Anda di halaman 1dari 69

PENDAHULUAN

• Kesehatan jiwa sangat dipengaruhi proses


tumbuh kembang yang dialami individu
• Proses tumbuh kembang yang sehat
menghasilkan kesehatan jiwa
• Gangguan tumbuh kembang bisa
mengakibatkan terjadinya gangguan jiwa
• Tumbuh kembang perlu difasilitasi sehingga
menghasilkan kesehatan jiwa yang optimal
Dimensi perkembangan:
Fisik, badaniah
Kognitif, pemikiran
Psikologis dan sosial
Moral
Spiritual
•Ada 8 tahap perkembangan psikososial:
• Masa bayi (0-18 bln)
• Masa todler/kanak (18 bln – 3 th)
• Masa pra sekolah (3 th – 6 th)
• Masa sekolah (6 th – 12 th)
• Masa remaja (12 th – 18 th)
• Masa dewasa awal (18 th – 25 th)
• Masa dewasa (25 th – 65 th)
• Masa lanjut usia (> 65 th)
•Perawat kesehatan jiwa perlu memberikan
intervensi agar proses perkembangan sesuai
dan berdampak pada kesehatan jiwa
TUJUAN
Perawat mampu:
• Menjelaskan pengertian perkembangan
psikososial
• Menjelaskan tahap perkembangan
psikososial
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial bayi
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial kanak (todler)
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial anak pra
sekolah
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial usia sekolah
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial remaja
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial dewasa awal
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial dewasa
• Memberikan asuhan keperawatan
perkembangan psikososial lanjut usia
ASUHAN KEPERAWATAN
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (ERIKSON)

1. Perkembangan Psikososial
Bayi (0-18 Bulan) : Rasa
Percaya Vs Rasa Tidak
Percaya
Proses perkembangan yang
ditandai dengan rasa
percaya pada orang lain dan
diawali dengan kepercayaan
terhadap orang tua,
khususnya ibu.
1. Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang
lain
2. Menolak saat akan digendong orang yang tidak
dikenalnya
3. Menangis saat digendong dengan orang yang tidak
dikenalnya
4. Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar,
haus, sakit, panas)
5. Bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri
6. Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
7. Memperhatikan atau memandang wajah ibu atau
orang yang mengajak bicara
8. Mencari suara ibu atau orang lain yang memanggil
namanya
Rasa aman secara fisik dan
psikologis yang diberikan dari orang
tua berperan penting dalam
membentuk rasa percaya bayi. Jika
rasa percaya tidak terpenuhi, akan
terjadi penyimpangan berupa rasa
tidak percaya dan setelah dewasa akan
menjadi orang yang mudah curiga dan
tidak dapat menjalin hubungan baru.
SENTUHAN KASIH
SAYANG DAN KESIAPAN
IBU SETIAP SAAT
DIBUTUHKAN OLEH BAYI
AKAN MELETAKKAN
DASAR RASA AMAN DAN
PERCAYA
BAYI YG SERING DIAJAK
MAIN DAN BERBICARA
AKAN LEBIH CEPAT
PINTAR
DIAGNOSIS

• Kesiapan Peningkatan Perkembangan Rasa


Percaya
• Risiko Ketidaksiapan Perkembangan Rasa Percaya
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA BAYI:

• Bayi merasa nyaman


• Bayi merasa aman
• Mulai terbangun rasa percaya dengan orang
lain
TINDAKAN PADA BAYI NORMAL

• Panggil sesuai nama


• Gendong dan peluk saat menangis
• Penuhi kebutuhan bayi: lapar, haus, basah,
sakit
• Penuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman:
• Membuai
• Memberi minum atau makan saat bayi lapar
• Memberi selimut
• Bicara saat merawat bayi
TINDAKAN PADA BAYI
PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN:
• Menjalin hubungan saling percaya
• Memenuhi kebutuhan dasar dan rasa aman
dan nyaman
• Saat menyusui fokuskan perhatian
• Tidak mempermainkan bayi dari menyusui ke
empeng
TUJUAN INTERVENSI KELUARGA:

Keluarga mampu:
• Menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan normal dan menyimpang
• Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan
• Melakukan tindakan menstimulasi thd
perkembangan anaknya
TINDAKAN KELUARGA YG MEMILIKI
BAYI:

• Menjelaskan tahapan perkembangan bayi


normal dan menyimpang
• Menjelaskan cara memupuk rasa percaya bayi:
• Respon konsisten
• Beri rasa aman dan nyaman
• Peka dan penuhi kebutuhan bayi
• Diskusikan cara menjaga rasa aman, nyaman, dan
keselamatan:
• Susui segera saat menangis
• Ganti popok jika kotor atau basah
• Kurangi stress: peluk, gendong, keloni dengan tulus
• Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan bila ada
masalah kesehatan
TINDAKAN KEPADA KELUARGA
DENGAN BAYI MENYIMPANG

• Jelaskan penyebab bayi tidak percaya


• Ajarkan cara menjalin hubungan saling
percaya:
• Memenuhi kebutuhan dasar: makan, minum,
istirahat, bab/bak
• Penuhi rasa aman dan nyaman: tdk merasa
sakit, gerah, cedera, sendirian
• Segera bawa ke pelayanan kesehatan
jika sakit
BILA FASE INI BERHASIL
ANAK DILIPUTI RASA AMAN DAN
RASA PERCAYA YG MENDASAR:
Harapan dan optimisme yg wajar
thd lingkungan
Dasar penilaian waktu yg mantap
Kemampuan meluaskan ruang
lingkup gerak
BILA FASE INI GAGAL
ANAK DIKUASAI RASA TAK AMAN &
RASA TAK PERCAYA YG MENDASAR
Anak tak percaya pd lingkungan
Kekaburan penilaian waktu
Pesimis thd masa yg akan datang
Dependensi yg kuat
Menuntut kepuasan secara pasif
Proses perkembangan
kemampuan anak dalam
mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi
kebebasan dan membiarkan
anak untuk mempelajari
dunianya
Bila terlalu dilindungi atau
dikendalikan akan
berkembang menjadi
orang yang ragu-ragu dan
malu dan tergantung pada
orang lain
MENGASUH
ANAK USIA 1,5 – 3 THN
• Tahap ini merupakan pembentukan rasa kebisaan
diri (otonomi diri)
• Anak bergerak kesana kemari meraih dan
menjangkau sesuatu
• Anak dpt menuntut atau menolak sesuai dg
keinginannya
• Anak egosentris, memperlakukan orang lain sbg
objek sesuai dg keinginannya
PERKEMBANGAN YANG NORMAL :
KEMANDIRIAN
1. Mengenal dan mengakui namanya
2. Sering menggunakan kata “jangan/tidak/ngga’
3. Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api,air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
4. Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah,
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
5. Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah.
6. Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
7. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
8. Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua
9. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
10. Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN : RAGU-
RAGU DAN MALU
• Tidak berani melakukan sesuatu/kegiatan
• Merasa takut melakukan sesuatu
• Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan
• Melakukan tindakan dengan ragu-ragu
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Potensial (normal) : Kesiapan Peningkatan


Perkembangan Kemandirian
• Risiko (penyimpangan) : Risiko Ketidaksiapan
Perkembangan Kemandirian
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan:
• Anak mampu mengembangkan kemandirian
dalam melakukan kegiatan sehari-hari
• Mampu bekerja sama dan memperlihatkan
kelebihan diri di antara orang lain
TINDAKAN KEPERAWATAN
TODLER NORMAL:
• Berikan mainan sesuai usia: memenuhi rasa ingin tahu dan tdk
berbahaya dan tdk sulit digunakan
• Jangan gunakan kata perintah, tapi memberi alternatif utk memilih
• Hindari suasana yg merangsang sifat negatif: memisahkan dg ortu,
mengambil mainan, meminta melakukan sesuatu
• Saat mengamuk pastikan aman dari bahaya, kemudian tinggalkan
dan awasi dari jauh
• Beri tahu tindakan yg boleh dan tidak boleh, yg baik dan buruk dgn
kalimat positif
• Puji keberhasilan anak
• Tidak menakut-nakuti dgn kata-kata maupun perbuatan
• Latih melakukan kegiatan sendiri
• Libatkan anak dlm kegiatan keagamaan
• Hargai dan akuilah kemampuan anak agar terbentuk rasa percaya diri dan
harga diri
• Hindari pengekangan, termasuk hukuman dan penganiayaan fisik
TINDAKAN TODLER RAGU-RAGU
DAN MALU

• Yakinkan anak mampu melakukan tugas


• Berikan kepercayaan anak melakukan tugas
tertentu
• Beri tugas yg sederhana dan mampu dilakukan
• Beri pujian terhadap keberhasilannya
• Jangan memberi pernyataan negatif
SP I DAN LATIHAN KEGIATAN PERTAMA:
Membina hubungan saling percaya
Mengajak anak bermain untuk menggali rasa ingin
tahunya
Membimbing anak untuk mengeksplorasi
lingkungannya (bermain tanah, pasir, air)
Membuat aturan perilaku yang masuk akal bagi
anak secara konsisten
Memuji keberhasilan yang dicapai oleh anak

Latihan 1
Tindakan kepada Keluarga ~
Todler
Tujuan:
 Keluarga memahami perkembangan psikososial
kanak-kanak yang normal dan menyimpang
 Keluarga mampu memahami cara menstimulasi
kemandirian anaknya
 Keluarga mendemonstrasikan cara menstimulasi
kemandirian anaknya
 Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk
menstimulasi perkembangan anaknya
Tindakan keperawatan keluarga ~
normal:
 Informasikan kpd keluarga cara yg bisa dilakukan untuk
memfasilitasi kemandirian anak:
– Beri aktivitas yg menggali rasa ingin tahu: bermsin tanah,
pasir, lilin, mainan kertas, mencampur warna dsb
– Beri kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu dg
memberi sedikit batasan: memanjat, berlari dg perjanjian
tdk manangis jika jatuh
– Memberi aturan umum yg dpt dimengerti: mengucap
salam
– Menggunakan kata larangan yg bersifat positif; kalau
main hujan nanti pilek
– Berikan pilihan perilaku yg diinginkan anak: mau kue
atau coklat
 Diskusikan dg keluarga cara yg akan
dilakukan untuk menstimulasi
perkembangan
 Latih dan dampingi keluarga untuk
melakukan metode tersebut
 Bersama keluarga menyusun tindakan yg
akan dilakukan dlm menstimulasi
perkembangan
Tindakan keluarga: todler
penyimpangan
 Menganjurkan klg memotivasi dan membimbing anak agar
bisa bergerak bebas
 Menganjurkan mendampingi anak saat beraktivitas
 Menganjurkan klg mengajak anak bermain dan berbicara
dg kalimat pendek dan penuh arti
 Menganjurkan keluarga memotivasi dan membimbing
anak makan sendiri
 Menganjurkan klg untuk memotivasi dan menganjurkan
anak bermain dengan anak lain
 Menganjurkan kelg untuk memberi pujian thdp
keberhasilan anak
SP I: Menjelaskan perkembangan
psikososial kanak-kanak yang normal
dan menyimpang serta cara
menstimulasinya
Memberikan penjelasan tentang
perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
Memberikan penjelasan tentang cara
memfasilitasi perkembangan kanak – kanak
LATIHAN 2
SP II: Mendemonstrasikan dan melatih
keluarga untuk menstimulasi
kemandirian kanak – kanak
Mendemonstrasikan dan melatih cara
menstimulasi perkembangan yang normal
Menyusun rencana untuk menstimulasi
perkembangan anak

LATIHAN 3
Kemampuan Klien (kanak – kanak ) :
Mengenal dan menyebutkan namanya
Bertindak sendiri dan tidak mau diperintah
Mau berpisah dgn orang tua dalam waktu singkat
(sebentar)
Mau bertanya tentang hal/benda yang asing baginya
Berinteraksi dgn orang lain tanpa diperintah
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
Mulai bermain dan berkomunikasi dgn anak lain
Meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Kemampuan Klien (Keluarga) :
Menyebutkan cara menstimulasi perkembangan anak
Menentukan cara utk menstimulasi perkembangan
anaknya
Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak
Tidak menggunakan kata perintah saat bicara, tapi
memberi alternatif utk memilih
Membuat aturan berperilaku yg baik
Memuji keberhasilan yg dicapai anak
Memberi kesempatan anak untuk melakukan permainan
yang menggali rasa ingin tahunya
Melaksanakan rencana tindakan yang disusun
BILA FASE INI BERHASIL
ANAK BERHASIL MENCAPAI RASA
OTONOMI DIRI DAN ADA KESEIM-
BANGAN ANTARA:
• Rasa cinta dan benci
• Sikap kooperatif dan semaunya sendiri
• Bebas mengekspresikan diri dan
pengekangan diri
BILA FASE INI GAGAL
ANAK DILIPUTI OLEH RASA:
• Malu
• Keragu-raguan diri
• Pengekangan diri berlebihan
• Kekaburan antara rasa cinta dan benci
Proses perkembangan
kemampuan anak dalam
berinisiatif menyelesaikan
masalahnya sendiri sesuai
dengan pengetahuannya.
Anak akan mulai
berkhayal, kreatif, inisiatif
dan meniru peran-peran
yang ada di lingkungannya.
Anak blm mementingkan
hasilnya
PENGERTIAN

• Masa pra sekolah: masa usia anak 3 – 6 tahun


• Anak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
sesuai pengetahuannya
• Dasar pembentukan konsep diri positif
• Konflik antara keinginan untuk melakukan sesuatu
secara mandiri dengan rasa bersalah jika
tindakannya berdampak negatif
• Tokoh ayah mulai berperan dan terjadilah hubungan
ayah-ibu-anak
• lingkungan yang selalu menyalahkan dan melarang
anak akan menghilangkan inisiatif dan kreatif pada anak.
CIRI PERKEMBANGAN ANAK YANG
NORMAL
• Berinisiatif menggunakan situasi dirumah untuk bermain,
misalnya menyusun kursi menjadi kereta api
menggumpulkan kulit permen / batu dll Belajar
keterampilan motorik baru
• Melakukan pekerjaan sederhana misalnya membuang
sampah , melipat kain , meletakkan sepatu pada
tempatnya
• Mengenal minimal empat warna
• Berbicara dalam bentuk kalimat
• Senang bermain dengan teman sebaya
• Cerita yang berkhayal dan kreatif
• Mudah berpisah dengan orang tuanya
• Mengenal jenis kelamin
CIRI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH
• Tidak percaya diri , malu untuk tampil didepan
umum
• Pesimistis , tidak memilik cita – cita
• Takut salah melakukan sesuatu
• Malas melakukan kegiatan dan tidak mempunyai
inisiatif
• Sangat mengendalikan atau membatasi
aktivitasnya
Diagnosa Keperawatan
 Kesiapan Peningkatan Perkembangan rasa
inisiatif
 Risiko Ketidaksiapan Perkembangan rasa
inisiatif
Tindakan Keperawatan
Tujuan:
 Anak mampu mengidentifikasi peran
gender
 Anak mencapai keterampilan motorik,
kognitif, sikap tertentu
 Anak mampu mengidentifikasi peran
keluarga
Tindakan keperawatan anak pra
sekolah normal: inisiatif
 Berikan kesempatan anak mencapai
kemampuan tertentu: naik sepeda,
menggambar
 Terima kemampuan anak, jangan
memberikan target yg tidak bisa dicapai
 Jadi role model
 Berikan suasana disiplin: waktu belajar,
menonton tv, bermain, dsb
Tindakan keperawatan anak pra
sekolah menyimpang: rasa bersalah
 Berikan kesempatan beraktivitas/bermain dlm kelompok
 Ajarkan anak permainan sederhana yg membutuhkan kerja
sama dan koordinasi
 Berikan kesempatan bermain peran menggunakan alat-alat
yg sesuai (sekolah-sekolahan, masak-masakan)
 Sampaikan harapan yg sesuai dengan kemampuan anak
 Berikan pujian thd keberhasilan yg dicapai
 Jadilah pendengar yang baik
Tindakan Keperawatan Keluarga:
anak pra sekolah
 Tujuan:
– Keluarga mampu memahami perkembangan
normal dan menyimpang anak pra sekolah
– Keluarga mampu menstimulasi perkembangan
anaknya
– Keluarga mampu mendemonstrasikan cara
memfasilitasi perkembangan anak
– Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk
menstimulasi terhadap perkembangan anaknya
Tindakan Keperawatan Keluarga:
Anak Pra sekolah Normal
 Jelaskan cara memfasilitasi perkembangan
psikososial:
– Bersikap positif dan mendorong anak
– Membantu anak menyelesaikan konflik
– Tidak menentang tindakan anak
– Gunakan bahasa positif dalam melarang anak
– Berikan pendapat positif thd perilaku yg ditampilkan
– Berikan pujian thd keberhasilan yg dicapai anak
 Diskusikan cara menstimulasi perkembangan
psikososial anak
 Latih keluarga melakukan stimulasi
perkembangan
Cara Menstimulasi:

• Mendukung anak bermain dengan bebas dirumah


tidak melarang jika anak menggeser perabot
• Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan
pekerjaan sederhana dan menyediakan fasilitas
• Memberi kesempatan kepada anak untuk bermain
dengan teman sebaya
• Mulai mengajarkan disiplin, misalnya mencuci tangan
sebelum makan menyikat gigi sebelum tidur
meletakkan sandal dan sepatu dengan rapi
• Mengajarkan cara meminta sesuatu
• Menjadi contoh bagi anak
Tindakan Keperawatan Keluarga:
Anak Pra Sekolah Menyimpang
 Anjurkan keluarga memberi kesempatan anak
bermain dalam kelompok
 Anjurkan anak melakukan permainan sederhana
yg membutuhkan kerja sama dan sediakan fasilitas
permainan tersebut
 Anjurkan keluarga menyediakan alat-alat
permainan yg bisa digunakan untuk bermain peran
 Anjurkan keluarga untuk memberikan
penghargaan kepada anak sesuai dengan
kemampuan anak
CARA STIMULASI

1. Memberi waktu kepada anak untuk


bermain
2. Mengajarkan anak untuk bermain
yang sederhana
3. Memberikan harapan yang sesuai
dengan kemampuan anak
4. Tidak memaksakan kehendak
kepada anak
8. Tidak menentang tindakakn
5. Memberi pujian terhadap
yang dilakukan anak
keberhasilan yang telah dicapai
9. Tidak melarang anak
6. Menjadi pendengar yang baik menggunakan bahasa
7. Bersikap positif dan mendorong yang mudah dimengerti
usaha anak untuk mandiri
SALURKAN INISIATIF
ANAK KE ARAH YG BAIK
BILA SEMUA
KEINGINAN ANAK
DILARANG, MAKA ANAK
AKAN DILIPUTI OLEH
RASA BERSALAH DAN
TAKUT BERBUAT
SESUATU
BILA FASE INI BERHASIL
DALAM DIRI ANAK TERTANAM RASA
inisiatif dan untuk mengutarakan
atau melaksanakannya
Membekali anak dg kemampuan
bergaul dg orang lain dan senang
mendapat peran diantara
temannya
Membekali anak dg identitas
seksual
BILA FASE INI GAGAL
ANAK DIKUASAI:
Rasa bersalah
Rasa takut berbuat sesuatu
Takut mengemukakan pendapat
Rasa serba salah dlm bergaul
Peran/identitas diri kabur
4. Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah
(6-12 th ) Industri VS Harga Diri Rendah

Kemampuan menghasilkan, berinteraksi dan


berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan
diri sendiri.
Hambatan atau kegagalan dalam mencapai
kemampuan ini menyebabkan anak merasa rendah
diri sehingga pada masa dewasa, anak dapat
mengalami hambatan dalam bersosialisasi.
KARAKTERISTIK

• Masa sekolah: perkembangan usia 6-12 th


• Anak mulai masuk sekolah dasar
• Tuntutan untuk belajar dan berprestasi
akademik menjadi faktor utama
• Mampu belajar, bersosialisasi dan mulai tdk
tergantung pada orang lain
• Anak mempunyai tokoh identifikasi di luar
orang tuanya
• Hubungan dengan teman sebaya menjadi
hal yang penting
• Perhatian dan empati kepada orang lain
mulai muncul
Ciri Perkembangan Perilaku Anak Usia
Sekolah (Industri/Produktif)

• Menyelesaikan tugas sekolah


atau rumah yang diberikan
• Mepunyai rasa bersaing
(kompetisi)
• Berinteraksi dan Senang
berkelompok dengan teman
sebaya dan mempunyai
sahabat karib
Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah Yang
Menyimpang (Harga Diri Rendah)
1. Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
2. Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan
tugas
3. Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan
malas
4. Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok
5. Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman
sekolah
6. Tidak punya harapan
7. Merasa biasa saja/ tidak punya keistimewaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Sekolah


(Industri)
• Resiko Ketidaksiapan Peningkatan Perkembangan
Usia Sekolah
• Gangguan konsep diri: rendah diri
TINDAKAN KEPERAWATAN

• Tujuan:
• Anak mengenal kemampuan dirinya
• Anak mengikuti kegiatan sosial
• Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai
TINDAKAN KEPERAWATAN ANAK
SEKOLAH NORMAL
• Mendiskusikan kemampuan/kelebihan dirinya
• Memberikan tugas yang sesuai dengan
kemampuan anak
• Memberikan pujian terhadap keberhasilan anak
• Memfasilitasi interaksi anak dalam kelompok
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN

• Sampaikan harapan yang sesuai dengan


kemampuan anak
• Berikan pujian terhadap keberhasilan yang
dilakukan
• Jadilah pendengar yang baik dan diskusikan
cara mengatasi rasa tidak mampunya
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA

• Tujuan: keluarga mampu


• Menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan yang normal dan menyimpang
• Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anak
• Melakukan tindakan menstimulasi perkembangan
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
• Menjelaskan perkembangan anak usia
sekolah
• Menjelaskan cara memfasilitasi
perkembangan psikososial anak masa
sekolah
• Menganjurkan keluarga menyusun rencana
stimulasi yang dilakukan terhadap anak
• Menganjurkan keluarga untuk menstimulasi
perkembangan anak

Anda mungkin juga menyukai