Anda di halaman 1dari 15

Makalah Psikologi Perkembangan

Masa Dewasa Awal (Fisik dan Kognitif)

Disusun Oleh:
KELAS C – 2019
KELOMPOK 9
Millenia Happyningtyas (201910230311134)
Anggie Dwi Larassati (201910230311158)
Riyan Andani (201910230311161)
Kirana Lintang Vidana (201910230311178)

Dosen Pengampu : Ibu Sofa Amalia, S.Psi., M.Si.

Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………............................. .. 1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..… 2
A. Latar Belakang.…………………………………………………...... 2
B. Rumusan Masalah.……………………………………………….…2
C. Tujuan...……………………………………………………….…… 2
BAB II KAJIAN TEORI…..………………………………………………….. 3
A. Pengertian Masa Dewasa Awal.…………………………………… 3
B. Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa..………………..3
C. Perkembangan Fisik di Masa Dewasa Awal.……………………….4
D. Seksualitas.……………………………………………………...…..7
E. Perkembangan Kognitif di Masa Dewasa Awal.…………….…..… 9
F. Karier dan Pekerjaan.…………………………….………………..10
BAB III PENUTUP.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………....14
SOAL PILIHAN GANDA.…………………………………………………...…. 15

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Santrock perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai
sejak masa pembuahan dan yang terus berlangsung selama masa hidup
manusia. Sebagian besar perkembangan mencakup pertumbuhan, meskipun
juga mencakup kemunduran yang disebabkan oleh proses penuaan dan
kematian.
Dewasa awal merupakan transisi dari remaja menuju dewasa yang
berawal dari usia 18-25 tahun yang disebut dengan beranjak dewasa dan
berakhir pada usia 35-40 tahun. Dewasa awal ditandai oleh adanya
eksperimen dan eksplorasi. Pada masa ini juga terjadi puncak performa fisik
yang mulai dialami oleh seseorang (Santrock, 2012). Tugas-tugas
perkembangan dewasa awal yaitu menjadi warga negara yang baik, mencari
pekerjaan, mencari pasangan hidup, menikah dan mengasuh anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa dewasa awal?
2. Bagaimana perkembangan fisik pada masa dewasa awal?
3. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa dewasa awal?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian masa dewasa awal
2. Mengetahui perkembangan fisik pada masa dewasa awal
3. Mengetahui perkembangan kognitif pada masa dewasa awal

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Masa Dewasa Awal


Masa dewasa awal adalah saatnya bekerja dan jatuh cinta, terkadang
hanya menyisakan sedikit waktu untuk hal-hal lainnya. Dewasa awal
merupakan transisi dari remaja menuju dewasa yang berawal dari usia 18-25
tahun yang disebut dengan beranjak dewasa dan berakhir pada usia 35-40
tahun.

B. Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa


1. Menjadi Orang Dewasa
Menjadi orang dewasa melibatkan periode transisi yang panjang.
Transisi dari msasa remaja ke dewasa disebut sebagai beranjak dewasa
(emerging adulthood) yang terjadi dari usia 18 sampai 25 tahun (Arnett,
2006, 2007). Masa ini ditandai oleh eksperimen dan eksplorasi. Banyak
individu masih mengeksplorasi jalur karir yang ingin mereka ambil, ingin
menjadi individu seperti apa, dan gaya hidup seperti apa yang mereka
inginkan, juga hidup melajang, hidup bersama, atau menikah.
Lima ciri orang yang beranjak dewasa menurut Jeffrey Arnett:
a. Eksplorasi identitas, khususnya dalam relasi romantis dan pekerjaan.
Beranjak dewasa adalah masa dimana di dalam diri sebagian besar
individu terjadi perubahan penting yang menyangkut identitas (Cote,
2009; Kroger, Martinussen, & Marcia, 2010).
b. Ketidakstabilan, perubahan tempat tinggal sering terjadi selama masa
dewasa awal, sebuah masa dimana juga sering terjadi ketidakstabilan
dalam hal relasi romantis, pekerjaan, dan pendidikan.
c. Self-focused (terfokus pada diri), menurut Arnett, individu yang
berada di masa beranjak dewasa “cenderung terfokus pada diri sendiri,
dalam arti mereka kurang terlibat dalam kewajiban sosial, melakukan
tugas, dan berkomitmen terhadap orang lain, serta mengakibatkan

3
mereka memiliki otonomi yang besar dalam mengatur kehidupannya
sendiri.”
d. Feeling in-between (merasa seperti berada/di peralihan), banyak
orang di masa beranjak dewasa tidak menganggap dirinya sebagai
remaja ataupun sepenuhnya sudah dewasa dan berpengalaman.
e. Usia dengan berbagai kemungkinan, sebuah masa dimana individu
memiliki peluang untuk mengubah kehidupan mereka. Arnett (2006)
mendeskripsikan dua cara dimana masa beranjak dewasa merupakan
usia yang memiliki berbagai kemungkinan: 1) banyak orang yang
sedang beranjak dewasa yang optimis dengan masa depannya, dan 2)
bagi mereka yang mengalami kesulitan ketika bertumbuh besar, masa
beranjak dewasa merupakan sebuah kesempatan untuk mengarahkan
kehidupan mereka ke arah yang lebih positif.
Terdapat tanda-tanda orang telah menjadi dewasa, antara lain:
 Telah memiliki pekerjaan menetap dan penuh
 Bertanggung jawab sepenuhnya pada diri sendiri
2. Masa Transisi dari Sekolah Menengah ke Perguruan Tinggi
Masa transisi ini melibatkan pergerakan ke arah struktur yang lebih
besar dan impersonal seperti interaksi dengan teman-teman dari latar
belakang geografis dan etnis yang lebih beragam dan peningkatan fokus
terhadap pencapaian beserta asesmennya.

C. Perkembangan Fisik di Masa Dewasa Awal


1. Perkembangan dan Performa Fisik
Umumnya, puncak performa fisik diraih sebelum kita berusia 30
tahun, seringkali antara usia 19 hingga 26 tahun. Setiap atlet dari bidang
yang berbeda akan mencapai performa puncak mereka pada usia yang
berbeda pula, misalnya atlet renang dan senam mencapai puncak
performanya di akhir usia belasan sementara atlet golf dan lari maraton
cenderung meraih puncak performanya pada akhir usia dua puluhan.
Di masa dewasa awal, kita tidak hanya meraih puncak performa
fisik melainkan kita juga mengalami penurunan performa fisik.

4
Kesehatan dan kekuatan otot biasanya mulai memperlihatkan tanda-tanda
penurunan di sekitar usia tiga puluhan.
2. Kesehatan
Ketika beranjak dewasa dan masa dewasa awal, individu berhenti
memikirkan bagaimana gaya hidup akan memengaruhi kesehatan mereka
nantinya ketika dewasa. Banyak individu mengembangkan pola tidak
sarapan, makan tidak teratur, mengandalkan kudapan sebagai sumber
makanan utama sepanjang hari, menjadi perokok sedang atau berat,
minum alkohol sesekali atau menjadi peminum berat, tidak berolah raga,
dan kurang tidur pada malam hari (Cousineau, Goldstein, & Franco,
2005). Gaya hidup semacam ini terkait dengan kesehatan yang buruk,
yang pada gilirannya akan memengaruhi kepuasan hidup.
Profil kesehatan orang dewasa muda bisa ditingkatkan dengan
mengubah gaya hidup tertentu yang dapat merugikan kesehatan.
3. Pola Makan dan Berat Tubuh
Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak
melanda individu (Howel, 2010; Kruseman & kawan-kawan, 2010).
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi obesitas, yaitu:
a. Hereditas, komponen genetik.
b. Leptin, sebuah protein yang berperan dalam menimbulkan rasa
kenyang dan dilepaskan oleh sel-sel lemak; leptin mengakibatkan
berkurangnya nafsu makan dan meningktanya pelepasan energi.
c. Set Point, berat yang dipertahankan ketika tidak ada usaha yang
dilakukan untuk menambah atau mengurangi berat tubuh.
d. Faktor-Faktor Lingkungan, berkaitan dengan tersedianya makanan
yang lebih besar (khususnya makanan dengan kandungan lemak
tinggi), berbagai peralatan yang dapat menghemat energi, dan
menurunnya aktivitas fisik.
e. Diet, menurut penelitian terbaru hasil jangka panjang dari diet
pembatasan kalori mengungkapkan bahwa sepertiga hingga dua per
tiga pelaku diet kembali mengalami kenaikan berat badan yang lebih

5
besar dibanding berat badan yang berhasil mereka turunkan saat
berdiet (Mann & kawan-kawan, 2007).
4. Olahraga Secara Teratur
Olahraga dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes,
dan penyakit lain (Hales, 2011; Walker & kawan-kawan, 2010). Salah
satunya yaitu dengan melakukan latihan aerobik. Latihan aerobik adalah
olahraga yang terus-menerus seperti lari, berenang, atau bersepeda, juga
yang merangsang kerja jantung dan paru-paru.
5. Penyalahgunaan Obat
a. Alkohol
Terdapat dua masalah yang berkaitan dengan minum, yaitu:
 Mabuk-Mabukan
Dalam sebuah survei nasional mengenai pola minum di 140
kampus, ditemukan bahwa setengah dari para mahasiswa yang
gemar mabuk-mabukan itu memiliki masalah-masalah sebagai
berikut (Wechsler & lain-lain, 1994):
- Bolos dari kelas
- Cedera fisik
- Bermasalah dengan polisi
- Melakukan hubungan seks tanpa pengaman
 Alkoholisme
Suatu gangguan konsumsi minuman berkadar alkohol yang
bersifat jangka panjang, berulang, tidak terkontrol, kompulsif, dan
berlebihan sedemikian rupa, sehingga mengganggu kesehatan dan
relasi sosial peminumnya.
b. Merokok dan Nikotin
Merokok berkaitan dengan 30 persen kematian karena kanker,
21 persen kematian karena penyakit jantung, dan 82 persen kematian
karena penyakit paru-paru kronis. Nikotin merupakan zat aktif yang
terdapat pada rokok yang menstimulus peningkatan energi dan
kewaspadaan, memberikan pengalaman yang menyenangkan pada

6
perokok, serta merangsang neurotransmitor yang dapat memberi efek
menenangkan atau mengurangi rasa sakit.

D. Seksualitas
Meskipun kita tidak membutuhkan seks sehari-harinya agar dapat
bertahan hidup seperti kita membutuhkan makan dan minum, tapi kita
membutuhkan seks untuk mempertahankan kelangsungan spesies kita.
1. Aktivitas Seksual pada Orang yang Beranjak Dewasa
Masa beranjak dewasa adalah kerangka waktu dimana kebanyakan
individu aktif secara seksual dan belum menikah (Lefkowitz & Gillen,
2006, hlm. 235).
Menurut Lefkowitz & Gillen (2006) pola perilaku heteroseksual
untuk pria dan wanita di masa beranjak dewasa mencakup hal-hal
berikut:
 Pria lebih bebas dalam memilih pasangan seks sementara wanita
dilaporkan lebih selektif dalam memilih pasangan seks mereka.
 Individu yang beranjak dewasa lebih sering berhubungan seks dengan
dua orang atau lebih.
 Sekitar 25 persen individu yang beranjak dewasa dilaporkan hanya
berhubungan seks beberapa kali dalan setahun atau tidak sama sekali
(Michael & kawan-kawan,1994).
 Seks bebas lebih lazim dilakukan oleh individu yang beranjak dewasa
dibanding orang dewasa muda.
2. Orientasi dan Perilaku seksual
a. Sikap dan Perilaku Heteroseksual
Kesan umum yang diperoleh dari survei memperlihatkan bahwa
perilaku seksual diatur oleh perkawinan dan sebagian besar orang
amerika menganut monogami.
Hasil meta-analisis terbaru mengungkapkan bahwa pria
dilaporkan punya sedikit lebih banyak pengalaman seksual dan sikap
yang permisif dibanding wanita di kebanyakan aspek seksualitas
(Petersen & Hyde, 2010) .

7
b. Sumber Orientasi Seksual
Kini para ahli lebih beranggapan bahwa orientasi seksual
merupakan sesuatu yang bersifat kontinum dan relasi yang eksklusif
antara pria-wanita hingga relasi yang eksklusif di antara sesama jenis;
(Hyde & DeLamater, 2011).
c. Sikap dan Perilaku Lesbian dan Gay
Lesbian memiliki lebih sedikit patner diabndingkan pria gay
serta bahwa lesbian memiliki sikap yang tidak terlalu permisif
mengenai seks yang dilakukan secara sambil lalu di luar relasi utama
dibandingkan pria gay (Peplau & Fingerhurts, 2007).
Bagi para lesbian dan gay mengembangkan identitas bikultural
dapat menciptakan cara baru untuk mendefinisikan diri mereka
sendiri.
3. Infeksi yang Ditularkan Secara Seksual
Infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted
infections (STIs) adalah penyakit yang terutama ditularkan melalui seks
(hubungan intim maupun genital oral dan seks anal genital). Jenis STIS
yang paling banyak ditemukan adalah infeksi bakteri (seperti gonorrhea,
syphilis, dan chylamdia). Sementara STIs yang disebabkan oleh virus
adalah herpes genital, kutil genital, dan AIDS. Terdapat strategi-strategi
yang berguna untuk melindungi diri terhadap AIDS dan infeksi lain yang
ditularkan secara seksual, antara lain :
 Mengetahui status risiko Anda dan pasangan Anda
 Melakukan pemeriksaan medis
 Melakukan hubungan seks dengan atau tanpa proteksi
 Tidak melakukan hubungan seks dengan berbagai pasangan
4. Kekerasan Seksual dan Pelecehan Seksual
Pemerkosaan adalah hubungan seksual dengan orang lain yang
dilakukan secara paksa dan tanpa izin.
Pelecehan seksual merupakan manifestasi dari kekuasaan seseorang
terhadap yang lain. Pelecehan seksual dapat dilakukan dalam berbagi
bentuk misalnya perkataan yang berkonotasi seksual dan kontak fisik

8
(menepuk atau menyentuh tubuh seseorang) hingga mengajak berbuat
cabul yang terang-terangan dan serangan seksual.

E. Perkembangan Kognitif di Masa Dewasa Awal


1. Tahap-Tahap Kognitif
a. Pandangan Piaget
Menurut Piaget seorang remaja memiliki cara berpikir yang
secara kualitatif sama dengan orang dewasa. Namun pemikiran
orang dewasa secara kuantitatif berbeda dengan pemikiran seorang
remaja, artinya orang dewasa memiliki pengetahuan lebih banyak
dibandingkan remaja.
b. Berfikir Realistis dan Pragmatis
Perubahan kognitif pada orang dewasa adalah bahwa orang
dewasa cenderung tidak mencapai cara berpikir ilmiah yang terdapat
pada tahap operasional formal (Schaie dan Sherry Willis, 2000).
c. Pemikiran Reflektif dan Relativistik
Sebagai pemuda yang beranjak dewasa, secara bertahap
mereka mulai meninggalkan tipe pemikiran yang absolut ini dan
mereka mulai menyadari berbagai pendapat dan perspektif orang
lain.
Ahli perkembangan yang lain juga mengamati bahwa
pemikiran reflektif adalah indikator yang penting dalam perubahan
kognitif pada orang dewasa muda (Fischer & Bidell, 2006).
d. Pemikiran Postformal (Postformal Thought)
Pemikiran postformal melibatkan pemahaman bahwa jawaban
yang benar terhadap sebuah persoalan menuntut pemikiran reflektif
dan dapat bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain, serta bahwa
pencarian kebenaran sering kali merupakan proses yang berlangsung
terus-menerus dan tidak pernah selesai (Kitchener, King, & Deluca,
2006). Pemikiran postformal juga mencakup keyakinan solusi
terhadap permasalahan harus bersifat realistis serta bahwa faktor
emosi dan subjektif dapat memengaruhi pemikiran.

9
2. Kreativitas
Sebuah studi awal mengenai kreativitas menemukan bahwa produk
kreativitas individu umumnya dihasilkan di usia tiga puluhan dan bahwa
80 persen dari kontribusi kreativitas yang terpenting diselesaikan di usia
50 tahun (Lehman, 1960).
Dalam menilai kesimpulan apa pun mengenai usia dan hasil
kreativitas sebaiknya mencakup: a) Besarnya tingkat penurunan, b)
Perbandingan antara bidang-bidang kreativitas, c) Perbedaan individual
dalam hasil kreativitas selama jangka waktu hidupnya (Simonton, 1996).
Menurunnya daya kreativitas diperkirakan seiring dengan
bertambahnya usia, namun juga perlu disertai dengan pertimbangan-
pertimbangan yang berkaitan dengan aspek-aspek yang bersangkutan.

F. Karier dan Pekerjaan


1. Perubahan Perkembangan
Banyak anak mempunyai fantasi ideal tentang ingin jadi apa
mereka ketika dewasa nanti. Ketika di sekolah menengah, mereka mulai
memikirkan karier berdasarkan basis yang tidak lagi terlalu idealis. Pada
usia belasan akhir dan awal dua puluhan, pengambilan keputusan karier
mereka biasanya menjadi lebih serius seiring eksplorasi mereka terhadap
berbagai kemungkinan karier yang ingin mereka tekuni. Di perguruan
tinggi, hal ini sering kali berarti memilih jurusan atau spesialisasi yang
dirancang untuk pekerjaan di bidang tertentu. Menjelang awal dan
pertengahan usia dua puluhan, banyak individu sudah menyelesaikan
pendidikan atau pelatihan mereka dan mulai bekerja penuh waktu. Sejak
pertengahan usia dua puluh hingga akhir masa dewasa awal, individu
sering mencari kestabilan untuk karier awal mereka di bidang tertentu.
Mereka mungkin bekerja keras untuk meningkatkan karier dan
memperbaiki keadaan finansial mereka.
2. Menemukan Jalan dan Tujuan Hidup
William Damon menyimpulkan bahwa kebanyakan guru dan orang
tua mengomunikasikan pentingnya tujuan seperti belajar keras dan

10
mendapatkan nilai bagus, tapi jarang mendiskusikan tentang ke mana
arah tujuan dari belajar keras dan mendapatkan nilai bagus. Damon
menekankan bahwa kebanyakan siswa hanya berfokus pada tujuan
jangka pendek dan tidak menggali gambaran besar dan jangka panjang
tentang apa yang ingin mereka lakukan dalam hidup.
3. Gambaran Mengenai Pekerjaan
Mengeksplorasi tipe pekerjaan yang disukai dan memiliki
kemungkinan untuk sukses, seseorang perlu mengetahui berbagai bidang
dan perusahaan. Mengikuti prospek pekerjaan di berbagai bidang juga
merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena pekerjaan bisa saja
memiliki banyak lowongan setiap tahunnya, namun sedikit lowongan di
tahun berikutnya, terkait dengan perubahan kondisi ekonomi.
4. Pengaruh Kerja
Pekerjaan sangat memengaruhi kondisi finansial, kondisi rumah,
cara meluangkan waktu, lokasi rumah, sahabat-sahabatnya, dan
kesehatan (Hodson, 2009). Pekerjaan juga menciptakan sebuah struktur
dan ritme dalam hidup yang sering kali hilang jika individu tidak bekerja
selama periode waktu tertentu. Ada banyak individu yang mengalami
stres emosi dan rendah diri karena tidak mampu bekerja.
a. Bekerja Semasa Kuliah
Bekerja bisa membantu atau melunasi biaya kuliah, tapi
bekerja juga bisa membatasi kesempatan mahasiswa untuk belajar.
Bagi mereka yang mengidentifikasikan diri mereka terutama sebagai
mahasiswa, salah satu studi nasional menemukan bahwa semakin
meningkat jam kerja per minggu, nilai mereka pun semakin menurun
(Pusat Nasional untuk Statistik Pendidikan, 2002). Maka, mahasiswa
perlu secara cermat menelaah apakah jumlah jam kerja berdampak
negatif terhadap kesuksesan perkuliahan mereka.
b. Pengangguran
Pengangguran mengakibatkan stres, terlepas dari apakah
kehilangan pekerjaan itu bersifat sementara, cyclical, atau permanen
(Perrucci & Perrucci, 2009; Romans, Cohen, & Forte, 2010). Stres

11
yang muncul tidak hanya disebabkan oleh kehilangan penghasilan
dan kesulitan finansial namun juga karena kehilangan harga diri
(Audhoe & kawan-kawan, 2010; Beutel & kawan-kawan, 2010).
Individu yang paling dapat mengatasi pengangguran adalah
individu yang memiliki sumber daya finansial, sering menabung,
atau memperoleh penghasilan dari keluarga lain. Pemahaman dan
adaptasi dari anggota keluarga juga dapat membantu individu
mengatasi pengangguran. Konseling pekerjaan dan self-help groups
dapat memberikan nasihat praktis dalam mencari dan memulai
bekerja lagi, dalam mengembangkan keterampilan wawancara, serta
dalam memberikan dukungan emosional.
c. Pasangan yang Bekerja
Pasangan yang bekerja dapat memiliki masalah dalam
menemukan keseimbangan antara bekerja dan hal-hal lainnya dalam
hidup (Eby, Maher, & Butts, 2010; Moen, 2009b; Setterson & Ray,
2010).
Banyak pekerjaan dirancang untuk pencari nafkah tunggal,
biasanya tenaga kerja pria, tanpa tanggung jawab keluarga dan
kenyataan hidup sebenarnya. Oleh karena itu, banyak pasangan
pencari nafkah ganda (suami-istri sama-sama bekerja) menjalankan
berbagai strategi adaptasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan
mereka dan mengurus keluarga (Moen, 2009b).
5. Keragaman di Tempat Kerja
Sebuah proyeksi terbaru mengindikasikan bahwa jumlah tenaga
kerja di Amerika Serikat akan meningkat lebih cepat dari tenaga kerja
pria hingga tahun 2018 (Occupational Outlook Handbook, 2010-2011).
Keberagaman etnis juga meningkat di lapangan kerja di setiap
negara maju kecuali Prancis. Keberagaman yang terus meningkat di
tempat kerja membutuhkan sensitivitas terhadap perbedaan budaya dan
nilai budaya yang dibawa pekerja ke dalam pekerjaan perlu diakui dan
dihargai (Fassinger, 2008).

12
BAB III
PENUTUP

Masa dewasa awal merupakan transisi dari masa remaja menuju masa
dewasa yang dewasa ini disebut dengan beranjak dewasa. Pada masa ini
perkembangan fisik individu dipengaruhi oleh puncak performa fisik, kesehatan,
pola makan dan berat tubuh, olahraga secara teratur, dan penyalahgunaan obat.
Pada masa dewasa awal seksualitas juga dibahas dan semakin berkembang. Selain
perkembangan fisik, terdapat pula perkembangan kognitif yang meliputi tahap-
tahap kognitif dan kreativitas. Yang terakhir adalah karier dan pekerjaan, di mana
pada masa inilah dalam diri individu mulai terbentuk perasaan tanggung jawab
finansial.
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Saran dan kritik yang
membangun selalu kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah
berikutnya semoga ada manfaatnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W. (2012). Perkembangan Masa-Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 1.


Jakarta: Erlangga
Santrock, John W. (2012). Perkembangan Masa-Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2.
Jakarta: Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai