OLEH:
KELOMPOK 8
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA 2018/2019
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT BEBERAPA ALIRAN
A. ALIRAN PSIKOANALISA
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri
dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23
September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan
dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya. Bila
beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan
sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru
untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred
Adler, yang menciptakan nama “psikologi analitis” (en: Analitycal psychology) dan “psikologi
individual” (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing. Psikoanalisis memiliki tiga
penerapan: suatu metoda penelitian dari pikiran; suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai
perilaku manusia; dan suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia.
Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana
berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan
ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran
terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda
penelitian terhadap perkembangan anak. mereka melakukan perilaku abnormal, dan menyadari
bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, lalu mereka sadar untuk
menghentikan perilaku itu.
Psikonaliasis disebut-sebut sebagai kekuatan pertama dalam aliran psikologi. Aliran ini
pertama kali dikembangkan pada tahun 1890-an oleh Simund Freud, seorang ahli neurologi yang
berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagi pasien-pasien yang mengalami
gangguan gejala neurotik dan histeria melalui teknik pengobatan eksperimental yang disebut
abreaction, sebuah kombinasi antara teknik hipnotis dengan katarsis, yang dia pelajari dari senior
sekaligus sahabatnya, Dr. Josef Breuer.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :
a. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
B. ALIRAN BEHAVIORISTIK
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson
pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki
akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme
(yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis
(yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras
menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan
membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak
setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism.
Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih
mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada
dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum
behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum
behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif,
seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua
pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif. Fungsionalisme Menjadi dasar bagi
behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu Watson. Watson
adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago. Dasar pemikiran
Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen kesadaran, fokusnya
perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology dan child
psychology adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson menunjukkan
kritik tajam pada fungsionalisme.
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
C. ALIRAN HUMANISTIK
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada
tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada
abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow,
Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya
mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri),
aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
Psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme
serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap
sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala
Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan
kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis
berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari
dalam diri. Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan
Pavlov dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik
meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan
Dalil Utama dari Psikologi Humanistik
Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis
tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna
memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan
dalam pendidikan humanistik.
Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya
sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap
manusia dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan
dirinya. Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik.
Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk dapat
diaplikasian dalam pendidikan. Dia mengembangkan satu filosofi pendidikan yang menekankan
pentingnya pembentukan pemaknaan personal selama berlangsungnya proses pembelajaran
dengan melalui upaya menciptakan iklim emosional yang kondusif agar dapat membentuk
pemaknaan personal tersebut. Dia memfokuskan pada hubungan emosional antara guru dengan
siswa
Tentunya hal ini merupakan kritikan terhadap kalangan kognitivisme yang
mengaplikasikan metode ilmiah pendekatan kuantitatif dalam usaha mempelajari tentang
psikologi. Sebaliknya, psikologi humanistik pun mendapat kritikan bahwa teori-teorinya tidak
mungkin dapat memfalsifikasi dan kurang memiliki kekuatan prediktif sehingga dianggap bukan
sebagai suatu ilmu (Popper, 1969, Chalmers, 1999).
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan
khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
5. Objektifikasi diri
Insight dan humor Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang
lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara
positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama.Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran
tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja
seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Pendapat rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers,
yang meliputi
1. Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah
terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya.
Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur
sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan
konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari
dirinya.
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan
pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang
yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam
masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat
juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm
mengutarakan :Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm
dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
“Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya
kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk
kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya
dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya….
Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta
pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.”
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm
menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi
semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-
orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.
Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung
jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam
pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan
membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan
respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan
untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus
memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif
dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan
wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh
ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe
suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang
diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua,
Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu
terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah
suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah
laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk
berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang
menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.