Anda di halaman 1dari 7

TEORI DALAM ILMU PENDIDIKAN

TEORI NEUROFISIOLOGIS DOMINAN


Donald Olding Hebb

MATA KULIAH
DASAR DAN TEORI PENDIDIKAN HUKUM

DISUSUN OLEH :

ABDUL ARIEF
NIRM. 145710096

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP ARRAHMANIYAH
PROGRAM STUDI S-2 PPKn
TAHUN 2015
TEORI NEUROFISIOLOGIS DOMINAN
Donald Olding Hebb

A. PENDAHULUAN

Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo (1997:34) Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap,
bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian
kegiatan komunikasi antara manusia yakni orang yang belajar (siswa) dan orang yang
mengajar (guru). Komunikasi antara siswa dan guru dipengaruhi oleh objek lainnya.
komponen belajar menagajar adalah merencanakan, mengorganisasikan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi.
Kognisi didefinisikan sebagai suatu proses mendapatkan, menyusun, dan
menggunakan pengetahuan intelektual. Teori belajar kognitif memfokuskan pada peranan
pengertian. Dengan demikian seseorang akan melakukan pekerjaan mental dan
menyimpan potongan-potongan informasi di dalam daya ingat untuk didapatkan kembali
disuatu waktu kemudian.
Makalah ini akan membahas tentang otak beserta susunan sel di dalamnya, serta
fungsi dari masing-masing belahan otak (hemisphere) kiri dan kanan. Terlepas dari
kekurangan dari tulisan ini, penulis telah berusaha menyajikan pemahamannya dari teori
Neuron psychcologi yang dikembangkan oleh Donald Olding Hebb

B. PEMBAHASAN
Donal olding Hebb lahir pada tanggal 22 juli 1904 di Chester, Nova scotia. Kedua
orang tuanya adalah dokter. Ibunya meraih gelar medis dari Dalhousie university di
Halifax, nova scotia pada tahun 1896 menjadi satu-satunya perempuan ketiga yang
menjadi dokter di provinsi tersebut pada saat itu.
Pada sekitar 1925 Hebb meraih gelar B.A. dari Dalhousie university dengan nilai
minimal karena Hebb adalah salah satu periset dan teoritisi paling kreatif dalam dunia
sikologi maka, nilai sarjananya dengan dalam kasus ini tidak mempresentasikan
kecerdasannya setelah lulus Hebb mengajar disekolah dimana ia dibesarkan.
Pada usia 23 tahun dia membaca karya Freud di McGill Unversity disamping itu, dia
terus mengajar disekolah dasar dan ingin mereformasi praktik pendidikan, selain ingin
menjadi pembaharu pendidikan dan juga Hebb ingin menulis novel untuk mendapatkan
naskah akan tetapi seperti temannya yang lain dia usahanya selalu gagal. Hebb
mendapatkan gelar M.A pada tahun 1932 di McGill University yang kemudian
pendidikannya dilanjutkan ke university of cikagu.

1. Konsep teoritis utama

1.1 Lingkungan terbatas

Beberapa hasil dari penelitian efek lingkungan terbatas menunjukkan bahwa bisa
melemahkan perkembangan belajar awal dan perkembangan system syaraf. Von senden
(1932), ia meneliti seorang dewasa ya g dilahirkan dengan menderita katarak bawaan
kemudian tiba-tiba si pasien mampu melihat setelah katarak itu dioprasi dan ditemukan
bahwa si pasien ini dapat segera mendeteksi kehadiran suatu objek akan tetapi tidak bisa
mengidentifikasinya dengan menggunakan petunjuk visual.
Temuan ini menunjukkan bahwa beberapa persepsi tentang bentuk adalah sifat
bawaan (innate), akan tetapi pengalaman dengan visual berbagai macam objek adalah
perlu sebelum objek itu dapat dibedakan satu sama lain.

1.2 Lingkungan yang kaya

Berbagai macam pengalaman motorik dan sensorik akan memperkaya


perkembangan yang akan membangun banyak-banyak sirkuit atau jaringan neural (saraf)
yang lebih kompleks, Hebb melakukan sebuah eksperimen untuk meneliti efek jenis
kondisi pengasuhan yang berbeda terhadap perkembangan intelektual yang dilakukan pada
dua buah kelompok tikus, kelompok pertama dibesarkan didalam sangkar laboraturium
sedangkan kelompok kedua dibesarkan di rumah Hebb oleh dua putrinya dan tikus-tikus
ini dibiarkan berkeliaran dirumah bermain dengan kedua putri Hebb.
Setelah beberapa waktu kemudian tikus-tikus itu dikembalikan lagi ke laboratorium
dan dibandingkan dengan kelompok yang pertama maka ditemukan bahwa kinerja tikus
piaraan yang dibesarkan dalam lingkungan yang kaya lebih baik dalam memecahkan jalur
teka-teki ketimbang tikus yang dibesarkan disangkar laboratorium.

1.3 Kumpulan sel

Kumpulan sel adalah paket neurologis yang saling terkait yang dapat diaktifkan
oleh stimulasi eksternal atau internal atau kombinasi keduanya. Ketika suatu kumpulan sel
aktif kita mengaktifkan pemikiran tentang kejadian yang dipresentasikan oleh kumpulan
tersebut yang menurut Hebb kumpulan sel adalah basis neurologis dari ide atau pemikiran.

1.4 Sekuensi Fase

Phase sequence (sekuensi fase) adalah serangkaian aktifitas kumpulan yang


terintegrasi secara temporal, ia sama dengan arus pemikiran. Menurut Hebb ada dua jenis
belajar yang diantaranya adalah pertama melibatkan pembentukan kumpulan sel secara
perlahan dimasa awal kehidupan dan mungkin dapat dijelaskan dengan salah satu teori
belajar S-R, jenis belajar ini adalah asosiasionisme langsung demikian juga perkembangan
sekuensi fase dapat dijelaskan dengan terminology asoiasionisme yaitu objek atau kejadian
yang saling berkaitan dalam lingkungan menjadi terkait dilevel neorologis setelah
kumpulan sel dan urutan fase berkembang, proses belajar selanjutnya lebih kognitif dan
dapat terjadi lebih cepat.
Jadi, Hebb berpendapat bahwa variable yang mempengaruhi belajar anak-anak
yang mempengaruhi orang dewasa adalah variable yang berbeda-beda, proses belajarnya
anak akan menjadi kerangkan asal untuk proses belajar selanjutnya seperti belajar bahasa
bisa terjadi dengan lambat yang memungkinkan membutuhkan pembentukan jutaan
kumpulan sel dan urutan fase akan tetapi setelah bahasa dikuasai maka individu dapat
menatanya dengan secara kreatif sehingga Hebb berkata bahwa pertama-tama
terbentuknya sebuah blok banguan pengetahuan dan kemudian datanglah wawasan dan
kreatifitas yang menjadi salah satu cirri proses belajar orang dewasa. (makalah)

1.5 Teori kewaspadaan atau kesiapan

Kita pernah berada dalam situasi yang terlalu berisik atau ramai hingga kita tidak
bisa berfikir dengan jernih dan disisi yang lain terkadang kita juga harus berusaha
memaksakan diri untuk tetap terjaga dan waspada untuk mempertahankan suatu tindakan.
Reaksi ini menunjukkan bahwa ketika suatu level stimulasi sudah terlalu tinggi atau terlalu
rendah, ia tidak akan kondusif untuk pelaksanaan fungsi kognitif secara optimal menurut
Hebb hubungan antara level stimulasi dengan pelaksanaan fungsi kognitif ini dalam
konteks arosal teori (teori kewaspadaan) disebut juga dengan reticular activating system
atau system pengaktifan reticular.

2. Pengaruh hebb terhadap riset Neurosaintifik

1. Pusat penguatan di otak


Olds dan Milner dipuji karena menemukan kesenangan diotak. Penggunaan istilah
pusat penguatan karena riset substansial menunjukkan bahwa fenomena yang ditemukan
ini tidak begitu banyak hubungannya dengan kesenangan dan lebih benyak berhubngan
dengan stimulasi otak langsung yang memiliki karakteristik yang tidak biasa dan beroprasi
secara berbeda dengan penguat primer seperti makanan ataupun air.
2. Riset terhadap belahan otak
Corpus callosum adalah sekumpulan serat yang menghubungkan dua bagian otak
selama bertahun-tahun fungsi korpus callosum tidak diketahui namun pada skitar tahun
1960an ditemukan bahwa ia berperan penting dalam mentrasfer informasi dari satu
belahan otak kebelahan lainnya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roger
Sperry mencatat bahwa ada dua rute transfer corpus callusom dan optic chiasm.
3. Proses belajar dan pemprosesan informasi otak kiri dan otak kanan

Meskipun ada sedikit perbedaan anatomi antara belahan otak kiri dan otak kanan,
perbedaan fisik ini tidak sebesar perbedaan keduanya control atas gerakan dan sensasi
tubuh terbagi rata antara dua buah belahan otak akan tetapi dengan cara yang bersilangan
mungkin orang akan cenderung menyimpulkan bahwa karena kedua belahan itu secara
global sama maka keduanya juga mempersepsikan belajar dan memproses informasi
dengan cara yang sama pula.
Rasa ingin tahu tentang bagaimana dua belahan otak itu berfungsi juga dipicu oleh
ditemukannya pasien yang mengalami gangguan parah pada jalur-jalur kortikal yang
menghubungkan dua belahan otak. Memutus corpus callusom dari pasien yang mengalami
epilepsy menyebabkan terhambatnya aliran hanya kesalah satu otak dan karenanya
mereduksi frekuensi kejang-kejang.

4. Fungsi pemprosesan belahan otak diotak normal

Otak kiri dan otak kanan berfungsi untuk mengolah data yang masuk melalui
telinga kanan dan telinga kiri, dalam beajar fungsi kedua belahan otak tersebut memprose
dan mengolah data atau informasi secara independen, penlitian ini dibuktikan dengan
penggunaan metode dicotic listening. Dalam teori dan hasil riseart ini menunjukkan
bahwa otak kiri bertanggung jawab atas pengolahan informasi verbal.

5. Pandangan Hebb terhadap pendidikan

Menurut Hebb ada dua jenis belajar yang pertama berkaitan dengan pembentukan
sel dan sekuensi fase secara gradual selama masih bayi dan anak-anak proses belajar awal
ini representase neorologis atas objek dan lingkungan. Dalam artian bahwa salinan dari
objek lingkungan ini ada dalam system saraf anak. Selama proses belajar awal ini anak
harus berada dalam lingkungan yang kaya yang berisikan berbagai macam pemandangan,
suara, tekstur, bentuk, objek dan sebagainya. Semakin komplek suatu lingkungan akan
semakin banyak yang akan direpresentasikan dalam level neorologis dan semakin banyak
yang dipresentasikan dilevel neuron maka akan semakin besar pula kemampua anak dalam
berfikir.
Jadi, guru Hebbian akan menciptakan lingkungan yang berpariasi yang mana
menurut Hebb selama proses belajar awal mungkin terdapat proses asosiasi tertentu. Hal-
hal yang tanpaknya penting untuk perkembangan kumpulan sel dan sekuensi fase adalah
prinsip kontinoitas dan frekuensi misalnya jika sederetan kejadian lingkungan sering
terjadi ia akan dipresentasikan secara neorologis sebagai sekuensi fase.
Jenis belajar kedua menurut Hebb lebih dapat dijelaskan dengan prinsip Gestalt
ketimbang jenis prinsip asosiasionistik. Setelah kumpulan sel dan sekuensi fase
berkembang pada masa kecil maka proses belajar selanjutnya biasanya berupa penataan
ulang yang dengan kata lain setelah blok banguan terbentuk blok itu dapat diatur kembali
menjadi berbagai macam bentuk sehingga tugas guru hanyalah membantu mereka untuk
memahami apa yang sudah mereka pelajari dengan cara yang kreatif. Disamping itu
karakteristik fisik lingkungan belajar juga sangat pentig menurut Hebb.

C. PENUTUP
Donald Olding Hebb mengambil kajian Neuropsychology yaitu disiplin ilmu yang
menelaah studi tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan proses psikologis
khusus dan perilaku individu. Donald Olding Hebb berusaha untuk memahamkan
bagaimana fungsi neuron. Neurons yang responsif dalam sistem sel saraf dan proses yang
pengiriman informasi oleh electrochemical Musik.
Bagian ini adalah komponen inti dari otak, saraf tulang belakang yang bertulang
belakang, yang kabel sarafnya dengan kontribusi untuk proses psikologis seperti belajar.
Belajar adalah memperoleh pengetahuan baru, perilaku, keterampilan, Nilai,
preferensi atau pengertian, dan mungkin melibatkan synthesizing berbagai jenis informasi.
Donald Olding Hebb telah digambarkan sebagai ayah dari neuropsychology dengan saraf
dan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Joko Tri Prasetyo. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
1997
BR. Hergenhahn & Matthew H. Olson, Theories Of Learnning edisi ke tujuh, Jakarta:
Kencana, 2010.
Mohammad asrori, Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2008.
Waini Rasydin, Pedagogig- ilmu dan aplikasi pendidikan, ilmu pendidikan teoritis: Bagian
I Jakarta: Imtima,2007.
Wina sanjaya, Pedagogig- ilmu dan aplikasi pendidikan, ilmu pendidikan teoritis: Bagian
II, Jakarta: Imtima,2007.

Anda mungkin juga menyukai