(Pertemuan 8)
Disusun Oleh
Kelompok 8 :
PROGRAM STUDI S1
SEMARANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB IV KESIMPULAN.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Administrasi Kota Surakarta....................................................................7
Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Boyolali.............................................................9
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Surakarta 2020...................8
Tabel 2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Boyolali 2020..........10
i
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
wilayah.
2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
a) Definisi Interaksi
b) Definisi Ruang
Ruang menurut Plati adalah sesuatu memiliki karakteristik jelas sehingga dapat
terlihat dan teraba. Menurut Ayadinata (1992), ruang merupakan seluruh permukaan
bumi yang terdiri dari lapisan biosfer, tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.
Berdasarkan penjelasan dapat diartikan bahwa ruang merupakan tempat tiga dimensi
untuk menampung kehidupan dengan karakteristik yang berbeda beda. Ruang
mencakup atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi, ruang dipengaruhi
oleh ruang lainnya, ruang merupakan tempat berinteraksi, dan ruang merupakan
tempat segala peristiwa terjadi.
3
Interaksi keruangan merupakan struktur yang memberikan adanya kondisi saling
mempengaruhi antar komponen ruang baik antar faktor alami, faktor manusia dengan
alam, kondisi sosial budaya, dan antar faktor sosial (Igatama, 2017). Prinsip interaksi
keruangan adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah seperti antar kota dan
desa, serta terdapat proses pergerakan yaitu mobilitas manusia, gagasan/ informasi,
dan transportasi. Interaksi antar ruang tersebut pasti terjadi di semua daerah, daya
dorong untuk memenuhi kebutuhan mendasari adanya hubungan tersebut. Fenomena
keterkaitan dalam berinteraksi dipicu oleh faktor alam, manusia dan kondisi sosial
budaya. Jadi interaksi keruangan adalah interpendensi wilayah geografis yang
mencakup pergerakan barang, penumpang, dan uang yang dipengaruhi oleh gejala
tertentu.
Sebuah wilayah tidak hanya difungsikan sebagai permukiman saja, selain itu
dijadikan sebagai wadah jaringan sosial, ekonomi, dan interaksi fisik. Interaksi yang
terjadi akan menciptakan hubungan keterkaitan diantara permukiman. Melalui sarana-
sarana tersebut, masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan dapat memperoleh
akses untuk menikmati pelayanan, infrastruktur dan aktifitas ekonomi yang berada di
perkotaan. Selain itu, melalui keterkaitan tersebut dapat memberikan kemudahan
4
masyarakat pedesaan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Menurut Rodlinell (1985), terdapat tujuh keterkaitan dalam interaksi keruangan yaitu :
5
b) Komunikasi, merupakan bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan
gagasan, ide, visi misi, dan cita cita baik langsung ataupun tidak langsung.
Contohnya adalah tayangan berita, televise, membaca buku, internet, dsb.
c) Transportasi, merupakan bentuk interaksi ruang melalui perpindahan barang dari
suatu tempat ke tempat lain seperti pengangkutan barang, perdagangan, dan
lainnya.
6
BAB III PEMBAHASAN
Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Tengah. Secara geografis, Kota Surakarta berada antara 110º45’15”- 110º45’35” BT
dan 7º36’00”- 7º56’00”LS dengan luas wilayah 44,04 km 2. Adapun batas-batas wilayah
Kota Surakarta antara lain sebagai berikut :
7
(Sumber : http://mapgeo.id:8826/umum/detail_kondisi_geo/19)
8
Batas Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
(Sumber : https://petatematikindo.wordpress.com/2015/01/04/administrasi-kabupaten-
boyolali/)
9
Tabel 2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Boyolali 2020
10
Ngemplak 96254 2498
a) Sektor Pariwisata
Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang memiliki daya Tarik pada sektor
pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya event yang diselenggarakan oleh
Kota Surakarta, seperti Kirab Budaya, Grebeg Sudiro, dan masih banyak lagi. Dengan
11
demikian, banyak wisatawan dari daerah lain yang tertarik untuk datang untuk sekedar
melihat acara tersebut, termasuk penduduk dari Kabupaten Boyolali yang hanya
berjarak 28 km untuk menuju Kota Surakarta. Namun, sektor pertanian di Kota
Surakarta tidak bisa berbicara banyak, karena keterbatasan lahan yang ada sehingga
kebutuhan sektor ini harus bergantung pada daerah lain, seperti Kabupaten Boyolali.
b) Sektor Pertanian
c)Sektor Perumahan
Interaksi keruangan yang terjadi antara Kota Surakarta dengan Kota Boyolali
juga terjadi pada sektor perumahan. Fokus pengembangan permukiman di Kota
Surakarta yang ketat cukup mendorong Boyolali untuk melakukan penyediaan lahan
untuk permukiman. Boyolali harus siap dengan konsekuensi bahwa lahan untuk
perumahan di Kota Surakarta sudah cukup penuh dan dialih fungsikan kepada kota
yang paling berpotensi selain Surakarta, yaitu Boyolali.
12
Boyolali dapat menjadi peluang yang besar untuk penyediaan properti khusus
untuk para pekerjanya. Transaksi jual beli rumah yang terjadi belakangan ini berasal
dari pekerja-pekerja pabrik di kawasan industri. Adapun permintaan paling tinggi akan
rumah dijual disana yakni hunian murah atau rumah tipe subsidi karena sesuai dengan
kategori pendapatan mereka.
d) Sektor Transportasi
Kota Surakarta dan kawasan perkotaan Surakarta kini telah berkembang sangat
pesat dan jumlah arus lalu lintas yang terjadi sehari – hari jumlahnya sangat banyak.
Berbagai jenis moda transportasi umum telah dibangun untuk melayani pergerakan
penduduk dari dalam maupun luar kawasan perkotaan Surakarta untuk melakukan
pergerakan.
Moda transportasi umum yang tersedia antara lain adalah moda transportasi
udara dan bandar udara tingkat internasional, yaitu Bandar Udara Adi Soemarmo di
daerah Ngemplak, Boyolali yang melayani masyarakat kawasan perkotaan Surakarta,
serta moda transportasi darat yang terbagi dalam dua jalur gerak, yaitu moda
transportasi darat jalur rel dan jalur jalan. Moda transportasi darat jalur rel yang ada di
Kota Surakarta dilayani oleh tiga stasiun, yaitu stasiun Solo Balapan, Purwosari, dan
Solo Jebres yang melayani masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya, sedangkan
moda transportasi darat jalur jalan dilayani oleh Terminal Tirtonadi yang juga melayani
masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya, serta berbagai jenis moda transportasi
feeder dengan trayek tetap maupun non trayek. Contoh moda transportasi feeder
adalah mobil angkutan kota dan bus kota BST yang melayani masyarakat dalam trayek
yang tetap, taksi, ojek, serta becak yang melayani masyarakat dalam trayek bebas.
Kedua moda transportasi darat ini sangat diminati oleh masyarakat untuk digunakan
karena harga tiketnya yang terjangkau, sedangkan moda transportasi udara saat ini
mulai mengalami peningkatan animo masyarakat yang membutuhkan waktu tempuh
yang pendek untuk bepergian ke tempat yang sangat jauh.
13
BAB IV KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, A., Manaf, M., & Salim, A. (2018). Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan
Tanete dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Transportasi. Urban and Regional
Studies Journal, 1(1), 1–9.
15