Anda di halaman 1dari 17

KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT TEORI-TEORI PSIKOLOGI

OLEH:
KELOMPOK 8

1. MEYLANI SEMBIRING (188600338)


2. ROMAULI SIMANJUNTAK (188600323)
3. TIARA NABILA SISWADI (188600416)
4. TRI LESTARI (
5. VISI ENO RITA SEMBIRING (188600384)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA 2018/2019
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT BEBERAPA ALIRAN

A. ALIRAN PSIKOANALISA
            Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri
dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23
September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan
dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya. Bila
beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan
sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru
untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred
Adler, yang menciptakan nama “psikologi analitis” (en: Analitycal psychology) dan “psikologi
individual” (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing. Psikoanalisis memiliki tiga
penerapan: suatu metoda penelitian dari pikiran; suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai
perilaku manusia; dan suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
  Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia.
Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana
berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan
ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran
terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda
penelitian terhadap perkembangan anak. mereka melakukan perilaku abnormal, dan menyadari
bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, lalu mereka sadar untuk
menghentikan perilaku itu.
          Psikonaliasis disebut-sebut sebagai kekuatan pertama dalam aliran psikologi. Aliran ini
pertama kali dikembangkan pada tahun 1890-an oleh Simund Freud, seorang ahli neurologi yang
berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagi pasien-pasien yang mengalami
gangguan gejala neurotik dan histeria melalui teknik pengobatan eksperimental yang disebut
abreaction, sebuah kombinasi antara teknik hipnotis dengan katarsis, yang dia pelajari dari senior
sekaligus sahabatnya, Dr. Josef Breuer.
 Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :

a.   Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola  perkembangan
yang ilmiah.
b.      Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c.       Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d.      Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e.       Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan.

B. ALIRAN BEHAVIORISTIK
            Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson
pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki
akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme
(yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis
(yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras
menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan
membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak
setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism.
Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih
mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada
dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum
behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum
behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif,
seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua
pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif. Fungsionalisme Menjadi dasar bagi
behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu Watson. Watson
adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago. Dasar pemikiran
Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen kesadaran, fokusnya
perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology dan child
psychology adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson menunjukkan
kritik tajam pada fungsionalisme.

Kepribadian yang sehat menurut behavioristik :

1.      Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2.      Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3.      Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.

C. ALIRAN HUMANISTIK
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada
tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada
abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow,
Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri),
aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
            Psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme
serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap
sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala
Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan
kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis
berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari
dalam diri. Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan
Pavlov dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik
meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan
Dalil Utama dari Psikologi Humanistik

           Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang


dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-
beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya,
nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam hal ini, James
Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu:

1. keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen;


2. manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya;
3. manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang
lain;
4. manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihanya;
dan
5. manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas.

Terdapat beberapa ahli psikologi yang telah memberikan sumbangan pemikirannya


terhadap perkembangan psikologi humanistik. Sumbangan Snyggs dan Combs (1949) dari
kelompok fenomenologi yang mengkaji tentang persepsi. Dia percaya bahwa seseorang akan
berperilaku sejalan dengan apa yang dipersepsinya. Menurutnya, bahwa realitas bukanlah
sesuatu yang yang melekat dari kejadian itu sendiri, melainkan dari persepsinya terhadap suatu
kejadian.

Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis
tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna
memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan
dalam pendidikan humanistik.

Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya
sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap
manusia dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan
dirinya.   Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik.
Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk dapat
diaplikasian dalam pendidikan. Dia mengembangkan satu filosofi pendidikan yang menekankan
pentingnya pembentukan pemaknaan personal selama berlangsungnya proses pembelajaran
dengan melalui upaya menciptakan iklim emosional yang kondusif agar dapat membentuk
pemaknaan personal tersebut. Dia memfokuskan pada hubungan emosional antara guru dengan
siswa

Teori yang Dimiliki Humanistik


            Berkenaan dengan epistemiloginya, teori-teori humanistik dikembangkan lebih
berdasarkan pada metode penelitian kualitatif yang menitik-beratkan pada pengalaman hidup
manusia secara nyata (Aanstoos, Serlin & Greening, 2000). Kalangan humanistik beranggapan
bahwa usaha mengkaji tentang mental dan perilaku manusia secara ilmiah melalui metode
kuantitatif sebagai sesuatu yang salah kaprah.

            Tentunya hal ini merupakan kritikan terhadap kalangan kognitivisme yang
mengaplikasikan metode ilmiah pendekatan kuantitatif dalam usaha mempelajari tentang
psikologi. Sebaliknya, psikologi humanistik pun mendapat kritikan bahwa teori-teorinya tidak
mungkin dapat memfalsifikasi dan kurang memiliki kekuatan prediktif sehingga dianggap bukan
sebagai suatu ilmu (Popper, 1969, Chalmers, 1999).

Hasil pemikiran dari psikologi humanistik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan


konseling dan terapi, salah satunya yang sangat populer adalah dari Carl Rogers dengan client-
centered therapy, yang memfokuskan pada kapasitas klien untuk dapat mengarahkan diri dan
memahami perkembangan dirinya, serta menekankan pentingnya sikap tulus, saling menghargai
dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang
dihadapinya dan tugas konselor hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.
Menurut Rogers, teknik-teknik asesmen dan pendapat para konselor bukanlah hal yang penting
dalam melakukan treatment atau pemberian bantuan kepada klien.

Selain memberikan sumbangannya terhadap konseling dan terapi, psikologi humanistik


juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan
pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha
mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek
emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model
pendidikan humanistik ini.

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT BEBERAPA TOKOH

A. MENURUT PENDAPAT ALLPORT


Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia.
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya”           
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke
depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh
Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi
fungsional.

Kualitas Kepribadian yang sehat menurut allport sebagai berikut :

1. Ekstensi sense of self


· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.

· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.

· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)

2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain


Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)

3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan
khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.

4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan


Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi
pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.

5. Objektifikasi diri
Insight dan humor Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang
lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara
positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.

6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama.Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran
tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja
seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.

B. MENURUT PENDAPAT MASLOW


Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme
dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh
hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental”
menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada
penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap
kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi
diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang
ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga
dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh
karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang
mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat
manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak
(peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan
sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal
berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model
kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan
gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap
perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan
konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga
menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”, transpersonal,
transhumant, lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan
kepentingan manusia. Jadi menurut saya kesimpulan saya. Psikologi humanistik menurut maslow
itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita
lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan
keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social , budaya dan individunya
tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan (dayak).
Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya
dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang
sudah mati,dsb.Namun tidak hanya dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita
juga bias melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan
Maslow berpendapat bahwa "dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan
yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang
bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai dan struktur yang terjadi di masyarakat
yang semakin demokratis”.Dan perkembangan transpersonal dan transhumant itu akan
menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang
“idelaisme yang frust

Ciri – ciri Kepribadian yang sehat menurut Maslow

1. Menerima realitas secara tepat


Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia
sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan
dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri
serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran
subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-
ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan
kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis

2. Menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya


Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan
dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak
terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki
kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah
terhadap hal-hal tersebut.        
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus
mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan
penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.Sebaliknya, orang-orang neurotis
dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-
kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-
hal yang lebih konstuktif.
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita
dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan
kodrat mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang
lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-
perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka
tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-
adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa
yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan
tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta
tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.

4. Memusatkan pada masalah – masalah bukan pada perseorangan 


Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq
pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka
lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan,
tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan
kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi
mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa
dan apa..

5. Memiliki Kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain


Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk
pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan
mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku
dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri. Sebaliknya, orang-
orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan
dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6. Memiliki ruang untuk pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan
fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang
tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. 
Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper
tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa
yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.

7. Menghargai pengalaman dan lingkungan yang baru


Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu
terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu
pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai
akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang
mereka miliki dan dapat mereka alami.

8. Memiliki Pengalaman Pengalaman yang memuncak


Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan,
perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman
keagamaan. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat
juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini
kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki
pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering
kali terjadi setiap hari.

9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat          


Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam
terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah
anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap
anggota lain dalam keluarga.Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai
hal- hal dengan lebih baik  daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii
hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena
tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan
memaafkannya.

10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman


Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang-
orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan
persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu
lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri
berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka
membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya
sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan
perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.

11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis


Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas
social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap
mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.

12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh


Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita-
cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan
antara baik dan buruk, benar dan salah. 
Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang-
ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.

13. Memiliki rasa humor yang tinggi


Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang
menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa
rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang
berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-
pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi
bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai
langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa

14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif


Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi-
pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam
pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu
ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi
terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni

15. Memiliki integritas tinggi yang total


Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu
melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara-
cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-
kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan
atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.

C. MENURUT PENDAPAT ROGERS

Pendapat rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers,
yang meliputi

1. Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah
terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya.
Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur
sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan
konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari
dirinya.

2. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut


disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
a. conditional positive regard (bersyarat).
b. unconditional positive regard (tak bersyarat).

Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan
pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang
yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan

D. MENURUT PENDAPAT FROMM

Kepribadian yang sehat menurut Fromm

                 Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam
masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat
juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm
mengutarakan :Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm
dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
“Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya
kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk
kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya
dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya….
Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta
pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.”
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm
menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi
semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-
orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.

Ciri-ciri kepribadian yang sehat menurut fromm

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung
jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan
membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
           Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan
respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan
untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus
memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif
dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan
wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh
ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
              Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe
suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang
diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua,
Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu
terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah
suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah
laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk
berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang
menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri. 

Anda mungkin juga menyukai