Anda di halaman 1dari 28

Gordon Allport

Trait Theory
Kepribadian
dynamic organization within the
individual of the psychophysical
system that determine his
characteristic behavior and
thought.
Kepribadian
dynamic
perilaku individu selalu berubah dan berkembang, individu bukan sesuatu yang
statis

psychophysical system
merupakan gabungan antara “mind” & “body” => dua hal tersebut harus
dipertimbangkan ketika menggambarkan/mempelajari kepribadian.

determining tendecies
ketika terdapat stimuli yang tepat (appropriate stimuli), individu memberikan
reaksi, sifat individu yang asli muncul.

Characteristic
Merupakan sesuatu yang unik yang dimiliki individu, tidak ada dua individu yang
sama

Behavior and thought


Segala sesuatu yang individu kerjakan
Kepribadian
Kepribadian ≠ karakter / temperament

Karakter : mengacu pada sistem nilai atau standar moral yang


digunakan individu mengevaluasi perilakunya

Temperament : ”raw material” yang berkaitan dengan


keturunan.
Trait
• struktur neuropsikologis yg memampukan seseorang mengatasi
berbagai macam stimuli yg serupa dan mendorong munculnya
bentuk-bentuk perilaku yg adaptif.

• Predisposisi yang mengarahkan seseorang berperilaku serupa di


beragam situasi
Trait
• Sifat/karakteristik traits:
1. merupakan sesuatu yg real dan bagian vital dari eksistensi individu
2. lebih umum dari kebiasaan
3. mengarahkan perilaku (bersifat proaktif bukan reaktif)
4. dapat dibuktikan/diamati keberadaannya melalui perilaku
5. satu trait terkait dengan trait lainnya
6. bukan sinonim dari moral atau social judgement
7. bersifat unik sekaligus universal
8. ketidakkonsistenan perilaku bukan bukti tidak adanya trait
Contoh Trait
Stimulus Respon Stimulus Respon

Trait Trait
Gregarius Pemalu

Nonton film Mengajak Peer Tak


teman bertema
n
Ke gereja Peduli, setia Pesta Menyendiri

Menulis CV Membagi Hobi Soliter


kepercaya
an
Kumpul Membuat Seminar Diam
keluarga orang lain
nyaman

Trait Gregarius membuat stimulus Tait pemalu membuat stimulus pesta


nonton film dan ke gerja direspon dan seminar direspon sama,
secara sama, mengajak teman diam
Jenis Trait

Common Trait : culturally Individual Trait :


shared trait characteristic peculiar to
the person that do not
permit
comparison among people
Trait Individu (Personal Disposition)
• Disposisi Kardinal
• Disposisi Sentral
• Disposisi Sekunder
Disposisi Kardinal
• Sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang,
• sifat yang sangat berperan dan mendominasi seluruh hidupnya
• Sangat jelas, karena tercermin pada semua tingkah laku orang yang hanya
memilikinya
• Umumnya orang tidak memiliki disposisi kardinal, hanya beberapa orang yang
memiliki dan kemudian dikenal karena sifat khasnya
– Misal: narcissus, don juan
Disposisi sentral
• Kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, yang
menjadi titik pusat tingkah lakunya
• Biasanya individu dapat dideskripsi dengan 5 -10 sifat
utama yang dia miliki
misal : Hamlet => melankoli, depresif, obsesif,
pendendam, dramatik, ragu
Disposisi sekunder
• Trait yang semakin tidak umum, kurang penting
untuk menggambarkan kepribadian
• Jarang dipakai, hanya dipakai pada situasi
tertentu
– Misal: suka ice cream, coklat, travelling, etc
THE PROPRIUM :
DEVELOPMENT OF SELFHOOD

PROPRIUM :
keutuhan disposisi yang membentuk self,
menampilkan kualitas positif, kreatif,
pertumbuhan dan perkembangan dari sifat
manusia.
Stag Aspect of Definition Keterangan
e Proprium

1 Bodily Self Awareness of Dalam tahun pertama, bayi mulai mengenali sensasi dr
bodily tubuh mereka yg berasal dari otot, tendon, organ
sensation dalam dsb. Bayi juga mulai membedakan dirinya
dengan objek lainnya. Allport percaya bahwa bodily
self merupakan akar dari munculnya self awareness.

2 Self-identity Continuity of Anak mulai mengenali dirinya berbeda dengan yg lain.


self despite Anak belajar mengenali dirinya melalui
changes pemanggilan namanya
taking places
3 Self- Pride in Pada tahun ketiga dari hidupnya, individu
esteem one’s mulai mengembangkan self esteem. Self
accomplish esteem adalah perasaan bangga sebagai
ments hasil dari menyelesaikan suatu pekerjaan
oleh dirinya sendiri. Jd self esteem
bergantung dari kemampuan anak
menyelesaikan tugasnya.

4 Self Self comes Anak mulai menyadari keberadaan objek dan


extension to include orang lain dan mengidentifikasi objek
relevant menjadi bagian milik mereka. Anak mulai
aspects of berbicara tentang mainanku, ayahku
the social
and physical
environment
5 Self Goals Mencakup pandangan aktual dan ideal
image and mengenai diri sendiri, bagaimana
aspiration anak memandang dirinya dan
s begin to harapan mengenai bagaimana
reflect seharusnya dirinya. Pandangan
the aktual dan ideal ini berkembang
expectati melalui interaksi dengan
ons of orangtuanya yang membuat anak
significan sadar mengenai apa yang menjadi
t others harapannya dan tingkah laku yang
memenuhi harapn dan kepuasan
(atau sebaliknya)
6 Self as Abstract Muncul sesudah anak menyadari ia
rational reasoning memiliki kemampuan berpikir
coper and logic rasional yang dapat dipakai untuk
applied memecahkan masalah. Anak
to menyadari dirinya dapat menangani
7 Propriate Unified Mencakup tujuan jangka panjang. Menjadi tahap
striving sense of self akhir, yakni eksistensi diri ke dalam tujuan atau
and planning pencapaian jangka panjang. Pandangan ke masa
for long- depan dan untuk itu ia menyusun rencana. Murut
range goals Allport ketika orang dapat membuat rencana
jangka panjang, bangunan self menjadi lengkap.

8 Self as Transcend Totalitas dari 7 propriate, kesadaran tentang diri


knower and
synthesizes
all the other
propriate
function
Motivasi
• Menurut Allport, motivasi harus dipahami dengan dasar sifat-sifat motivasi yaitu:
–it must recognize the contemporaneity of motives
pengetahuan masa lalu membantu mengungkap
tujuan hidup individu. “Past motives
explain nothing unless they are also present
motives”
–it must recognize the existence of many kinds of motives
(kompleks), tidak dapat disederhanakan menjadi beberapa
drive seperti mencari kenikmatan, kekuatan rasa aman
–it must recognize the dnamic force of cognitive process,
membuat perencanaan tujuan secara sadar
–it must recognie the concrete uniqueness of motives,
dibatasi secara konkrit, bukan abstrak
Otonomi fungsional

• Memandang motif-motif orang dewasa beranekaragam,


berkembang dari sistem antesenden secara fungsional ke sistem
otonom fungsional
• Misal: membaca pada awalnya karena ingin memahami sesuatu,
kemudian menjadi otonom: membaca karena ingin membaca
Otonomi fungsional
Menurut Allport ada dua tingkat otonomi fungsional:
1. Perseverative functional autonomy
Mekanisme ini menjaga individu tetap berjalan/berfungsi
sebagaimana mestinya. Hal ini ditandai dengan dipenuhinya
kebutuhan individu melalui secara rutin (misal makan dan tidur
pada waktu yg sama)
2. Propriate functional autonomy
Mengacu pada ketertarikan individu akan sesuatu, intensi, nilai
dan sikap individu.
Prinsip-prinsip otonomi propriate
1. Organizing energy level
motif baru atau motif lama yang laten muncul ke permukaan karena dibutuhkan
untuk memakai energi ke arah yang positif

2. Mastery and competency


mendorong orang mencapai tingkat tertinggi dalam memuaskan motivasinya.
Tidak cukup asal puas, orang dewasa yang normal akan termotivasi untuk
melakukan yang terbaik dan efisisien

3. Propriate patterning
motif-motif propiriate tidak saling terpisah satu dengan yang lain. Mereka saling
tergantung dalam struktur self. Memperluas self yang propriate dan menolak
yang nonpropriate. Pola propriate adalah usaha untuk memiliki kepribadian yang
konsisten dan integral.
Ciri Kepribadian yang matang :
1. has a widely extended sense of self
Ketika orang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup
sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang
di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh
Allport disebut "partisipasi otentik".
Ciri Kepribadian yang matang :
2. has a capacity for warm social interaction
• Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu
kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa terharu. Orang yang sehat
secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak, pasangan,
dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan perasaan identitas diri
yang berkembang dengan baik.
Ada perbedaan hubungan cinta antara orang yang neurotis (tidak matang) dan yang
berkepribadian sehat (matang). Orang-orang neurotis harus menerima cinta lebih banyak
daripada yang mampu diberikannya kepada orang lain. Bila mereka memberikan cinta,
itu diberikan dengan syarat-syarat. Padahal, cinta dari orang yang sehat adalah tanpa
syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Jenis kehangatan yang lain, yaitu perasaan terharu, merupakan hasil pemahaman
terhadap kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang
sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakutan, dan
kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
Ciri Kepribadian yang matang :
3. demonstrate emotional security and self acceptance

• Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka menerima


semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan
tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut.
Kualitas lain dari kepribadian sehat adalah "sabar terhadap kekecewaan".
Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan
hambatan atas berbagai keinginan atau kehendak. Mereka mampu
memikirkan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Orang-orang yang sehat tidak bebas dari perasaan tak aman dan ketakutan.
Namun, mereka tidak terlalu merasa terancam dan dapat menanggulangi
perasaan tersebut secara lebih baik daripada kaum neurotis.
Ciri Kepribadian yang matang :
4. demonstrate realistic perception, skill and assignment

• Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif. Sebaliknya, orang-


orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan keinginan,
kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini
bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut
prasangka pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.

• Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas


untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan
psikologis tanpa melakukan pekerjaan penting dan melakukannya dengan
dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
Ciri Kepribadian yang matang :
5. demonstrate self-insight and humor
• Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini
memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan
secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai
dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan
sesungguhnya. Jika gambaran diri yang dipahami semakin dekat
dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut semakin matang.
Ciri Kepribadian yang matang :
6. has a unifying philosohy of life

• Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki
perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya.
Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness).
Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan,
serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna.
Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.
Kerangka dari tujuan-tujuan itu adalah nilai, yang bersama dengan tujuan sangat penting dalam rangka
mengembangkan filsafat hidup. Memiliki nilai-nilai yang kuat merupakan salah satu ciri orang matang.
Orang-orang neurotis tidak memiliki nilai atau memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara,
yang tidak cukup kuat untuk mempersatukan semua segi kehidupan.
Suara hati berperan dalam menentukan filsafat hidup. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati
yang matang dengan suara hati tidak matang. Yang tidak matang, suara hatinya seperti pada kanak-kanak:
patuh dan membudak, penuh larangan dan batasan, bercirikan perasaan "harus".
Orang yang tidak matang berkata, "Saya harus bertingkah laku begini." Sebaliknya, orang yang matang
berkata, "Saya sebaiknya bertingkah laku begini." Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan
tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis
VALUE MENURUT ALLPORT
Allport-Vernon Lindzey Study of Values

Scale Value Description of value Typical Occupation


• Social helping people social work
• Theoretical search for truth Professor
• Economic Pragmatic, applied Business
• Aesthetic Artistic values Artist
• Political Power & influence Politics
• Religious Religion, harmony Clergy

Anda mungkin juga menyukai