Anda di halaman 1dari 25

Diri, Konsep Diri,

& Penyesuaian Diri


Psikologi Umum
Sumber: Alex Sobur, 2010,
hlm. 499-538
Setiap orang harus mengenali dirinya sendiri
sehingga akan mengenali diri dan konsep dirinya
untuk dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya berdasarkan pengalaman-
pengalamannya......
Pengertian
• Diri (self)
James, komposisi pikiran dan perasaan yang
menjadi kesadaran seseorang mengenai
eksistensi individualitasnya, pengamatannya
tentang apa yang merupakan miliknya,
pengertiannya mengenai siapakah dia itu, dan
perasaannya tentang sifat-sifatnya, kualitasnya,
dan segala miliknya.
Diri (Self)

Baldwin &Faris, self


Segala sesuatu yang dikatakan
tidak/belum ada pada saat
orng ttg dirinya, tubuh&
dilahirkan atau masa kanak2.
Keseluruhannya yang psikisnya, anak istri, rumah,
lahir setelah berhubungan dg
dimilikinya (James) pekerjaan, nenek moyang,
sekitarnya, misa dg ayah ibu
teman2, milik & uannya
atau kakak juga nenek
(James)
kakeknya

Semua ciri, jenis kelamin,


Dapat pula menunjukkan
pengalaman, sifat-sifat, latar
keseluruhan lingkungan
belakang budaya, pendidikan,
subjektif seseorang.
dsb. Yg melekat pada seseorang
Simpulannya

Diri berkaitan dengan 2 hal:


1. Kesadaran diri
2. Pengungkapan diri
Menurut De Vito

Untuk mengenal diri kita semua, tentu harus


mendaftarkan berbagai kualitas yang
dimiliki, kesadaran diri pasti merupakan
prioritas tinggi. Kita ingin mengenal diri kita
secara lebih baik karena kita mengendalikan
sebagian besar pikiran dan perilaku kita
sampai batas kita memahami diri sendiri--
sebatas kita menyadari siapa kita.
Terbentuknya Diri
Awalnya anak
Sejak lahiran sampai Lalu ia mulai aktif
mulai dari
beberapa saat masih mengembangkan
bagian dari
tergantung pada kapasitas/l
ibunya
orang lain kemampuannya

Ia paham dg jelas Ia menunjukkan tanda2


bahwa hal2 dari kesanggupannya akan Ia mendapat
dunia luar dapat membedakan orang & pandangan baru dari
mempengaruhi barang, perbedaan diri & pengalaman yang
dirinnya, ada orang lain diterimanya
perbedaan antara
pengalaman& hal2 Ia menyelidiki batas-
khusus, akhirnya ia batas diri &
Ia mencoba batas2
memiliki perasaaan lingkungannya
kesanggupannya
tertentu
Konsep Diri (Self Concept)
1. Diri sebagai Bangunan Konsep
2. Hakikat Konsep Diri
3. Bagaimana Konsep Diri terbentuk?
4. Proses Perkembangan Konsep Diri
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep
Diri
Diri sebagai Bangunan Konsep

Kita menggambarkan diri Kesatuan diri: fisik, diri sbg


sebagai keseluruhan yang proses (aliran akal pikiran,
ada pada seseoang yaitu: emosi, perilaku kita yang
tubuh, perilaku, pikiran konstan), diri sosial,
&perasaan konsep diri, & cita diri
Hakikat Konsep Diri

• Ada 2 jenis diri yaitu diri dan aku


• 1. diri adalah aku yang sebagaimana
dipersepsikan oleh orang lain atau diri sebagai
objek (objective self)
2. aku adalah inti dari diri aktif, mengamati,
berpikir, dan berkehendak (subjective self)
(James dalam Sarwono)
lanjutan
• Konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri
yang meliputi aspek fisik, sosial, dan psikologis yang
didasarkan pengalaman dan interaksi kita dengan orang
lain.
• Bedakan dengan kepribadian. Kepribadian terbentuk dari
penglihatan orang lain terhadap diri sendiri; pandangan
dari luar, sedangkan konsep diri merupakan sesuatu dari
dalam diri sendiri, pandangan dari dalam.
• Keduanya bisa berubah karena terbentuk berdasarkan
penggabungan tingkah laku yang mencerminkan keadaan
emosi tertentu atau bawaan tertentu.
Bagaimana Konsep Diri terbentuk?

1. Konsep diri terbentuk dalam waktu relatif lama, sesuai


dengan fase-fase yang dijalani.
2. Konsep diri tersusun atas berbagai tahapan;: (1) primer
yg terbentuk atas pengalamannya terhadap lingkungan
dekatnya (rumahnya) & sekunder yg didapat karena
makin besar anak akan bertambah luas pergaulannya.
3. Konsep diri terbentuk karena adalanya interaksi individu
dengan orang-orang sekitarnya. Yang dipersepsi pada
individu tidak akan lepas dari struktur, peran, dan status
sosial yang disandang seorang individu tsb.
Proses Perkembangan Konsep Diri

Dua hal yang mendasari


perkembangan konsep diri:

1. Pengalaman 2. Interaksi kita


kita secara dengan orang
situasional lain
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep
Diri
1. Self appraisal – viewing self as an object, kesan kita terhadap diri kita sendiri.
Kita dapat mengubah diri kita agar menjadi baik. Verderber, semakin besar
pengalaman positif yang kita peroleh/miliki, semakin positif konsep diri kita.
2. Reaction and Response of Others, reaksi dari masyarakat. Apa yang ada di diri
kita akan dievaluasi oleh orang lain melalui interaksi kita dengan orang tersebut
dan evaluasi ini akan memengaruhi perkembangan konsep diri kita.
3. Roles You Play – Role Taking, aspek peran yang kita mainkan sedikit banyak akan
memengaruhi konsep diri kita. Ada berbagai peran yang harus dijalankan kita
dalam bermasyarakat. Kita dapat memotret diri kita yang didasarkan
pengalaman kita sendiri.
4. Reference Groups, kelompok rujukan yaitu kelompok yang kita merupakan
anggota di dalamnya. Cara kita menilaidiri kita merupakan bagian dari
fungsikita dievaluasi oleh kelompok rujukan. Jika kelompok ini kita anggap
penting, mereka dapat menilai dan bereaksi pada kita, ini akan menjadi
kekuatan untuk menentukan konsep diri kita.
Robert G. King, 6 macam gambaran tentang
cara seseorang mengembangkan konsep diri:

Me as I think I am, saya Me as others think I am, saya


Me, as I am, saya
sebagaimana yang saya pikir sebagaimana orang lain
sebagaimana saya
tentang saya berpikir tentang saya

Me as I think I measure up to
Me as I think others think I what I think I ought to be,
Me as I think I ought to be,
am, saya sebagaimana yang saya sebagaimana yang saya
saya seperti yang saya pikir
saya pikir tentang orang lain pikir menurut saya tentang
tentang saya yang seharusnya
memandang saya apa yang menjadi seharusnya
saya
Penyesuaian Diri
1. Apakah Penyesuaian Diri?
2. Batasan Penyesuaian Diri
3. Bentuk-Bentuk Penyesuaian Diri
4. Reaksi-Reaksi Penyesuaian Diri
5. Mengapa Kita membutuhkan penyesuaian
diri?
Bntuk-Bentuk Penyesuaian Diri

Yang Yang
adaptive adjustive
Apakah Penyesuaian Diri itu?
1. Penyesuaian diri merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia
2. “Hidup manusia sejak lahir sampai mati tidak lain adalah penyesuaian
diri.”
3. Kelainan-kelainan kepribadian tidak lain karena kelalaian-kelalaian
penyesuaian diri.
4. Anak yang mengalami hambatan-hambatan emosional sehingga menjadi
nakal sering disebut tidak ada penyesuaian (maladjusted child).
5. Maladjusted berasal dari tuntutan anak (kebutuhan, keinginana anak)
akan cinta &kesenangan terhambat sehingga anak frustasi lalu berontak.
6. Setiap orang mengalami maladjusted, ada yang bisa mengatasinya
dengan baik, misal dia bertemu lingkungan baru lalu dengan mudah
menyesuaikan diri namun ada juga yang terhambat proses penyesuaian
diri sehingga menjauhi pergaulan atau terjadi permusuhan.
Batasan Penyesuaian Diri
1. Musthafa Fahmi, suatu proses dinamik terus-menerus yang
bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan
hubungan yang lebih serasi antara diri & lingkungan.
2. Secara menyeluruh penyesuaian diri adalah kemampuan
untuk membuat hubungan yang memuaskan anatara orang
dan lingkungan.
3. Lingkungan mencakup semua pengaruh kemungkinan dan
kekuatan yang melingkungi individu, yang dapat
memengaruhi kegiatannya untuk mencapai ketenangan jiwa
raga dalam kehidupan.
4. Lingkungan mencakup 3 segi: alam, sosial, & manusia sendiri.
lanjutan
5. Terkadang penyesuaian individu masih memerlukan bantuan orang lain karena
keterbatasannya.
6. Dalam kehidupan sehari-hari, individu melakukan penyesuaian secara terus-
menerus dengan cara-cara tertentu, terbentuklah pola. Biasanya seseorang
dapat memenuhi & memusakan kebutuhan dengan cara-cara yang diterima
oleh umum.
7. Jika ada hambatan, ia akan mencari dan berusaha mencapai pemuasan diri
dengan cara yang tidak diinginkan& ditentang umum
8. Dari kecil hendaknya ada pola penyesuaian yang dibentuk yang dinamakan
mekanisme pemyesuaian.
9. Untuk memenuhi pemuasan diri dengan cara, alasan, tujuan yang lain tetapi
dapat memberikan rasa aman kepadanya disebtu mekanisme pertahanan
10. H. Kelman, ada 2 tipe penyesuaian: kerelaan (compliance) & internalisasi
(internalization).
Reaksi-Reaksi Penyesuaian Diri

Rasionalisasi Kompensasi Negativisme Kepasrahan


(rasionalization) (compensation) (negativism) (regisnation)

Pemikiran obsesif
Represi Kebodohan semu
Pelarian (flight) (obsessive
(repression) (pseudostupidity)
thinking)

Pengalihan Perubahan
(displacement) (conversion)
Mengapa kita perlu penyesuaian diri?

“Agar dapat memanfaatkan dan melindungi diri


terhadap akiat dari perubahan-perubahan yang
terjadi.”
Fahmi dalam Sobur, Yang terpenting dari
penyesuaian diri adalah:
1. Pemuasan kebutuhan pokok dan pribadi
2. Hendaknya ada kebiasaan-kebiasaan dan
keterampilan yang dapat membantu dalam
pemenuhan kebutuhan yang mendesak.
3. Hendaknya dapat menerima dirinya
4. Kelincahan
5. Penyesuaian & kesesuaian

Anda mungkin juga menyukai