Guru Pembimbing
Pahrudin, S.Pd., SHI
Oleh
AURA RATU RUSDIANA
NISN : 0026842062
RIWAYAT HIDUP
Aura Ratu Rusdiana, dilahirkan di Sukabumi 03 November 2002 dari
seorang ibu yang bernama Rinrin Furqoon dan seorang ayah yang bernama Dadan
Rusdiana Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di MI
Mihadunal-ula Tanjung sari. Kemudian tahun 2018 penulis menyelesaikan
pendidikan SMP di SMPN 2 Sukabumi, Setelah lulus penulis melanjutkan
pendidikannya di SMAN 3 Sukabumi dan duduk dibangku kelas XI IPA 7
Pengalaman berorganisasi penulis di antaranya; sebagai anggota ekstrakulikuler
Taekwondo, Gamma (Gabungan anak musik
smantie) dan Pastie (Paduan Suara Smantie).
Ketika SMP penulis pernah mengikuti
perlombaan FLS2N (festival lomba seni siswa
nasional) dan mendapat Juara 1 vocal group 3
kali berturut turut mewakili SMPN 2 Sukabumi
di tingkat Kota, Juara 2 Solo Vokal tingkat
kota/kabupaten Sukabumi selain dalam bidang seni, Penulis meraih prestasi di
Taekwondo dan berhasil mengumpulkan medali sebanyak 9 Medali emas, 3
perak, dan 2 perunggu pada tingkat kota/kabupaten dan Jawa Barat
PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Stres Terhadap Kenaikan Atau Penurunan Berat
Disusun Oleh :
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Sekolah :
1. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya lah saya selaku penulis
mendapatkan kemudahan
2. Bpk. Pahrudin, S.Pd., SHI selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
SMA Negeri 3 Sukabumi yang telah membimbing dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.
3. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
informasi kepada penulis.
4. Kepada seluruh orang yang telah membantu penulis menyusun dan
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis
ilmiah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi dunia kesehatan dan pendidikan pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Sukabumi, Februari 2020
Penulis Karya Ilmiah
ABSTRAKSI
RIWAYAT HIDUP
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Ruang Lingkup
F. Manfaat Penelitian
G. Kerangka Teori
H. Metode Penelitian
I. Pelaksanaan Penelitian
J. Penjadwalan Kegiatan
K. Komponen Biaya
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Kondisi Obyektif Tempat Penelitian
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Stres merupakan gejala gangguan psikologi yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari hari, dimana setiap individu pasti pernah mengalaminya. Atau
dalam kamus besar bahasa indonesia stres adalah gangguan atau kekacauan
mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Dari sisi psikologis,
pengertian stres disebut juga sebagai suatu gangguan mental yang terjadi pada
seseorang akibat adanya tekanan, baik itu tekanan dari luar maupun dari dalam
dirinya sendiri.
Ada banyak sekali penyebab stres, baik itu dari dalam diri sendiri maupun
dari lingkungan. Stres yang berasal dari diri sendiri biasanya terjadi karena faktor
masalah internal contohnya seperti sulit menemukan solusi atas masalah yang
menjadi beban, dan yang paling berperan dalam stres adalah ketika seseorang
merasa dirinya tidak seperti orang lain yang menurutnya tidak memiliki
kekurangan atau dalam istilah lain disebut insecure. Sedangkan factor dari
sebagai perasaaan yang baik, maka dari itu stres tidak hanya dapat berdampak
buruk bagi kondisi seseorang adapula yang disebut dengan stres yang baik yaitu
apabila suatu hal yang dirasakan seseorang dapat memberikan pelajaran bagi
hidupnya.
pada manusia. Tidak hanya manusia, bahkan stres pun dapat menyebabkan
perilaku makan pada hewan. Kebanyakan orang yang sedang dalam kondisi stres
akan lebih sering makan karena mereka percaya bahwa makan bisa mengatasi
stres yang dialami. Begitupun dengan seseorang yang kehilangan nafsu makannya
ketika stres. Kedua pola makan tersebut akan berpengaruh terhadap berat badan
seseorang.
pola makan yang baik dapat meningkatkan status gizi. Keadaan gizi kurang terjadi
karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan seperti
jumlah zat yang dikonsumsi gizi kurang, mutunya rendah, dan frekuensi makan
kurang. sedangkan keadaaan gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat zat gizi
penelitian yang lebih mendalam tentang dampak apa yang ditimbulkan dari
seseorang jika stress terutama terhadap pola makan sehingga dapat memengaruhi
berat badan seseorang dengan judul pengaruh stres terhadap kenaikan atau
berat badan?
makan seseorang?
stres. baik stres ringan, sedang maupun berat, selain itu dengan melakukan
D. Tujuan Penelitian
badan. Dan mendapatkan jawaban dari masalah masalah yang telah penulis
rumuskan.
E. Ruang Lingkup
kampus SMAN 3 Sukabumi di Jl. Ciaul baru Kota Sukabumi dan Seluruh
bukti yang kuat berdasarkan ilmu pengetahuan. Dan pada khususnya dapat
makannya.
G. Landasan Teori
1. Stres
Selye (1982 dalam Ali Maskum, 2008) menyatakan definisi stress sebagai
penghalang.
berdampak krusial.
Anoraga (dalam Anggraeni,2003) berpendapat bahwa stress merupakan
atau membangun.
Ada dua macam stres yang dihadapi oleh individu (Ardani, 2013) yaitu :
kebutuhan dasar atau dengan kata lain disebut dengan stres kecilkecilan.
Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama dari dampak
yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek
sehingga orang tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit
b. Aspek psikologis Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala
seperti menurunnya daya ingat, merasa sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini
dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres. Berat atau ringannya stres yang
dialami seseorang dapat dilihat dari dalam dan luar diri mereka yang
diatas maka dapat didimpulkan aspek aspek stres terdiri dari aspek fisik dan
1.5.Faktor-faktor stress
berikut :
fisik atau kurang berfungsinya salah satu anggota tubuh, wajah yang tidak
cantik atau ganteng, dan postur tubuh yang dipersepsi tidak ideal (seperti :
keluarga yang tidak harmonis (broken home), perceraian, suami atau istri
selingkuh, suami atau istri meninggal, anak yang nakal (suka melawan kepada
orang tua, sering membolos dari sekolah, mengkonsumsi minuman keras, dan
keras, salah seorang anggota mengidap gangguan jiwa dan tingkat ekonomi
keluarga yang rendah, lalu ada faktor pekerjaan : kesulitan mencari pekerjaan,
atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan dan
atau warga masyarakat), harga kebutuhan pokok yang mahal, kurang tersedia
fasilitas air bersih yang memadai, kemarau panjang, udara yang sangat panas
atau dingin, suara bising, polusi udara, lingkungan yang kotor (bau sampah 15
bertempat tinggal di daerah banjir atau rentan longsor, dan kehidupan politik
dalam maupun luar. Faktor yang berasal dari dalam diri organisme adalah :
penyakit.
melarikan diri.
1.6.Gejala stres
1. Gejala Fisikal, gejala stres yang berkaitan dengan kondisi dan fungsi fisik atau
2. Gejala Emosional, gejala stres yang berkaitan dengan keadaan psikis dan
mental seseorang.
3. Gejala Intelektual, gejala stres yang berkaitan dengan pola pikir seseorang.
1. Tahap 1 : stres pada tahap ini justru dapat membuat seseorang lebih
insomnia.
1.8.Tingkatan stress
2. Pola makan
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
RI, 2009).
makan manusia yaitu faktor ekstrinsik (yang berasal dari luar manusia) dan faktor
a. Faktor Ekstrinsik
1) Lingkungan alam Pola pangan pokok. Dapat diartikan bahwa cara
dan suku bangsa memiliki kebiasaan makan yang berbeda, strata sosial
yang berbeda juga pasti akan berdampak pada kebiasaan makan yang
(Khumaidi, 1994).
b. Faktor Intrinsik
1994).
(Khumaidi, 1994).
3. Berat Badan
Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan
normal, di mana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan anatara konsumsi dan
perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari
keadaan normal. Berat badan harus selalu dimonitor agar memberikan informasi
yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna
dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat
badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan yang terakhir.
Berat badan umumnya bertambah ketika kalori yang dibakar tubuh saat
beraktivitas lebih sedikit daripada kalori yang masuk dari makanan yang
yaitu :
1. Stres
Ketika Anda stres, tubuh akan menjadi tegang dan memproduksi hormon
2. Kurang tidur
Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat
1. .Jenis Penelitian
stress baik stress tingkat ringan, sedang, maupun berat. Subjek yang
4. Variabel
Faktor yang diamati yaitu perubahan pola makan yang dialami oleh
dalam waktu 2 hari lalu pada saat apa responden memikirkan masalah
yang menjadi bebannya. Dan dengan cara apa mereka lupa dengan segala
6. Instrument penelitian
Metode penelitian kuantitatif : membuat tabel mean (rata rata) dan tabel
kuantitas
I. Pelaksanaan Penelitian
Siklus 1 ( perencanaan)
tersebut.
4. Hasil dari jawaban para responden selanjutnya akan diolah menjadi sebuah
Siklus 3
1. Pada siklus ini, penyusun akan melakukan hal yang belum sempat
a. Persiapan Pendahuluan
pulpen x3 9.000
b. Operasional
itu, penelitian ini juga dilaksanakan dalam online melibatkan situs website Alo
Dokter, untuk mendapatkan jawaban dari para ahli mengenai hasil wawancara.
7. Penulis telah berselancar dalam situs Google untuk mengetahui ciri ciri orang
yang sedang mengalami stress. Ciri ciri tersebut masih bersifat umum . Setelah
menentukan seseorang sedang mengalami stress atau tidak adalah sebagai berikut:
KUESIONER PENELITIAN
pengaruh stress terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Oleh karena itu, di
untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini. Atas kesediaan dan partisipasi Anda
sekalian untuk mengisi kuesioner yang Anda, penulis mengucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
DAFTAR KUESIONER :
ini, terkecuali pada pertanyaan NO 3 Anda menjawab salah satu dari pilihan yang
telah disediakan.
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah akhir-akhir ini Anda sedang memikirkan
memikirkannya?
2. Apakah akhir-akhir ini Anda kesulitan untuk tidur
3. Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan nafsu
untuk nomor 3 responden memilih salah satu di antara ketiga piihan tersebut. Jika
jika jawaban YA kurang dari 2 maka orang tersebut tidak mengalami stress.
YA = 4
YA = 3
YA < 2
sedang mengalami stres. Adapun data data nya adalah sebagai berikut :
2. Indah 3 7. Khansa
3. Intania 4 8. Shawa 3
Dari ke-10 orang tersebut dilakukan wawancara lebih lanjut yaitu untuk
mendapatkan kuesioner ini dari buku yang berjudul “ Is It Worth Dying For”
karangan S. Eliot, M.O dan Dennis L. Breo Adapun kuesionernya adalah sebagai
berikut :
ANGKET PENELITIAN
Baca setiap pernyataan, lalu berilah skor satu (1) poin jika Anda
hampir tidak pernah mengalaminya, skor dua (2) poin, jika hanya kadang
kadang Anda mengalaminya. Skor tiga (3) poin jika anda seringkali
mengalaminya dan skor empat (4) poin jika Anda merasa selalu
mengalaminya.
No Pernyataan skor
dekatku
disekitarku
sendiri
12. Aku menghindari mengungkapkan pikiranku
13. Aku merasa tertekan setiap saat demi sebuah
kesuksesan
14. Secara otomatis, Aku mengekspresikan sikap-sikap
negatif
15. Aku selalu pulang larut malam
16. Aku lupa kalau ada deadline dan janjian dengan orang
dan lupa dengan barang milikku
17. Aku mudah merasa tersinggung dan dikecewakan oleh
orang-orang disekelilingku
18. Seks selalu menjadi sebuah masalah bagiku (bagi yang
sudah menikah)
19. Aku merasa telah menguras seluruh kemampuanku
sendiri
20. Aku bangun pagi pagi dan sulit untuk tidur malam
21. Aku merasa capai sekali
22. Aku merasa tidak puas dengan hidup pribadiku
23. Aku merasa tidak puas dengan pekerjaanku
24. Aku merasa berada di atas awan
25. Aku menghindari kesendirian
26. Aku sulit tidur
27. Aku sulit untuk bangun
28. Aku merasa inginnya tidur terus
100
90
80
70
60 Series 1
Series 2
50 Series 3
40 series 4
series 5
30
20
10
0
sangat ringan Ringan cukup tinggi
Menurut penelitian, 5 orang dinyatakan mengalami stress yang
ringan. Maka dari itu, penulis hanya akan mengambil sampel 5 orang
saja yang tingkatannya ringan dan cukup tinggi. Data ke-5 orang itu
5. Siti Rohimah
dengan pola makan seseorang, penulis ingin mengetahui apakah benar responden
didorong oleh faktor emosi, maka penulis akan memberikan angket selanjutnya ke
responden. Penulis mendapatkan angket ini dari buku yang berjudul “Body
DAFTAR KUESIONER :
Perhatikan pernyataan pernyataan dibawah ini, berilah tanda (v) pada setiap
Keterangan :
TP = Tidak Pernah
J = Jarang
KK = kadang kadang
S = Sering
No Pernyataan TP J K S SS
K
1. Makanan kecil/camilan akan memperbaiki
suasana hati saya ketika saya merasa down atau
sedih
2. Ketika saya depresi, keinginan saya untuk makan
malah lebih besar
3. Saya ingin makan sesuatu kalau ada seseorang
yang mengecewakan saya
4. Ketika saya ditekan atau bekerja dibawah tenggat
waktu, saya cenderung untuk ngemil
5. Saya makan lebih banyak ketika saya stres,
disbanding saat saya merasa tenang
6. Saya cenderung makan ketika saya khawatir atau
takut akan sesuatu
7. Kadang kadang ketika seseorang melukai
perasaan saya, saya ingin mendapatkan sesuatu
untuk dimakan
8. Saya memiliki sesuatu untuk dimakan “hanya
untuk memberi pelajaran pada seseorang”
9. Ketika saya marah, makan akan membuat saya
merasa lebih baik
10. Saya berusaha makan sesuatu ketika saya merasa
bosan
11. Saya makan lebih banyak dari biasanya kalau
tidak ada sesuatu yang saya lakukan
12. Jika waktu tampaknya berjalan lambat, saya
mencari makanan kecil
13. Sendirian membuat saya makan lebih banyak
14. Saya makan sedikit ketika ada orang lain di
sekitar saya, tetapi kalau sendirian saya makan
lebih banyak
15. Makan membuat ssaya merasa lebih baik ketika
saya merasa kesepian
TP J KK S SS
Bunga 0 2 8 4 1 33,3 %
Intania 9 3 2 1 0 6,6 %
Indah 11 0 4 0 0 0,0 %
Agissa 0 0 4 10 1 73,3 %
Siti R. 4 4 5 2 0 13,3 %
4.1.Deskripsi
Dari data di atas, penulis akan mengetahui seberapa besar
presentase makan karena faktor emosi dengan melihat dari seberapa banyak
berikut :
Bunga 52 kg 48 kg Turun 4 kg
Agissa 49 kg 54 kg Naik 5 kg
Indah 65 kg 60 kg Turun 5 kg
Intania 45 kg 45 kg Tetap
Dari hasil penelitian, pola makan yang tidak baik dapat memengaruhi
penurunan atau kenaikan berat badan. Selain dari penurunan atau kenaikan berat
badan penulis mendapatkan jawaban dari Narasumber yaitu Intania bahwa ia tidak
mengalami penurunan atau kenaikan berat badan. Meskipun begitu, penulis yakin
bahwa ada faktor lain selain dari stres yang membuat berat badan Intania tidak
berat badan, dilihat dari data yang ada rata-rata responden mengalami kenaikan
Perilaku makan seseorang bisa berubah untuk merespon stres. Hal ini
tergantung dari seberapa besar stres yang sedang Anda rasakan. Terdapat dua
Stres akut, di mana stres terjadi hanya sementara – dalam waktu yang
tidak lama. Misalnya saja, stres karena kemacetan di jalan. Anda dapat dengan
kehidupan Anda dan lebih sulit untuk Anda tangani. Stres ini bisa berlangsung
lebih lama.
Saat Anda mengalami stres akut, bagian medular otak memberikan sinyal
pemecahan lemak dan karbohidrat, serta tekanan darah. Pada waktu yang sama,
pencernaan, nafsu makan, dan asupan makan. Jadi, pada saat stres akut, Anda
Saat tubuh Anda mengalami stres kronis, hipotalamus (pusat otak yang
adenokortikotropin (ACTH) ke korteks adrenal. Jika stres kronis cukup berat dan
di mana hormon ini dapat merangsang nafsu makan selama periode pemulihan
dari stres kronis. Oleh karena itu, pada orang dengan stres berat, nafsu makannya
akan meningkat sehingga ia makan lebih banyak, ia akan melihat makanan
Kortisol dengan bantuan insulin (dengan kadar lebih tinggi) juga dapat
yang dapat menyebabkan cadangan lemak menjadi lebih banyak. Stres kronis
terbukti dapat meningkatkan penumpukan lemak di perut pada wanita. Jadi, pada
saat Anda mengalami stres kronis, tubuh Anda lebih mungkin untuk menyimpan
lemak lebih banyak, di samping nafsu makan Anda yang meningkat. Sehingga,
kenaikan berat badan Anda atau kegemukan pun akan membayangi Anda.
tinggi, sehingga hal ini juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan saat
stres. Makanan yang mengandung kadar lemak dan/ atau gula tinggi mungkin
akan memberi kesenangan tersendiri bagi orang yang sedang menghadapi stres.
bahwa ghrelin (hormon yang memicu rasa lapar) dapat menyebabkan hal ini.
Teori lain juga mengatakan bahwa lemak dan gula tampaknya memiliki dampak
yang dapat menghambat aktivitas bagian otak yang menghasilkan dan memproses
stres.
Kesimpulan
Jadi, stres dapat memengaruhi perilaku makan Anda dalam dua cara.
Sebagian kecil dari Anda mungkin akan kehilangan nafsu makan saat mengalami
stres dalam waktu singkat. Sedangkan, sebagian besar individu akan merespon
untuk Mengendalikan Stres
menyebabkan stres, dalam hal ini Anda sendiri yang mengetahuinya. Setelah itu,
tuliskan apa saja pemicu stres tersebut sehingga Anda dapat mengantisipasi
langkah apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mencegah atau melawan stres.
Mengeluarkan semua unek-unek
membuat Anda stres. Lebih baik utarakan semuanya agar Anda bisa
melepas beban Anda. Utarakan semua yang ada di benak kepada orang
baik.
Olahraga
komplek rumah.
Meditasi
Coba pikirkan apa saja kegiatan yang disukai? Apakah belanja, jalan-jalan
bermain? Anda bisa melakukan apa saja yang bisa membuat tubuh dan
pikiran menjadi rileks, namun kegiatan itu harus positif agar tidak
Anda tidak perlu berkutat pada kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu
dengan bahagia dan positif, maka itu akan berdampak pula kepada
obatan terlarang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
stress memengaruhi pola makan seseorang yang nantinya akan berpengaruh juga
pada kenaikan atau penurunan berat badan tergantung dari presentase makan
Dengan membaca lebih banyak tentang cara mengendalikan stress yang baik,
diharapkan akan memberikan kesadaran bagi orang orang yang sedang mengalami
stress, bahwa pola makan akan sangat berpengaruh pada ketidakstabilan berat
badan. Jika pola makan diabaikan maka kemungkinan akan terjadi hal hal yang
B. Saran
Dari penelitian ini, penulis memberikan saran beradasarkan apa yang telah
penulis ketahui mengenai pengaruh stres terhadap kenaikan atau penurunan berat
badan. Penulis menyarankan agar semua orang dapat menjaga pola hidup sehat.
Dengan pola hidup sehat kemungkinan besar kita akan terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan. Selain itu, penulis menyarankan agar orang orang yang sedang
makan.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar dkk.2019. ESPS Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:PT
Agolla, J.E. dan Ongori, H., 2009. An assesment of academic stres among
Validity And Reliability For A Newly Developed Stress in Academic Life Scale
Carr, D., dan Umberson, D. 2013. The social psychology of stress, health, and
Cohen, S., Janicki-Deverts, D., dan Miller, G. E. 2007 . Psychological Stress and
Crawford, J.R dan Henry, J.D., 2003. The Depression Anxiety Stress Scale DASS