Anda di halaman 1dari 32

Pengantar

PSIKOLOGI KEBERBAKATAN
(Psychology of Giftedness)

M.K. Psikologi Keberbakatan


28 Februari 2017

Iwan W. Widayat, M.Psi., Psikolog.


Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, anda diharapkan
mampu:
• Menjelaskan pengertian dan konsep keberbakatan.
• Mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan khas
individu berbakat.
• Memiliki ketrampilan administrasi tes (formal dan
informal) untuk mengidentifikasi keberbakatan.
• Memiliki ketrampilan menyusun program untuk
optimalisasi keberbakatan individu.
Dosen Pengampu

• Iwan W. Widayat, M.Psi., Psikolog.


(kelas A & A-1)

• Nono H. Yoenanto, S.Psi., M.Pd., Psikolog.


(kelas B-1)
Kegiatan Belajar

 Beban Studi: 2 SKS


 Kegiatan Belajar berbentuk Perkuliahan:
2 x 50 menit acara tatap muka terjadwal
2 x 60 menit kegiatan akademik terstruktur
2 x 60 menit kegiatan akademik mandiri

Setiap minggu selama satu semester (14 kali


pertemuan)
Komponen Penilaian

• Ujian Tengah Semester = 20%


• Ujian Akhir Semester = 20%
• Tugas Individu 1 = 10%
• Tugas Individu 2 = 10%
• Diskusi Kelas = 10%
• Rancangan Program Pengembangan = 30%
Acara Tatap Muka Terjadwal

Waktu
No Kegiatan
(menit)
1 Pengantar Pokok Bahasan 20
2 Eksplorasi dan Diskusi 60
3 Review dan Refleksi 20
Total 100
Pengertian Keberbakatan

Pernahkan anda mendengar istilah


bakat dan keberbakatan?

Apa yang dimaksud keberbakatan (Giftedness)?


Apa perbedaannya dengan bakat (Aptitude)?
Apa pula perbedaannya dengan bakat (Talent)?
Pengertian Keberbakatan

Giftedness dalam Literatur Akademik di


Indonesia disebut dengan istilah
Keberbakatan.
Pengertian Keberbakatan

Giftedness dalam Literatur Birokrasi di


Indonesia disebut dengan istilah Kecerdasan
Istimewa.
Pengertian Keberbakatan

Anak Cerdas Gifted Anak


Istimewa Children Berbakat
Istilah dalam Regulasi

CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA


(GIFTED) (TALENTED)

“Warga negara yang memiliki potensi


KECERDASAN dan BAKAT ISTIMEWA berhak
memperoleh Pendidikan Khusus”
UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (4)
Istilah dalam Regulasi

CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA


(GIFTED) (TALENTED)

CI BI
Istilah dalam Regulasi

“Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang


mengalami KETERBATASAN / KELUARBIASAAN
baik fisik, mental, intelektual, sosial, maupun
emosional yang berpengaruh secara signifikan
dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya dibandingkan dengan anak-
anak lain seusianya”

Permeneg PP & PA No. 10/2011 ttg Kebijakan Penanganan Anak


Berkebutuhan Khusus, pasal 1; ayat (2)
Istilah dalam Regulasi

“Setiap peserta didik yang memiliki KELAINAN


fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki
potensi KECERDASAN dan/atau BAKAT ISTIMEWA
berhak mengikuti pendidikan secara inklusif pada
satuan pendidikan tertentu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya”
Permendiknas No. 70/2009 ttg Pendidikan Inklusi, pasal 2; ayat (3)
Pengertian Konseptual

• Istilah Gifted pertama kali dikenalkan oleh Guy


M Whipple dalam Monroe’s Encyclopedia of
Education untuk menunjuk keadaan anak-anak
yang memiliki kemampuan supernormal

• Hingga saat ini belum ada satu rumusan definisi


yang mencakup seluruh pengertian anak berbakat.
Pengertian Konseptual

Multiple definitions available


-Conservative definitions
(IQ based, ~1% of population)
-Liberal definitions
(broad range of criteria, ~ 10% of population)
-Contemporary definitions (broad criteria, %
not stated)
Pengertian Konseptual

• Pada awalnya, ciri paling umum yang dapat


diterima sebagai ciri anak berbakat adalah
memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada
anak sebayanya (Perspektif Unidimensional).
• Menurut perspektif lainnya (yang lebih banyak
dianut), keberbakatan tidak hanya ditinjau dari
kecerdasan tapi juga bisa dilihat dari segi prestasi,
kreativitas dan karakteristik pribadi/sosial lainnya
(Perspektif Multidimensional).
Pengertian
PengertianKonseptual
Konseptual

Gifted Student is..


• Someone who shows or has the potential for showing
an exceptional level of performance in one or more
areas of expression
• Some abilities are general such as leadership and
the ability to think creatively
• Some abilities are specific and evident only in
particular circumstances, such as a special aptitude in
mathematics, science or music

The National Association for Gifted Children (NAGC)


Pengertian Konseptual

Giftedness is asynchronous development in which


advanced cognitive abilities and heightened intensity
combine to create inner experiences and awareness
that are qualitatively different from the norm.

(The Columbus Group, 1991)

Giftedness merupakan
perkembangan yang tidak selaras
(asynchronous development)
Pengertian Konseptual

“Giftedness consists of an interaction among three basic


clusters of human traits – three clusters being above
average abilities, high levels of task commitment,
and high levels of creativity.

Joseph Renzulli (1978, 2005)


Penelitian Awal Keberbakatan
Sir Francis Galton (1822 – 1911)
 Sepupu Charles Darwin yg terkesan
dengan “Origin of Species” karya
Darwin
 Membuat penelitian dan publikasi
awal tentang Inteligensi dan Tes
Inteligensi (test of visual & auditory,
tactile sensitivity, reaction time)
 Menulis buku “Heredity Genius” yang dipublikasikan
tahun 1869
Penelitian Awal Keberbakatan
Alfred Binet (1857 – 1911)
 Bersama rekannya, Théodore Simon,
diminta pemerintah Perancis
merancang Tes untuk memisahkan
anak2 berkebutuhan khusus dengan
anak normal guna kepentingan
pendidikan
 Memperkenalkan istilah ‘Mental Age’

Théodore Simon (1872 – 1961)


Penelitian Awal Keberbakatan
Henry Goddard (1866 – 1957)
 Pada tahun 1910 berhasil melakukan
identifikasi inteligensi dari 400 orang
anak yang mengalami “feebleminded”
dengan menggunakan tes Binet-Simon
 Pada tahun 1911 membuat evaluasi
terhadap 2000 anak normal
 Menghasilkan penelitian awal tentang taraf inteligensi
(rata-rata, dibawah rata-rata dan diatas rata-rata)
Penelitian Awal Keberbakatan
Lewis Terman (1877 – 1956)
 Pada tahun 1916 mengembangkan alat
tes inteligensi dari model Simon-Binet
yg kemudian dinamakan the Stanford-
Binet Intelligence Scale”
 Penelitian Longitudinal terhadap 1.528
anak gifted (856 putra & 672 putri)
yang dimulai tahun 1921

 Menuliskan hasil penelitiannya dalam 4 jilid buku


berjudul “Genetic Studies of Genius”
Penelitian Awal Keberbakatan
Leta Hollingworth (1886 – 1939)
 Pelopor dalam pelayanan pendidikan bagi
anak-anak Gifted di wilayah New York
antara 1916 – 1939
 Menulis: “Gifted Children: Their Nature
and Nurture” (1926) dan “Children Above
180 IQ Stanford-Binet: Origin and
Development (dipublikasi tahun 1942)

 Memberi perhatian pada persoalan emosi dan kebutuhan


konseling anak gifted (the greater gift, the greater the
need of ‘emotional education’)
Kriteria Keberbakatan

Robert J. Sternberg & Li-Fang Zhang (1995)


 The Pentagonal Implicit Theory Of Giftedness
Sternberg & Zhang mengemukakan
bahwa Keberbakatan didefinisikan oleh
konsensus dalam suatu kelompok
budaya, berdasarkan kriteria:
• Excellence
• Rarity
Robert J.
• Demonstrability Sternberg
• Productivity Li-Fang Zhang
• Value 張麗芳
Kriteria Keberbakatan
excellence
criterion

value rarity
criterion criterion
Pentagonal Implicit
Theory of Giftedness

productivity demonstrability
criterion criterion
Kriteria Keberbakatan

 Excellence, artinya bahwa seseorang harus lebih


menonjol (superior) dari kelompok sebayanya dalam
satu atau lebih dimensi atau performa khusus.
 Rarity, artinya bahwa hanya ada sedikit orang dari
suatu kelompok sebaya yang menunjukkan
karakteristik atau beberapa karakteristik diatas.
Kriteria Keberbakatan
 Demonstrability, artinya bahwa seseorang harus
mampu menunjukkan secara nyata kemampuannya
yang jarang dan luar biasa tersebut melalui suatu
jenis asesmen yang valid.
 Productivity, artinya bahwa performa seseorang
harus mengarah atau berpotensi mengarah pada
produksi sesuatu.
 Value, artinya bahwa performa seseorang dinilai
tinggi oleh masyarakat.
“High abilities are opportunities
for achievement,
essential preconditions,
but they are not to equate with
achievement”.
(Stern, 1916)
William Stern
(1871-1938)
Referensi
Depdiknas. (2009). Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Khusus
Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa. Jakarta: Direktorat Jenderal PSLB.
Sekretariat Negara. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.
Simmons, J., (ed). (1996). Understanding Giftedness: A guide to
policy implementation. Department of Education and
Children’s Services, South Australia. Graphic Print Group.
Sternberg, R. J., & Davidson, J. E. (2005). (Eds.). Conceptions of
giftedness (2nd ed.). New York: Cambridge University Press.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai