KELAS A
FAKULTAS PSIKOLOGI
2018
KONSEP TEORI HUMANISTIK EKSISTENSIAL
Sebagai salah contoh dalam perilaku sehari-hari: “narkoba dan free sex.” Dalam
masyarakat, jelas narkoba dan free sex itu adalah pelanggaran. Baik pilihan atau tindakan
seseorang yang terlibat dalam narkoba dan free sex, itu jelas melanggar norma, moral dan
hukum. Tidak ada masyarakat yang melegalkan semua tindakan ini. Namun bagi penganut
eksistensialist, bukan “narkoba dan free sex” yang menjadi problemnya, tetapi pilihan seseorang.
Pilihan ini akan mendorong lahirnya tindakan seseorang. Jika seseorang menilai “narkoba dan
free sex” itu adalah positif (maksudnya: mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri,
membuat manusia melupakan segala problem hidupnya, membuat lapangan pekerjaan, karena
banyaknya pengangguran, dsb), maka “narkoba dan free sex” akan dilakukan. Akan tetapi
sebaliknya jika hal ini dianggap negatif, maka itu tidak akan dilakukan. Yang jelas, pilihannya
menjadi faktor penentu lahirnya tindakan seseorang.
C. Teori Humanistik Eksistensial
Menurut Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan
tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan apa yang terjadi pada
bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain. Pandangan holistik dalam kepribadian,
yang terpenting adalah :
- Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi.
- Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari pada penelitian ekstensif
terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolasi.
2. Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia
adalah agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan
kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3. Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang
lain dari sebelumnya (becoming). Namun demikian perubahan tersebut membutuhkan
persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.
4. Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.
5. Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral.
Kekuatan jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh dari
lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6. Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian
dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang
tertentu.
7. Self-fulfillment merupakan tema utama dalam hidup manusia.
8. Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan
menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004) :
a) kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
b) kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
c) kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging needs)
d) kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
e) kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
a. Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis, termasuk kebutuhan dasar
(makana, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan dan memerinci
fungsi tubuh serta generasi.
b. Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi diri
sendiri.
c. Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi justru meningkatkan
tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk berkembang dan menjadi
lebih baik.
Perkembangan kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin adanya
kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi
semakin kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri. Rogers
menyatakan bahwa self berkembang secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian.
Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku
yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi
pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers adalah individu yang memakai kapasitas dan
bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai
dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya. Rogers menggambarkan 5 ciri kepribadian
yang berfungsi sepenuhnya sebagai berikut :
Dalil-dalil ini, yang dikembangkan dari karya-karya para penulis psikologi eksistensial,
berasal dari Frankl (1959,1963), May (1953, 1958, 1961),Maslow (1968), Jourard (1971), dan
Bugental (1965), mereka merepresentasikan sejumlah tema yang penting yang merinci praktek-
praktek konseling yaitu :
Kesadaran diri
Kesadaran atas kebebasan dan tangung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang
menjadi atribut dasar bagi manusia. Kecemasan adalah suatu karakteristik dasar manusia yang
mana merupakan sesuatu yang patologis, sebab ia bisa menjadi suatu tenaga motivasional yang
kuat untuk pertumbuhan kepribadian.
Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan
menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan. Manusia pada dasarnya
selalu dalam pencarian makna dan identitas diri. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab manusia adalah mahluk
yang rasional.
1. Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi dasar atas
keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan
bertindak berdasarkan kemampuannya.
2. Meluaskan kesadaran diri klien, dan karenanya meningkatkan kesanggupan pilihan
nya, yakni menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya.
3. Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan tindakan
memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar korban
kekuatan-kekuatan deterministik diluar dirinya.
Menurut Buhler dan Allen, para ahli psikologi humanistik memiliki orientasi bersama
yang mencakup hal-hal berikut :
H. TEKNIK TERAPI
Teori humanistik eksistensial tidak memiliki teknik-teknik yang ditentukan secara ketat.
Prosedur-prosedur konseling bisa dipungut dari beberapa teori konseling lainnya separti
teoriGestalt dan Analisis Transaksional. Tugas konselor disini adalah menyadarkan konseli
bahwa ia masih ada di dunia ini dan hidupnya dapat bermakna apabila ia memaknainya.
DAFTAR PUSTAKA
sumber : http://metamelinarani.blogspot.com/2012/04/humanistik-eksistensial.html