Anda di halaman 1dari 11

AKULTURASI DAN HUBUNGAN ANTARBUDAYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Lintas Budaya

Dosen Pengampu:

Hanis Ribut Makasara, M. Psi. Psikolog

Disusun oleh kelompok 6:

1. Reza Novita Sari (20104160)


2. Sal Sabila Talitha Rosyadi (20104169)
3. Egistia Ninit Vebrianti (20104179)
4. Sri Intan Budi Utami (20104189)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.
Dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Yang kami beri
judul “Akulturasi dan Hubungan Antarbudaya”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
banyak bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Selain itu, tidak lupa penulis memohon maaf atas adanya kekurangan ataupun kesalahan
yang telah kami lakukan. Semoga semua uraian yang ada pada makalah ini dapat menambah
gambaran untuk lebih memahami, membuat dan menerapkan pelajaran. Tidak lupa pula, kritik
dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Kediri, 16 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
LATAR BELAKANG...........................................................................................................................
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................
TUJUAN.................................................................................................................................................
BAB II...........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................
1. Definisi Akulturasi.....................................................................................................................
2. Hubungan Antarbudaya...........................................................................................................
3. Pengaruh Hubungan Antar Budaya Di Indonesia..................................................................
BAB III........................................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................................
KESIMPULAN....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan sendiri


yang memiliki ciri khasnya sendiri. Dengan berkembangnya zaman, kebudayaan yang
dimiliki oleh Indonesia sejak dahulu memiliki perkembangan dan mengalami
pencampuran dengan budaya-budaya baru yang datang sehingga terjadi akulturasi
kebudayaan. Akulturasi kebudayaan yaitu proses pertemuan antar dua budaya atau lebih
dan dapat saling mempengaruhi tanpa menghilangkan kebudayaan asli sehingga dapat
berkembang bersama membentuk kebudayaan baru.
Kebudayaan baru dihasilkan dari pencampuran budaya-budaya lain tetapi tetap
mempertahankan keaslian ciri khas budaya tersebut. Sehingga untuk dapat berakulturasi
antar budaya maka masing masing-masing budaya harus seimbang. Dengan berakulturasi
antar budaya bukan berarti kebudayaan asing yang masuk diterima begitu saja oleh
masyarakat. Setiap budaya yang masuk mengalami proses penyesuaian terlebih dahulu
dengan budaya asli yang berkembang di masyarakat.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi akulturasi?
2. Bagaimana definisi hubungan antarbudaya?
3. Bagaiamana hubungan antarbudaya menghasilkan akulturasi?

TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi akulturasi
2. Untuk mengetahui hubungan antar budaya
3. Untuk mengetahui hasil dari hubungan antar budaya

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Akulturasi

Akulturasi merupakan sebuah konsep yang di kenal saat memperbincangkan relasi,


interaksi dan komunikasi antara dua komunitas atau individu yang memiliki perbedaan
kebudayaan. Menurut Bee (1975), istilah akulturasi muncul sejak tahun 1936 di kalangan
antropolog Amerika sebagi reaksi terhadap studi rekonstruksi historis yang dianggap kurang
lengkap karena tidak menceritakan seluruh perubahan sosio-kulturalnya (Bee, 1975: 94).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akulturasi merupakan percampuran dua
kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan mempengaruhi. Koentjaraningrat
menyatakan bahwa konsep akulturasi merupakan proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri
(Koentjaraningrat, 2015: 202). Bee memberikan beberapa parameter pengertian akulturasi,
yaitu: pertama, akulturasi menujuk kepada suatu jenis perubahan budaya yang terjadi ketika
dua sistem budaya bertemu; kedua, akulturasi menunjuk pada suatu proses perubahan yang
dibedakan dari proses-proses difusi, inovasi, invensi maupun penemuan; ketiga, akulturasi
dipahami sebagai suatu konsep yang dapat digunakan untuk menunjuk suatu kondisi (Hadi,
2006: 35).

2. Hubungan Antarbudaya

Hubungan antar budaya terus terjadi sampai saat ini. Hubungan itu semakin meluas dan
cepat. Hubungan antar budaya semakin meluas karena hubungan itu tidak lagi terjadi pada
hanya golongan elit masyarakat, tetapi sudah melibatkan seluruh lapisan masyarakat pada
semua aspek lehidupan manusia. Hubungan antar budaya terjadi dengan cepat karena
hubungan itu terjadi setiap detik dan waktu sebagai akibat dari ditemukannya teknologi,

5
transportasi, dan komunikasi yang menumbuhkan media massa dan media elektronik seperti
radio, televisi, VCD, dan sebagainya.

Hubungan antar budaya yang terjadi semakin cepat dan cepat di semua aspek kehidupan
masyarakat Indonesia menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan budaya masyarakat
Indonesia. Bermula dari gaya hidup agraris beralih ke gaya hidup priyayi hingga buruh serta
usaha sendiri dan mandiri (wiraswasta) dalam berbagai aspek kehidupan. Berawal dari rumah
dan bangunan sederhana, beralih ke rumah dinding tembok dan gedung-gedung megah
berukuran besar. Berawal dari sedikit aliran, sekarang sudah menjadi banyak aliran dalam
setiap agama yang dianut dan berkembang di Indonesia. Dari tidak mengenal makanan siap
saji menjadi bangsa yang sangat menyukai makanan siap saji. Dari orang yang tidak
mengenal dunia menjadi orang yang mengenal dunia. Tidaklah mengherankan apabila kita
bertemu dengan ketidaksamaan unsur-unsur kebudayaan di berbagai tempat di dunia ini.

3. Pengaruh Hubungan Antar Budaya Di Indonesia


a. Akulturasi Hubungan Antar Budaya

Menjadi salah satu pusat studi antropologi dan melahirkan teori akulturasi
(akulturasi atau kontak budaya). Menurut Dwi Wahyudiarto (2005: 37) istilah akulturasi
memiliki berbagai arti antara sarjana antropologi, semua sepaham bahwa konsep itu
mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan suatu unsur dari suatu kebudayaan asing dengan
rupa tertentu sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan peristiwa kebudayaan itu sendiri.

Proses akulturasi sudah terjadi sejak zaman dahulu. Seiring dengan perkembangan
zaman, pada saat ini melalui akulturasi hampir semua suku bangsa di dunia dipengaruhi
oleh unsur-unsur kebudayaan Eropa dan Amerika, hal ini semakin dipermudah oleh
kebutuhan setiap negara di dunia untuk melakukan modernisasi yang selalu merujuk
kepada negaranegara dan Amerika Serikat. setidaknya ada lima hal yang harus
diperhatikan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai proses akulturasi, yaitu:

a) Keadaan sebelum proses akulturasi.


b) Para individu pembawa unsur-unsur budaya asing.

6
c) Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur budaya asing untuk masuk ke
dalam kebudayaan penerima.
d) Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh.
e) Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.

Keadaan sebelum proses akulturasi berhubungan dengan budaya asli bangsa


Indonesia sebelum dipengaruhi oleh budaya asing. Bagaimana budaya asli bangsa
Indonesia sebelum datangnya budaya Hindu, Islam dan Eropa? Tentu hidup dengan religi
tradisionalnya, tidak begitu mengenal stratifikasi sosial, dan sebagainya. Individu
pembawa unsur-unsur budaya asing berhubungan dengan agen akulturasi. Contohnya
adalah pedagang yang membawakan budaya berupa berbagai jenis barang, cara
berdagang, di samping kepercayaan dan agama yang dianutnya. Para pastur dan pendeta
penyiar agama Katolik dan Kristen Protestan juga membawakan unsur kebudayaan
berupa penyuluhan kesehatan, pendidikan sekolah, dan berbagai unsur kebudayaan Eropa
lainnya. Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh akulturasi
berhubungan dengan lapisan masyarakat yang menerima akulturasi, dapat juga seluruh
lapisan masyarakat, tetapi juga hanya sebagian dari lapisan masyarakat. Reaksi individu
yang terkena akulturasi terdiri dari individu yang menerima dan individu yang menolak
budaya asing. Bagi individu yang menerima, tentu gaya hidupnya akan dipengaruhi oleh
hasil akultutasi itu, tetapi individu yang menolak akan menemukan pelarian dari
akulturasi, di dalamnya meliputi gerakan kebatinan, mereka menemukan diri dari
kenyataan dengan berbagai cara dan memimpikan kembalinya suatu zaman bahagia.
Reaksi individu yang terkena akulturasi terdiri dari individu yang menerima dan individu
yang menolak budaya asing. Bagi individu yang menerima, tentu gaya hidupnya akan
dipengaruhi oleh hasil akultutasi itu, tetapi individu yang menolak akan menemukan
pelarian dari akulturasi, di dalamnya meliputi gerakan kebatinan, mereka menemukan diri
dari kenyataan dengan berbagai cara dan memimpikan kembalinya suatu zaman bahagia.
Reaksi individu yang terkena akulturasi terdiri dari individu yang menerima dan individu
yang menolak budaya asing. Bagi individu yang menerima, tentu gaya hidupnya akan
dipengaruhi oleh hasil akultutasi itu, tetapi individu yang menolak akan menemukan
pelarian dari akulturasi, di dalamnya meliputi gerakan kebatinan, mereka menemukan diri
dari kenyataan dengan berbagai cara dan memimpikan kembalinya suatu zaman bahagia.

7
b. Asimilasi

Asimilasi merupakan teori yang berupaya menjelaskan hubungan antar budaya dan
berbeda dengan akulturasi. Menurut Dwi Wahyudiarto (2005 : 39), asimilasi adalah
proses sosial yang timbul apabila:

a) Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang


berbedabeda.
b) Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga.
c) Kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah wujudnya
menjadi unsur-unsur budaya campuran.

Pada umumnya proses asimilasi terjadi antara suatu golongan yang mayoritas dan
golongan minoritas. Pada situasi dan kondisi seperti itu, biasanya kelompok minoritas
yang berubah dan menyesuaikan diri dengan golongan besar, sehingga sifat-sifat khas
dari budayanya lambat laun berubah dan menyatu dengan budaya golongan mayoritneka
Tunggal Ika 'berbeda-beda tetapi tetap satu'? Hal ini merupakan perwujudan akan
keragaman budaya di Indonesia yang sejak dahulu telah ada. Perbedaan agama, ras, suku
bangsa, maupun etnis merupakan gambaran dari wajah masyarakat Indonesia yang
sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman ini merupakan sebuah kekayaan
bangsa yang harus dilestarikan dan dijaga sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi
kehidupan berbangsa dan beragama.

Pola-pola perilaku yang dikembangkan dalam masing-masing budaya juga


mengalami perbedaan dan keragaman yang tidak sama. Ini merupakan suatu potensi
besar bagi sumber kekayaan bangsa Indonesia sehingga keaslian budaya lokal harus
dijaga sebagai nilai-nilai dasar dalam berperilaku. Potensi kekayaan budaya Indonesia ini
kemudian dirangkum dalam pandangan yang sama tentang kebudayaan nasional yang
diatur dalam UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi “Pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia”. Ini merupakan wujud komitmen bangsa Indonesia dalam
memberikan penghargaan dan eksistensi bagi semua kebudayaan yang berkembang dan
hidup. Serta sebagai bentuk pelestaraan hubungan antar budaya di Indonesia.

8
4. Hasil Akulturasi Budaya
a. Menara Kudus, Merupakan hasil akulturasi antara Islam dan Hindu.
b. Kaligrafi, Hasil akulturasi budaya ini merupakan perpaduan antara tulisan Arab
dengan kebudayaan Indonesia.
c. Candi Borobudur, Merupakan hasil akulturasi budaya antara Hindu-Buddha dengan
kebudayaan Indonesia.
d. Gambang Kromong, Kesenian ini merupakan contoh akulturasi budaya Indonesia
dengan Tiongkok, yang disuguhkan lewat kesenian musik.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akulturasi merupakan sebuah konsep yang di kenal saat memperbincangkan relasi,


interaksi dan komunikasi antara dua komunitas atau individu yang memiliki perbedaan
kebudayaan. Koentjaraningrat menyatakan bahwa konsep akulturasi merupakan proses sosial
yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri.

Hubungan antar budaya yang terjadi semakin cepat dan cepat di semua aspek kehidupan
masyarakat Indonesia menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan budaya masyarakat
Indonesia. Bermula dari gaya hidup agraris beralih ke gaya hidup priyayi hingga buruh serta
usaha sendiri dan mandiri (wiraswasta) dalam berbagai aspek kehidupan. Hasil akulturasi
antarbudaya, Menara Kudus Kaligrafi, Candi Borobudur, Gambang Kromong.

10
DAFTAR PUSTAKA

Puspowardhani, Rulliyanti. 2008. Komunikasi antar budaya dalam keluargakawin campur


Jawa- Cina di Surakarta. Surakarta: Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Suparlan, Parsudi, 1999, “Kemajemukan, Hipotesis Kebudayaan Dominan dan


Kesukubangsaan”, dalam Antropologi Indonesia, Tahun XXIII, No. 58, Januari-April 1999.

Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi Mengungkap Keberagaman Budaya. Bandung : Setia


Purnainvest

11

Anda mungkin juga menyukai