Anda di halaman 1dari 28

PROJEK ILMU PENGETAHUAN

ALAM DAN SOSIAL (IPAS)


KELAS X

Ahmad Noor Hadi

PT DINAMIKA ASTRAPEDIA SEJAHTERA


PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN SOSIAL (IPAS)
SMK/MAK Kelas X
© 2022
Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis.
Hak penerbitan ada pada PT Dinamika Astrapedia Sejahtera.

Penulis : Ahmad Noor Hadi


Editor : Istina Dwi Mahardika
Desainer Kover : Endah Nurhanifa
Desainer Isi : Thomas Adam Yagi
Tahun terbit : 2022
ISBN : -

Diterbitkan oleh
PT Dinamika Astrapedia Sejahtera
Pakuwon Center Lantai 23, Jalan Embong Malang, No. 1-5, Kedungdoro, Tegalsari, Kota Surabaya
Jawa Timur, 60261
Telp. (0341) 6000 3414
Situs web: www.astrapedia.co.id

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Dinamika Astrapedia Sejahtera.
Daftar Isi

Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya................................................................ 1
A. Keterkaitan Makhluk Hidup dengan Lingkungan................................................... 2
B. Komponen dalam Ekosistem.......................................................................................... 8
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup............................................... 10
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 14

Bab 2 Zat dan Perubahannya....................................................................................... 19


A. Jenis dan Sifat Zat secara Fisika dan Kimia................................................................ 20
B. Ciri-Ciri Perubahan Zat secara Fisika, Kimia dan Biologi, serta Unsur,
Senyawa, dan Campuran.................................................................................................. 23
C. Berbagai Jenis Zat Dibedakan dari Sifat dan Perubahan secara Fisika dan
Kimia........................................................................................................................................ 26
D. Zat yang Tersusun atas Unsur, Senyawa, dan Campuran dalam Kehidupan
Sehari-hari.............................................................................................................................. 28
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 32

Bab 3 Energi dan Perubahannya................................................................................. 37


A. Dasar-Dasar Besaran dan Pengukuran........................................................................ 38
B. Energi dan Perubahannya yang Berkaitan dengan Segala Sesuatu yang
Mampu Membuat Sebuah Benda untuk Melakukan Usaha dan Bentuk........ 44
C. Energi dan Perubahannya Mencakup Perubahan Energi Kimia, Listrik,
Panas, dan Mekanik, serta Energi Terbarukan.......................................................... 46
Uji Kompetensi .................................................................................................................... 55

Bab 4 Bumi dan Antariksa............................................................................................ 61


A. Gravitasi Universal.............................................................................................................. 62
B. Struktur Interior Bumi Litosfer, Lempeng Tektonik, dan Gempa Bumi............ 63
C. Struktur Bumi Hidrosfer, Atmosfer, dan Medan Magnet Bumi........................... 68
D. Cuaca, Iklim, Musim, Perubahan Iklim, dan Mitigasi Bencana............................ 72
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 77

Bab 5 Keruangan dan Konektivitas Antar-ruang dan Waktu.................................... 81


A. Kondisi Sosial dan Lingkungan Alam di Tingkat Lokal, Regional, Nasional,
hingga Global....................................................................................................................... 82
B. Kondisi Geografis Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas Sosial,
Ekonomi, dan Politik........................................................................................................... 85
C. Konektivitas, Interaksi, serta Efek Sebab dan Akibat.............................................. 89
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 92

iii
Bab 6 Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial...... 97
A. Pembentukan Identitas Diri............................................................................................ 98
B. Merefleksikan Keberadaan Diri di Tengah Keberagaman dan Kelompok
yang Berbeda-beda............................................................................................................ 100
C. Peran sebagai Warga Indonesia serta Bagian dari Warga Dunia........................ 101
D. Interaksi dan Institusi Sosial, Peluang, dan Tantangannya................................... 102
E. Dinamika atau Problematika Sosial maupun Faktor Penyebab dan
Solusinya................................................................................................................................ 109
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 113

Bab 7 Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan............................................................... 117


A. Peran Diri, Masyarakat, dan Negara dalam Memenuhi Kebutuhan Bersama 118
B. Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan, Permintaan, Penawaran, Harga Pasar,
Bentuk-Bentuk Pasar, dan Inflasi.................................................................................... 124
C. Peran Lembaga Keuangan, Nilai, serta Fungsi Uang Konvensional dan
Digital...................................................................................................................................... 131
D. Pengelolaan Sumber-Sumber Pendapatan serta Pengeluaran Keuangan
Keluarga, Perusahaan, dan Negara............................................................................... 133
E. Hak dan Kewajiban dalam Jasa Keuangan................................................................. 137
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 141

Daftar Pustaka.................................................................................................................... 145


Indeks ...................................................................................................................... 151
Biodata Penulis................................................................................................................... 154
Tim Kreatif........................................................................................................................... 155

iv
Prakata

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya buku Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS) Kelas X ini dapat dirampungkan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa syukur
kehadirat Allah Swt. atas kelancaran dalam penulisan buku ini.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial yang sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia atau dikenal dengan Kurikulum Merdeka. Hadirnya buku ini
diharapkan dapat menjadi panduan belajar bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan (SMK PK) dan menuju PK.
Dengan mengacu kepada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka maka buku ini
disusun dalam tujuh bab yang masing-masing bab membahas materi sesuai dengan capaian
pembelajaran secara berurutan. Pada setiap bab disajikan tugas kelompok/individu, refleksi,
dan uji kompetensi dengan harapan peserta didik dapat melakukan evaluasi diri serta
pengayaan atas materi yang telah dipelajari.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat memberi manfaat, baik peserta didik maupun
guru SMK PK dan menuju PK, khususnya bagi semua pihak yang memerlukan.

Penulis

v
Capaian Pembelajaran
Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Ilmu adalah terjemahan dari science (sains). Kata Sains diambil dari bahasa latin yaitu “scientia“,
secara etimologi (bahasa) kata sains memiliki arti “pengetahuan”. Dalam hal ini pengetahuan
yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi
suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, didapatkan dan dibuktikan
melalui metode ilmiah.
Ilmu (pengetahuan ilmiah/keilmuan) adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dapat ditelaah dengan kritis oleh setiap orang
yang ingin mengetahuinya.
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berfungsi untuk membekali
peserta didik agar mampu menyelesaikan permasalahan di kehidupan nyata pada abad 21
ini yang berkaitan dengan fenomena alam dan sosial di sekitarnya secara ilmiah dengan
menerapkan konsep sains. Atau dengan kata lain, setelah mempelajari mata pelajaran
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, peserta didik dapat memperoleh kecakapan
untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, lebih
sehat, dan lebih baik.
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial meliputi integrasi antara social sciences
dan natural sciences menjadi kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Segala aspek
kehidupan bersosial dalam kebhinekaan, keberagaman agama, dan saling bergotong royong
tercakup dalam social sciences. Adapun interaksi antara manusia dengan alam, serta melihat
berbagai fenomena yang terjadi dengan alam, mampu dijelaskan secara logis dan ilmiah
dengan natural science. Sehingga melalui integrasi keduanya (social science dan natural
science), kita mampu memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dengan arif dan bijaksana.
Permasalahan yang melibatkan aspek manusia dengan manusia lainnya dan manusia dengan
alam, terjadi akibat kurangnya kesadarpahaman akan sains. Kita sebagai makhluk sosial
tidak hanya membutuhkan manusia lain dalam masyarakat, tetapi juga sangat bergantung
dengan alam. Oleh karena itu, sains hadir untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena alam dan sosial di sekitar secara ilmiah. Pada akhirnya peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran sains dapat memperoleh kecakapan untuk mengambil keputusan
yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, lebih sehat, dan lebih baik.

vi
B. Tujuan
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills):
1. Menerapkan pola pikir, perilaku, dan membangun karakter peserta didik untuk peduli
dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam semesta, serta
permasalahan yang dihadapi.
2. Mampu menelaah manfaat potensial dan risiko dari penggunaan Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial.
3. Mampu membuat keputusan yang lebih berdasar dengan menggunakan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial serta teknologi.
4. Mampu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi melalui sains, baik masalah
individu maupun masyarakat.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial memiliki objek kajian berupa benda
konkret dan non konkret yang terdapat di alam dan dikembangkan berdasarkan pengalaman
empirik, yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh setiap orang dan memiliki langkah-
langkah sistematis serta menggunakan cara berpikir yang logis dan ilmiah.
Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL) sebagai
pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata
yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari
untuk dipecahkan secara berkelompok.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dikemas dalam bentuk projek
(project-based learning) yang mengintegrasikan beberapa elemen konten/materi. Tiap
projek dilaksanakan untuk mencapai elemen kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial yang terdiri atas tiga elemen dan dikontekskan dengan karakteristik masing- masing
bidang keahlian.
Pada elemen mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial tersebut tercakup 7
(tujuh) aspek, yaitu: makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi
dan kesejahteraan. Pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial berbasis projek. Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami
konten, tetapi juga menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimana berperan
di masyarakat. Keterampilan yang ditumbuhkan dalam PjBl di antaranya keterampilan
komunikasi dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu, keterampilan
penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok
dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.
Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual atau kelompok dengan
memperhitungkan proses dan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi projek yang
sedang berlangsung. PjBL juga memungkinkan Peserta didik untuk merefleksikan ide dan
pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang memengaruhi hasil projek dan
proses pembelajaran secara umum, dan mempresentasikan hasil akhir produk.

vii
Berikut ini aspek IPAS dan deskripsinya pada semua bidang Keahlian rumpun teknologi.
Aspek IPAS Deskripsi
Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri atas manusia,
Makhluk tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung kepada lingkungannya, baik
hidup dan berupa tanah, air, energi. Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu-populasi-komunitas-ekosistem-biosfer.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Aspek ini meliputi jenis dan sifat zat yang dibedakan secara kimia dan
fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika, kimia dan biologi, serta
Zat dan unsur senyawa campuran. Berbagai jenis zat dapat dibedakan dari sifat dan
Perubahannya perubahan secara fisika dan kimia. Zat dapat tersusun atas unsur, senyawa
dan campuran yang dalam kehidupan sehari-hari dapat ditinjau secara
perspektif ekonomi kreatif dan sosial.
Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran, energi dan
perubahannya berkaitan dengan segala sesuatu yang mampu membuat
Energi dan
sebuah benda untuk melakukan sebuah usaha dan bentuk. Energi dan
Perubahannya
perubahannya mencakup perubahan energi kimia, listrik, panas dan mekanik
serta energi terbarukan.
Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi gravitasi universal.
Struktur Bumi yang terdiri atas interior bumi, litosfer, lempeng tektonik,
Bumi dan
dan gempa bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan
Antariksa
magnet bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan
iklim serta mitigasi bencana.
Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan
Keruangan
lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global.
dan
Selain itu, aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
konektivitas
geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi,
antar ruang
dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi, mengasah kemampuan
dan waktu
berpikir kritis, memahami efek sebab dan akibat.
Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan
Interaksi,
keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-
Komunikasi,
beda, serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia
Sosialisasi,
dan bagian dari warga dunia. Mempelajari tentang interaksi dan institusi
Institusi Sosial,
sosial, peluang dan tantangannya, mempelajari dinamika/problematika
dan Dinamika
sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan
Sosial
berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi.
Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor penyebab
kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, bentuk - bentuk pasar,
serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi
Perilaku
uang konvensional dan digital). Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-
Ekonomi dan
sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta
Kesejahteraan
negara. Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa keuangan. Aspek
ini menjadi salah satu ruang berlatih bagi peserta didik untuk memberikan
kontribusi ke masyarakat, memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal
namun dalam perspektif global.

viii
D. Capaian Pembelajaran
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial terdiri atas tiga elemen kompetensi yang mengacu
pada kompetensi literasi saintifik, yaitu menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain
dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.
Berikut ini adalah elemen dan capaian pembelajaran pada semua bidang keahlian:
Elemen Capaian Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena
yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek
Menjelaskan
seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya;
fenomena secara
energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan
ilmiah
konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi,
institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang
tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
Mendesain dan
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
mengevaluasi
diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
penyelidikan ilmiah
pada desain
percobaan ilmiah.
Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai
sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat
mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik
Menerjemahkan
diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar
data dan bukti-bukti
diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Peserta
secara ilmiah
didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.
Ketiga elemen tersebut disampaikan dalam bentuk satu projek. Dalam satu projek dapat
terdiri atas satu aspek atau gabungan dari beberapa aspek. Masing-masing aspek mempunyai
lingkup yang berbeda disesuaikan dengan proporsi dan karakteristik bidang keahliannya.

E. Referensi
1. OECD (PISA Scientific Literacy)
2. ACARA (Science Literacy General Capabilities) & (Humanities and Social Sciences Learning
Area)
3. https://adoc.pub/ilmu-pengetahuan-bumi-dan-antariksa.html
4. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/23/070000169/energi-dan-
perubahannya
5. https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/
pengantar_5.pdf

ix
6. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
7. Mar’at (1981). Sikap Manusia, Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta; Cetakan Pertama,
Penerbit Ghalia Indonesia.
8. Figriyana, Afridatul. 2017. Alam Semesta (Tata Surya). http://mybloghaenes.blogspot.
com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diunduh pada 2021.
9. Fitrianti, Nadya. 2015. Optimalisasi Penggunaan Sumber Energi Non-Konvensional Sebagai
Upaya Mengurangi Tingkat Penggunaan Bahan Bakar Minyak Untuk Pembangkit Listrik
Di Indonesia. http://nadya14009.blogspot.com/2015/11/optimalisasi-penggunaan-
sumberenergi.html. Diunduh pada 2021.

x
BAB

1
Makhluk
Hidup dan
Lingkungannya
Deskripsi Pembelajaran Capaian Pembelajaran
Aspek ini meliputi Peserta didik diharapkan dapat
A. keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri A. memahami pengetahuan ilmiah dan
atas manusia, tumbuhan, dan hewan yang menerapkannya atau membuat prediksi
saling bergantung kepada lingkungannya, sederhana disertai dengan pembuktiannya,
baik berupa tanah, air, dan energi; menjelaskan fenomena-fenomena yang
B. hubungan makhluk hidup dan lingkungannya terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari
dapat digambarkan sebagai individu– berbagai aspek, dan mengaitkan fenomena-
populasi–komunitas–ekosistem–biosfer; serta fenomena tersebut dengan keterampilan
C. pertumbuhan dan perkembangan makhluk teknis pada bidang keahliannya;
hidup. B. menentukan dan mengikuti prosedur
yang tepat untuk melakukan penyelidikan
ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan
yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah,
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
pada desain percobaan ilmiah; serta
C. menerjemahkan data dan bukti dari
berbagai sumber untuk membangun
sebuah argumen serta mempertahankannya
dengan penjelasan ilmiah, mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil,
grafik, atau sumber data lain, merencanakan
dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
kemudian mengomunikasikan proses dan
hasil pembelajarannya, serta melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang
dilakukan.
Makhluk hidup dan lingkungannya memiliki
hubungan yang sangat erat. Kehidupan makhluk
hidup sangat bergantung pada keadaan
lingkungannya. Lingkungan adalah satu kesatuan
hidup antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam. Di dalam lingkungan,
terdapat berbagai macam makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup bergantung pada makhluk hidup
lain dan bergantung pada sumber daya alam
yang ada di sekitarnya. Bagaimana keterkaitan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya?
Gambar 1.1 Singa memangsa hewan lain salah
Mari lebih memahami tentang interaksi makhluk satu interaksi makhluk hidup
hidup dengan menyimak materi berikut. Sumber: Langthim, 2016

A. Keterkaitan Makhluk Hidup dengan Lingkungan


Pada dasarnya, makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Lingkungan
adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam, seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang ada di atas
tanah, di dalam tanah, maupun di perairan. Hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk hidup maupun tidak hidup
membentuk suatu hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks. Di alam terdapat
macam-macam ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Berbagai jenis makhluk
hidup yang menempati daerah tertentu dengan lingkungan yang mengelilinginya dan
menopang kebutuhannya, seperti cahaya matahari, air, dan tanah akan membentuk
sebuah ekosistem.
1. Komponen Pembentuk Ekosistem
Komponen pembentuk ekosistem terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen
biotik dan abiotik. Adapun keduanya dijelaskan sebagai berikut.
a. Komponen biotik
Semua makhluk hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen biotik,
baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun makhluk mikroskopik seperti bakteri
atau dekomposer. Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang
mengacu pada makhluk hidup atau organisme.
Berdasarkan cara mendapatkan makanan, komponen biotik ini dibedakan
menjadi tiga, yaitu produsen (autotrof ), konsumen (heterotrof ), dan pengurai
(dekomposer). Adapun ketiganya dijelaskan sebagai berikut.
1) Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang berperan sebagai autotrof. Autotrof
adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat menghadirkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Hal ini karena tumbuhan
memiliki klorofil serta mampu mendapatkan karbon dioksida, air, dan
matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis. Di dalam suatu ekosistem,
produsen merupakan makhluk hidup yang memiliki komposisi jumlah
paling besar sehingga memiliki sumber energi paling banyak untuk makhluk
hidup lainnya.

2 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Terdapat dua macam
kelompok makhluk hidup
autotrof yaitu makhluk hidup
mensintesis makanannya dari
molekul anorganik dengan
bantuan energi sinar matahari
yang disebut fototrofik.
Contohnya, semua tumbuhan
hijau, alga, dan bakteri
belerang. Jenis makhluk
hidup autotrof yang kedua Gambar 1.2 Tumbuhan hijau sebagai produsen (autotrof )
yaitu makhluk hidup yang Sumber: Pramono, 2020
menyintesis makanannya dari molekul anorganik dengan energi kimia yang
disebut kemotrofik, contohnya bakteri pendaur nitrogen (Nitrosomonas).
2) Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang berperan sebagai heterotrof.
Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat meghasilkan
makanannya sendiri atau bergantung pada makhluk hidup lain. Manusia
termasuk makhluk hidup heterotrof. Terdapat tiga jenis konsumen
berdasarkan sumber makanan yang dikonsumsi sebagai berikut.
a) Karnivora adalah organisme yang sumber makanannya berupa daging.
Contohnya, singa, anjing, harimau, serigala, dan buaya.
b) Herbivora adalah organisme yang sumber makanannya berupa daun
atau tumbuhan. Contohnya kambing, sapi, jerapah, zebra, kerbau,
dan belalang.
c) Omnivora adalah organisme yang sumber makanannya berasal dari
tumbuhan, daging, maupun organisme lain. Contohnya, manusia,
ayam, bebek, babi, tikus, dan burung.
3) Pengurai (dekomposer) dan detritivor
Setelah beberapa waktu, tumbuhan atau hewan yang mati akan hancur
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan akhirnya akan hilang. Hal itu
dapat terjadi karena adanya kegiatan organisme pengurai (dekomposer).
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas menguraikan
sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati untuk dijadikan mineral dan unsur
hara tanah. Organisme pengurai mengeluarkan enzim selulosa. Tumbuhan
atau hewan yang mati menjadi lunak, kemudian dirombak dan terurai
menjadi bagian-bagian kecil dan diserapnya.
Terdapat sisa-sisa bahan fragmen (remukan atau hancuran kecil-
kecil lembut) yang disebut detritus. Selanjutnya, ada organisme yang
masuk menembus ke dalam tubuh tumbuhan atau hewan tersebut dan
mencerna atau memakan detritus yang disebut dengan detritivor. Detritus
merupakan bahan organik dari partikulat atau organisme yang mati.
Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem ini tetap terjaga.
Jenis-jenis detritivor darat bertubuh besar, yaitu keluwing, kutu kayu,
dan cacing tanah, sedangkan jenis detritivor renik, seperti belatung, rayap,
dan nematoda. Jenis-jenis detritivor pantai, seperti siput pantai, cacing
pantai, dan tripang.

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 3


b. Komponen abiotik
Adanya komponen abiotik sangat
menentukan jenis makhluk hidup
yang mampu tinggal dan bertahan di
sebuah lingkungan ekosistem tertentu.
Komponen abiotik adalah komponen
tidak hidup atau benda mati yang ada
di permukaan bumi dan memberikan
manfaat atau memberi pengaruh bagi
Gambar 1.3 Rayap sebagai detritivor renik kehidupan manusia dan makhluk hidup
Sumber: Buri, 2018 lain. Komponen abiotik tetap memiliki
peran penting yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme di dalam
sebuah ekosistem. Fungsi utama komponen abiotik yaitu sebagai faktor yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap kemampuan reproduksi suatu spesies
organisme atau makhluk hidup yang ada di dalam sebuah ekosistem. Adapun
beberapa hal yang termasuk komponen abiotik dijelaskan sebagai berikut.
1) Air
Air merupakan salah satu komponen yang paling penting dan dibutuhkan
oleh seluruh makhluk hidup. Fungsi air dalam tubuh makhluk hidup
yaitu sebagai pelindung dan penghantar energi dalam tubuh makhluk
hidup. Kebutuhan air satu organisme dengan organisme lain tidak dapat
disamakan.
2) Cahaya matahari
Cahaya matahari adalah salah satu komponen abiotik yang berperan
penting membantu berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan.
Selain itu, hampir semua makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari
karena mengandung vitamin yang diperlukan oleh tubuh.
3) Udara dan suhu udara
Udara adalah benda gas yang tersusun atas beberapa unsur, seperti
nitrogen, oksigen, karbon dioksida, helium, dan ozon. Udara merupakan
komponen abiotik yang menjadi kebutuhan primer seluruh organisme
yang fungsinya berhubungan dengan pernapasan.
Suhu udara adalah derajat panas suatu benda yang ditunjukkan
menggunakan besaran tertentu. Suhu udara dapat memengaruhi
metabolisme dalam komponen biotik. Seluruh makhluk hidup memiliki
batasan suhu tertentu untuk mampu bertahan hidup.
4) Angin
Angin adalah aliran udara yang berasal dari terjadinya rotasi bumi dan
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin memiliki peran
yang penting dalam memengaruhi suhu lingkungan. Selain itu, angin juga
membantu terjadinya proses evaporasi atau penguapan bagi organisme.
5) Kelembapan
Kelembapan adalah hasil konsentrasi uap air yang berada di udara.
Kelembapan secara langsung dapat memberikan pengaruh kepada iklim
dan secara tidak langsung memiliki pengaruh pada pertumbuhan makhluk
hidup, khususnya bagi tumbuhan.

4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


6) Iklim
Iklim adalah keadaan suhu kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari
dalam jangka waktu yang lama di suatu daerah. Iklim terbentuk sebagai
akibat dari interaksi berbagai komponen abiotik lain, seperti air, udara,
suhu, curah hujan, cahaya matahari, dan kelembapan. Iklim juga berkaitan
dengan kesuburan tanah dan kelangsungan hidup tumbuhan.
7) Tanah dan bebatuan
Tanah dan batu memiliki peran penting dalam persebaran organisme
dengan struktur fisik, pH, dan kandungan mineral yang beragam di
dalamnya. Tanah dan bebatuan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Tanah tanpa bebatuan tidak dapat ditempati makhluk hidup,
begitu juga sebaliknya.
2. Pola Interaksi dalam Ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistem dibagi menjadi dua bagian yaitu pola interaksi
antarkomponen biotik dan pola interaksi antara komponen biotik dengan komponen
abiotik.
a. Interaksi antarkomponen biotik
Di alam ini tidak ada organisme yang dapat hidup sendiri. Setiap organisme
selalu membutuhkan organisme lain. Adanya sifat saling membutuhkan
antarorganisme satu dengan yang lain ini membentuk sebuah interaksi. Bentuk
interaksi yang sangat kuat antara dua jenis organisme sehingga membentuk
hubungan yang khas disebut dengan simbiosis. Dalam kehidupan ada tiga jenis
simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis
parasitisme. Adapun jenis-jenis simbiosis tersebut sebagai berikut.
1) Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah interaksi
antarmakhluk hidup yang saling
menguntungkan. Contohnya, lebah dengan
bunga.
2) Simbiosis komensalisme Gambar 1.4 Simbiosis mutualisme
Sumber: Mariya, 2020
Simbiosis komensalisme adalah interaksi
antarmakhluk hidup ketika satu individu
diuntungkan, tetapi individu yang lain tidak
diuntungkan atau tidak dirugikan. Jadi, dalam
simbosis ini hanya menguntungkan satu
pihak saja, sedangkan pihak yang lain tidak
diuntungkan. Contohnya, ikan paus dengan
Gambar 1.5 Simbiosis komensalisme ikan remora serta bunga anggrek dengan
Sumber: Zakky, 2018 pohon mangga.
3) Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah interaksi
antarmakhluk hidup ketika satu individu
diuntungkan dan individu yang lain dirugikan
atau hanya menguntungkan satu pihak dan
pihak yang lain dirugikan. Contohnya, nyamuk
dengan manusia dan tali putri dengan Gambar 1.6 Simbiosis parasitisme
tumbuhan inangnya. Sumber: Al, 2022

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 5


Selain dalam bentuk simbiosis, terdapat juga interaksi antarmakhluk hidup
yang disebut netral, predasi, dan kompetisi. Adapun ketiganya dijelaskan sebagai
berikut.
1) Netral
Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam
habitat yang sama dan bersifat tidak menguntungkan serta tidak merugikan
kedua belah pihak. Contohnya, hubungan antara capung dan sapi serta
ayam dan kucing.
2) Predasi
Predasi adalah interaksi atau hubungan antara mangsa dan pemangsa.
Predasi juga disebut hubungan timbal balik makan dan dimakan.
Contohnya, hubungan antara kerbau dengan singa. Predasi memang
diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Secara alami,
ekosistem dalam keadaan seimbang jadi keseimbangan ini akan terganggu
jika ada gangguan dari luar, seperti gempa bumi, kebakaran hutan, ataupun
ulah manusia seperti pemburuan liar.
3) Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi. Jika antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama, akan terjadi persaingan untuk mendapatkan
yang diperlukan. Contohnya, persaingan antara populasi kambing dengan
populasi sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan
wilayah atau pasangan.
b. Interaksi antarkomponen biotik dengan komponen abiotik
Tanaman padi selain membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis
sebagai penghasil sumber makanannya juga membutuhkan udara sekitar
untuk bernapas serta membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh. Cacing
tanah membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) tanaman padi sebagai
makanannya dan membuat lubang tanah sebagai tempat tinggalnya. Setelah
cacing tanah mati akan terurai menjadi bahan organik (zat hara), seperti karbon,
nitrogen, oksigen, pospor, dan belerang di dalam tanah. Hal ini bermanfaat bagi
tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya. Berdasarkan contoh tersebut
dapat disimpulkan bahwa di antara komponen-komponen abiotik, seperti udara,
tanah, air, dan cahaya, serta komponen-komponen biotik yaitu padi dan cacing
terdapat interaksi atau hubungan sehingga terjadi saling ketergantungan.

Sumber: Wirestock, t.t.

6 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


3. Aliran Energi
Secara langsung maupun tidak langsung, sumber energi setiap ekosistem berasal
dari sinar matahari yang diubah oleh tumbuhan hijau (autotrof) menjadi energi kimia
dalam bentuk zat-zat organik (makanan) melalui proses fotosintesis. Pada proses
fotosintesis, bentuk energi diubah dari energi cahaya menjadi energi kimia dan
berpindah ke konsumen I, II, dan III yang berakhir pada proses penguraian. Dalam
hal ini terjadi jalur makan dan dimakan yaitu proses produsen yang dimakan oleh
konsumen I, selanjutnya konsumen I dimakan konsumen II, konsumen II dimakan
konsumen III. Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dalam suatu
ekosistem akan membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
a. Rantai makanan
Peristiwa antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem dalam suatu garis lurus
disebut sebagai rantai makanan. Umumnya, tipe rantai makanan dibedakan
menjadi tiga macam sebagai berikut.
1) Rantai makanan perumput
Pada tipe ini, mata rantai makanannya
berawal dari tumbuhan maka tingkat
trofi 1 diduduki oleh tumbuhan hijau
(produsen), tingkat trofi 2 diduduki
oleh herbivora (konsumen 1), tingkat
trofi 3 diduduki oleh karnivora
(konsumen 2), dan seterusnya seperti
Gambar 1.7.
2) Rantai makanan detritus
Mata rantai makanan pada tipe ini Gambar 1.7 Rantai makanan
berawal dari organisme perombak. Sumber: Kibrispdr, t.t.
Detritus merupakan hancuran (fragmen) dari bahan-bahan sudah terurai
yang dikonsumsi hewan-hewan kecil, seperti rayap, cacing tanah, dan
teripang.
3) Rantai makanan parasit
Pada tipe rantai makanan parasit terdapat organisme lebih kecil yang
memangsa organisme lebih besar.
b. Jaring-jaring makanan
Setiap organisme dapat memakan
dari tingkatan konsumen lain di dalam
ekosistem yang dikenal dengan rantai
makanan dan antara rantai makanan
tersebut saling berhubungan satu
dengan lainnya yang dikenal dengan
jaring-jaring makanan seperti terlihat
pada Gambar 1.8.
Rangkaian peristiwa makan dan
Gambar 1.8 Contoh Jaring-jaring makanan dimakan dalam suatu ekosistem tidak
Sumber: Kibrispdr, t.t. sesederhana rantai makanan. Pada
Gambar 1.8, dapat terlihat bahwa konsumen tidak hanya bergantung pada
satu jenis makanan, sebaliknya satu jenis makanan dapat dimakan oleh lebih
dari satu jenis konsumen.

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 7


c.
Piramida makanan
Komponen-komponen biotik
pada rantai makanan ekosistem
menempati tingkatan trofi tertentu,
seperti produsen menempati
tingkat trofi pertama, herbivora
menempati tingkat trofi kedua,
karnivora menempati tingkat trofi
ketiga, dan seterusnya. Dalam
ekosistem yang seimbang jumlah
produsen lebih banyak daripada
jumlah konsumen tingkat I, jumlah Gambar 1.9 Piramida makanan
konsumen tingkat II lebih banyak Sumber: Kibrispdr, t.t.

daripada konsumen tingkat III, dan seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya
energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari
produsen sampai dengan konsumen tingkat tinggi, akan terbentuk tingkatan
yang disebut piramida makanan.
Di dalam rantai makanan tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan,
tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke
organisme lainnya. Hal ini karena dalam proses transformasi dari organisme
satu ke organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat
dimanfaatkan. Dengan demikian, makin tinggi tingkat trofi maka makin sedikit
energi yang tersedia sehingga membentuk sebuah piramida yang disebut
piramida ekologi. Selama keadaan produsen dan konsumen tetap membentuk
piramida maka keseimbangan alam dalam ekosistem akan terpelihara.

B. Komponen dalam Ekosistem


Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam disebut dengan
ekosistem. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem meliputi tingkatan-tingkatan organisme
yang terdiri atas individu, populasi, komunitas, habitat, ekosistem, bioma, dan biosfer.
1. Individu
Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. Individu berasal dari bahasa latin
individuum yang artinya tidak dapat dibagi (satu makhluk hidup tunggal). Contohnya,
seekor burung, seekor kucing, sebuah pohon mangga, dan sebuah pohon cabai.
2. Populasi
Populasi adalah sekelompok
makhluk hidup yang memiliki
karakteristik yang sama, hidup
pada waktu yang sama, dan
menempati wilayah geografis yang
sama. Populasi akan bertambah
jik a terdapat kelahiran baru
dan akan berkurang jika terjadi
kematian. Demikian juga, jika terjadi
perpindahan. Contoh populasi, yaitu
Gambar 1.10 Populasi jerapah sekelompok orang, sekumpulan
Sumber: Bestari, 2016 gajah, dan sekumpulan jerapah.

8 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


3. Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan organisme
yang terdiri atas bermacam-macam populasi
makhluk hidup. Jadi, komunitas merupakan
kumpulan beberapa populasi berbeda,
tetapi memiliki hubungan saling berinteraksi
satu sama lain pada waktu dan daerah
tertentu. Contohnya, komunitas terumbu
Gambar 1.11 Individu seekor burung, populasi
bangau, dan ekosistem air rawa karang di laut dan populasi kambing dengan
Sumber: Machová, 2019 populasi rumput.
4. Habitat
Habitat merupakan lingkungan fisik suatu
organisme hidup. Habitat adalah tempat
hidup asli suatu organisme. Keadaan habitat
suatu organisme meliputi iklim, keadaan
tanah, air, serta jenis tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Ketika lingkungan fisik tersebut rusak
maka dapat memengaruhi organisme yang
hidup di dalamnya dan dapat memengaruhi
seluruh ekosistem. Contohnya, habitat kolam
ikan, habitat air laut, habitat kolam teratai, dan Gambar 1.12 Habitat padang rumput
habitat padang rumput. Sumber: galerisundakecil, 2020
5. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik. Anggota komunitas
dengan lingkungan abiotik tersebut terjadi interaksi atau hubungan yang saling
memengaruhi dan membentuk suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.
Contohnya, ekosistem perairan dan ekosistem daratan.
6. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang terbentuk karena perbedaan letak geografis
dan astronomis dengan flora dan fauna yang khas. Contohnya, hutan hujan tropis,
padang rumput, sabana, gurun, dan tudra.

7. Biosfer
Komunitas-komunitas di bumi ini saling berinteraksi dengan lingkungan hidupnya
dan akan membentuk ekosistem-ekosistem. Akuarium adalah suatu ekosistem
yang berukuran kecil, sedangkan hutan dan lautan merupakan ekosistem yang
berukuran besar. Seluruh ekosistem di permukaan bumi ini membentuk biosfer.
Jadi, biosfer adalah bagian luar dari bumi yang mencakup udara, daratan, dan air
yang memungkinkan ada kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer juga
dapat diartikan sebagai kumpulan semua ekosistem yang ada di bumi.

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 9


C. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh pada
makhluk hidup yang bersifat kuantitatif. Kuantitatif berarti dapat diukur dan dihitung
dengan angka. Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah)
yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat
kembali ke kondisi semula). Pertumbuhan dapat
dilihat dengan melihat tampilan fisik makhluk
hidup tersebut. Contohnya, bertambahnya
tinggi suatu tanaman.
Perkembangan merupakan suatu proses
Gambar 1.13 Ilustrasi pertumbuhan dan
diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan
perkembangan manusia dari bayi hingga dewasa terbentuknya individu baru yang lebih lengkap
Sumber: jcomp, t.t. lebih dewasa yang bersifat kualitatif atau tidak
dapat dituliskan dengan angka. Perkembangan tidak terbatas pada usia. Oleh karena itu,
makhluk hidup akan terus berkembang seiring pertambahan usianya.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara simultan atau pada waktu yang
bersamaan dan saling terkait. Proses pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi
faktor internal (dari organisme itu sendiri) dan eksternal (dari lingkungan). Pengaruh
faktor internal dan eksternal saling berinteraksi sehingga sulit untuk menentukan mana
yang paling berpengaruh. Terdapat dua faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam (internal) yang memengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi faktor
genetis dan fitohormon. Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang
terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Gen memiliki peranan dalam pertumbuhan
makhluk hidup sebesar 60–80%. Gen yang menyebabkan setiap orang memiliki
perbedaan sehingga muncullah perbedaan pada tubuh manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Contohnya, pada orang Eropa dan orang Asia. Orang Eropa memiliki
kecenderungan bertubuh lebih besar dan lebih tinggi dari orang Asia karena
keduanya memiliki gen yang berbeda.
Selain faktor genetis, faktor internal yang dapat memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan adalah zat pengatur pertumbuhan yang disebut fitohormon.
Hormon pertumbuhan merupakan zat organik yang dihasilkan oleh jaringan
tertentu dan diedarkan ke jaringan lainnya. Hormon ini dalam jumlah sedikit dapat
memengaruhi pertumbuhan makhluk hidup. Fitohormon adalah sekumpulan zat
yang membantu pertumbuhan. Fitohormon sering disebut sebagai zat penumbuh
atau hormon pertumbuhan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan merupakan
faktor yang berasal dari luar tubuh makhluk hidup. Beberapa faktor eksternal yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dijelaskan sebagai
berikut.
a. Makanan dan nutrisi
Nutrisi adalah unsur makronutrien dan mikronutrien. Makanan merupakan
bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas makanan akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan, antara lain

10 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari
makanan. Bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang
terlarut dalam air.
b. Air dan kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
karena tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau
tanah. Tanah yang lembap berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.
Namun, keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada
ujung batang. Lamanya penyinaran dapat direspons oleh tumbuhan dengan
cara yang berbeda-beda. Respons tumbuhan terhadap lama waktu terang
(siang) dan gelap (malam) setiap harinya disebut dengan fotoperiodisme.
d. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu dapat dikatakan sebagai suhu
optimum jika suhu tubuh manusia batas normal yaitu sekitar 37 °C. Pada suhu
optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran
suhu lingkungan tertentu.
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Enzim pada tumbuhan hanya dapat bekerja secara optimal jika
suhunya optimal. Peran suhu terhadap transpirasi yaitu jika suhu naik, transpirasi
meningkat sehingga tanaman kekurangan air. Hal tersebut dapat mengganggu
pertumbuhan.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal
jika kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur
hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu,
kandungan mineral, dan air.

Sumber: Jcomp, t.t.

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 11


Tugas Kelompok
Lembar Kerja Peserta Didik
Materi : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Tema : Menanam Sawi dengan Teknik Akuaponik
Metode : Project based learning (PjBL)

Nama Kelompok:
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….

Alat dan Bahan:


1. Kolam ikan
2. Bak penanaman
3. Pipa air
4. Netpot
5. Pompa air
6. Air
7. Ikan
8. Bibit sawi

Gambar Rancangan Akuaponik:

Aquaponics Plants

Fish
Return

Biological
Pump filter

Langkah Kegiatan:
1. Bersama kelompok siapkan kolam atau akuarium yang sudah terisi air dan ikan.
2. Hubungkan bak penanaman dan pompa air dengan pipa air seperti gambar
rancangan di atas.
3. Letakkan bak penanaman yang telah terhubung pompa dengan pipa air di atas
kolam ikan seperti gambar rancangan di atas.
4. Masukkan bibit sawi ke dalam netpot dan masukkan ke dalam bak penanaman.
5. Amati (ambil foto) dan lakukan pengukuran tinggi sawi setiap 3 hari sekali selama
18 hari tanpa menguras kolam atau akuarium. Jangan lupa untuk memberi makan
ikan setiap hari.
6. Tulislah hasil pengamatan tentang tinggi sawi dan tempelkan foto kondisi akuaponik
pada tabel pengamatan berikut.

12 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Tinggi Sawi Foto Kondisi Tinggi Foto Kondisi
No. No.
(cm) Akuaponik Sawi (cm) Akuaponik
1. Hari ke-3: 4. Hari ke-12:
…. ….

2. Hari ke-6: 5. Hari ke-15:


…. ….

3. Hari ke-9: 6. Hari ke-18:


…. ….

Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan dan pengukuran sawi selama 18 hari pada
kolom berikut.

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Setelah mempelajari materi tentang interaksi makhluk dengan
lingkungan, apakah Anda memahami perbedaan antara
komponen biotik dan abiotik?
Ungkapkan alasannya:

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 13


2. Setelah mempelajari komponen penyusun dalam ekosistem,
apakah Anda memahami komponen-komponen penyusun
ekosistem tersebut?
Ungkapkan alasannya:

3. Setelah mempelajari pola interaksi makhluk hidup, apakah


setiap individu harus saling makan dan dimakan?
Ungkapkan alasannya:

4. Setelah memahami tentang piramida makanan, apakah Anda


memahami cara interaksi antarmakhluk hidup sehingga
terbentuk seperti piramida?
Ungkapkan alasannya:

5. Setelah mempelajari materi interaksi makhluk hidup dengan


lingkungan, apakah penggunaan bioteknologi akuaponik
merupakan interaksi antarmakhluk hidup yang saling
menguntungkan?
Ungkapkan alasannya:

Apabila ada materi yang belum Anda pahami, bertanyalah pada guru, teman, ataupun
dapat mencari di berbagai sumber.

Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Doni merupakan ketua osis di sekolahnya, suatu saat Doni diminta oleh gurunya
untuk memasang beberapa pamflet di pohon dekat sekolahnya. Hal yang harus
dilakukan Doni adalah ….
a. memasang pamflet dengan tali
b. memasang pamflet dengan lem
c. memasang pamflet dengan empat paku kecil di pojok-pojok pamflet
d. memasang pamflet dengan dua kawat besi yang dililitkan ke pohon
e. menolak perintah tersebut karena pemasangan pamflet akan mengganggu
keberlangsungan hidup pohon dan makhluk hidup di sekitarnya

14 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


2. Perhatikan gambar berikut.


Cara yang tepat untuk mengatasi pencemaran seperti gambar di atas agar tidak
mengganggu keberlangsungan makhluk hidup di sungai tersebut adalah ….
a. memasang pamflet larangan membuang sampah di sungai
b. membuat pos jaga untuk pengawasan terhadap pelaku pembuangan sampah
di sungai
c. melakukan kerja bakti setiap minggu untuk membersihkan sungai
d. memberikan penyuluhan ke setiap warga tentang peraturan larangan
membuang sampah di sungai dan dampak yang akan ditimbulkan serta
melakukan penertiban bagi pelanggar aturan tersebut
e. memberikan sanksi bakti sosial bagi pelanggar aturan membuang sampah ke
sungai
3. Peningkatan penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan
manusia terutama lahan untuk tempat tinggal. Akibatnya, banyak kawasan hutan,
lahan pertanian, dan lahan perkebunan yang dialihfungsikan menjadi kawasan
perumahan. Dampak negatif yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut adalah ....
(HOTS)
a. kesuburan tanah meningkat
b. ketersediaan air bersih meningkat
c. lahan resapan air makin berkurang
d. keanekaragaman hayati makin bertambah
e. peningkatan ekonomi industri
4. Tumbuhan beluntas dapat ditumbuhi tumbuhan tali putri. Pola interaksi yang terjadi
antara tumbuhan beluntas dan tali putri adalah ....
a. tumbuhan beluntas tidak terpengaruh, sedangkan tali putri diuntungkan
b. tumbuhan beluntas dirugikan, sedangkan tali putri diuntungkan
c. tumbuhan beluntas dirugikan, sedangkan tali putri tidak terpengaruh
d. tumbuhan beluntas dan tali putri saling menguntungkan
e. tumbuhan beluntas dan tali putri tidak terjadi interaksi
5. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut.
1) Adanya pergeseran lempeng bumi mengakibatkan terjadinya gempa bumi
2) Tanaman Amorphophalus titanum mengeluarkan bau menyengat
3) Batuan di tepi pantai dapat mengalami pelapukan yang disebabkan oleh terpaan
ombak
4) Hujan deras mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir
5) Tanaman tali putri menempel pada tanaman teh

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 15


Peristiwa yang terjadi akibat gejala alam abiotik ditunjukkan oleh angka .... (HOTS)
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 5
c. 1, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 1, 2, dan 5
6. Di daerah perkotaan banyak didirikan pabrik dan limbahnya dikeluarkan melalui
cerobong asap. Pada saat musim penghujan tiba, air hujan tersebut mengakibatkan
pagar besi di sejumlah bangunan berkarat serta beberapa jenis tumbuhan dan
hewan mati. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa daerah perkotaan tersebut
telah tercemar oleh polutan berupa ....
a. chloro fluoro carbon
b. karbon dioksida
c. karbon monoksida
d. sulfur oksida
e. metana
7. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk hidup yang sudah mati.
Oleh karena itu, di dalam komunitas bakteri dan jamur berperan sebagai ....
a. produsen
b. pengurai
c. konsumen
d. perombak
e. parasit
8. Energi tidak selamanya tetap dalam tubuh suatu makhluk hidup, melainkan mengalir
dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Aliran energi terjadi jika terdapat
proses ....
a. fotosintesis
b. pengurai
c. makan dan dimakan
d. transfer energi
e. metabolisme
9. Komponen biotik dari ekosistem yang mampu berfotosintesis menghasilkan zat
makanan dan oksigen dari zat-zat anorganik adalah ....
a. produsen
b. konsumen
c. pengurai
d. pemangsa
e. parasit
10. Pohon bakau dapat hidup di wilayah pantai yang digenangi air asin. Dalam
mengeluarkan garam yang berlebih dari dalam tubuhnya, pohon bakau melakukan
adaptasi berupa ....
a. kantong di bagian daun
b. memiliki daun berbentuk jarum
c. kelenjar garam pada daun
d. memiliki akar gantung di bagian cabangnya
e. stomata daun yang membesar

16 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


11. Rantai makanan merupakan suatu rentetan organisme memakan organisme
sebelumnya dan sebagai penyedia bahan makanan bagi organisme berikutnya.
Mata rantai yang berawal dari organisme perombak adalah ....
a. rantai makanan perumput
b. rantai makanan detritus
c. rantai makanan parasit
d. rantai makanan predator
e. jaring-jaring makanan
12. Lingkungan adalah ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama-sama
dengan komponen hidup dan tidak hidup. Suatu lingkungan dikatakan seimbang
jika dinamika komponen-komponen dalam ekosistemnya seimbang. Hal-hal berikut
ini yang termasuk bentuk kesimbangan komponen dalam ekosistem, kecuali ....
a. rantai makanan
b. aliran energi
c. jaring-jaring makanan
d. organisme pada tingkat trofi
e. pengurai
13. Umumnya, pencemaran menimbulkan dampak negatif terhadap keseimbangan
lingkungan atau ekosistem. Dampak negatif tersebut, kecuali ....
a. terjadinya gempa
b. pemekatan hayati
c. timbulnya kabut
d. tanah longsor
e. banjir
14. Di depan rumah Pak Rudi, Tono melihat angin dan awan tebal, hujan deras, ayam
berlarian, dan burung berterbangan mencari tempat berteduh. Setelah hujan reda,
Tono melihat pelangi muncul, bunga-bunga bermekaran, ayam dan burung kembali
berlarian dan berterbangan di halaman rumahnya. Pernyataan berikut yang termasuk
dalam gejala alam biotik adalah ….
a. ayam berlarian, burung terbang, dan bunga mekar
b. hujan deras, awan tebal, dan ayam berlarian
c. awan tebal, burung berterbangan, dan ayam berlarian
d. pelangi, hujan deras, dan ayam berlarian
e. waktu fajar embun sangat tebal
15. Perhatikan gambar berikut.


Peran komponen 1 adalah ….
a. membentuk produktivitas sekunder
b. mengubah zat anorganik menjadi zat organik
c. mengubah organik menjadi anorganik
d. mengubah molekul besar menjadi kecil
e. menangkap energi kimia menjadi energi potensial

Makhluk Hidup dan Lingkungannya 17


B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Komponen biotik suatu ekosistem yang berperan sebagai konsumen tingkat satu
termasuk organisme ….
2. Mardi merupakan seorang peserta didik kelas X yang ditugaskan melakukan
observasi di lingkungan sekitar depan kelasnya. Mardi menemukan kumpulan ikan
emas di kolam, ikan emas itu disebut sebagai ….
3. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk hidup yang sudah mati.
Oleh karena itu, di dalam komunitas bakteri dan jamur berperan sebagai ….
4. Jika karbon dioksida dalam suatu ekosistem jumlahnya makin berkurang, organisme
yang pertama akan mengalami dampak negatif adalah ….
5. Organisme yang berperan dalam mengembalikan unsur hara ke lingkungan abiotik
adalah ….
6. Hubungan yang termasuk interaksi makan dan memakan antarorganisme serta
memiliki hubungan antarpemangsa dan hewan yang dimangsanya disebut ….
7. Rama melihat semut yang hidup pada tanaman jambu air. Selanjutnya, Rama
mengamati kedua jenis makhluk hidup tersebut. Berdasarkan uraian tersebut,
interaksi yang mungkin terjadi antara semut dengan tanaman jambu air adalah ….
8. Dalam sebuah ekosistem terjadi perpindahan energi di antara komponen biotik
penyusunnya. Tingkat trofi yang memiliki jumlah energi terbesar adalah ….
9. Interaksi antarpopulasi, jika populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain disebut ….
10. Kesamaan kepentingan terhadap satu jenis sumber daya alam akan menimbulkan
jenis interaksi ….

C. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Sebutkan empat contoh komponen abiotik dalam ekosistem dan peranannya.
2. Jelaskan bentuk interaksi yang terjadi di sekitar pohon walnut (kenari) yang jarang
ditumbuhi tanaman lain.
3. Jelaskan yang akan terjadi jika produsen pada ekosistem sawah habis karena suatu
bencana alam, misalnya terjadi bencana alam banjir.
4. Jelaskan tentang tingkatan trofi pada piramida makanan dari bawah ke atas yang
makin mengerucut.
5. Jelaskan dampak negatif lingkungan tempat makhluk hidup tinggal jika pencemaran
udara dari gas kendaraan bermotor makin meningkat.

18 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

Anda mungkin juga menyukai