Anda di halaman 1dari 6

MENGEMBANGKAN PSYCHOLOGICAL STRENGTH

PESERTA DIDIK MELALUI BIMBINGAN DAN KONSELING

Nursyamsi
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang
e-mail: e-mail: nursyamsi@yahoo.co.id

Abstract: Counseling is a direct advice to facilitate learners to overcome problems they encounter, and enable
them to take the best decision for themselves with full of responsibility. Concept of psychological strength
presented in this paper is promoted by Cavanagh (1982). Theorists contend that psychological strength
constitutes the power to generate an individual to act in all sphere of his life. The concept of psychological
strength consists of three dimensions including: need fulfillment, intrapersonal competencies, and interpersonal
competencies. Seffen (2009) defines psychological strength as one’s personal quality that is reflected in his
ability to respect himself and other people in life, including the ability to make good relationship with friends,
family, and other person, together with the ability to carry out interpersonal communication. This personal
power can be developed in the process of individual counseling.

Key words: psychological strength, personal quality, interpersonal communication

Abstrak: Konseling merupakan teknik bantuan yang secara langsung memfasilitasi peserta didik dalam
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, serta mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya
secara bertanggung jawab. Dari kajian berbagai teori, daya psikologis merupakan kekuatan yang mampu
menggerakkan setiap orang atau individu untuk berbuat dalam menjalani tuntutan dan kebutuhan hidupnya.
Konsep psychological strength ini terdiri dari tiga dimensi, yaitu: need fulfillment, intrapersonal competencies
dan interpersonal competencies. Beberapa definisi psychological strength yang dapat disimpulkan maknanya,
yaitu bahwa psychological strength atau daya psikologis yang dimiliki oleh setiap individu itu merupakan
kualitas dari diri mereka yang terlihat dari kemampuan seseorang menghargai dirinya dan orang lain dalam
kehidupan, termasuk kemampuan menjalin hubungan baik dengan sahabat, keluarga, dan orang lain, atau
kemampuan melakukan komunikasi antarpribadi. Daya psikologis ini dapat dikembangkan dalam proses
konseling pada individu (peserta didik) oleh konselor.

Kata Kunci: daya psikologis, kualitas dari diri, komunikasi antarpribadi

PENDAHULUAN Clarissa Steffen. (2009) mengemukakan


beberapa definisi tentang psychological strength
Cavanagh, M. (1982: 33) menjelaskan sebagai berikut:
bahwa daya psikologis merupakan suatu Psychological qualities can appear
kekuatan yang diperlukan oleh individu untuk nebulous if you haven’t clearly defined
menghadapi berbagai tantangan dalam what you are looking for in yourself or
keseluruhan hidup, termasuk menyelesaikan others. We can readily determine
berbagai masalah yang dihadapinya. Pada physical strength and place a lot of value
dasarnya daya psikologis adalah kekuatan yang on athletes who posses this quality. We
menggerakkan individu untuk berbuat dalam can see psychological strength in a
menjalani tuntutan keseluruhan hidupnya. M. person who has done a courageous act-
Surya (2003: 45) mengemukakan bahwa but how do we define it in the everyday
berkaitan dalam hubungan ini, para konselor common man? This is a little more
perlu memahami konsep “psychological difficult, because the quality of
strength” sebagai landasan dalam memahami psychological strength is poorly defined.
kehadiran konseli dalam konseling. Let’s explore some aspects of strength as
it applies to psychological behavior.
Understanding psychological strength

380
381 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 5 Juli 2013, hlm. 380-385

may help you better appreciate yourself seseorang menjalin hubungan baik dengan
and others. sahabat, keluarga, dan orang lain, atau
Possessing pride, dignity, and a healthy kemampuan melakukan komunikasi
self-image are psychological strengths to antarpribadi (interpersonal competencies).
pursue in life. Finding these qualities in Sebagian besar komunikasi antar-manusia
yourself and others can bring your life dilakukan melalui komunikasi interpersonal.
into balance. We all have individual Selanjutnya Cavanagh, (2002:192)
differences, and the diversity brings menjelaskan bahwa psychological strength itu
richness to life. Knowing a person by the diperlukan oleh seseorang dalam menghadapi
choices they make can tell you more than berbagai tekanan dalam hidup sebagai berikut.
words can ever speak! Human beings are subject to a variety of
Relationships, friends and families can physical and psychological needs.
reveal a lot about a person. If they value Fulfilling these needs is essential
relationships, and treat them with because the more healthy needs people
respect and dignity they will likely treat meet, the more psychological strength
themselves and others with respect and they come to possess. And the more
dignity. It is life experiences that are the psychological strength people have, the
fiber of a person, and how they connect more they handle stress constructively
to life provides strength! and behave in ways that ultimately bring
Having the ability to ask for help and them realistic amounts of satisfaction
receive help is an overlooked strength. and happiness. Conversely, the less
Many people perceive asking for help as psychological strength people possess
a weakness. They underestimate the the more ineffectual they are in the face
value in humility, and the value of being of stress and the more dissatisfaction
able to connect to other human beings in and distress they experience.
our most human form with all our
imperfections. It takes strength to admit Apa yang dikemukakan Cavanagh di
we are imperfect, and courage to reveal atas dapat dipahami bahwa orang yang memiliki
it to others. There in lies real strength! daya psikologis yang kuat mampu menghadapi
Respecting where we come from, tekanan-tekanan dalam hidup, dan mampu
cultural values, and our communities menyelesaikan konflik secara efektif sehingga
can be a real source of strength. menemukan kebahagiaan. Sebaliknya orang
Participating in activities whether they yang kurang memiliki daya psikologis tidak
are practical, athletic or creative can efektif menghadapi stress dan tidak merasakan
provide us with an opportunity to kebahagiaan dalam hidup.
develop psychological strength. M. Surya (2003: 45) mengemukakan
Remembering where we come from, bahwa psychological strength pada dasarnya
revisiting if we have left it in life, or merupakan suatu kekuatan yang menggerakkan
treasuring it is we have remained offers individu untuk berbuat dalam menjalani
ample opportunity to experience tuntutan keseluruhan hidupnya, termasuk
psychological strength and develop it as menyelesaikan berbagai masalah yang
part of our character. dihadapinya.
Tingkat daya psikologis yang dimiliki
Dalam beberapa definisi psychological oleh setiap individu berbeda-beda, dan ini akan
strength yang dikemukakan oleh Clarissa mempengaruhi kualitas hidup mereka
Steffen di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagaimana dikemukakan oleh Cavanagh
psychological strength adalah kualitas diri (2002:191) berikut ini:
individu yang terlihat dari kemampuan In general, level of psychological
menghargai dirinya dan orang lain dalam strength profoundly influence the quality
kehidupan, termasuk juga kemampuan of one’s life ; deficiencies often cause
Nursyamsi, Mengembangkan Psychological Strength… | 382

people to expereience greater than g. Having Solitude (Memiliki Ketenangan)


necessary amounts of dissatisfaction and h. Having an Existential Pupose in Live
distress in their lives and, in many (Memiliki Tujuan Hidup Yang Jelas)
casesm to seek counseling. Since
psychological strength profoundly effects 2. Intrapersonal Competencies (Kompetensi
how people respond to challenging or Intrapersonal)
traumatic events, clients are often aware Aspek kedua dari psychological strength
of the need for greater Strength in order adalah kompetensi intrapersonal. Kompetensi
to resolve the important issues in their ini berkaitan dengan kemampuan individu
lives. memahami diri sendiri, dan berhubungan
dengan diri pribadi. Jika individu mampu
PEMBAHASAN berhubungan dengan dirinya secara baik, maka
ASPEK-ASPEK PSYCHOLOGICAL STRENGTH akan baik pula dia berhubungan dengan orang
Model psychological strength atau daya lain, dan sebaliknya. Kompetensi intrapersonal
psikologis ini terdiri dari tiga dimensi yang ini berkaitan dengan konsep diri seseorang,
saling berkaitan antara satu dimensi dengan yaitu pandangan individu tentang dirinya sendiri.
dimensi yang lain pada diri individu. Adapun Kompetensi intrapersonal ini terdiri dari tiga
dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut: kompetensi, yaitu :
1. Need Fulfillment (Pemenuhan Kebu- a. Self-Knowledge (Pengetahuan diri)
tuhan) b. Self-Direction (Pengarahan Diri)
Aspek ini merupakan suatu kekuatan c. Self-Esteem (Harga Diri)
psikis yang harus dimiliki oleh individu agar dia
dapat memenuhi tuntutan kebutuhan hidup 3. Interpersonal Competencies (Kompetensi
untuk mencapai kebahagiaan hidup. Jika Antarpribadi)
individu makin banyak memiliki daya Aspek ketiga dari psychological strength
psikologis pada aspek ini, maka dapat diprediksi merupakan kompetensi antarpribadi, yaitu
individu ini mampu memenuhi tuntutan kekuatan psikis yang berkaitan dengan
kebutuhan hidupnya sehingga dai dapat hubungan bersama orang lain dalam kehidupan
menikmati hidup dengan sukses dan bahagia. dan interaksi dengan lingkungan. Kompetensi
Namun sebaliknya, jika sedikit psikologis pada interpersonal ini bertindak sebagai jembatan
aspek ini yang dimiliki oleh individu, maka yang menghubungkan individu dengan dunia
peluang dia akan menghadapi berbagai masalah luar. Makin kuat jembatan ini, makin efektif
dalam hidupnya yang dapat menimbulkan individu membangun hubungan dengan orang
frustasi dan hidup yang tidak efektif. lain, dan akan mencapai kepuasan hidup.
Dalam aspek need fulfillment, ada Sebaliknya, makin kecil daya psikologis ini
beberapa kebutuhan yang dibutuhkan oleh pada individu makin besar kemungkinan
setiap orang atau individu dalam hidupnya, dan menghadapi berbagai masalah dan kendala
kemampuan orang yang berbeda-beda dalam dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga
memenuhi tuntutan kebutuhan pada aspek ini, hidup tidak nyaman.
kebanyakan individu mengalami kesulitan untuk Ada beberapa dimensi yang berkaitan
memenuhi kebutuhan ini. Adapun kebutuhan- dengan kurangnya kompetensi antarpribadi pada
kebutuhan pada aspek ini adalah sebagai berikut: individu sebagai berikut :
a. Giving and Receiving Affection (Memberi a. Sensitivity to Oneself and Others (Kepekaan
dan Menerima Kasih Sayang) terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain)
b. Beeing Free (Kebebasan) b. Assertiveness (Ketegasan Diri)
c. Play (Memiliki Kesenangan) c. Being Comfortable with Oneself and Others
d. Receiving Stimulation (Menerima Stimulasi) (Menjadi Nyaman dengan Diri Sendiri dan
e. Feeling a Sense of Accomplishment Orang Lain)
(Perasaan Mencapai Prestasi) d. Allowing Others to be Free (Menjadi Diri
f. Having Hope (Memiliki Harapan) yang Bebas)
383 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 5 Juli 2013, hlm. 380-385

e. Realistic Expectations of Oneself and Others. Bimbingan adalah proses membantu


(Harapan yang Realistik Terhadap Diri individu memahami diri dan dunianya, dan
Sendiri dan Orang Lain). dalam konteks pendidikan bimbingan terfokus
f. Self-Protection in Interpersonal Situations kepada pengembangan lingkungan belajar yang
(Perlindungan Diri dalam Situasi dapat memfasilitasi individu memperoleh
Antarpribadi) kesuksesan belajar. (Sunaryo Kartadinata, 2011:
Ketiga dimensi psychological strength di 254).
atas saling berkaitan antara satu dimensi dengan
dimensi lain pada diri individu. Artinya ketika
2. Makna Konseling
terjadi perubahan dalam satu dimensi menjadi Konseling adalah proses pemberian
lebih baik atau lebih buruk, maka akan bantuan yang dilakukan melalui wawancara dan
menyebabkan perubahan pada dimensi yang lain. teknik-teknik pengubahan tingkah laku lainnya
( M. Surya, 2003: 45). oleh seorang ahli (konselor) kepada individu
Contoh saling keterkaitan antara satu atau individu-individu yang sedang bermasalah
aspek dengan aspek yang lain adalah jika (klien), yang bermuara pada teratasinya masalah
individu kurang daya psikologis pada aspek yang dihadapi klien. (Abimanyu & Manrihu.
kompetensi intrapribadi, kurang mampu 1996: 12).
mengarahkan diri sendiri (self-direction), dan Konseling adalah upaya bantuan yang
akan dimanifestasikan dalam sikapnya kurang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan
percaya diri serta kurang mampu
berpengalaman, terhadap individu-individu
mengendalikan diri. Maka akan berdampak juga yang membutuhkanm agar individu tersebut
pada aspek antarpribadi seperti tidak tegas berkembang potensinya secara optimal, mampu
dalam bertindak bila berinteraksi dengan orangmengatasi masalahnya, dan mampu
lain, artinya individu ini tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
mengkespresikan hak-hak pribadinya secara selalu berubah. (Sofyan S. Wilis. 2004: 18)
lebih tegas dan efektif. Dampak lain pada aspek Dari makna bimbingan dan konseling di
(need fulfillment) yaitu pemenuhan kebutuhan atas dapat dipahami bahwa dua terminologi
akan mengurangi kebebasan dalam bertindak dirangkaikan sebagai satu keutuhan layanan ahli
untuk mengambil keputusan dari diri sendiri. dalam hal mana konseling merupakan tenik
Tugas konselor dalam konseling adalah bantuan yang secara langsung memfasilitasi
untuk memperkuat ketiga aspek daya psikologis konseli (peserta didik) dalam mengatasi masalah
klien tersebut (psychological strength) sehingga
dan mengambil keputusan secara konstruktif,
masing-masing daya psikologis ini dapat sementara bimbingan mengandung ragam
berkembang pada diri individu secara optimal. teknik yang lebih bersifat pedagogis untuk
menfasilitasi perkembangan konseli dalam
BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI upaya mengembangkan perilaku-perilaku
BANTUAN DALAM MENGEMBANGKAN jangka panjang secara sehat dan
PSYCHOLOGICAL STRENGTH PESERTA mengembangkan lingkungan perkembangan
DIDIK yang membuka akses luas kepada konseli,
1. Makna Bimbingan di Sekolah jelasnya peserta didik, untuk memperoleh
Bimbingan adalah sistem yang sukses di dalam belajar. Abimanyu & Manrihu.
komprehensif yang meliputi fungsi, pelayanan, 1996: 23).
dan program di sekolah yang didesain untuk Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat
membantu perkembangan pribadi dan ditarik makna bahwa bimbingan pada dasarnya
kompetensi psikologis peserta didik. Sebagai adalah proses membantu individu (peserta didik)
konsep pendidikan, bimbingan merupakan agar mereka dapat membantu diri sendiri dalam
serangkaian perencanaan pengalaman bagi menyelesaikan masalah yang dihadapinya. (A.
siswa yang didesain untuk meningkatkan Juntika Nurihsan, 2007: 9). Bimbingan lebih
perkembangan dan outcome pendidikan. Furqon, mengarah untuk memberikan petunjuk dan
2005: 4). nasehat kepada peserta didik (klien). Konseling
Nursyamsi, Mengembangkan Psychological Strength… | 384

berbeda dengan membimbing, konseling peningkatan kompetensi intrapribadi dan


memberikan peluang kepada klien untuk antarpribadi, terjadi pula peningkatan pemuasan
mengungkapkan apa yang sedang dia alami dan kebutuhan, terjadi peningkatan daya psikologis
apa yang ia inginkan, sehingga dapat yang kemudian menentukan derajat fungsi
mengurangi beban pemikiran dan perasaannya. psikologis secara keseluruhan. (A. Juntika
Sehingga konselor dapat membantu klien agar Nurihsan, 2007: 47).
lebih menyadari dimana diri klien berada dan
apa yang ia inginkan dalam dirinya. SIMPULAN
Jadi dalam proses konseling, konselor Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
berusaha untuk membantu klien dalam diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
mengembangkan dirinya sesuai dengan nilai- 1. Kemampuan seseorang atau individu dalam
nilai pribadi dan nilai-nilai masayarakat di menghadapi berbagai tantangan, rintangan,
sekitarnya. Artinya, bagaimana potensi yang ada kesulitan serta kemampuan menyelesaikan
pada diri klien dapat dimunculkan, sehingga masalah yang dihadapinya dalam hidup
klien dapat dan mampu serta memahami ditentukan oleh kekuatan daya psikologis
masalah yang sedang dihadapinya, dan klienlah yang dimilikinya, menurut teori yang
yang akan menyelesaikan masalahnya sendiri. dikemukakan oleh Michael E. Cavanagh.
Karena pada dasarnya manusia adalah baik, 2. Daya psikologis atau psychological strength,
maka dalam proses konseling berusaha untuk yang dimiliki oleh setiap individu berbeda-
mengembalikan klien kepada potensi dasarnya. beda, dan biasanya orang atau individu
Sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya maupun peserta didik yang datang ke
dalam kehidupan dan menemukan jati dirinya. konselor untuk konseling pada dasarnya
(Abubakar Baraja, 2008: 40). karena kekurangan daya psikologis atau
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai psychological strength.
dalam konseling adalah agar konseli; (a) 3. Psychological strength pada individu dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik dikembangkan melalui proses konseling.
terhadap dirinya, (b) mengarahkan dirinya Konselor membantu individu (klien) melalui
sesuai dnegan potensi dirinya ke arah tingkat arahan yang tepat. Konselor dapat
perkembangan yang optimal, (c) mampu membantu diri klien berada, dan dimana dia
memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya, ingin berada.
(d) mempunyai wawasan yang lebih realistis
serta penerimaan yang objektif tentang dirinya, DAFTAR RUJUKAN
(e) memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya
dan dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif A. Juntika Nurihsan. 2007. Bimbingan &
baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap Konseling dalam berbagai latar
lingkungan, (f) mencapai taraf aktualisasi diri Belakang kehidupan. Bandung:Rafika
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, (g) Aditama.
terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah Abimanyu & Manrihu. 1996. Tehnik dan
suai (maladjustment). (A. Juntika Nurihsan, Laboratorium Konseling, Jakarta:
2007: 10). Depdikbud Dirjen Dikti.
Tugas konselor adalah memperkuat Abubakar Baraja. 2008. Psikologi dan Teknik
“Psychological Strength” atau daya psikologis Konseling. Jakarta:Studia Press.
peserta didik pada tiga dimensi, yaitu: need Cavanagh & Levitov. 2002. The Counseling
fulfillment (pemenuhan kebutuhan), intraper- Experience A Theoritical and Practical
sonal competencies (kompetensi intrapribadi) Approach. USA : Waveland Press Inc.
dan interpersonal competencies (Kompetensi Cavangh. Michael, E. 1982. The Counseling
Antarpribadi), sehingga saling terkait satu Experience A Theoritical and Practical
dimensi dengan yang lainnya, kemudian dapat Approach. Monterey California:
saling memperkuat derajat fungsi daya psikis Brook/ Cole Publishing Company.
secara keseluruhan. Pada saat terjadi
385 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 5 Juli 2013, hlm. 380-385

Clarissa Steffen. 2009. Define Psychological Sunaryo Kartadinata. 2011. Menguak Tabir
Strength. Bimbingan dan Bimbingan dan
http://www.ehow.com/how_2180222_ Konseling Sebagai Upaya Pedagogis.
definepsychological-strength.html Bandung:UPI Press.

Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan


Konseling di Sekolah Dasar. Bandung:
Pustaka Bumi Quraisy.
M. Surya. Psikologi Konseling. 2003. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy
Sofyan S. Wilis. (2004). Konseling Individual
Teori dan Praktek. Bandung:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai