1. Skala Resiliensi
a. Definisi Opersional
Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit setelah mengalami keterpurukan yang
ditandai dengan Perseverance, Equaminity, Meaningfulness, Self-Reliance, dan Existensitial
Aloness. Tinggi rendah resiliensi diukur dari tinggi rendahnya skor skala resiliensi
berdasarkan aspek-aspek resiliensi yang terdiri dari Perseverance, Equaminity,
Meaningfulness, Self-Reliance, Existensitial Aloness
b. Pengembangan Alat Ukur
Pengukuran skala resiliensi diadaptasikan dari The Resilience Scale dari Wagnild &
Young (1993) dengan mencakup 5 dimensi, yaitu : (1) Perseverance (sikap individu yang
tetap bertahan dalam menghadapi situasi sulit, (2) Equaminity (karakter individu dalam
melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang positif dimana individu dapat
menertawakan situasi sulit yang dialami), (3) Meaningfulness (kesadaran individu bahwa
hidupnya memiliki tujuan dan diperlukan usaha untuk mencapai tujuan tersebut), (4) Self
Reliance (keyakinan individu bahwa dirinya memiliki kemampuan dan memiliki batasan
dalam kemampuan tersebut, (5) Existensitial Aloness (kesadaran bahwa setiap individu unik
dan menerima diri sendiri apa adanya). Skala resiliensi dalam penelitian ini disusun
menggunakan skala likert dengan 5 pilihan alternatif jawaban (A. Sangat Tidak Setuju, B.
Tidak Setuju, C. Netral, D. Setuju, E. Sangat Setuju). The Resilience Scale memiliki
reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s alpha = 0,91
Blue Print Skala Resiliensi
No. Dimensi Aitem favoraible Jumlah
1 Perseverance 1,6,11,16,21 5
2 Equamity 2,7,12,17,22 5
3 Meaningfulness 3,8,13,18,23 5
4 Self-Reliance 4,9,14,19,24 5
5 Existensitial Alone 5,10,15,20,25 5
Jumlah 25
item dalam membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur. Aitem aitem skala yang memiliki indeks diskriminasi tinggi
dapat dikategorikan sebagai aitem aitem yang memiliki kesamaan tujuan dan fungsi dengan
skala. Kriteria penetuan kategori aitem yang memenuhi indeks daya diskriminasi adalah
apabila koefisien aitem dengan total skor skala yang dikoreksi sama dengan atau lebih dari
0,300 dan dapat diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2015). Reliabilitas fungsi ukur skala dalam
penelitian di estimasi melalui komputasi dua macam statistik, yaitu koefisien reliabilitas (rxx)
dan standar pengukuran (Se). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas dengan angka
yang berada pada rentang 0,00 sampai dengan 1,00. Jika koefisien reliabilitas mendekati
angka 1,00 maka reliabilitas alat ukur tersebut semakin baik. Uji reliabilitas dalam
penyusunan alat ukur ini juga dilakukan dengan menggunakan program Jeffrey’s Amazing
Statistics Program (JASP) for Windows 0.14.1.
Scoring:
Sangat tidak Tidak setuju Netral Setuju Sangat
setuju setuju
Semua A B D E F
Pertanyaan
Untuk the resilience scale dari Wagnild Young (1993) ada 25 pertanyaan yang harus dijawab.
Berikut quesionarenya:
No. Quesions STS TS Netral S SS
individu terhadap 4
keyakinan untuk
menyelesaikan
tugas.
jumlah 30
Jika individu mampu mengenal dan memahami dirinya secara realitas, berarti
berada pada pencapaian sumber kekuatan dari dirinya.
4) Kemampuan mengekspresikan perasaan, Seseorang harus dapat mengekspresikan
emosi, dengan mempertimbangkan pilihan bagaimana emosi harus diungkapkan.
Mengingat semakain terbangun cara seseorang dapat mengekspresikan emosinya.
Ia harus mencoba dan berfikir ke efek jangka panjang daripada kepuasan
langsung. Orang yang sehat secara emosional mampu merasakan dan
mengekspresikan berbagai emosi dan perasaan, serta membangun dan
mempertahankan hubungan interpersonal. Pengekspresian emosi tersebut
dikontrol sepenuhnya oleh individu tersebut.
5) Hubungan interpersonal yang baik, Individu membutuhkan dan mencari kepuasan
dengan menjalin hubungan orang ke orang dengan yang lainnya. Seseorang yang
mampu menyesuaiakan diri adalah individu yang mampu untuk mencapai tingkat
keakraban (intimacy) yang tepat dalam hubungan sosialnya. Mereka biasanya
kompeten dan selalu merasa nyaman ketika berinteraksi dengan orang lain. Selain
itu, mereka pun akan membuat orang lain merasa nyaman ketika ia ada
bersamanya.
Skala Penyesuaian Diri disusun dengan model skala Likert yang telah
dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), N
(Netral), TS (tidak sesuai). Skala terdiri dari pernyataan favorable, yaitu pernyataan
yang mendukung indikator, dan pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang tidak
mendukung indikator. Penilaian yang diberikan untuk pernyataan favorable, yaitu SS
(sangat sesuai) memperoleh skor 4, S (sesuai) memperoleh skor 3, N (Netral)
memperoleh skor 2, TS (tidak sesuai) memperoleh skor 1. Untuk pernyataan
unfavorable, SS (sangat sesuai) memperoleh skor 1, S (sesuai) memperoleh skor 2, N
(Netral) memperoleh skor 3, TS (tidak sesuai) memperoleh skor 4.
Table 3
Skala Blue Print Penyesuaian Diri
Nomer Item
No Indikator Jumlah
Fav Unfav
1, 2, 3 7
1 Memiliki persepsi yang akurat
4, 5, 6 7
9
Untuk quesioner dari Huber & Runyon, (1984) ada 33 pertanyaan yang harus dijawab.
Berikut quesionarenya:
JAWABAN
NO PERTANYAAN
STS TS N S SS
Saya sering tidak dianggap oleh teman
1
teman saya
Terus menjalinin kominikasi, untuk
2
kerasan dipndok
Saya merasa suka dengan keadaan di
3
pondok
Ketika saya merasa susah, ada aja teman
4
yang selalu membantu
Kami sering berbagi makanan, walau tak
5
sebeberapa
6 Tidak peduli dengan lingkungan
Jika ada masalah, pasti saya hadapin
7
dengan baik
Di sini saya banyak belajar, ketibang di
8
luar
Ketika saya baik, maka akan mendapat
9
respon baik
10 Jika ada masalah lebih baik saya tidur
Saya merasa tidak betah dalam suasana
11
pondok
Saya suka ke asta ketika ada
12
permasalahan
Tidak ada yang saya sukaian di pondok
13
ini
Sayatidak terlalu perdulu dengan teman
14
saya
Terus belajar, untuk bisa bertahan di
15
pondok
Saya merasa ada yang salah dengan diri
16
anda
Teman teman saya sering bercanda riang
17
kepada saya
Saya selalu ada masalah, tetapi teman
18
selalu membantu
19 Semua teman saya baik
Teman teman saya tidak ada rasa peduli
20
dengan saya
11