Anda di halaman 1dari 26

ELEMEN 1 : Menjelaskan fenomena secara ilmiah

CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik diharapkan dapat


memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat
prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di


lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk
hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas
antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.

ASPEK 6 : Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan


Dinamika Sosial

DESKRIPSI : Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri,


merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok
yang berbeda-beda, serta mempelajari dan menjalankan peran
sebagai warga Indonesia dan bagian dari warga dunia. Peserta didik
mempelajari tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya, mempelajari dinamika/problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi.

ASPEK 6
Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial

A. PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI


Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara umur 12 tahun - 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun – 23 tahun untuk pria. Usia remaja ini dibagi menjadi dua,
yaitu usia 12/13 tahun – 17/18 adalah masa remaja awal dan 17/18 tahun – 21/22 tahun
adalah masa remaja akhir. Di AS usia 18 tahun sudah dianggap dewasa. Remaja atau
adolescence memiliki arti yang lebih luas yaitu seseorang yang memiliki kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik. Remaja juga mengalami perkembangan pesat dalam
aspek intelektual. Transfprmasi ini memungkinkan remaja mampu mengintegrasikan diri
ke dalam masyarakat dewasa dan menjadi karakter yang paling menonjol dari semua
periode perkembangan, Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas, karena
sudah tidak tergolong anak-anak namun juga belum sepenuhnya diterima dalam dunia
dewasa. Remaja berada dalam fase antara anak-anak dan dewasa. Oleh karena itu pada
masa ini remaja sering dikenal dengan fase mencari jati diri, mencari identitas diri.
Remaja masih belum sebenuhnya mampu menguasai, mengendalikan dan
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya.
Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock (1991) antara lain: mampu
menerima keadaan fisiknya, memahami peran seks usia dewasa, membina hubungan baik
dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mencaoai kemandirian emosional,
ekonomi, mengembangkan keterampilan intelektual untuk berperan di masyarakat,
menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua, mengembangkan perilaku
tanggung jawab , mempersiapkan diri memasuki perkawinan dan mempersiapkan
tanggung jawab kehidupan keluarga.
Masa remaja sering dikenal dengan masa mencari jati diri, kadang disebut juga dengan
identitas ego (ego identity) (Bischof, 1983). Ini terjadi karena remaja berada dalam masa
peralihan dari anak-anak ke dewasa. Secara fisik mereka sudah bukan anak-anak, tapi
karakter belum menunjukkan sikap dewasa. Dalam rangka mencari identitas diri ini,
sikap yang sering ditunjukkan remaja adalah:
 Kegelisahan, remaja memiliki banyak angan-angan, idealisme, keinginan yang
hendak diwujudkan, namun belum memiliki kemampuan yang cukup untuk
mewujudkan angan-angannya tersebut. Inilah yang menyebabkan kegelisahan.
 Pertentangan, pada remaja timbul keinginan untuk lepas dari orang tua namun masih
merasa belum mampu untuk mandiri
 Mengkhayal, keinginan untuk menjelajah dan berpetualang yang tidak semuanya
tersalurkan karena terhambat biaya, sehingga remaja suka mengkhayal.
 Aktivitas berkelompok, kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari
kesulitannya setelah berkumpul dengan teman-temannya untuk melakukan kegiatan
bersama, terutama mewujudkan keinginannya untuk menjelajah yang tidak bisa
diwujudkan sendiri.
 Keinginan mencoba segala sesuatu, remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar
(high curiosity), sehingga remaja ingin berpetualang, menjelajah, mencoba segala
sesuatu. Pada tahap inilah remaja berlu bimbingan agar tidak melakukan sesuatu
kegiatan/perilaku negative seperti yang dilakukan oleh orang dewasa seperti
merokok, minum miras, mencoba narkoba, seks diluar nikah dan sebagainya.
Identitas diri adalah kombinasi dari semua hal yang membentuk siapa diri kita sebenarnya.
Identitas diri tidak hanya mengacu pada karakteristik fisik saja, namun juga hal-hal yang
tak terlihat yang membuat kita unik (berbeda dengan orang lain) seperti nilai-nilai,
kepercayaan, sikap, dan kualitas diri kita. Beberapa hal yang menggambarkan identitas
diri antara lain:
 Latar belakang budaya dan etnis
 Keyakinan agama
 Ekspresi gender
 Status sosial ekonomi (mampu, atau kurang mampu atau kaya raya)
 Afiliasi dengan berbagai kelompok atau Gerakan
 Komposisi keluarga
 Keyakinan politik
 Apa yang disukai dan tidak disukai (suka olar raga, travelling, membaca buku,
kegiatan out door dan sebagainya, atau tidak suka ular, tidak suka ngerumpi dan
sebagainya)
 Jenis kepribadian (pemalu, ramah, suka bicara, ekstrovert, introvert dan sebagainya)
Mengelola diri sendiri adalah kemampuan untuk memahami diri kita sendiri dengan
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, perspektif, kebutuhan, harapan dan
aspirasi kita. Mengenal diri sendiri melalui melatih kesadaran diri adalah Langkah awal
dalam membentuk identitas diri. Mengelola diri sendiri merupakan keterampilan hidup
yang paling penting dan mendasar karena dengan kemampuan mengelola diri sendiri
orang dapat membuat keputusan yang tepat dan terbaik dalam berpikir, bertindak,
berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.
Nilai-nilai pribadi kita adalah dasar dari identitas diri kita dan hal yang penting bagi kita.
Nilai-nilai bukan benda fisik tetapi lebih berupa prinsip dan tolak ukur untuk menentukan
apa yang penting bagi kita sendiri seperti spiritual, saling menghargai, kerja keras, humor,
keadilan, membantu orang lain, suka berbagi, berani karena benar dan lain-lain. Nilai-nilai
kita dipengaruhi oleh pengalaman hidup kita terutama contoh dan pengalaman hidup yang
diberikan oleh orang tua. Hal ini sangat mempengaruhi nilai-nilai yang kita anut sampai
dewasa walau bisa jadi kita akan mengembangkan nilai-nilai yang berbeda saat dewasa.
Pergeseran nilai-nilai ini bisa saja terjadi karena berbagai kejadian yang dialami atau
karena pengaruh komunitas dimana diri kita berada.

B. MEREFLEKSIKAN KEBERADAAN DIRI DITENGAH KERAGAMAN DAN


KELOMPOK YANG BERBEDA
Refleksi diri adalah bagian dari proses introspeksi diri yang dilakukan dengan cara melihat
Kembali, merenungkan Kembali berbagai hal yang telah kita lakukan, yang telah terjadi
pada diri kita baik itu yang menyenangkan atau menyedihkan. Melakukan refleksi diri
dapat membuat seseorang menyadari siapa dirinya yang sesungguhnya, menyadari apa
yang telah terjadi sehingga dapat melihat kelebihan dan kekurangan diri kita, melihat sisi
baik diri kita dan sisi tidak baik diri kita sendiri.
1. Manfaat Refleksi Diri
a. Memahami kelebihan dan kekurangan diri
Hal ini dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan kelebihan diri kita
sendiri menjadi sesuatu keterampilan yang konkret. Sementara dengan
mengetahui kekurangan, kita bisa mengetahui batasan Anda dalam
mengerjakan sesuatu.
b. Menemukan pelajaran berharga
Dengan mengetahui seperti apa dan bagaimana diri kita sendiri, dapat
membuat kita lebih optimis dalam mencapai masa depan, karena
pengalaman apapun yang terjadi di dalam hidup akan menjadi guru terbaik
bagi diri kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama atau membuat
pilihan yang lebih baik untuk di masa yang akan datang.
c. Menanggapi sesuatu dengan lebih bijak
Refleksi diri dapat membuat kita paham mengenai konsekuensi baik buruk
dari ucapan, sikap, tindakan dan perilaku yang kita lakukan. Oleh sebab itu,
jika ada sesuatu, maka kitab isa menanggapi dengan lebih bijak, tidak
terbawa emosi.
2. Cara Menerapkan Refleksi Diri
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam melakukan refleksi diri. Namun
semua hal itu harus dilandasi oleh satu hal, yaitu jujur pada diri sendiri.
a. Siapkan pertanyaan-pertanyaan penting
Merefleksi diri berarti mengingat kembali apa yang telah terjadi. Apakah itu
ucapan, sikap dan perilaku kita terhadap orang lain ataukah ucapan, sikap
dan perilaku orng lain terhadap kita.
 Apakah ucapan, sikap dan perilaku kita tadi menyakiti orang lain atau
membuat marah atau tersinggung orang lain?
 Apakah jawaban dari pertanyaan teman tadi sudah benar?
 Apa yang membuat kita takut bertemu dengan seseorang?
 Apa yang membuat kita tidak berani menyampaikan pendapat di depan
orang banyak?
 Apa yang kita kenakan itu bisa dianggap pamer oleh orang lain?
 Apa yang kita lakukan itu bisa dianggap berlebihan oleh orang lain?
 Mengapa orang itu tampak tidak menyukai kita?
 Mengapa orang itu sepertinya selalu mencari-cari kesalahan saya?
 Mengapa orang itu bersikap kasar dan sinis pada kita?
b. Pilih Metode yang sesuai
Metode refleksi dapat kita pilih sesuai pilihan kita sendiri mana yang
paling nyaman. Bisa dengan metode meditasi, sambal berjalan-jalan,
sambil menulis dan lain sebagainya. Jawablah pertanyan-pertanyaan
yang sudah ada dikepala maupun dicatatan dengan sejujur-jujurnya.
c. Jadwalkan waktu refleksi
Mrmbuat jadwal refleksi akan membuat kita berdisiplin melakukan refleksi
secara terus menerus, sehingga akan mudah menginat apa yang telah
terjadi. Bisa dipilih saat mau tidur, atau setelah sholat magrib, atau saat
dalam pejalanan dan lain sebagainya. Yang harus diingat, refleksi diri buka
bertujuan menyalahkan diri kita sendiri, namun untuk menata diri agar di
kemudian hari dapat berucap, bersikap dan berperilaku lebih baik dari hari
kemarin.
Kita yang hidup di tengah masyarakat Indonesia tentu telah menyadari bahwa
masyakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam juga terdiri dari
kelompok-kelompok yang berbeda. Berbicara tentang keberagaman, tentu kita
berbicara tentang multikulturalisme dan pluralisme. Multikulturalisme dan pluralisme
dapat dipahami sebagai sebuah paham yang memandang keberagaman dalam masyarakat. Yang
dimana dua paham tersebut mengakui dan serta menghormati perbedaan-perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Multikulturalisme adalah sebuah pandangan yang melihat realitas sosial
tentang adanya keberagaman dalam masyarakat (keberagaman kebudayaan karena Indonesia multi
etnik). Sedangkan Pluralisme adalah suatu keadaan atau sikap toleransi berbagai keragaman etnik
dan kelompok-kelompok yang beraneka budaya dalam suatu wilayah atau negara. Toleransi berarti
menghargai setiap kepercayaan dan perilaku yang individu yakini sebagai sesuatu yang dianggap
benar. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, seperti keragaman
budaya, suku, bahasa, ras, agama, dll. Maka dari itu sangatlah diperlukan sikap pluralisme dalam
masyarakat Indonesia agar terciptanya negara yang aman dan tentram tanpa adanya konflik-
konflik yang timbul dari perbedaan keragaman. Namun, jika masyarakat Indonesia  sendiri tidak
memiliki rasa sikap toleransi yang tinggi terhadap keberagaman maka akan sulit terciptanya
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Oleh sebab itu, dengan menyadari keberagaman yang ada di Indonesia dengan banyaknya
suku bangsa, banyaknya bahasa, beda agama, beda pilihan politik, beda kebudayaan, maka
kita harus senantiasa berusaha menempatkan diri di tengah-tengah keberagaman itu
dengan toleransi yang tinggi, saling menghormati, memberi kebebasan orang lain
menjalankan ibadahnya, budayanya tak perlu mengusik, sehingga tercipta kerukunan dan
kedamaian.

C. MEMPELAJARI DAN MENJALANKAN PERAN SEBAGAI WARGA NEGARA


INDONESIA DAN WARGA NEGARA DUNIA
Warga negara merupakan penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan
hak penuh sebagai seorang dari warga negara itu sendiri. Bagi warga negara
Indonesia atau WNI, masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Hak-hak
sebagai warga negara diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Hak-hak WNI antara lain:
1. Persamaan kedudukan dalam hukum yang tercantum dalam pasal 27 ayat (1).
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam pasal 27 ayat (2).
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan tercantum dalam pasal 28A. Setiap
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
4. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah tercantum dalam pasal 28B ayat (1).
5. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang.
6. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. Hak tersebut
termuat dalam Pasal 28C ayat (1).
7. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya dimuat dalam pasal 28C ayat (2).
8. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
9. perlakuan yang sama di depan hukum yang dimuat dalam pasal 28D ayat (1).
10. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.
11. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun termuat dalam pasal 28I ayat (1).
Berdasarkan aturan ini, maka WNI memiliki hak untuk memeluk dan menjalankan
agamanya masing-masing, menyuarakan penbdapat baik lisan maupun tulisan, menerima
pendidikan dan pengajaran, menikah, mendapatkan penghidupan yang layak,
perlinduingan dan kedudukan yang sama dalam hukum.
Kewajiban WNI antara lain:
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Tercantum dalam pasal 27 ayat (1) UUD
1945 yang berbunyi: "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya."
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Tercantum dalam pasal 27 ayat (3)
dengan bunyi: "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara."
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Tercantum pada pasal 28J ayat (1)
yang berbunyi: "Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain."
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Tercantum
pada pasal 28J ayat (2) berbunyi: "Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis. "Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara yang tercantum dalam
pasal 30 ayat (1) UUD 1945 dengan bunyi: "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."
Berdasarkan aturan ini, maka sebagai WNI memiliki kewajiban membayar pajak dan
retribusi pusat dan daerah, menaati, tunduk dan patuh pada peraturan hukum, menghargai
orang lain, mengikuti Pendidikan dasar, bela negara, pembatasan hak kebebasan.
Menurut KBBI, warga dunia adalah seseorang yang tidak mempunyai kewarganegaraan
atau seseorang yang tidak menjadi warga dari satu negara di dunia. Namun jika melihat
kedudukan sebuah negara merupakan bagian dari komunitas dunia, maka warga suatu
negara juga merupakan orang yang mengisi bumi ini. Kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi seakan-akan memendekkan jarak orang-orang yang berada pada belahan dunia
lain. Dengan telepon, orang-orang bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada di
tempat yang jauh. Bahkan dapat saling bertemu dalam waktu singkat karena adanya
transportasi pesawat terbang. Karena itu, saat ini apa yang kita lakukan hendaknya
dipikirkan secara global atau secara mendunia. Apa keuntungan dan manfaatnya, apa
kerugian dan resikonya jika kita melakukan sesuatu dan terekspos di media sosial. Berita
yang terjadi di kota Semarang, misalnya, dalam sekian detik akan menyebar ke seluruh
wilayah Indonesia dan dalam sekian detik dapat menyebar ke seluruh dunia. Itulah
kekuatan super dari teknologi komunikasi dan juga media sosial.
Saat ini, warga di seluruh dunia terhubungkan dengan yang namanya media sosial. Oleh
sebab itu kita perlu memahami apa itu kewargaan digital. Warga digital adalah orang yang
mampu membuat pilihan yang benar dalam menggunakan teknologi serta menunjukkan
kecerdasan perilaku teknologi. Dimana sebagai warga digital sadar mengenai hal yang baik
dan hal yang kurang / tidak baik. Kewargaan digital adalah konsep yang memberikan
penyadaran penggunaan teknologi informasi di dunia maya secara bertanggung jawab dengan
baik dan benar. Hal ini memiliki banyak impilkasi, diantaranya pemilihan kata yang tepat
dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam memutakhirkan (update) status,
tidak menyebarkan ujaran kebencian Sara, tidak membuka tautan yang mencurigakan dan
sebagainya. Mike Ribble mengelompokkan pelaksanaan kewargaan digital dalam tiga
lingkungan yang memuat sembilan unsur sebagai berikut.

a. Lingkungan Belajar
IT atau informasi teknologi telah menjadi bagian dari lingkungan pembelajaran.
Pemanfaatn ICT (Information and Comunication Technology) untuk mencari informasi,
data, maupun literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Tiga komponen
Kewargaan digital yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan teknologi untuk
lingkungan belajar sebagai berikut:
1) Akses Digital, Mengakses fasilitas ICT adalah hak dasar setiap warga digital.
Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses
fasilitas tersebut baik itu dibatasi oleh status ekonomi, disabilitas infrastruktur
maupun oleh lingkungan komunitas pengguna itu sendiri. Seiring perkembangan
teknologi, aksesdigital semakin mudah diperoleh. Tatangan selanjutnya  adalah
pemanfaatan akses digital secara cerdas dan bertanggung jawab dalam rangka
kebersamaan sebagai warga digital dalam dunia maya.
2) Komunikasi Digital, Berbagai bentuk komunikasi digital telah tersedia, seperti e-
mail, sms, chatting, forum, dan berbagai bentuk lainnya, memungkinkan setiap
individu untuk terus dapat terhubung dengan individu lainnya. Setiap warga
digital dapat mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan media digital.
Warga digital juga diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
setiap jenis komunikasi tersebut, sehingga dapat memilih penggunaan komunikasi
yang tepat sesuai dengan kebutuhan
3) Literasi Digital, Literasi digital merupakan proses belajar mengajar tentang
teknologi dan cara pemanfaatan teknologi. Dimana harapannya pelajar dan
pengajar bisa  belajar apa saja, kapan saja, dan dari mana saja. Saat teknologi
baru muncul, para pelajar dan pengajar diharapkan dapat beradaptasi secara cepat
dan tidak terpaku pada satu jenis teknologi. 
b. Lingkungan Sekolah
1) Hak dan Kewajiban, Setiap warga digital memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan kesepakatan norma. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi,
kebebasan berbicara. Namun, setiap warga digital juga memiliki kewajiban untuk
mnghormati privasi orang lain maupun berbicara tanpa menyakiti perasaan orang
lain.
2) Etika, Seringkali pengguna teknologi digital tidak memahami bahkan tidak
memedulikan etiket dalam penggunaan teknologi. Banyak pihak yang
memanfaatkan konsep, produk, atau layanan digital tanpa memedulikan aturan
serta tata karma penggunaannya. Etiket digital dibuat dengan tujuan untuk
menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lainnya
3) Keamanan, Dalam dunia nyata kita membangun pagar, mengunci pintu,
menambahkan alarm dalam rumah kita dengan alasan keamanan. Dalam dunia
digital kita juga perlu melakukan perlindungan seperti melakukan install
antivirus, firewall, membackup data, dan menjaga data seperti username dan
password, nomor kartu kredit, dan lain sebagaunya. Kita harus berhati-hati dan
menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab sebagai warga digital.

c. Lingkungan Luar Sekolah


1) Hukum, Dalam dunia digital juga terdapat hukum yang mengatur etika
penggunaan teknologi dalam masyarakat. Seperti yang kita ketahui, mencuri atau
merusak pekerjaan, data diri properti dalam dunia online milik  orang lain adalah
hal yang melanggar hukum. Contoh perbuatan yang melanggar hukum antara
lain: meretas informasi atau website, mengunduh musik ilegal, plagiarisme,
membuat virus, mengirimkan spam, ataupun mencuri identitas orang lain.
2) Transaksi, Perangkat digital juga menyediakan fasilitas yang memudahkan
sesorang berbelanja atau bertransaksi secara online. Berbagai situs jual-beli dapat
dengan mudah diakses seperti bukalapak.com, olx.co.id, tokopedia.com dan
lainnya. Mudahnya akses dan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat
akan teknologi informasi ikut mendorong tumbuhnya pasar jual beli daring di
Indonesia.Warga digital perlu mengetahui bagaimana menjadi pembeli maupun
penjual daring yang baik.
3) Kesehatan, Selain banyaknya manfaat dari teknologi digital, juga terdapat
ancaman untuk kesehatan yang harus diperhatikan. Seperti kesehatan mata,
telinga, tangan, bahkan keseluruhan badan. Tidak hanya fisik, teknologi juga
dapat mengancam kesehatan mental jika pengguna tidak mengatur penggunaan
nya secara tepat.
Fungsi dari kewargaan digital antara lain:
1. Menciptakan rasa tanggungjawab,
Rasa tanggungjawab harus ditekankan pada diri masing-masing untuk mencapai
kebaikan selama masa penggunaan media komunikasi digital yang berbasis internet
2. Menghindari permasalahan
Kajian kewargaan digital ini membantu masyarakat untuk mengembangkan
kemampuan dalam menghadapi resiko dan menghindari permasalahan yang
bersangkutan dengan dunia komunikasi digital
3. Membantu proses interaksi
Kewargaan digital merupakan kajian penggunaan media komunikasi digital yang
membantu masyarakat agar mudah melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya
yang dibatasi oleh tempat dan waktu
4. Menciptakan kehidupan yang bermanfaat
Jika telah memahami kewargaan digital maka masyarakat akan menggunakan teknologi
dengan baik dan bermanfaat juga untuk kehidupannya
5. Cerdas dalam menggunakan media digital
Teknologi dapat menghasilkan dampak positif apabila digunakan dengan secara cerdas,
juga bisa memberikan banyak manfaat
6. Meningkatkan persaingan di dunia bisnis
Teknologi internet sering digunakan untuk melakukan transaksi secara perseorangan
maupun antar negara dalam proses kerjasama bidang ekonomi. Selain itu, teknologi
internet juga membantu untuk mempromosikan produk yang akan diperjualbelikan
kepada negara lainnya.
7. Menambah wawasan dalam penggunaan media
Kajian kewargaan digital berfungsi untuk menambah wawasan pada warga digital yang
sering menggunakan media komunikasi berbasis internet yang banyak sekali
macamnya sehingga bisa memilih media sosial yang digunakan secara bijak. Hal ini
untuk membatasi waktu yang digunakan untuk bermedsos agar pekerjaan utama tidak
terbengkelai gegara lupa waktu saat menggunakan banyak medsos.
8. Memberikan informasi yang bermutu
Penyampaian dan penerimaan informasi dari internet akan menjadi lebih bermutu
apabila warga digital telah memahami kewargaan digital dan bisa mengubah pola pikir
warga digital saat menyaring berbagai macam informasi yang ada di dunia maya,
sehingga informasi yang diambil akan lebih bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik. 
D. INTERAKSI DAN INSTITUSI SOSIAL, PELUANG DAN TANTANGANNYA
Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha melakukan interaksi dengan manusia
lainnya. Jarang sekali manusia bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu,
interaksi sosial sangatlah penting. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis, berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan
kelompok dan individu dengan kelompok. Tak jarang disebutkan kalau seseorang akan
kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan seorang individu lainnya. Hal
ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu interaksi sosial. Interaksi sosial
dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi.
Di Indonesia istilah institusi sosial biasanya diterjemahkan dengan istilah Lembaga
Sosial atau Pranata Sosial. Institusi sosial adalah system norma-norma dan hubungan-
hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Beberapa institusi misalnya institusi keluarga, pendidikan,
politik,kesehatan, ekonomi, agama dan lain-lain.
1. Fungsi Lembaga Sosial
Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat
tentang bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang
muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat.
b. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling
berhubungan atau bersangkutan.
c. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat
mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada
anggotanya.
d. Itulah penjelasan singkat mengenai lembaga sosial, Grameds dapat mempelajari lebih
lanjut dan menggali lebih dalam mengenai materi lembaga sosial ini.
2. Ciri-ciri Lembaga Sosial
a. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini
disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan
norma yang harus dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti
kehidupan maupun hubungan yang ada dalam suatu keluarga.
b. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin dicapai
oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang memiliki tujuan
untuk dapat memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi
berikutnya.
c. Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera, lambang
pada lembaga politik maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan
lainnya.
d. Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal.
e. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga
dapat diakui oleh masyarakat setempat.
f. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana
seseorang bersikap serta bertingkah laku.
g. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial memiliki
aturan tertulis serta tidak tertulis.
h. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambing yang dapat digunakan
untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai lembaga
sosial.
3. Tipe-tipe Lembaga Sosial
Menurut JL. Gillin dan JP.Gillin, ada beberapa tipe institusi sosial, yaitu:
a. Tipe intitusi sosial dilihat dari sudut perkembangannya
1) Crescive Institution
Yaitu suatu tipe institusi yang tumbuh tidak sengaja dan berasal dari adat
istiadat. Contoh hak milik, bentuk-bentuk perkawinan, lumbung padi
2) Enacted Institution
Yaitu intitusi yang dibentuk dengan sengaja dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang bersangkutan. Contoh
institusi utang piutang, Lembaga Pendidikan, Lembaga perdagangan.
b. Tipe institusi sosial dilihat dari sudut nilai
1) Basic Institution
Yaitu Lembaga sosial yang memelihara dan mempertahankan tata tertib
dalam masyarakat. Contoh intitusi keluarga, institusi agama
2) Subsidiary Institution
Yaitu institusi sosial yang dianggap kurang penting oleh sekelompok
masyarakat tertentu, misalnya Lembaga rekreasi dan Lembaga oleh raga.
c. Tipe intitusi sosial dilihat dari sudut penerimaan oleh masyarakat
1) Aproved Social Institution
Yaitu Lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat karena dirasa
memberi manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan. Contohnya
Lembaga agama, Lembaga Pendidikan, Lembaga perdagangan, Lembaga
bantuan hukum, Lembaga penitipan anak, dan Lembaga-Lembaga
swadaya masyarakat.
2) Unproved-Unsanctioned Institution
Yaitu institusi yang secara umum ditolak olah masyarakat karena
dianggap merugikan. Misalnya gank rampok/pencuri/copet, kelompok
kumpul kebo, kelompok gay/homoseks/lesbian, kelompok krimial
bersenjata, kelompok teroris dan lain-lain.
d. Tipe institusi sosial dilihat dari sudut penyebarannya
1) General Institution
Yaitu institusi yang lahir atas dasar factor penyebaran sehingga dikenal
diseluiruh dunia. Misalnya institusi pemerintah, institusi agama,
poerserikatan bangsa-bangsa
2) Ristricted Institution
Yaitu institusi yang dikenal hanya terbatas pada suatu masyarakat atau
negara tertentu. Misalnya Lembaga adat, Lembaga keyakinan/aliran,
e. Tipe institusi sosial dilihat dari fungsinya
1) Operative Institution
Yaitu institusi yag berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya LSM, IMF, LBH
2) Regulated Institution
Yaitu institusi yang befungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
yang tidak mutlakmenjadi bagian dari lembaga tersebut. Misalnya
Lembaga hukum, Lembaga verifikasi.
4. Jenis Lembaga Sosial
a. Lembaga Sosial Bidang Pendidikan
TK, SD, MI, SMP, Mts, SMA, MA, SMK, MAK, Perguruan Tinggi, Tempat
Kursus dan lain-lain
b. Lembaga Sosial Bidang Ekonomi
Pasar, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Perikanan dan Kelautan, Kementerian ESDM, Kementerian Koperasi dan
UMKM dan lain-lain
c. Lembaga Sosia Bidang Kebudayaan
Yayasan Lembaga Budaya Nusantara, Lembaga Peduli Seni Batu Bara,
Lembaga Seniman Budaya Muslim, Indonesia, Lembaga Kebudayaan Betawi,
Dewan Kesenian Jakarta, Akapela Mataraman, Padepokan Tari Bagong
Kussudiarjo dan lain-lain
d. Lembaga Sosial Bidang Agama
MUI, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, Majelis Tinggi Konghucu
Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Perwakilan Umat Budha
Indonesia, NU, Muhammadiyah
e. Lembaga Sosial Bidang Politik
Presiden dan Wakil Presiden, DPR, MPR, BPK, MA, KY
f. Lembaga Sosial Keluarga
KUA, Pengadilan Agama, Lembaga Perlindungan Anak, KPAI, BKKBN,
Posyandu, PKK, Karang Taruna
5. Peluang dan Tantangan
Hubungan peran lembaga sosial dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam
masyarakat Indonesia yang heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial yang
saling berhubungan dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Lembaga sosial tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan
keteraturan kehidupan bersama. Jika tidak ada lembaga sosial maka kehidupan di
masyarakat akan mengalami kekacauan. Di dalam kehidupan masyarakat terdapat
berbagai macam lembaga sosial, antara lain lembaga pendidikan, lembaga keluarga,
lembaga politik, lembaga ekonomi dan lainnya. Hubungan antara berbagai lembaga
sosial dalam masyarakat tidak selalu sejalan atau serasi (harmonis). Ketidakcocokan
antara berbagai lembaga sosial sering terjadi di masyarakat. Ketidakharmonisan
antara lembaga sosial terjadi karena lembaga sosial bukan suatu hal yang tetap atau
langgeng, melainkan akan berubah sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat.
Banyaknya lembaga sosial sebenarnya membuka peluang kita untuk memanfaatkan
semaksimal mungkin demi kesejahteraan dan kemudahan-kemudahan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya adanya Lembaga keuangan, dapat membuka peluang
mendapatkan modal usaha. Adanya Lembaga bantuan hukum, dapat menolong
masyarakat yang butahukum untuk mendapatkan keadilan. Adanya Lembaga
Pendidikan dapat menjadi tempat anak-anak dari seluruh lapisan masyarakat
merasakan dunia sekolah dan mencari ilmu untuk menuju cita-cita profesi yang
diharapkan, adanya Lembaga agama dapat digunakan untuk mencari rujukan apabila
terjadi perbedaan pandangan dalam hal beragama, adanya Lembaga KUA dapat
mengatur kehidupan perkawinan sesuai tuntunan agama. Ini adalah peluang-peluang
untuk mendapatkan kemudahan dengan adanya Lembaga-lembaga sosial. Namun
dibalik peluang, tentu ada tantangannya. Tantangannya adalah bagaimana
memanfaatkan peluang yang muncul dengan adanya Lembaga-lembaga sosial tadi,
untuk digunakan semaksimal mungkin, dengan penuh kejujuran dengan penuh
kesadaran untuk kemaslahatan kehidupan semua orang di masyarakat yang beragam,
baik suku bangsa, bahasa, agama, kebudayaan dan lain-lain. Jangan sampai Lembaga-
lembaga sosial yang ada ini dimanipulasi dan digunakan untuk kepentingan segelintir
orang atau kelompok tertentu saja.
E. DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA SOSIAL
1. Dinamika Sosial
Istilah dinamika sosial merupakan salah satu cabang ilmu sosiologi yang
mempelajari tentang perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial. P erubahan ini
dapat mempengaruhi banyak sektor, dan mempengaruhi perilaku, cara berpikir
masyarakat itu sendiri. Di dalam dinamika sosial ini melibatkan pengendalian sosial,
penyimpangan sosial, mobilitas sosial dan perubahan sosial.
1) Pengertian Dinamika Sosial
a. Menurut Gillin dan Gillin, dinamika sosial merupakan cara seseorang
menerima hidup yang bentuknya bervariasi, karena adanya pengaruih
perubahan geografi, komposisi penduduk, kebudayaan materiil,
ideologi maupun terjadinya difusi (proses penyebaran unsur-unsur
budaya dari satu kelompok ke kelompok lainnya secara timbal balik).
b. Menurut Willian F. Ogburn, dinamika sosial adalah perubahan sosial
yuang meliputi unsur kebudayaan, baik materiil maupun immaterial.
c. Menurut Karl Marx, dunamika sosial merupakan revolusi yang terjadi
pada masyarakat demi memperoleh hak-hak mereka yang dirampas
oleh kaum borjuis, yang berdampak terjadinyatatanan kehidupan
sosialis tanpa sekat pemisah.
d. Menurut Kingsley Davis, dinamika sosial merupakan bentuk perubahan
yang dapat ditandai dengan adanya perubahan di lapisan struktur dan
fungsi masyarakat
e. Menurut Munandar Soelaiman, dinamika sosial merupakan timbulnya
dorongan perubahan sosial yang justru diawali dari organisasi sosial
sebagai bentuk kontinuitas dan disorganisasi sosial yang
mengakumulasi atas kekacauan dan kontrol sosial yang tidak efektif. 
f. Menurut Selo Sumardjan, dinamika sosial merup[akan bentuk
perubahan yang terjadi pada Lembaga kemasyarakatan yang akan
mempengaruhi sistem sosial, sikap nilai perilaku individu maupun
kelompok.
Dapat disimpulkan bahwa dinamika sosial adalah segala bentuk perubahan
yang terjadi pada komp;onen masyarakat yang terjadi pada kurun waktu
tertentu, yang mendorong adanya interaksi antar komponen masyarakat
sehingga tercipta perubahan baik secara progresif (kemajuan) maupun
retrogresif (kemunduran).
2) Faktor Pendukung Terjadinya Dinamika Sosial
Terjadinya dinamika sosial disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
a. Perubahan Struktur Sosial
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi satu sama lain. Perubahan
struktur sosial yang disebabkan oleh suatu hal dapat menyebabkan
terjadinya dinamika sosial. Misalnya maraknya dunia medsos yang
membuat semua orang bisa meng-upload tempat wisata yang
dikunjungi dan tampak indah, maka membuat orang-orang akan
tergerak untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Adanya berita
langkanya minyak goreng, maka orang-orang akan tergerak untuk
memborong minyak goreng.
b. Pergantian Anggota
Dalam sebuah kelompok, jika terjadi pergantian pemimpin / anggota
khususnya yang memiliki pengaruh, memiliki kekuasaan tinggi,
memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat, maka dapat
menyevbabkan kegoncangan dan ini apat menyebabkan terjadinya
dinamika sosial. Misalnya kelompok sebuah partai memiliki pemimpin
hebat, sehingga pengukutnya banyak sekali. Misalnya pemimpin partai
tersebut meninggal, dan digantikan oleh orang yang belum dikenal
siapa dan bagaimana dia memimpin, maka bisa jadi partai tersebut akan
ditinggalkan pengikutnya. Ini juga akan menyebabkan dinamika sosial.
c. Perubahan Situasi Sosial dan Ekonomi
Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa, Bahasa, agama,
budaya, adat istiadat, kebiasaan yang kadang saling bersitegang antar
kelomok tersebut, apabila tiba-tiba Indonesia mendapatkan ancaman
dari luar, maka kelompok-kelompok yang awalnya bersitegang akan
persatu padu, bergotong royong untuk memusnahkan ancaman dari luar
tersebut karena timbulnya rasa senasib sepenanggungan. Hal ini juga
menyebabkan terjadinya dinamika sosial.
3) Aspek Dinamika Sosial
Aspek dinamika sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dan berperan dengan
dinamika sosial. Aspek Dinamika Sosial melipiuti:
a. Sistem Sosial, yaitu aspek yang mempengaruhi dinamika sosial karena
adanya penggolongan masyarakat berdasarkan umur, pendapatan,
Pendidikan dan lain-lain.
b. Pola Umum, yaitu aspek yang mempengaruhi dinamika sosial karena
adanya perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam suatu
masyarakat, misalnya terjadi perubahan jumlah penduduk,
c. Kejelasan Tingkat Perhitungan, yaitu aspek yang mempengaruhi
dinamika sosial karena adanya perhitungan yang jelas berdasarkan
data-data yang dikumpulkan melalui survey yang valid. Data-data ini
dapat digunakan untuk memprediksi atau merekayasi sehingga dapat
membantu menangani permasalahan yang ada.
d. Tingkat Keseimbangan, yaitu aspek yang mempengaruhi dinamika
sosiakarena adanya keinginan untuk menyeimbangkan suatu kondisi
tertentu. Misalnya dari data hasil pehitungan yang valid, diketahui
ternyata Pulau Jawa terlalu padat penduduknya sedangkan di Pulau
kalimantan keopadatan penduduknya masih rendah. Maka pemerintah
membuat program transmigrasi agar penduduk bisa terdistribusi merata
di wilayah lain diIndonesia dan tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.
4) Jenis Dinamika Sosial
Ada beberapa jenis dinamika sosial, antara lain:
a. Penyimpangan Sosial, atau role expectation, adalah perilaku yang
keluar dari norma atau nilai yang dapat menimbulkan reaksi atau
respon seperti ejekan, caci maki, gunjungan bahkan terkena sanksi
hukum.
b. Perubahan Sosial, atau Sosial Change, adalah perubahan sosial yang
terjadi apabila ada pergeseran nilai, pola, norma sosial dan terjadi
permasalahan pelapisan sosial. Contoh, pola hidup masyarakat
sekarang tentu berbeda dengan pola hidup masyarakat 20 tahun yang
lalu.
c. Pengendalian Sosial, adalah perilaku atau cara untuk melakukan
kontrol. Adanya control akan memudahkan pengendalian masyarakat
apabila terjadi konflik atau permasalahan yang berkaitan dengan
dinamika sosial dengan cara member edukasi pada masyarakat, ajakan
untuk mematuhi nilai atau norma baik secara individu maupun
kelembagaan.
d. Mobilitas Sosial, atau Social Mobility, yaitu fenomena berpindahnya
kelas atau strata sosial dari suatu masyarakat tertentu. Misalnya
seseorang yang memulai usaha dari nol. Saat usahanya kecil, maka
lingkungannya hanyalah tetangga kanan kirinya. Saat usahanya
menjadi besar, dia berhubungan dengan pejabat daerahnya, bertemu
dengan tokoh-tokoh berpengaruh, maka strata sosialnya sudah berbeda.
Ini yang disebut mobilitas sosial.
5) Dampak Dinamika Sosial
a. Dampak Positif
a) Pemerataan tingkat Pendidikan, kesadaran masyarakat akan
pentingnya Pendidikan levbih tinggi saat ini daripada 15 tahun
yang lalu. Ini terjadi karena dukungan program gratis sekolah dari
pemerintah serta kemudahan-kemudahan lain dalam mengakses
Pendidikan.
b) Semakin banyak tenaga profesionalisme, akibat meningkatnya
kesadaran Pendidikan, banyak lulusan perguruan tinggi yang
menjadi professional dibidangnya masing-masing
c) Akses Informasi lebih cepat, kecanggihan teknologi
memungkinkan semua orang dapat mengakses informasi dengan
cepat.
d) Majunya Pembangunan,
Saat ini jalan-jalan sampai kepedesaan sudah beraspal, antar kota
dapat dipercepat dengan jalan tol, Gedung-gedung layanan
masyarakat megah, jembatan penghubung antar daerah sudah
bagus dan aman, sistem layanan masyarakat yang lebiuh cepat .
b. Dampak Negatif
a) Individualis, dengan teknologi super canggih, kadang membuat
orang merasa idak perlu lagi bersosialisasi, tidak perlu keluar
rumah untuk berbelanja, tidak harus datang bertemu muka saat
akan menyampaikan berbagai macam kepentingan karena cukup
telpon saja sudah cukup.
b) Lebih malas, orang tidak mau repot mengantre makanan di marung
atau resto, cukup dengan jasa layanan antar, orang dengan mudah
minta dibelikan obat diapotek dengan jasa orang lain dan
seterusnya.
c) Lunturnya kebersamaan, sudah jelas dengan seringnya masyarakat
menggunakan smartphone untuk melakukan segala sesuatu maka
semakin jarang bersilaturahmi dengan teman, dengan keluarga,
dengan tetangga. Hal ini melunturkan semangat kebersamaan.
d) Sulit percaya dengan orang lain, dengan akses informasi yang
super cepat, maka orang memang harus memfilter informasi yang
masuk. Disamping itu, karena maraknya penipuan dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi, juga membuat orang sulit
untuk mempercayai orang lain.
e) Nasionalisme menurun, rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
menipis karena lebih menyukai produk luar negeri disbanding
produk dalam negeri, lebih memuja keberhasilan negeara lain
disbanding melakukan usaha bagaimana berinovasi untuk bangsa
sendiri, lebih suka berlibur di luar negeri dibanding mengunjungi
tempat wisata cantik yang tersebar diseluiruh pelosok wilayah
Indonesia dan masih banyak lagi. Sebagian masyarakat barangkali
tidak merasakan bahwa secara halus bangsa kita dijajah oleh
bangsa lain karena kita hanya sebagai pemakai produk-produk luar
negeri terutama produk teknologi informasi. Padahal Indonesia
dengan jumlah penduduk terbesar dunia nomor empat merupakan
pasar yang sangat menguntungkan bagi negara lain untuk
memasarkan produknya di Indonesia.
2. Problematika Sosial
Di dalam suatu negara, permasalahan pasti selalu ada. Ada situasi-situasi yang
merugikan banyak orang dan berdampak serta mengganggu keseimbangan kehidupan
masyarakat. Situasi-situasi atau kondisi yang tidak diinginkan dan mengganggu
masyarakat secara luas dan menjadi tanggung jawab negara dan masyarakat luas
untuk ikut membantu mengatasinya disebut masalah sosial atau problematika sosial.
Contoh-contoh problematika atau masalah sosial yang ada di Indonesia adalah:
1) Kesenjangan Sosial, merupakan suatu kondisi dimana ada kesenjangan atau
perbedaan yang jauh dalam lapisan masyarakat. Ada orang-orang yang sangat
kaya, namun ada pula orang yang sangat miskin. Ada banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial, antara lain meliputi kebijakan
pemerintah, pengaruh dari adanya globalisasi, perbedaan dari sumber daya alam
yang ada di daerah-daerah tersebut, letak dan kondisi geografis, dan karena faktor
demografis.
2) Kemiskinan, menurut KBBI miskin artinya tidak berharta, serba kekurangan
(berpenghasilan sangat rendah). Kemiskinan ada di hampir semua negara di dunia
meski dengan persentase yang kecil dan standar miskin yang berbeda di tiap negara.
Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memiliki masalah kemiskinan.
Kemiskinan bisa disebabkan faktor internal karena orang yang tidak mau berusaha
keluar dari kemiskinan dan ada juga karena faktor eksternal seperti karena perubahan
iklim (bencana alam), pandemi, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
3) Pengangguran, merupakan maslah yang sangat serius di Indonesia diakibatkan
berbagai faktor seperti persaingan SDM, masyarakat tidak produktif dan inovatif,
kurangnya lowongan pekerjaan disbanding jumlah tenaga kerja, perginya investor
asing dari Indonesia
4) Kriminalitas, merupakan masalah sosial yang timbul dari kemiskinan dan
pengangguran. Pelaku kriminal melakukan tindakan kriminal karena desakan
kebutuhan ekonomi dan ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan.
5) Penyakit menular, virus Corona alias COVID-19 merupakan pandemic yang
menghancurkan tatanan ekonomi, sosial diseluruh dunia. Munculnya masalah-
masalah sosial banyak dipicu oleh adanya pandemi ini. Jutaan orang meninggal,
menyebabkan munculnya janda dan anak-anak yatim, jutaan kehilaangan
pekerjaan, jutaan orang yang usahanya gulung tikar.
6) Kenakalan remaja, tawuran remaja, merokok dan minuman keras sampai narkoba
adalah bentuk kenakalan remaja, bahkan akhir-akhir ini yang lebih
mengkhawatirkan adalah gaya hidup bebas atau seks bebas. Hal ini akan
menimbulkan masalah lain di belakang hari.
7) Konflik Sara, bisa muncul sewaktu-waktu dan dapat menimbulkan perpecahan
yang meluas apabila tidak ditangkal oleh semua pihak yang terlibat. Jika semua
orang di dalam masyarakat saling menghargai perbedaan, maka konflik sara tidak
akan terjadi.
8) Lingkungan hidup, eksploitasi sumber daya alam besar-besaran, alih fungsi lahan,
pencemaran lingkungan, pkurang seriusnya mengelola limbah industri lalu
dibuang ke lingkungan adalah penyebab rusaknya lingkungan, yang berdampak
pada tidak terjaminnya kelestarian lingkungan dan generasi selanjutnya di masa
yang akan datang.
9) Pelecehan seksual, bisa terjadi pada lain jenis juga bisa terjadi pada sesame jenis.
Angka kasusnya makin meningkat, namun tidak sepenuhnya dibuka kasusnya
oleh korban karena malu atau faktor yang lain.
10) Korupsi, merupakan masalah serius di Indonesia. Karena sudah berjalan beberapa
dekade, seakan-akan korupsi sudah mandarah daging dan sulit untuk dihilangkan.
Sejalan dengan korupsi adalah budaya kolusi dan nepotisme masih selalu terjadi
di Indonesia.
11) Kesenjangan hukum, hukum di Indonesia sepertinya belum memihak masyarakat
bawah. Jika ada konflik antara masyarakat yang berbeda strata, kebanyakan
masyarakat bawah yang menjadi kambing hitam, sehingga muncul ujaran “hukum
tumpul ke atas, tajam ke bawah”.
Penanganan masalah sosial tidak bisa disamakan dari satu tempat dengan tempat lain
atau dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok lain meski bisa jadi
permasalahannya sama. Apalagi utnuk permasalahan yang berbeda.
Penanganan masalah sosial perlu dilihat penyebabnya, siapa yang terlibat , dan
bagaimana cara terbaiknya. Penanganan masalah ekonomi berbeda dengan penanganan
maslah konflik sara. Oleh sebab itu dalam menangani masalah sosial berlu dilihat dan
dianalisis dari banyak sudut pandang agar memberikan hasil maksimal seperti yang
diharapkan. Untuk masalah satu dengan yang lain seringkali saling berkait sehingga
perlu dipilih penanganan yang bisa memecahkan beberapa masalah sekaligus.
Pemerintah saat ini sudah berusaha mengatasi masalah-masalah sosial ini dengan
sebaik-baiknya, kita sebagai anggota masyarakat wajib mendukung dan mengambil sisi
positif dan manfaatnya dari apa yang sudah diupayakan pemerintah, baik dibidang
ekonomi, pendidikan, pengangguran, sara, korupsi, lingkungan hidup, kesenjangan
hukum dan lain-lain baik berupa tindakan langsung maupun dengan menerbitkan
regulasi-regulasi yang mengatur tata cara penanganan masalah-masalah tersebut.
Misalnya
 pemerintah membuka lapangan kerja dengan menarik investor dari luar dengan
menyediakan lahan untuk industry sehingga muncul kompleks-kompleks
industri, untuk mengurangi pengangguran dan menunjang ekonomi masyarakat,
mengurangi tindakan kriminal
 pemerintah menerbitkan aturan omnibus law untuk memangkas aturan birokrasi
perijinan usaha agar menjadi singkat dan cepat untuk memudahkan pelaku
usaha
 pemerintah menggratiskan pendidikan dasar hingga menengah atas bahkan
banyak beasiswa di perguruan tinggi agar tingkat pendidikan masyarakat
meningkat dan bisa menghasilkan tenaga profesional
 pemerintah menggerakkan sekolah-sekolah vokasi agar lulusan sekolah
menengah kejuruan memiliki skill yang bisa dimanfaatkan dan siap pakai di
dunia kerja
 pemerintah mempunyai program pelayanan klesehatan BPJS, yang
menggratiskan untuk masyarakat miskin dan iur untuk kelompok masyarakat
yang memiliki penghasilan dan bukan tergolong miskin
 pemerintah menluncurkan bantuan untuk pelaku usaha kecil dan menengah
melalui UMKM
 pemerintah meluncurkan bantuan sosial untuk rakyat seperti PIP (program
Indonesia Pintar), Program jaminan Kesehatan Nasional (JKN -KIS), Program
Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), dan Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) untuk menangani dan menanggulangi kemiskinan.
F. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah proses
pembangunan yang memaksimalkan sumber daya alam yang tersedia dan diolah
manusia untuk pembangunan. Pada umumnya, pembangunan berkelanjutan dianggap
sebagai pertanda negara yang sedang bergerak maju, baik secara struktur sosial,
ekonomi, maupun politik. 
2. Konsep Pembangunan berkelanjutan
1) Mengelola sumber daya alam dengan baik sehingga dapat dipergunakan pada
masa yang akan datang.
2) Memanfaatkan sumber daya alam sebaik mungkin sehingga tidak ada
pemborosan dan tidak merusak lingkungan
3) Pembangunan yang dilakukan harus dapat memperbanyak sumber daya alam
yang dapat diperbaharui
4) Mempertahankan kualitas kehidupan manusia pada masa kini dan pada masa
depan
3. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
1) Equity (Pemerataan)
Pemerataan merupakan target utama dari pembangunan berkelanjutan karena
diharapkan dapat mengecilkan kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat
dan mendapatkan peluang yang seimbang
2) Ekonomi
Prinsip ini memfokuskan lebih pada peningkatan keterampilan pekerja yang
meningkatkan daya saing untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang
lebih baik sehingga menimbulkan peningkatan kinerja infrastruktur dasar
(properti, sistem air, dan sejenisnya) serta pada infrastruktur informasi.
3) Energi
Pemakaian energi harus dilakukan secara hemat untuk melaksanakan
pembangunan berkelanjutan. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk menghemat energi, yaitu:
 Menggunakan energi yang dapat diperbaharui secara optimal 
 Menghemat penggunaan sumber-sumber energi yang tersedia.
 Memprioritaskan pembangunan transportasi massal.
4) Ekologi
Ekologi atau lingkungan harus dilestarikan selama melaksanakan pembangunan
berkelanjutan, memastikan tetap ada ruang terbuka hijau, dan membuat sistem
yang dapat membuat transportasi dan bangunan terintegrasi dengan baik.
5) Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan harus dilakukan dengan partisipasi masyarakat luas
dan pemerintah harus memfasilitasi hal ini, misal dengan menampung aspirasi
publik
4. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia menjadi salah satu dari 193 negara yang tergabung dalam Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang ikut mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan untuk
tahun 2030. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan perencanaan tindakan
untuk manusia, planet, dan kemakmuran. 
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs)
adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan
sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta
pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu
menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Sumber: https://www.koalisiperempuan.or.id/wp-content/uploads/2016/06/TUJUAN-PEMBANGUNAN-
BERKELANJUTAN.png

TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk


menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10. Berkurangnya Kesenjangan
11. Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
13. Penanganan Perubahan Iklim
14. Ekosistem Lautan
15. Ekosistem Daratan
16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
5. Indikator Pembangunan Berkelanjutan
1) Berkelanjutan ekologi
Salah satu hal yang paling penting untuk dipastikan berumur panjang adalah
lingkungan, dengan menjaga dan memelihara keterpaduan lingkungan dengan
keanekaragamanan hayati sebagai sistem pendukung kehidupan dibumi ini tetap
ada karena generasi masa depanlah yang akan menghuni bumi ini
2) Berkelanjutan ekonomi
Ada dua hal yaitu ekonomi makro yang menjamin ekonomi tetap berjalan secara
berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi ekonomi secara nasional dan
structural, serta ekonomi sectoral yang emnjamin tercapainya sumber daya alam
yang nilai ekonominya dapat diperhitungkan sebagai modal dalam kerangka
akuntansi ekonomi.
3) Berkelanjutan Sosial Budaya
Sukses membangun aspek sosial budaya. Hal ini bisa dilihat dari:
 Stabilitas dari kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya
 Keanekaragaman budaya yang dipertahankan
 Partisipasi masyarakat lokal yang meningkat dalam pengambilan
keputusan
4) Berkelanjutan Politik
Dapat dilihat dari:
 Hak asasi manusia atau human rights yang telah dihargai
 Individu telah diberikan kebebasan untuk berperan serta dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial.
 Proses demokrasi yang adil, bertanggung jawab, dan transparan. 
5) Berkelanjutan Pertahanan dan Keamanan
Berhasil tidaknya pembangunan berkelanjutan dilihat dari kemampuan
menghadapi berbagai macam tantangan dan gangguan, secara langsung dan
tidak langsung dan dapat mengatasinya dengan baik.
Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu hal terpenting
apabila suatu negara ingin terus berkembang. Namun yang perlu diingat bahwa
pembangunan yang berjalan harus memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana dan
menjamin ketersediaannya untuk generasi yang akan datang dan berkontribusi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

ELEMEN 2 : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah


CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah,
menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah,
serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada
desain percobaan ilmiah.

DESAIN PROJECT 6
PEMBUATAN MEDIA TANAM POROUS UNTUK MAWAR ATAU TANAMAN
HIAS LAIN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini, semakin banyak orang memilih bercocok tanam di halaman rumah mereka. Mereka
memanfaatkan halaman rumah untuk merawat tanaman hias sampai tanaman yang dapat
dimasak seperti cabai. Merawat tanaman dapat menyadarkan pada krisis alam yang makin
parah. Tujuannya untuk dekorasi atau juga untuk mengikuti trend, namun manfaat tanaman
dilingkungan rumah dapat untuk menjernihkan udara serta memberi warna pada ruangan atau
halaman serta memberikan rasa nyaman dan rileks.
Banyak tanaman hias dipilih untuk menghiasi ruangan atau halaman rumah mereka. Apalagi
dimasa pandemic ini orang banyak di rumah karena adanya jadwal kerja WFH (work From
Home), sehingga untuk mengartasi kejenuhan orang yang tidak suka menanam tnaman
menjadi suka menanam tanaman.
Ini bisa dijadikan peluang usaha untuk menyediakan segala keperluan bertanam tanaman
hias. Banyak sekali macam tanaman hias yang bisa menyegarkan pandangan mata diruangan
atau dihalaman rumah seperti anggrek, mawar, aglonema, kaktus, bonsai dan lain-lain.
Tanaman hias ini ada yang harganya mahal dan juga ada yang murah. Kita akan mencari
peluang dengan membuat media tanam dari tanaman mawar yang murah dan terjangkau oleh
banyak orang.
Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh di
belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan
tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai
5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain
bisa mencapai 20 meter. Mawar merupakan tanaman hias yang paling sering dijumpai dan
dikenal. Selain itu, bunga mawar juga sering dijadikan bunga potong yang digunakan sebagai
hadiah pemberian ke orang lain karena memiliki sosok yang indah. 
Media tanam bunga mawar yang baik harus bersifat porous karena dapat menyediakan udara
pada saat kondisi media tanam kering. Sementara, pada saat basah, udara di dalam pori-pori
akan digantikan air.mawar juga membutuhakan sinar matahari yang cukup. Pada umumnya,
bunga mawar bisa ditanam langsung pada tanah secara permanen menggunakan tanah liat dan
tanah pasir. Namun, mawar juga bisa ditanam di dalam pot, biasanya menggunakan media
tanam dengan komposisi campuran tanah top soil, pupuk kandang, dan sekam bakar. Berikut
ini beberapa formula komposisi media tanam bunga mawar yang bisa Anda pilih dan
gunakan.
1. Formula 1: tanah top soil, sekam bakar, dan pupuk kandang/kompos dengan
perbandingan (1:1:1)
2. Formula 2: tanah top soil, sekam mentah, dan pupuk kandang/kompos dengan
perbandingan (1:1:1).
3. Formula 3: tanah top soil dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan (4:1)
4. Formula 4 : daun bambu kering, sekam mentah dan kotoran hewan (pupuk kanang)
dengan perbandingan 5:4:1
Selain komposisi dan jenis media tanam, Anda harus memerhatikan kondisi dejarat keasaman
dan kandungan hara dalam media tanam. Derajat keasaman yang ideal bagi bunga mawar
adalah 5,5—7,0. Pada media tanam dengan pH asam sekitar 5,0, media tanam harus
ditambahkan dengan kapur dolomit, calcit, atau zeagro dengan dosis 4—5 ton/hektare.
Kapur tersebut berfungsi untuk menaikkan pH, menambahkan unsur Ca dan Mg memperbaiki
kehidupan mikroorganisme dalam tanah, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi
keracunan, serta menambahkan ketersediaan unsur hara mikro.
Namun kali ini kita membuat media tanam mawar dengan formula yang berbeda berdasarkan
pengalaman para pecinta mawar yang menanam mawar di dalam pot, untuk menghiasi
rumah-rumah mereka. Yaitu menggunakan campuran dun bambu kering, sekam mentah,
sekam bakar dan kotoran hewan (pupuk kendang) yang matang (yang sudah tidak berbau).

B. TUJUAN
Pembuatan Media Tanam Mawar Siap Pakai
ALAT : 1. Gunting
2. Sekop
3. Cethok
4. Plastik kemasan
BAHAN : 1. Daun bambu kering 50%
2. Sekam Mentah 40%
3. Kotoran hewan (pupuk kandang) 10%

CARA MEMBUAT :

1. Daun bambu kering di potong kecil-kecil (bisa menggunakan gunting) misal sebanyak
5 karung beras (@25 kilo). Tuangkan dilantai semen yang bersih.

2. Tuangkan sekam mentah sebanyak 4 karung beras (@25 kilo) bercampur dengan daun
bambu kering tersebut.

3. Tuangkan pupuk kandang yang telah matang (yang tidak berbau) sebanyak 1 karung
ke tumpukan daun bambu kering dan sekam mentah tadi.
4. Aduk campuran ketiga bahan tadi hingga rata

5. Media tanam untuk mawar atau tanaman lain yang membutuhkan media porous siap
digunakan.

6. Setelah rata semua, kemas dalam kantong-kantong plastik yang telah disediakan.
Timbanglah dengan ukuran yang sama sehingga bisa dijual dengan harga yang sama

7. Lakukan perhitungan belanja bahan, biaya transportasi, biaya operasional untuk


menentukan harga jual media tanam mawar siap pakai dalam setiap kemasan.

8. Tentukan harga jual media tanam dalam kemasan tadi, dengan mengaambil
keuntungan secukupnya sehingga harfga jual tidak terlalu tinggi tapi laku keras di
pasaran.

9. Buatlah iklan di media sosial untuk menawarkan media tanam mawar tersebut dengan
gambar-gambar dan kata-kata yang menarik

10. Selamat mencoba !

ELEMEN 3 : Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah


CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta
dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik
diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari
tabe l hasil, grafik, atau sumber data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak
lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya,
melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan

PELAKSANAAN PROJECT 6
Pada saat melaksanakan Project 6, yaitu membuat media tanam mawar, maka lakukan dan
catat hal-hal sebagai berikut:

ALAT DAN KONDISI JUMLAH KETERANGAN


BAHAN
Gunting baik 1
Sekop
Cethok
Plastik
Daun Bambu kering kering 5 karung beras Tidak membayar
karena mencari di
kebon
Sekam Mentah kering 4 karung beras Harga Rp 7.500
perkarung
Kotoran hewan Kering, hitam, tidak 1 karung beras Harga …
berbau
Media tanam hasil Tercampur rata, Dapat menjadi …. Harga jual ….
campuran daun kering bungkus plastic
bambu kering, kemasan
sekam mentah dan
kotoran hewan

Cara menentukan Harga Jual


Barang yang dijual terlalu murah, akan sangat banyak peminatnya namun keuntungan sangat
sedikit bahkan mungkin merugi. Jika barang dijual dengan harga mahal, maka pembeli akan
lari ke tempat lain yang menjual barang yang sama dengan harga yang lebih murah. Oleh
sebab itu, perlu kiranya kita bisa menghitung harga jual produk kita dengan harga yang tepat.

Caranya :
1. Tentukan harga pokok, yaitu harga yang dihitung dari belanja bahan, dan biaya
operasional
2. Tentukan harga jual = harga pokok + (harga pokok x % keuntungan)

Contoh:
1. Harga 5 karung daun bambu kering (kita hargai kerja kita mencari daun bambu
kering) + harga 4 karung sekam mentah + harga 1 karung kotoran hewan matang
Misal (5 x 5.000) + (4 x 7.500) + (1 x 15.000) = 85.000
Biaya operasional (transport + tenaga) misalnya = 65.000
Total 150.000
2. Setelah dikemas dalam kantong-kantong plastik 5 kilonan, ternyata menjadi 50
kantong plastik kemasan. Berarti harga pokok tiap kemasan kantong plastic adalah
150.000 ; 50 = 3.000
3. Menentukan harga jual = 3.000 + (3.000 x 25 %) = 3.750.
Besarnya persentasi keuntungan dapat kita rubah sesuai keinginan kita sambil melihat
harga ditempat lain. Produk akan semakin tinggi harganya jika tidak ada pesaing
lainnya. Misalnya sama-sama menjual media tanam mawar, namun penjual lain tidak
menggunakan daun bambu kering, padahal media tana mini terbukti sangat baik
hasilnya untuk menanam mawar, maka pembeli akan tetap membeli media tana mini
meski harganya lebih mahal.
Misal jika persentasi keuntungan dinaikkan menjadi 100%, maka harga jualnya
menjadi:
Harga jual dengan keuntungan 100% = 3000 + (3000 x 100%) = 6.000.
4. Selamat berwirausaha !

Anda mungkin juga menyukai