Anda di halaman 1dari 15

Konektivitas

antarruang dan waktu

1. Aspek Ruang dan Waktu


2. Interaksi Keruangan dan Waktu
3. Pengaruh Interaksi Keruangan
dan waktu
4. Bentuk Interaksi Keruangan
1. Aspek Ruang dan Waktu
a. Aspek Ruang
Ruang merupakan suatu tempat di muka bumi yang dapat
dimanfaatkan untuk aktivitas individu maupun kelompok. Aspek
ruang meliputi wilayah darat, perairan, udara, beserta
kelengkapan berbagai organisme biotik dan abiotik. Berikut
contoh dari interaksi keruangan.
1) Wilayah pantai menghasilkan ikan laut, sedangkan wilayah
pengunungan menghasilkan sayur-mayur. Penduduk wilayah
pantai membutuhkan sayur-mayur, sedangkan penduduk
wilayah pengunungan membutuhkan ikan laut. Untuk saling
melengkapi, kedua wilayah dapat melakukan interaksi
melalui perdagangan demi memenuhi kebutuhan di wilayah
masing-masing.
2) Wilayah perkotaan memerlukan tenaga kerja yang berasal
dari pedesaan. Setiap wilayah akan mencari sumber daya
manusia yang dibutuhkan. Interaksi antarruang menjadi
penting, salah satunya sebagai penyedia lapangan pekerjaan.

b. Aspek Waktu
Waktu merupakan semua rangkaian peristiwa yang terjadi ketika
suatu proses berlangsung. Waktu senantiasa berjalan maju dan
tidak bisa dihentikan walaupun sesaat. Dalam konteksnya, waktu
dibagi tiga sbb:
1) Waktu lampau, yaitu waktu yang berkaitan dengan kejadian
masa lalu.
2) Waktu sekarang, yaitu waktu saat sebuah kegiatan sedang
berlangsung.
3) Waktu akan datang, yaitu waktu yang belum dilalui.
2. Interaksi Keruangan dan Waktu
a. Perbedaan karakteristik ruang antarwilayah
Perbedaan karakteristik ruang antarwilayah, antara lain sebagai
berikut.
1) Kandungan unsur hara lapisan tanah.
a) Wilayah pegunungan vulkanik umumnya mengandung
unsur hara yang tinggi.
b) Wilayah dataran rendah dengan hamparan padang
rumput yang luas dan suhu yang hangat merupakan
wilayah yang cocok untuk kegiatan peternakan.
2) Kandungan mineral
3) Keanekaragaman hayati menyebabkan adanya perbedaan
flora dan fauna serta komoditas pangan di setiap wilayah.
4) Lapisan atmosfer.
b. Syarat Interaksi Keruangan
Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara kedua belah pihak. Berikut prasyarat dasar yang
memungkinkan terjadinya interaksi keruangan.
1) Complementarity (saling melengkapi), yaitu kondisi saling
melengkapi antarwilayah dalam memenuhi kebutuhannya.
2) Intervening opportunity (kesempatan antara), yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan pilihan tempat yang menawarkan komoditas
yang sama.
3) Transferability (kemudahan perpindahan barang ataupun orang)
merupakan faktor penting dalam interaksi keruangan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi transferability, antara lain:
a) Infrastruktur transportasi, keberadaan fasilitas jalan raya,
Pelabuhan, dan bandara pada suatu wilayah akan
menyebabkan interaksi keruangan berjalan semakin efektif
sehingga sistem transportasi komoditas menjadi lebih cepat
dan tepat.
b) Infrastruktur jaringan komunikasi serta hadirnya telepon dan
internet seolah mendekatkan jarak dan waktu.

3. Pengaruh Interaksi Keruangan dan Waktu


Interaksi antarwilayah dalam waktu tertentu, baik yang terjadi di masa
lalu maupun saat ini, berpengaruh besar terhadap tatanan hidup manusia.
Pengaruh interaksi keruangan terhadap tatanan hidup, diantaranya
sebagai berikut.
a. Perkembangan pusat perdagangan dan produksi lokal
Setiap wilayah memiliki komoditas unggulan yang khas dan dapat
dikembangkan sebagai keunggulan wilayahnya. Perkembangan dan
pertumbuhan tersebut dapat berupa hadirnya pusat perdagangan dan
pusat produksi lokal.
1) Pusat Perdagangan
Interaksi antarruang dapat memicu proses pergerakan barang,
manusia, dan informasi antar wilayah dalam kegiatan
perdagangan. Transaksi pertukaran komoditas dalam dunia
perdagangan menyebabkan suatu wilayah berkembang menjadi
pusat ekonomi.
Contoh pusat perdagangan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Pusat grosir pakaian di pasar Tanah Abang, Jakarta
- Pusat grosir elektronik di Progo, Yogyakarta
- Pusat perdagangan sayur dan buah di pasar Bandungan, Semarang
- Pusat grosir sepatu berbahan kulit di Cibaduyut, Bandung

2) Pusat produksi lokal


Pusat pengembangan ekonomi dengan menggali potensi kekuatan lokal
untuk pusat produksi lokal dilakukan dengan memobilisasi sumber daya,
kapasitas, dan keterampilan dalam rangka mencapai pembangunan
ekonomi daerah yang berkualitas dan berkelanjutan. Contoh pusat
produksi lokal, yaitu sebagai berikut.
- Pusat produksi batik di Laweyan, Surakarta
- Pusat produksi gerabah di Kasongan, Yogyakarta
- Pusat pembudidayaan tanaman hias di Kopeng, Salatiga
- Pusat produksi tahu di Serasi, Seamarang
b. Perkembangan Saran dan Prasarana
Sarana dan prasarana mendorong terjadinya interaksi
keruangan. Contohnya, kemudahan mengakses transportasi
memudahkan perpindahan barang dan masyarakat antardaerah.
c. Perubahan penggunaan lahan
Interaksi keruangan menuntut alih fungsi lahan sebagai tempat-
tempat pusat perdagangan, infrastruktur transportasi,
infrastruktur jaringan komunikasi, dan tempat hunian penduduk.
d. Perubahan orientasi pekerjaan
Berkembangnya kegiatan jasa menyebabkan masyarakat mulai
meninggalkan kegiatan agraris. Masyarakat beranggapan bahwa
pekerjaan di sector jasa lebih modern daripada di sector agraris.
e. Perubahan sosial
Perubahan tatanan sosial akibat interaksi keruangan merupakan
bentuk upaya memudahkan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Akulturasi budaya dan sikap saling
menghormati satu sama lain akan terjalin dalam interaksi
keruangan. Dampak perubahan tatanan sosial, antara lain
sebagai berikut.
1) Terjalinnya forum Kerja sama antarwilayah, baik pada tingkat
nasional, regional, maupun multilateral.
2) Akulturasi budaya, baik dalam tatanan hidup, bermasyarakat,
hingga ranah religi akan saling mempengaruhi interaksi
antarruang.
4. Bentuk Interaksi Keruangan
a. Perpidahan penduduk (migrasi)
Migrasi merupakan bentuk interaksi antarruang yang
mengakomodasi pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah
lain dengan tujuan tertentu. Jenis migrasi meliputi:
1) Imigrasi, yaitu mobilitas orang dari luar negeri ke dalam
negeri, baik yang sifatnya sementara maupun menetap
2) Emigrasi, yaitu mobilitas orang dari dalam negeri ke luar
negeri, baik yang sifatnya sementara maupun menetap
3) Urbanisasi, yaitu mobilitas penduduk dari desa ke kota yang
bersifat permanen.
4) Ruralisasi, yaitu mobilitas penduduk dari kota kembali ke
desa.
5) Transmigrasi, yaitu mobilitas penduduk antarpulau dalam
suatu negara yang sifatnya menetap.
6) evakuasi, yaitu mobilitas penduduk karena adanya bencana
alam atau masalah keamanan lainnya di suatu wilayah
7) Sirkulasi, yaitu mobilitas penduduk yang bersifat sementara
untuk keperluan pekerjaan atau keperluan lain yang
mengharuskan menginap di tempat tujuan.
8) Komutasi, yaitu mobilitas penduduk dari desa ke kota yang
bersifat tidak permanen pada hari yang sama

b. Komunikasi
Komunikasi merupakan interaksi antarruang yang melibatkan
pertukaran ide atau gagasan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Contoh pertukaran informasi, diantaranya sebagai berikut.
1) Siaran televisi yang menyiarkan kejadian-kejadian actual di
suatu wilayah
2) Streaming, berbagai platform streaming di dunia internet
memudahkan seseorang untuk menyaksikan kejadian-
kejadian di berbagai belahan dunia
3) Website, merupakan jejaring dunia maya yang saling
terhubung di dunia internet. Melalui mesin pencari (search
engine), seseorang dapat dengan mudah mencari ide sesuaii
dengan kebutuhan.
4) Marketplace, merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli di dunia maya. Kehadiran internet mengubah
interaksi ruang dari aktivitas fisik ke aktivitas maya dalam
bentuk marketplace.
c. Transportasi
Bentuk interaksi antarruang dalam pergerakan barang dan jasa
dari daerah satu ke daerah lain, antara lain sebagai berikut.
1) Perdagangan internasional ekspor dan impor
2) Pengiriman komoditas perdagangan melalui transportasi
laut, darat, dan udara dari satu daerah ke daerah lain.
Sekian…

Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai