikan dan melatih
keluarga untuk menstimulasi
kemandirian kanak – kanak
Mendemonstrasikan dan melatih cara
menstimulasi perkembangan yang normal
Menyusun rencana untuk menstimulasi
perkembangan anak
LATIHAN 3
Kemampuan Klien (kanak – kanak ) :
Mengenal dan menyebutkan namanya
Bertindak sendiri dan tidak mau diperintah
Mau berpisah dgn orang tua dalam waktu singkat
(sebentar)
Mau bertanya tentang hal/benda yang asing baginya
Berinteraksi dgn orang lain tanpa diperintah
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
Mulai bermain dan berkomunikasi dgn anak lain
Meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Kemampuan Klien (Keluarga) :
Menyebutkan cara menstimulasi perkembangan anak
Menentukan cara utk menstimulasi perkembangan
anaknya
Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak
Tidak menggunakan kata perintah saat bicara, tapi
memberi alternatif utk memilih
Membuat aturan berperilaku yg baik
Memuji keberhasilan yg dicapai anak
Memberi kesempatan anak untuk melakukan permainan
yang menggali rasa ingin tahunya
Melaksanakan rencana tindakan yang disusun
BILA FASE INI BERHASIL
ANAK BERHASIL MENCAPAI RASA
OTONOMI DIRI DAN ADA KESEIM-
BANGAN ANTARA:
• Rasa cinta dan benci
• Sikap kooperatif dan semaunya sendiri
• Bebas mengekspresikan diri dan
pengekangan diri
BILA FASE INI GAGAL
ANAK DILIPUTI OLEH RASA:
• Malu
• Keragu-raguan diri
• Pengekangan diri berlebihan
• Kekaburan antara rasa cinta dan benci
Proses perkembangan
kemampuan anak dalam
berinisiatif menyelesaikan
masalahnya sendiri sesuai
dengan pengetahuannya.
Anak akan mulai
berkhayal, kreatif, inisiatif
dan meniru peran-peran
yang ada di lingkungannya.
Anak blm mementingkan
hasilnya
PENGERTIAN
• Tujuan:
• Anak mengenal kemampuan dirinya
• Anak mengikuti kegiatan sosial
• Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai
TINDAKAN KEPERAWATAN ANAK
SEKOLAH NORMAL
• Mendiskusikan kemampuan/kelebihan dirinya
• Memberikan tugas yang sesuai dengan
kemampuan anak
• Memberikan pujian terhadap keberhasilan anak
• Memfasilitasi interaksi anak dalam kelompok
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN