Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID 19 PADA


PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi

Dosen : Dian Andriany, S.Sos, M.I.Kom.

Disusun oleh:

M. Bagus Amarullah (119100033)

Ilmu Komunikasi B (Tingkat II)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk mkarya ilmiah ini,
supaya karya ilmiah ini nantinya dapat menjadi karya ilmiah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada karya ilmiah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Psikologi Komunikasi yang telah membimbing dalam menulis
karya ilmiah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Cirebon, 6 Mei 2021


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A... Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B... Identifikasi Masalah .................................................................... 1
C... Tujuan .......................................................................................... 1
D... Manfaat ....................................................................................... 1
E... Metodologi Penulisan .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa saja dampak pandemi pada bidang pendidikan?................... 2
B. Solusi apa yang tepat untuk memperbaiki pembelajaran di masa
pandemi......................................................................................... 4

BAB III

A. Kesimpulan ........................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi COVID-19 membawa perubahan dunia yang dahsyat dan tantangan bagi ketahanan
psikologis, ekonomi, dan sosial masyarakat dunia, termasuk di bidang pendidikan. Pandemi
menyebabkan krisis kesehatan, pangan, sosial, pendidikan, tingginya jumlah orang sakit,
kematian, kerugian ekonomi, dan risiko psikososial, yang melebihi kemampuan manusia untuk
menangani situasi tersebut (American Health Organization, 2009).

Media dan percakapan sosial didominasi isu pandemi. Masyarakatterpapar informasi dalam
jumlah besar yang membuat tingkat kecemasan menjadi tinggi. Tekanan isolasi sosial dan
ketiadaan pekerjaan memberikan efek signifikan pada kesehatan mental. Beragam trauma
psikologis muncul, seperti kesepian (lonelines), gangguan komunikasi, suasana hati,
ketidakpercayaan diri, stres, ketakutan, kesedihan, kebosanan, kecemasan, ketidakmampuan
beradaptasi dengan lingkungan, kegagapan teknologi komunikasi baru, penyalahgunaan
obatobatan dan alkohol, insomnia, depresi, panik, frustrasi, bahkan bunuh diri (Department of
Psychiatry, 2020; Usher dkk., 2020).

Komunikasi dan kontribusi pengorbanan warga negara dapat membantu menghentikan


penyebaran penyakit ini. Salah satu bentuk pengorbanan adalah kesediaan untuk tinggal di
rumah atau dikenal dengan gerakan #StayatHome. Aktivitas ini berdampak bagi dunia
pendidikan, termasuk siswa didik, baik di level sekolah maupun pendidikan tinggi. Siswa didik
diminta untuk tidak pergi belajar ke sekolah dan tidak bertemu temannya secara langsung.
Padahal, pertemuan tatap muka menjadi kebutuhan mendasar dan keindahan bagi peserta didik
untuk berinteraksi dengan lingkungan pendidikannya. Menurut Aji (2020, hlm. 395–402),
kebijakan penutupan lembaga pendidikan adalah upaya menahan penyebaran pandemi COVID-
19. Situasi ini berdampak pada seluruh elemen pendidikan, jutaan pelajar dan mahasiwa, tidak
terkecuali di Indonesia.

Ketiadaan pembelajaran langsung (offline) menjadi pengalaman baru. Proses pembelajaran


bergeser menggunakan media daring sebagai medium komunikasi virtual. Kenyamanan interaksi
para pihak yang terlibat, mahasiswa, dosen, pihak kampus, harus dibangun dan diwujudkan
bersama melalui komunikasi di tengah krisis untuk mengurangi entrophy atau ketidakpastian.
Pendidikan daring menawarkan budaya pembelajaran baru. Siswa didik dapat belajar secara
mandiri, mengakses materi pembelajaran kapan dan dari mana saja (Sarısakaloğlu dkk., 2015).
Sebagai sesuatu yang baru, pembelajaran daring membutuhkan adaptasi terhadap pola
komunikasi yang baru. Berbagai hambatan pun bermunculan. Proses pembelajaran daring
menghadirkan ketidaknyamanan dan kegagapan, termasuk beragam hambatan komunikasi dan
budaya.

Realitas komunikasi virtual adalah realitas simbolik, bukan realitas objektif. Oleh karenanya,
tidak mudah bagi setiap orang—termasuk peserta didik, untuk beradaptasi dengan situasi
tersebut. Penelitian ini ingin mengkaji bagaimana hambatan komunikasi dan budaya yang
dirasakan mahasiswa dalam pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19, mengingat
terjadi perubahan proses pembelajaran dari ruang kelas luring menjadi kelas daring.

B. Identifikasi Masalah
1) Apa saja dampak pandemi pada bidang pendidikan dan psikologi anak?
2) Solusi apa yang tepat untuk memperbaiki pembelajaran di masa pandemi?
C. Tujuan
1) Mengetahui dampak apa saja yang terjadi pada pembelajaran di bidang
pendidikan di masa pandemi Covid 19 ini
2) Mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki cara atau metode pembelajaran di
masa pandemi
D. Manfaat
Adanya cara atau metode baru di masa pandemi ini yaitu metode pembelajaran Daring.
Jadi untuk para siswa/mahasiswa agar bisa terbiasa atau beradaptasi pada sistem baru ini.
E. Metodologi Penulisan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis.
Menurut Bryman (2012, hlm. 380), pendekatan kualitatif memiliki ciri induktif, yang
secara ontologi, kebenaran dan realitas merupakan hasil interaksi individu. Secara
epistemologi, menekankan bagaimana dunia dipahami dari sudut pandang informan.
Secara metodologi, menggunakan strategi yang menekankan penggunaan kata daripada
kuantifikasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa saja dampak pandemi kepada bidang pendidikan?

Masyarakat Indonesia diresahkan dengan adanya wabah yang menggemparkan dunia.


Corona virus disease atau lebih terkenal dengan sebutan Covid-19 yang menjadi pandemi
pada saat ini. Pemerintah sendiri disibukkan dengan berbagai upaya penanganan dan
pencegahan Covid-19 yang semakin melonjak. Di mana akhirnya pemerintah membuat
kebijakan cara mengatasi untuk menghentikan penyebaran wabah Covid-19.

Maka pemerintah melakukan PSBB dan juga physical quarantine dalam hal ini untuk
menghindari penyebaran Covid-19 dengan cara kontak fisik. Kebijakan yang ditimbulkan
membuat masyarakat merasakan dampaknya, baik negatif maupun positif.

Dampak kebijakan baik negatif dan positif sangat dirasakan dari berbagai sektor terutama
di bidang pendidikan. Di mana pada akhirnya pemerintah membuat kebijakan sekolah
dari rumah, anak harus belajar secara daring (online), dan anak tidak berangkat atau pergi
sekolah. Cukup di rumah saja dan situasi seperti ini akan terjadi dalam jangka panjang.
Semua ini tentunya akan berdampak tidak hanya pada kondisi fisik anak saja, akan tetapi
juga berdampak pula pada kondisi mental anak.

Karena pada umumnya tidak semua anak mempunyai kemampuan yang sama, sehingga
dapat menimbulkan berbagai dampak psikologi pada anak. Sedangkan banyak para
pendidik (bapak dan ibu guru) tidak sama paham dalam menggunakan fasilitas daring
sebagai media pembelajaran. Di sini anak mulai merasa tetekan dikarenakan banyak
tugas yang diberikan para guru yang kurang memperhatikan kognitif, afektif dan
psikomotorik anak.

Dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan anak pada saat ini antara lain:

Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, tujuan pendidikan itu sendiri adalah sebuah proses perubahan
yang terjadi pada beberapa aspek. Seperti halnya aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dalam diri penguasaan prinsip kejiwaan anak. Dalam hal ini penilaian hasil
produktivitas dan efisiensi belajar anak terjadi pada keseluruhan proses perencanaan,
penataan, dan pendayagunaan sumber daya.
Untuk dapat merealisasikan tujuan pendidikan itu sendiri baik secara efektif, efisien
dalam suatu proses perencanaan. Sedangkan sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-
anak dan mempunyai pengaruh penting terhadap perkembangan anak. Dalam hal ini
perkembangan sosialnya karena anak berasal dari berbagai macam lapisan masyarakat
dan keluarga.

Sekolah merupakan tempat interaksi antara guru serta teman sebaya. Di sini sangat
memberikan peluang besar sekali bagi anak untuk dapat mengembangkan
kemampuannya baik secara kognitif, ketrampilan sosial, pengetahuan tentang dunia. Juga
dapat mengembangkan tentang konsep dirinya sepanjang masa anak-anak, remaja awal,
tengah, dan remaja akhir.

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah, karena di sekolah anak bisa
melakukan belajar secara kelompok, berinteraksi atau bergaul dengan teman sebayanya.
Di mana teman-temannya berkarakteristik berbeda, bersosialisasi dengan lingkungan
sekolah, juga dapat memahami karakteristik figur seorang guru.

Dengan berinteraksi bersama teman-teman di sekolah dapat mengajarkan anak tentang


perilaku kerja sama, persahabatan, saling tolong menolong. Kemudian berlomba dalam
kompetisi berprestasi yang sehat, serta kemampuan dalam bersosialisasi dimasa depan.

Dengan penutupan sementara sekolah anak didik, akhirnya anak-anak tidak dapat
melakukan interaksi dengan teman-temannya. Demikian pula dengan bapak dan ibu
gurunya juga tidak dapat melakukan interaksi dengan anak didiknya.

Pada dasarnya kemampuan kognitif dan juga ketrampilan sosial anak dibangun dengan
keluarganya. Tetapi pada kenyataannya menjadi suatu masalah apabila interaksi antara
orang tua dan anak tidak terjadi karena ketidakpahaman orang tua dengan materi
pelajaran anaknya. Karena materi pelajaran disampaikan dengan teknologi sebagai sarana
pembelajaran. Sehingga anaknya kesulitan untuk meminta bantuan kepada orang tuanya
juga keengganan untuk belajar.

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah, karena di sekolah anak bisa
melakukan belajar secara kelompok, berinteraksi atau bergaul dengan teman sebayanya.
Di mana teman-temannya berkarakteristik berbeda, bersosialisasi dengan lingkungan
sekolah, juga dapat memahami karakteristik figur seorang guru.

Dengan berinteraksi bersama teman-teman di sekolah dapat mengajarkan anak tentang


perilaku kerja sama, persahabatan, saling tolong menolong. Kemudian berlomba dalam
kompetisi berprestasi yang sehat, serta kemampuan dalam bersosialisasi dimasa depan.
Pada Psikologi Anak

Penyebaran pandemi Covid-19 saat ini tentu saja tidak hanya menyerang terhadap
kesehatan fisik saja tetapi juga menyerang kesehatan psikologi, terutama psikologi anak-
anak atau peserta didik. Banyak individu yang merasa terganggu kesehatan psikologinya,
seperti kecemasan, ketakutan, rasa kawatir yang berlebihan juga berdampak pada
psikosomatik lainnya. Juga berimbas pada anak-anak atau peserta didik yang mengalami
kejenuhan, kebosanan dengan adanya situasi dan kondisi pada saat pandemi Covid-19
seperti ini.

Anak-anak atau para peserta didik tentu saja juga mengalami kesulitan belajar. Sehingga
berdampak pada gangguan kesehatan mental yang banyak mempengaruhi keadaan psikis
anak-anak ataupun peserta didik. Dengan situasi saat ini menuntut anak-anak untuk selalu
lebih waspada terhadap lingkungan dimana mereka tinggal dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini dapat menimbulkan gangguan
kesehatan mental. Salah satunya yaitu gangguan rasa cemas, panik, ketakutan, dan juga
psikosomatik adalah disebabkan yang paling utama gangguan ini dalam tubuh manusia.

Perasaan sugesti yang dibangun dari dalam pikiran sangat berpengaruh terhadap
kesehatan kondisi fisik dan psikis anak-anak dalam situasi seperti saat ini. Sedangkan
dengan gangguan psikosomatik akan timbul apabila seseorang/anak-anak merasakan stres
serta kecemasan berlebihan sehingga dapat menimbulkan depresi.

Dengan berbagai kondisi psikologi yang muncul pada setiap individu anak  pada masa
pandemi maka kesehatan jiwa menjadi hal yang paling penting diperhatikan. Anak-
anak/peserta didik mulai dengan hidup stay at home dengan belajar dari rumah,
mengurangi kegiatan sosial, dan bepergian untuk bermain dengan teman-teman
sebayanya.

Dengan adanya Back to Basic, yaitu lebih banyak melakukan aktivitas dilakukan dalam
rumah seperti halnya belajar, bermain dan lain-lain untuk menjaga kesehatan. Tentu
orang tua ikut berperan dalam membantu menjaga imun putra-putrinya dengan diberinya
bahan-bahan tradisional seperti halnya jamu, minum jahe dan lainnya. Serta melakukan
optimalisasi virtual yang manis  harus work from home sehingga melahirkan
generasi zoom, telemedicine, dan juga ragam aplikasi virtual lainnya. Sehingga timbul
kebersamaan karena merasa senasib dan sepenanggungan.

Maka muncullah beberapa perubahan yang mungkin mulai dilakukan oleh anak-
anak/peserta didik selama pandemi Covid-19. Dengan kekuatan psikologis masing-
masing anak/peserta didik yang mana dalam pendampingan orang tua, pihak sekolah dan
ikut pula ambil bagian dengan pendampingan secara menyeluruh walaupun secara jarak
jauh atau PJJ atau lewat virtual selama masa pandemi Covid-19.

Maka diharapkan para orang tua terutama yang di rumah ikut memperhatikan kondisi
kesehatan jiwa, baik putra putrinya maupun orang tua itu sendiri. Apabila tidak
memperhatikan kesehatan jiwa, maka akan berdampak pada memburuknya hubungan
sosial dengan sesama dan kesehatan fisik juga terganggu.

Jika tidak dapat mengatasi persoalan psikologis kita sendiri, maka kita memerlukan
pertolongan dari tenaga profesional. Seperti halnya  untuk tidak ragu berkonsultasi
dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikolog, sehingga dapat menjaga anak-
anak dan keluarga juga kita semua. Kita terhindar dari masa pandemi Covid-19, serta
mampu membuat anak-anak, orang tua, kita bahagia menjalaninya dalam masa pandemi
Covid-19. 

B. Solusi apa yang tepat untuk memperbaiki pembelajaran di masa pandemi?

Memasuki new normal era, masyarakat Indonesia kini mulai menjalani aktivitas
sehari-harinya seperti biasa. Namun, demi menjaga keselamatan dan kesehatan para
siswa, sejumlah sekolah menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka
langsung. Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembelajaran daring.

Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola
pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring merupakan
singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita
gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.

Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam
jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan
secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap
muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.

Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga


dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem
pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google
Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.
Selama pelaksanaan model daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk
belajar.  Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang
bersamaan, seperti menggunakan video call atau live chat. Pembelajaran daring dapat
disediakan secara elektronik menggunakan forum atau message.
Belajar secara daring tentu memiliki tantangannya sendiri. Siswa tidak hanya
membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi
internet yang memadai. Namun, proses pembelajaran yang efektif juga tak kalah
penting.

Dampak pandemi COVID-19 terhadap pendidikan atau perubahan pembelajaran


dari kelas biasa menjadi kelas daring, yaitu sebagai berikut :

Pertama, dampak jangka pendek, bersekolah di rumah adalah kejutan besar


bagi keluarga Indonesia sehingga memunculkan masalah psikologis peserta didik
yang terbiasa belajar dengan tatap muka langsung. Kondisi ini memunculkan
kebingungan masyarakat karena infrastruktur teknologi informasi yang terbatas,
terutama di daerah-daerah.

Kedua, dampak jangka panjang, aspek keadilan dan peningkatan


ketidaksetaraan antarkelompok masyarakat dan daerah yang membutuhkan
dukungan teknologi komunikasi dan informasi (Bärwald dalam Sarısakaloğlu dkk.,
2015) menjelaskan bahwa pembelajaran daring adalah suatu bentuk
pembelajaran yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Pembelajaran jarak jauh terjadi ketika siswa dan pendidik tidak hadir secara fisik
di sekolah.

Pelaksanaan dapat secara sepenuhnya baik jarak jauh (hybrid) maupun campuran,
yaitu belajar jarak jauh
dan di ruang kelas (blended). Media daring menjadikan proses pembelajaran jarak
jauh menjadi mudah dan cepat.

UNESCO pada 4 Maret 2020 (dalam Setiawan dan


Ilmiyah, 2020) menyarankan perubahan pembelajaran kelas luring menjadi daring
guna mengatasi hambatan pendidikan dan menjangkau peserta didik dari jarak
jauh.

Dalam pembelajaran daring, siswa didik menerima materi pembelajaran


melalui teks, gambar, audio, video serta interaksi interpersonal melalui beragam
aplikasi daring . Salah satu fungsi utama media digital dalam masyarakat
kontemporer adalah untuk memfasilitasi sharing of knowledge atau
berbagi pengetahuan.

Salah satu kunci pembangunan infrastruktur digital di bidang pengetahuan adalah


digitalisasi perpustakaan atau koleksi pengetahuan sebagai sumber daya digital untuk
pendidikan. Menurut Jurriens dan Tapsell, sejak 1990, pendidikan daring telah hadir
di Indonesia. Inisiatif kreatif dan akademik juga meningkat dalam ruang publik dalam
konteks berbagi pengetahuan.

Namun, di sisi lain, hadir masalah baru yang terkait dengan keterbatasan teknologi
dan kemampuan menggunakan teknologi.

Hal yang menghambat efektivitas penggunaan teknologi untuk pembelajaran daring,


di antaranya (Aji, 2020, hlm. 395–402 ): keterbatasan penguasaan teknologi
komunikasi dan informasi oleh pendidik dan peserta didik, sarana dan prasarana
teknologi yang mahal dan kurang memadai, akses dan jaringan internet yang terbatas
dan belum merata di pelosok negeri, dan kurang tersedianya anggaran untuk
teknologi dan biaya pembelajaran daring

Keefektifan sistem pembelajaran daring di masa pandemi


Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa
tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online
yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut
dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media
daring (online).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau


laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan
pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti
WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai
media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran
akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi
siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli
untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang
tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet
menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk
mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan,
terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang
jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa
yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga
menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat
mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan
agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun
dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu
atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh dibeberapa daerah di Indonesia.
Komponen-komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online)
perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet
yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,aplikasi dengan platform
yang user friendly, san sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan
integratif kepada seluruh stekholder pendidikan.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan
membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan
aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus
mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-
sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan
daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan
media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan
peran dan tugasnya.

Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif


kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan
demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis
online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian
pembelajarannya tercapai.

Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam


pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical
distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran
tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak
sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.

Berikut ini tips agar siswa dapat bejalar daring dengan efektif:
1. Komunikasi antar tenaga pengajar dan siswa harus berjalan dengan baik pada saat
melakukan video call. 
2. Aktif dalam berdiskusi baik dengan tenaga pengajar atau teman-teman. 
3. Managemen waktu bagi para siswa sangat penting. Meski belajar di rumah, pastikan
siswa membuat catatan mana saja tugas yang sudah dikerjakan, dan mana tugas yang
harus segera kamu selesaikan. 
4. Jangan lupa untuk tetap bersosialisasi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga di
rumah, serta teman-teman sekelas di luar sesi video call untuk mengasah kemampuan
bersosialisasi. 

BAB III

KESIMPULAN

Walaupun banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap
menghadapi era revolusi industry 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini
seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. Jika
dilihat dalam perspektif sosiologi, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dilakukan dalam
kondisi seperti ini. Seperti ada percepatan agar masyarakat lebih cepat maju, dengan teknologi
internet sekarang, misalnya dengan belanja dengan system online, lebih disukai masyarakat dan
mengurangi waktu dan biaya transfort, apalagi masa covid-19. Karena lebih aman dan sehat. Kita
harapkan semoga pandemi covid-19 lekas berakhir, semua warga bangsa senantiasa sehat dan
proses kehidupan dapat berjalan normal kembali dengan menciptakan manusia manusia baru
yang memiliki pola pikir positif yang sarat solidaritas sosial

DAFTAR PUSTAKA
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan Matdio.Siahaan
http://repository.ubharajaya.ac.id/4842/2/Jurnal%20PANDEMIC%20MATDIO%20S.pdf

Hambatan Komunikasi dan Budaya dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi
COVID-19 Soraya Fadhal, Universitas Al Azhar Indonesia
https://eprints.uai.ac.id/1539/1/ILS0001-21_Isi-Artikel.pdf

https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-
pandemi-covid-19

https://siedoo.com/berita-33188-dampak-pandemi-covid-19-pengaruhi-psikologi-bagi-
pendidikan-anak/

Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses


Pembelajaran Rizqon Halal Syah Aji
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15314/0

LAMPIRAN

Gambar 1 : kelas kosong karena sekolah diliburkan.


Gambar 2: Pembelajaran Jarak Jauh /Daring selama Masa Pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai