Anda di halaman 1dari 7

Konstruksi Alat Ukur Psikologi

PENGEMBANGAN TES PRESTASI MATERI TANDA BACA


PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA UNTUK
MAHASISWA SEMESTER LIMA
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA

Adinda Mega Pangestu, Ali Akbar, Denia Yuliastari, Indy Hurun Ein,
Muhammad Ainur Falah
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstract
The study aims to construct an achievement test concerning punctuation in
Indonesian Language which is valid and reliable. This test is particularly developed
for the fifth semester students at Faculty of Psychology, Syarif Hidayatullah State
Islamic University. The blueprint was arranged based on Bloom’s revised taxonomy
theory of cognitive process, specifically on the first to fifith stage, then it was used to
develop the items.
Keywords: achievement test, punctuation, Indonesian Language

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun tes prestasi mengenai tanda baca pada mata
kuliah Bahasa Indonesia yang valid dan reliabel. Pengembangan tes ini ditujukan
untuk mahasiswa semester lima Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.
Kisi-kisi tes disusun berdasarkan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi, yaitu tingkat
pertama hingga kelima dan menjadi acuan dalam penulisan item.
Kata Kunci: tes prestasi, tanda baca, Bahasa Indonesia

Pendahuluan
Bagi mahasiswa, adalah sebuah 2. Tanda koma (,)
kebutuhan dan kewajiban untuk 3. Tanda titik koma (;)
menguasai ilmu kepenulisan, khususnya 4. Tanda titik dua (:)
yang bersifat ilmiah karena akan sangat 5. Tanda hubung (-)
berguna untuk menulis beragam karya 6. Tanda pisah (--)
ilmiah yang menjadi tugas sehari-hari 7. Tanda tanya (?)
mereka, terutama untuk tugas kelulusan, 8. Tanda seru (!)
yaitu penulisan skripsi. Salah satu materi 9. Tanda elipsis (…)
penting yang harus dikuasai adalah 10. Tanda petik (“…”)
penggunaan tanda baca yang masih 11. Tanda petik tunggal (‘…’)
kurang menjadi perhatian mahasiswa. 12. Tanda kurung ((…))
Penggunaan tanda baca sangat penting 13. Tanda kurung siku ([…])
karna penggunaan yang tidak sesuai 14. Tanda garis miring (/)
akan mengubah makna bahasa yang 15. Tanda penyingkat (‘)
akan dingkapkan, serta untuk menjaga
keefektifan komunikasi (Kurniaman, Oleh karena itu, perlu adanya
dkk., 2014). evaluasi pembelajaran terkait materi
Ada lima belas jenis tanda baca tanda baca agar pengajar mampu
dalam Bahasa Indonesia yang mengukur kesuksesan mahasiswa dalam
masing-masing memiliki fungsi mempelajari materi tersebut,
tersendiri (Kemendikbud, 2016), yaitu: mendiagnosis kesulitannya, menyeleksi
1. Tanda titik (.) dan menempatkannya di posisi yang

1
Kelompok Dua

sesuai, serta menilai keberfungsian Taksonomi Bloom. Ada enam tingkatan


program pembelajaran (Aiken, 2003; Taksonomi Bloom yang sudah direvisi
Stiggins, 2005, dalam Eggen & Kauchak, menurut Anderson & Krathwol (2001),
2010). Evaluasi pembelajaran salah yaitu mengingat (remembering),
satunya dapat dilakukan dengan memahami (understanding),
menggunakan alat ukur berupa tes mengaplikasikan (applying),
prestasi. menganalisis (analyzing), mengevaluasi
Sebuah alat ukur, termasuk tes (evaluating), dan menciptakan
prestasi haruslah valid dan reliabel. (creating).
Validitas adalah tingkat kesesuaian alat Pertama, mengingat (remembering)
ukur dalam mengukur yang henda adalah proses menarik kembali ingatan
diukur, sedangkan reliabilitas adalah tentang pengetahuan dari memori jangka
tingkat konsistensi dari alat ukur panjang. Mengingat meliputi dua hal,
tersebut (Kaplan & Saccuzzo, 2009; yaitu proses mengenali (recognizing)
Rust & Golombok, 2009). Keduanya dan mengingat kembali (retrieving).
sangat penting karena jika alat ukur Mengenali adalah proses menempatkan
tidak valid dan reliabel, maka hasil pengetahuan baru di memori jangka
pengukurannya akan keliru dan tidak panjan yang sesuai dengan pengetahuan
menggambarkan kondisi individu yang atau materi sebelumnya, sedangkan
sebenarnya (Crocker & Algina, 2008). mengingat kembali adalah mengambil
Berdasarkan hal tersebut, peneliti kembali pengetahuan yang sudah
bermaksud untuk membuat sebuah tes disimpan di dalam memori jangka
prestasi mengenai materi tanda baca panjang.
pada mata kuliah Bahasa Indonesia Kedua, memahami adalah proses
untuk mahasiswa semester lima Fakultas mengkonstruksi makna dari sebuah
Psikologi UIN Jakarta yang valid dan pesan, baik berupa ucapan, tulisan,
reliabel. Pemilihan mahasiswa semester maupun gambar. Proses ini meliputi
lima sebagai subjek karena mereka tujuh hal, yaitu menginterpretasi
sedang berada di tingkat lanjut (interpreting), memberi contoh
perkuliahan, sehingga perlu pemahaman (examplifying), mengklasifikasikan
materi tentang penggunaan tanda baca (classifying), meringkas (summarizing),
yang kuat agar mampu membuat karya menyimpulkan (inferring),
ilmiah dengan tanda baca yang tepat, membandingkan (comparing), dan
khususnya dalam penulisan skripsi menjelaskan (explaining). Pertama,
sebagai syarat kelulusan mereka. menginterpretasi adalah proses
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengubah suatu bentuk ke bentuk
memberikan informasi untuk (1) lainnya. Kedua, memberi contoh adalah
melakukan pengukuran terhadap proses menemukan contoh atau ilustrasi
pemahaman tanda baca bagi mahasiswa yang spesifik dari sebuah konsep atau
dan (2) memberikan acuan prinsip. Ketiga, mengklasifikasikan
pertimbangan penyampaian materi tanda adalah proses mengelompokkan suatu
baca setelah melakukan pengukuran. hal ke dalam kategori. Keempat,
Artinya, pengajar mata kuliah Bahasa meringkas adalah proses mengabstraksi
Indonesia dapat melakukan evaluasi tema yang masih umum ke poin-poin
terhadap penyampaian materi khususnya yang lebih kecil dan spesifik. Kelima,
materi mengenai tanda baca menyimpulkan adalah proses
Penyusunan alat tes ini mengacu menemukan inti informasi yang logis
pada taksonomi proses kognitif dan dari suatu pengetahuan. Keenam,
tujuan pendidikan yang dikemukakan membandingkan adalah proses
oleh Bloom dan disebut juga sebagai mendeteksi korespondensi di antara dua
Konstruksi Alat Ukur Psikologi

ide, objek, atau pengetahuan. Ketujuh, mengkritik adalah proses mendeteksi


menjelaskan adalah proses inkonsistensi antara produk dan kriteria
mengkonstruksi model sebab-akibat dari eksternal, menentukan apakah produk
sebuah sistem. memiliki konsistensi eksternal, dan
Ketiga, mengaplikasikan (apllying) mendeteksi kesesuaian prosedur untuk
adalah proses menggunakan atau masalah tertentu.
mempraktikkan prosedur pada situasi Keenam, menciptakan (creating)
yang ada. Proses ini meliputi dua hal, merupakan adalah proses menyatukan
yaitu mengeksekusi (excuting) dan dan membentuk keseluruhan elemen
mengimplementasikan (implementing). yang koheren atau fungsional yang
Mengeksekusi adalah proses mengatur elemen menjadi pola atau
mempraktikkan prosedur pengetahuan struktur baru. Proses ini meliputi tiga hal,
pada pekerjaan dan situasi yang yaitu menghasilkan (generating),
lazimnya dikenali, sedangkan merencanakan (planning), dan
mengimplementasikan adalah proses memproduksi (producing).
mempraktikkan prosedur pengetahuan Menghasilkan adalah proses
pada pekerjaan dan situasi yang tidak menghasilkan hipotesis alternatif
lazim dikenali. berdasarkan kriteria. Kemudian,
Keempat, menganalisis (analyzing) merencanakan adalah proses merancang
adalah proses pemecahan maerial prosedur untuk menyelesaikan beberapa
menjadi bagian-bagiannya dan tugas. Adapun memproduksi adalah
penentuan cara bagian-bagian tersebut proses menciptakan suatu produk baru.
saling berhubungan satu sama lain dan Dalam penelitian ini, proses kognitif
dengan keseluruhan struktur dan tujuan. yang berusaha diteliti dan dicapai adalah
Proses ini meliputi tiga hal, yaitu aspek mengingat, memahami,
mengorganisasikan (organizing), mengaplikasikan, menganalisis, dan
membedakan (differentiating), dan mengevaluasi. Peneliti mengambil lima
mengatribusikan (attributing). tingkat proses kognitif dari Taksonomi
Mengorganisasi adalah proses Bloom ini karena menyesuaikan dengan
menentukan bagaimana elemen sesuai target pencapaian dalam RPS mata
atau berfungsi dalam suatu strukur. kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
Kemudian, membedakan adalah proses kelima proses kognitif ini diharapkan
membedakan yang relevan dari bagian mampu menggali pemahaman
yang tidak relevan atau dari bagian yang mahasiswa akan penggunaan tanda baca.
penting dari yang tidak penting. Adapun
mengatribusikan adalah proses Metode
menentukan sudut pandang, bias, nilai, Penelitian ini termasuk ke dalam
atau maksud yang mendasari materi jenis penelitian dan pengembangan
yang disajikan. (research and development) dengan
Kelima, mengevaluasi (evaluating) pendekatan kuantitatif yang mengacu
adalah proses penilaian berdasarkan pada teori Rust & Golombok (2009)
kriteria dan standar. Proses ini meliputi tentang konstruksi tes. Menurut
dua proses, yaitu memeriksa (checking) keduanya, ada tujuh tahap sembilan
dan mengkritik (critiquing). Memeriksa tahap konstruksi alat ukur. Ketujuh
adalah proses mendeteksi inkonsistensi tahapan inilah yang menjadi panduan
atau kesalahan dalam suatu proses atau bagi peneliti dalam menyusun tes
produk, menentukan apakah suatu prestasi ini. Tahapan-tahapan tersebut
proses atau produk memiliki konsistensi meliputi: (1) menentukan tujuan
internal, mendeteksi keefektifan penyusunan alat ukur, (2) membuat tabel
prosedur saat dilaksanakan, sedangkan kisi-kisi (blueprint) yang didasari oleh

3
Kelompok Dua

teori, (3) menulis item, (4) mendesain tes, (5) menguji coba tes, (6) menganalisis
item secara kualitatif dan kuantitatif (7) menguji reliabilitas item, (8) menguji
validitas item, (9) membuat standarisasi atau norma. Ketujuh tahapan ini dirangkaum
dalam gambar di bawah ini.

Gambar 1. Tahapan Konstruksi Tes

Kemudian, karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa


aktif semester lima Fakultas Psikologi UIN Jakarta dengan alasan bahwa mereka saat
ini sedang berada di tingkat lanjut perkuliahan dan tidak lama lagi akan dihadapkan
pada tugas akhir berupa skripsi yang membutuhkan pemahaman akan tanda baca.
Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling yang
merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa pun yang
memenuhi kategori penelitian ini.dan cocok dijadikan sumber data (Siyoto & Sodik,
2015).
Konstruksi Alat Ukur Psikologi

Tabel 1. Kisi-Kisi Tes Prestasi Materi Tanda Baca pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia

5
Kelompok Dua

Hasil Penelitian

Daftar Pustaka

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.


(2001). A Taxonomy of Learning,
Teaching, and Assessing: A
Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives. New York:
Longman.

Crocker, L. & Algina, J. (2008).


Introduction to Classical and
Modern Test Theory. Ohio:
Cengage Learning.

Eggen, P. & Kauchak, D. (2010).


Educational Psychology: Windows
on Classroom. New Jersey: Merrill.

Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2009).


Psychological Testing: Principles,
Applications, and Issues (7th
Edition). Belmont: Wadsworth.

Kemendikbud. (2016). Pedoman Umum


Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.

Kurniaman, O., dkk. (2014). Analisis


Kemampuan Guru Sekolah Dasar
dalam Memahami Konsep
Penggunaan Tanda Baca
Se-Kecamatan Pekanbaru. Jurnal
Primary Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau, 3, 2303-1514.

Rust, J. & Golombok, S. (2009).


Modern Psychometrics: The
Science of Psychological
Assesment (3rd Edition). London &
New York: Routledge.

Siyoto, S. & Sodik, A. (2015). Dasar


Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.
Konstruksi Alat Ukur Psikologi

Anda mungkin juga menyukai