ASPEK 6
Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial
a. Lingkungan Belajar
IT atau informasi teknologi telah menjadi bagian dari lingkungan pembelajaran.
Pemanfaatn ICT (Information and Comunication Technology) untuk mencari informasi,
data, maupun literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Tiga komponen
Kewargaan digital yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan teknologi untuk
lingkungan belajar sebagai berikut:
1) Akses Digital, Mengakses fasilitas ICT adalah hak dasar setiap warga digital.
Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses
fasilitas tersebut baik itu dibatasi oleh status ekonomi, disabilitas infrastruktur
maupun oleh lingkungan komunitas pengguna itu sendiri. Seiring perkembangan
teknologi, aksesdigital semakin mudah diperoleh. Tatangan selanjutnya adalah
pemanfaatan akses digital secara cerdas dan bertanggung jawab dalam rangka
kebersamaan sebagai warga digital dalam dunia maya.
2) Komunikasi Digital, Berbagai bentuk komunikasi digital telah tersedia, seperti e-
mail, sms, chatting, forum, dan berbagai bentuk lainnya, memungkinkan setiap
individu untuk terus dapat terhubung dengan individu lainnya. Setiap warga
digital dapat mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan media digital.
Warga digital juga diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
setiap jenis komunikasi tersebut, sehingga dapat memilih penggunaan komunikasi
yang tepat sesuai dengan kebutuhan
3) Literasi Digital, Literasi digital merupakan proses belajar mengajar tentang
teknologi dan cara pemanfaatan teknologi. Dimana harapannya pelajar dan
pengajar bisa belajar apa saja, kapan saja, dan dari mana saja. Saat teknologi
baru muncul, para pelajar dan pengajar diharapkan dapat beradaptasi secara cepat
dan tidak terpaku pada satu jenis teknologi.
b. Lingkungan Sekolah
1) Hak dan Kewajiban, Setiap warga digital memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan kesepakatan norma. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi,
kebebasan berbicara. Namun, setiap warga digital juga memiliki kewajiban untuk
mnghormati privasi orang lain maupun berbicara tanpa menyakiti perasaan orang
lain.
2) Etika, Seringkali pengguna teknologi digital tidak memahami bahkan tidak
memedulikan etiket dalam penggunaan teknologi. Banyak pihak yang
memanfaatkan konsep, produk, atau layanan digital tanpa memedulikan aturan
serta tata karma penggunaannya. Etiket digital dibuat dengan tujuan untuk
menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lainnya
3) Keamanan, Dalam dunia nyata kita membangun pagar, mengunci pintu,
menambahkan alarm dalam rumah kita dengan alasan keamanan. Dalam dunia
digital kita juga perlu melakukan perlindungan seperti melakukan install
antivirus, firewall, membackup data, dan menjaga data seperti username dan
password, nomor kartu kredit, dan lain sebagaunya. Kita harus berhati-hati dan
menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab sebagai warga digital.
DESAIN PROJECT 6
PEMBUATAN MEDIA TANAM POROUS UNTUK MAWAR ATAU TANAMAN
HIAS LAIN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini, semakin banyak orang memilih bercocok tanam di halaman rumah mereka. Mereka
memanfaatkan halaman rumah untuk merawat tanaman hias sampai tanaman yang dapat
dimasak seperti cabai. Merawat tanaman dapat menyadarkan pada krisis alam yang makin
parah. Tujuannya untuk dekorasi atau juga untuk mengikuti trend, namun manfaat tanaman
dilingkungan rumah dapat untuk menjernihkan udara serta memberi warna pada ruangan atau
halaman serta memberikan rasa nyaman dan rileks.
Banyak tanaman hias dipilih untuk menghiasi ruangan atau halaman rumah mereka. Apalagi
dimasa pandemic ini orang banyak di rumah karena adanya jadwal kerja WFH (work From
Home), sehingga untuk mengartasi kejenuhan orang yang tidak suka menanam tnaman
menjadi suka menanam tanaman.
Ini bisa dijadikan peluang usaha untuk menyediakan segala keperluan bertanam tanaman
hias. Banyak sekali macam tanaman hias yang bisa menyegarkan pandangan mata diruangan
atau dihalaman rumah seperti anggrek, mawar, aglonema, kaktus, bonsai dan lain-lain.
Tanaman hias ini ada yang harganya mahal dan juga ada yang murah. Kita akan mencari
peluang dengan membuat media tanam dari tanaman mawar yang murah dan terjangkau oleh
banyak orang.
Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh di
belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan
tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai
5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain
bisa mencapai 20 meter. Mawar merupakan tanaman hias yang paling sering dijumpai dan
dikenal. Selain itu, bunga mawar juga sering dijadikan bunga potong yang digunakan sebagai
hadiah pemberian ke orang lain karena memiliki sosok yang indah.
Media tanam bunga mawar yang baik harus bersifat porous karena dapat menyediakan udara
pada saat kondisi media tanam kering. Sementara, pada saat basah, udara di dalam pori-pori
akan digantikan air.mawar juga membutuhakan sinar matahari yang cukup. Pada umumnya,
bunga mawar bisa ditanam langsung pada tanah secara permanen menggunakan tanah liat dan
tanah pasir. Namun, mawar juga bisa ditanam di dalam pot, biasanya menggunakan media
tanam dengan komposisi campuran tanah top soil, pupuk kandang, dan sekam bakar. Berikut
ini beberapa formula komposisi media tanam bunga mawar yang bisa Anda pilih dan
gunakan.
1. Formula 1: tanah top soil, sekam bakar, dan pupuk kandang/kompos dengan
perbandingan (1:1:1)
2. Formula 2: tanah top soil, sekam mentah, dan pupuk kandang/kompos dengan
perbandingan (1:1:1).
3. Formula 3: tanah top soil dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan (4:1)
4. Formula 4 : daun bambu kering, sekam mentah dan kotoran hewan (pupuk kanang)
dengan perbandingan 5:4:1
Selain komposisi dan jenis media tanam, Anda harus memerhatikan kondisi dejarat keasaman
dan kandungan hara dalam media tanam. Derajat keasaman yang ideal bagi bunga mawar
adalah 5,5—7,0. Pada media tanam dengan pH asam sekitar 5,0, media tanam harus
ditambahkan dengan kapur dolomit, calcit, atau zeagro dengan dosis 4—5 ton/hektare.
Kapur tersebut berfungsi untuk menaikkan pH, menambahkan unsur Ca dan Mg memperbaiki
kehidupan mikroorganisme dalam tanah, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi
keracunan, serta menambahkan ketersediaan unsur hara mikro.
Namun kali ini kita membuat media tanam mawar dengan formula yang berbeda berdasarkan
pengalaman para pecinta mawar yang menanam mawar di dalam pot, untuk menghiasi
rumah-rumah mereka. Yaitu menggunakan campuran dun bambu kering, sekam mentah,
sekam bakar dan kotoran hewan (pupuk kendang) yang matang (yang sudah tidak berbau).
B. TUJUAN
Pembuatan Media Tanam Mawar Siap Pakai
ALAT : 1. Gunting
2. Sekop
3. Cethok
4. Plastik kemasan
BAHAN : 1. Daun bambu kering 50%
2. Sekam Mentah 40%
3. Kotoran hewan (pupuk kandang) 10%
CARA MEMBUAT :
1. Daun bambu kering di potong kecil-kecil (bisa menggunakan gunting) misal sebanyak
5 karung beras (@25 kilo). Tuangkan dilantai semen yang bersih.
2. Tuangkan sekam mentah sebanyak 4 karung beras (@25 kilo) bercampur dengan daun
bambu kering tersebut.
3. Tuangkan pupuk kandang yang telah matang (yang tidak berbau) sebanyak 1 karung
ke tumpukan daun bambu kering dan sekam mentah tadi.
4. Aduk campuran ketiga bahan tadi hingga rata
5. Media tanam untuk mawar atau tanaman lain yang membutuhkan media porous siap
digunakan.
6. Setelah rata semua, kemas dalam kantong-kantong plastik yang telah disediakan.
Timbanglah dengan ukuran yang sama sehingga bisa dijual dengan harga yang sama
8. Tentukan harga jual media tanam dalam kemasan tadi, dengan mengaambil
keuntungan secukupnya sehingga harfga jual tidak terlalu tinggi tapi laku keras di
pasaran.
9. Buatlah iklan di media sosial untuk menawarkan media tanam mawar tersebut dengan
gambar-gambar dan kata-kata yang menarik
PELAKSANAAN PROJECT 6
Pada saat melaksanakan Project 6, yaitu membuat media tanam mawar, maka lakukan dan
catat hal-hal sebagai berikut:
Caranya :
1. Tentukan harga pokok, yaitu harga yang dihitung dari belanja bahan, dan biaya
operasional
2. Tentukan harga jual = harga pokok + (harga pokok x % keuntungan)
Contoh:
1. Harga 5 karung daun bambu kering (kita hargai kerja kita mencari daun bambu
kering) + harga 4 karung sekam mentah + harga 1 karung kotoran hewan matang
Misal (5 x 5.000) + (4 x 7.500) + (1 x 15.000) = 85.000
Biaya operasional (transport + tenaga) misalnya = 65.000
Total 150.000
2. Setelah dikemas dalam kantong-kantong plastik 5 kilonan, ternyata menjadi 50
kantong plastik kemasan. Berarti harga pokok tiap kemasan kantong plastic adalah
150.000 ; 50 = 3.000
3. Menentukan harga jual = 3.000 + (3.000 x 25 %) = 3.750.
Besarnya persentasi keuntungan dapat kita rubah sesuai keinginan kita sambil melihat
harga ditempat lain. Produk akan semakin tinggi harganya jika tidak ada pesaing
lainnya. Misalnya sama-sama menjual media tanam mawar, namun penjual lain tidak
menggunakan daun bambu kering, padahal media tana mini terbukti sangat baik
hasilnya untuk menanam mawar, maka pembeli akan tetap membeli media tana mini
meski harganya lebih mahal.
Misal jika persentasi keuntungan dinaikkan menjadi 100%, maka harga jualnya
menjadi:
Harga jual dengan keuntungan 100% = 3000 + (3000 x 100%) = 6.000.
4. Selamat berwirausaha !