Anda di halaman 1dari 17

Peran Tes Intelegensi Pada Program

Pendidikan Khusus Dan Peran Tes


Intelegensi Pada Anak Pra Sekolah
Hello!
Azizah Arumsari
Diah Novita Purnama
Rizqy Amaliah
Shahzad Ali

2
Definisi
﹡ Tes intelegensi sebagai suatu instrumen tes psikologis
yang dapat mengungkap fungsi-fungsi tertentu,
diantaranya: dapat memberikan data untuk membantu
peserta didik dalam meningkatkan pemahaman diri (self
understanding), penilaian diri (self evaluation), dan
penerimaan diri (self acceptance). (Sukmadinata, 2007).

﹡ Hasil tes intelegensi seringkali dikaitkan dengan usia


seseorang dan menghasilkan IQ untuk mengetahui
kedudukan relative seseorang dengan kelompok umur
sebanyanya. (Rahamasari, 2010).

3
Tes intelegensi dibedakan dalam 3 kelompok (Rahmasari,
2010)

 Tes intelegensi Individual


 Tes Intelegensi Kelompok
 Tes Intelegensi untuk Populasi atau Program khusus

4
Apa Yang Dimaksud Tes Intelegensi
Untuk Program Pendidikan khusus ???
Tes intelegensi untuk populasi /program khusus adalah tes
yang mengungkap intelegensi untuk kelompok tertentu yang
harus dibedakan dengan menyesuaikan kondisi individu
(Rahmasari, 2010).

UU no. 20 Thn 2003 (Sistem Pendidikan)


 Pasal 5
Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak
memperoleh pendidikan khusus
Ayat (4) : Warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan
5
﹡ Pasal 32
Ayat (1) : Pendidikan khusus merupakan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, sosial, dan/ atau memiliki
potensi dan bakat istimewa

6
Tes Intelegensi Anak Pra-Sekolah

﹡ Tes prasekolah bagi anak-anak dari usia 2 ½


tahun s.d 6 tahun
﹡ Tes bagi anak cenderung bersifat
multidimensional dan menempatkan bobot
signifikan pada perkembangan sensorik
﹡ Tes-tes ini menitikberatkan pada
keterampilan-keterampilan kognitif seperti
pemahaman verbal dan pemikiran spasial,

7
Peran Tes Intelegensi
1. Meramalkan
○ Prognosa / mengacu pada masa depan kondisi.
○ Prediksi tentang kemampuan di kemudian hari
2. Menggambarkan/ Mendeskripsikan
○ Untuk tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan
○ Pentingnya Intuisi dan empati
○ Perlu adanya pengertian yang mendalam tentang subjek
yang diukur/ diperiksa
3. Menemukan Diri Sendiri
○ Memberi pengertian yang mendalam pada diri subjek tentan
gambaran kapasitas kemampuan
○ Hasil tes dibicarakan dengan subjek yang bersangkutan
(Konsultasi)
8
Aspek Yang Diukur Dalam Tes Intelegensi
Untuk Populasi/ Program Khusus:
 Binet
Menurut (Azwar, 1996) tes binet yang digunakan di
Indonesia adalah Stanford Binet Intelligence Scale Form L-
M, item tes di klasifikasi dalam tingkat umur mulai 2 – 5
tahun. Komponen yang di ukur adalah:
A. Kemampuan untuk mengarakan pikiran atau tindakan
B. Kemampuan mengubah arah tindakan bila tindakan
tersebut tidak dilakukan
C. Kemampuan untuk menkritik diri sendiri.
Bisa digunakan untuk ABK : Autism,

9
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)
Tes WISC merupakan tes inteligensi yang biasa digunakan untuk
mengukur taraf kecerdasan anak usia 5 tahun hingga 15 tahun.
Tes WISC memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan berbagai
aspek kecerdasan anak, seperti wawasan dan minat pengetahuan, daya
konsentrasi dan daya ingat jangka pendek, berbagai kemampuan
bahasa, matematika, berpikir logis dan abstrak, visual motoric
coordination, visual perception organization, visual‐spatial rela‐
tionship dan field dependence, adaptasi terhadap lingkungan dan
pemahaman terhadap norma‐norma sosial dan kreativitas.
Beberapa penelitian telah menggunakan tes WISC untuk mengungkap
gejala‐ gejala gangguan klinis pada anak, seperti: main brain
disfunction /brain damage, emotional disturbance, anxiety,
delinquency, learning disabilities, dan lain‐ lain (Sattler, 1978).

10
CFIT (Culture Fair Intelligence Test )
Skala 1
 Untuk anak usia 4-8 tahun dan individu dengan
RETERDASI MENTAL, Tidak ada bentuk A dan B,
terdiri atas 8 Subtes, (HIMPSI dalam Ramasari,
2010)
A. CFIT merupakan bentuk tes IQ yang bersifat non-
verbal
B. CFIT bisa dipergunakan untuk keperluan yang
berkaitan dengan faktor kemampuan mental secara
umum atau disebut kecerdasan umum (faktor G).
C. CFIT mampu mengukur kemampuan analisis dan
penalaran abstrak pada situasi yang umum.

11
CPM (Coloured Progressive Matrices)
Salah satu tes intelegensi Raven yang disusun untuk anak-
anak umur 5-11 tahun, CPM juga dikenakan pada orang tua
atau lanjut usia di atas 60 tahun dengan pendidikan
rendah dan menengah..
A. ASoal soal dalam CPM diberikan dalam bentuk gambar
berwarna
B. Materi tdri dari 36 item/gambar. : 3 kelompok A, Ab, B
C. Diperuntukkan untuk anak-anak atau lanjut usia. Cocok juga
digunakan untuk subjek dengan kapasitas INTELEKTUAL
DIBAWAH rata-rata.
D. Ungkap : berpikir logis, kecakapan bidang ruang, hubungan
keseluruhan dan sebagian, berpikir logis
12
SON (Snijders- Oomen Non- Verbal Scale)
Tes Intelegensi non verbal digunakan untuk individu
dengan hearing Impairment (Tunarungu). Usia 3-16
tahun. Tes di rancang di Amsterdam pada tahun 1939-
1942. kemudian dilakukan revisi hingga disajikan 8 sub
tes yang diukur. (Rahmasari, 2010).

13
KIT (Kant Intelligence Test)
Bagi pada penyandang “Tuna netra”, ada beberapa tes bersifat
intruksional lisan masih bisa diikuti. Ada sejumlah tes yang memang
sengaja dirancang untuk penyandang tuna netra.
A. College Board Scholastik Assesment Tes (SAT) yang tersedia dalam uruf
breaille.
B. Perkins-Binet Test of Intelligence for Bline . Instrumennya distandarkan
dan memiliki bentuk-bentuk terpisah untuk anak-anak yang masi
mampu melihat meskipun sedikit dan buta total.
C. Blind Learning Aptitude Tes (BLAT). Tes individual yang memasukkan
soal-soal yang diadaptasi dari tes lainnya, misalnya Raven’s Progressive
Matrices
D. Intelligence Test for Visually Impairment Children (ITVIC).

14
TIKI (Tes nteligensi Kolektip Indonesia)
﹡ Tes intelegensi ini merupakan tes yang disusun di
indonesia hasil dari kerja sama antara tenaga Ahli
Indonesia dan Belanda, yang bertujuan untuk
mengungkap intelegensi dengan standart Indonesia
(Rahmasari, 2010).
﹡ Penggunaan TIKI-M di Indonesia antara lain untuk
seleksi Peserta Didik Cerdas Istimewa dan Berbakat
Istimewa (PDCI-BI), seleksi siswa Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI), seleksi masuk sekolah,
maupun untuk keperluan diagnostik yang lain
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007).

15
﹡ WPPSI (Wechler Preschool and Primary Scale of
Intelligence)
Subtes yang diukur yaitu verbal dan performance, untuk anak
usia 4-6 tahun.(Rahmasari, 2010).
A. Terdiri atas 11 Sub tes yang mengukur kemampuan
yang berbeda dan merupakan kombinasi berbagai
kecakapan.
B. Skala Verbal : kemampuan untuk bekerja dengan
simbol verbal abstrak, keterampilan perseptual termasuk
(pendengaran)
C. Skala Performa : kemampuan untuk bekerja dalam
situasi nyata, keterampilan perseptual termasuk (visual)

16
Thank you
17

Anda mungkin juga menyukai