Anda di halaman 1dari 4

B.

Syarat Interaksi keruangan


Interaksi adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kedua
belah pihak. Pola dan keekuatan Interaksi antara dua wilayah atau lebih di pengaruhi oleh
keadaan alam dan sosial daerah, serta kemudahan proses hubungan kedua wilayah itu.

Persyaratan Dasar yang memungkinkan terjadinya Interaksi Keruangan :


1) Complementary (Saling Melengkapi) ; yaitu kondisi saling melengkapi antarwilayah
dalam memenuhi kebutuhannya.
: Perbedaan hasil komoditas antarwilayah akan mendorong terjadinya pergerakan
manusia dan barang. Melalui kegiatan perdaganagan.

2) Intrvening opportunity (kesempatan antara); yaitu hal hal yang berkaitan dengan
tempat yang menawarkan komoditas yang sama.
:Sebuah industry berada di tanggerang ia akan mempertimbangkan faktor jarak,
waktu, dan biaya dalam memasok bahan baku.

3) Transferability (kemudahan perpindahan barang ataupun orang) merupakan faktor


penting dalam interaksi keruangan. Sebuah wilayah dengan komoditas sehebat
apapun jika terisolasi dari wilayah lain, tidak akan terjadi interaksi keruangan. Antara
lain ;
a. Infrastruktur transportasi, keberadaaan fasilitas jalan raya,Pelabuhan, dan bandara
pada suatu wilayah akan menyebabkan interaksi kerunagan berjalan semakin
efektif sehingga system transportasi komoditas menjadi lebih cepat dan tepat.
b. Infrastruktur jaringan komunikasi serta hadirnya telepon dan internet seolah
mendekatkan jarak dan waktu. Contohnya untutk melakukan transaksi perbankan,
seorang tidak perlu lagi dating ke bank.
3. Pengaruh interaksi kerungan dan waktu
Interaksi antarwilayah dalam waktu tertentu, baik yang terjadi di masa lalu maupun
saat ini, berpengaruh besar terhadap tatanan hidup manusia, contohnya sebagai berikut.

A. Perkembangan pusat perdagangan dan produksi local


Setiap wilayah memiliki komoditas unggulan yang khas dan dapat dikembangkan sebagai
keunggulan wilayahnya.

1) Pusat perdagangan
Interaksi antarruang dapat memicu proses pergerakan barang,manusia, dan informasi
antarwilayah dalam kegiatan perdagangan. Transaksi pertukaran komoditas dalam
dunia perdagangan menyebabkan suatu wilayah berkembang menjadi pusat ekonomi.
Perdagangan ini yang menjadi titik temu dari banyak pihak untutk memnuhi
kebutuhan,antara lain;
1) Pusat grosir pakaian di tanah abang, Jakarta.
2) Pusat perdaganagan sayur dan buah di pasar bandungan, semarang.
3) Pusat grosir elektronik di progo, Yogyakarta.
4) Pusat grosir sepatu berbahan kulit di cibaduyut bandung.

2) Pusat produksi local


Konsep pengembang ekonomi dengan menggali potensi kekuatan local untuk
pusat produksi local dilakukan dengan mobililasi sumber daya, kapasitas dan
keterampilan dalam rangka mencapai pembangunan ekonomi daerah yang berkualitas
dan berkelanjutan.

Contoh pusat produksi local, yaitu sebagai berikut.


A) Pusat produksi batik di laweyan, Surakarta.
B) Pusat produksi gerabah di kasongan, Yogyakarta.
C) Pusat pembudiyaan tanaman hias di kopeng, salatiga.
D) Pusat produksi tahu di serasi, semarang.

a. Perkembangan sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana mendorong terjadinya interaksi keruangan. Fasilitas yang
memadai dapat memperlancar interaksi dan mengakomodasi peningkatan
mobilitas penduduk.

b. Perubahan penggunaan lahan


Interaksi kerungan menuntut alih fungsi lahan sebagai tempat tempat pusat
perdagangan.
c. Perkembangan orientasi pekerjaan
Perkembangan kegiatan jasa menyebabkan masyarakat mulai meninggalkan
kegiatan agraris.

d. Perubahan sosial
Perubahan tatanan sosial akibat interaksi kerungan merupakan bentuk upaya
memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akulturasi budaya
dan sikap saling menghormati satu sama lain.
4. Bentuk interaksi keruangan
Migrasi merupakan bentuk interaksi antar ruang yang mengakomodasi
pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan tertentu.

Jenis migrasi meliputi hal hal berikut ;

1. Migrasi, yaitu mobilitas orang dari luar negeri ke dalam negeri, baik yang
sifatnya sementara maupun menetap.
2. Emigrasi, yaitu mobilitas orang dari dalam negeri keluar negeri.
3. Urbanisasi, yaitu mobilitas penduduk dari desa ke kota yang bersifat
permanent.
4. Ruralisasi, yaitu mobilitas penduduk dari kota Kembali ke desa.
5. Transmigrasi, yaitu mobilitas penduduk antarpulau dalam suatu negara yang
sifatnya menetap.
6. Evakuasi, yaitu mobilitas penduduk karena adanya bencana alam atau masalah
keamanan lainnya di suatu wilayah.
7. Sirkulasi, yaitu mobilitas penduduk yang bersifat sementara untuk keperluan
pekerjaan atau keperluan lainnya.
8. Komutasi, yaitu mobilitas penduduk dari desa ke kota yang bersifat tidak
permanen pada hari yang sama.

Anda mungkin juga menyukai