Anda di halaman 1dari 10

Konsep dasar kesehatan

mental
Dosen Pengampu: Siti Napisah, M.Psi. Psikolog.

NAMA KELOMPOK i :

1. NILA AYU RAHMANI


2. QONITA FAUZIAH
3. SAMSUL muarif
KONSEP DASAR
KESEHATAN MENTAL
Dalam Bahasa Indonesia terdapat berbagai istilah “jiwa” yang sering
dipertukarkan dengan “mental”. Pada dasarnya kedua istilah tersebut memiliki
kesamaan makna, hanya peletakan bahasa yang agak berbeda. Misalnya, istilah
jiwa dipasangkan dengan raga, sehingga terdapat idiom jiwa-raga, sementara
istilah mental dipasangakan dengan fisik, sehingga idiomnya adalah fisik-
mental. Apabila dalam pertandingan tertentu ada pemain yang kalah hanya
karena gerogi atau takut kalah, maka penjelasanya adalah karena mental
bertanding yang lemah.
DEFINISI KESEHATAN
MENTAL
 Kesehatan mental dapat di artikan sebagai suatu kondisi,suatu keadaan.
 Kesehatan mental dapat di artikan sebagai suatu ilmu baru,yang membahas
masusia menghadapi kesulitan hidup dan berusaha mengatasinya,sambil
menjaga kesejahteraanya.
 Kesehatan mental juga dapat juga di artikan sebagai suatu bidang kegiatan
yang mencakup rehabilitasi kesehatan mental.
 Kesehatan mental dapat juga diartikan sebagai suatu gerakan yang sekarang
menyebar kemana-kemana dan bertujuan memberitahukan pada seluruh dunia
bahwa masalah kesehatan mental perlu di perhatikan sepenuh nya oleh semua
kalangan.
PENGERTIAN KESEHATAN
MENTAL
Kesehatan mental ialah kesehatan yang tertampak dari keadaan
psikis individu. Kesehatan psikis berhubungan dengan problem
stres dan problem terhubung dengan pikiran lainnya.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan
yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan
perilaku seseorang. 
RUANG LINGKUP KESEHATAN
MENTAL
O Kesehatan mental (mental healty) telah lama menjadi
perhatian manusia. Jauh sebelum kalangan akademisi
berusaha meneliti dan menangani problem-problem kesehatan
mental,masyarakat awam sudah melakukan usaha-usaha
penangananya sejalan dengan kemampuan mereka.
O Kini kesadaran untuk meningkatkan kesehatan mental
masyarakat terus dilakukan dan dipandang sebagai keharusan
untuk dikembangkan tiadanya perhatian serius pada
pemeliharaan kesehatan mental di masyarakat ini menjadikan
hambatan tersendiri bagi kesehatan kita secara keseluruhan.
Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal
kesehatan secara fisik dikedepankan dibandingkan kesehatan
mental.
PENGARUH BUDAYA KESEHATAN
MENTAL
Hubungan kebudayaan dengan kesehatan mental, dikemukakan
oleh (Wallace, 1963) yang meliputi tiga hal yaitu :
 Kebudayaan yang mendukung dan menghambat kesehatan.
 Kebudayaan memberi peran tertentu terhadap penderita
gangguan mental
 Berbagai bentuk gangguan mental karena faktor kultural
 Upaya peningkatan dan pencegahan gangguan mental dalam
telaah budaya.
PEMAHAMAN TENTANG
PENYAKIT MENTAL
Untuk memahami ada tidak nya suatu gangguan
mental tidak semudah mengenal pada gangguan
fisik. Gangguan mental dalam beberapa hal
disebut perilaku abnormal yang di juga
dianggap sama dengan sakit mental (mental
illness).
IMPLIKASI PERBEDAAN KONSEP
KESEHATAN PENYAKIT
TERHADAP PERILAKU
Keadaan sehat dan sakit pada prinsipnya mempengaruhi perilakunya. Orang
dituntut melakukan peran-peran tertentu sesuai dengan keadaanya,sehat atau
sakit. Peran yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan keadaan sehat
dan sakit itu disebut health and sick roles. Orang yang sehat dituntut untuk
melakukan peran-peran tertentu dan bertanggung jawab terhadap diri dan
orang lain. Sementara orang sakit dituntut untuk berperan sebagai orang yang
sakit, dibebaskan dari tanggung jawab normalnya, bahkan tidak perlu
bertanggung jawab terhadap diri dan orang lain.
CIRI-CIRI TINGKAH LAKU
SEHAT DAN NORMAL
OMenerima keadaan diri sendiri apa adanya
OBertanggung jawab
O Tidak berekasi berlebihan atas kemenangan atau kegagalan sekalipun
OTahu apa yang harus dan tidak dilakukan
OMatang dari segi emosional
OMerencanakan masa depan dengan matang
OBerjiwa sosial
OBahagia dalam menjalani kehidupannya
PENDEKATAN BERKAITAN DENGAN NORMAL
DAN ABNORMAL

Terdapat dua pendekatan dalam menentukan suatu perilaku


disebut normal atau abnormal:
O Pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang didasarkan
atas patokan statistik dengan melihat pada sering atau
tidaknya sesuatu terjadi dan seringkali berdasarkan
perhitungan ataupun pikiran awam.
O Pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang didasarkan
observasi empirik pada tipe-tipe ideal dan sering terkait pada
faktor sosial kultural setempat.

Anda mungkin juga menyukai