Dosen Pengampu:
Drs. Mbina Pinem, M.Si
Disusun Oleh:
(KELOMPOK 4)
HIJJAH PUTRA ZAI (3191131020)
SUSI LAMRIA SIHOMBING (3191131017)
CHINTYA BRS. SIMARMATA (3193131009)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah “Menganalisis interaksi desa kota, dan keberadaan kota satelit,
pola mobilitas serta dampak dan solusi terhadap masalah desa kota yang dapat
dilakukan” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan, baik materi maupun pemikiranya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depanya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Interaksi Desa Kota..............................................................................................4
B. Kota Satelit...........................................................................................................9
C. Pola Mobilitas Desa Kota...................................................................................10
D. Dampak dan Solusi Terhadap Masalah Desa Kota.........................................13
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut. Kota dapat dilihat dari kepadatan penduduk, status hukum, batas
administrasi dan kepentingannya. Perkembangan kota yang terdapat di
Indonesia merupakan kota-kota berkembang yang dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan mobilitas penduduk yang berkegiatan di dalam suatu kawasan
kota tersebut.
1
Desa dan kota merupakan dua wilayah yang memiliki karakteristik
berbeda, baik dari kondisi fisik maupun kondisi sosialnya. Pola keruangan
antaradesa dan kota pun berbeda. kondisi penggunaan tanah di desa sebagian
besar berupa lahan pertanian. Adapun penggunaan tanah di wilayah kota lebih
beragam, seperti, perkantoran. Perdagangan dan jasa serta permukiman.
Namun, kedua wilayah tersebut memiliki hubungan interaksi yang kuat.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya masing-masing.
Interaksi desa dan kota sangat penting. dilihat dari beralihnya mata
pencaharian masyarakat desa dari agraris ke non agraris, munculnya
pengelaju
karena didukung oleh sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil
pertanian, industri, dan kemajuan bidang pendidikan. Oleh karena itu,
interaksi
kota dan desa sangat menentukan pola persebaran masyarakat desa dan kota.
Hubungan desa dan kota dapat ditinjau sebagai berikut: ditinjau dari
kepentingan masyarakat kota, interaksi desa dan kota untuk pemenuhan
kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industri. Ditinjau dari masyarakat
desa, interaksi desa-kota mendorong masyarakat desa untuk mencari
pekerjaan di kota dan memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat,
seperti pusat perbelanjaan, sehingga masyarakat desa dan kota saling
membutuhkan.
B. Rumusan Masalah
2
4) Apa faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota?
5) Apa definisi dan konsep kota satelit?
6) Apa definisi mobilitas penduduk?
7) Apa saja jenis-jenis mobilitas penduduk?
8) Apa dampak interaksi Desa Kota?
9) Bagaimana solusi masalah interaksi Desa Kota?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kewilayah desa. Zone-zona interaksi desa dan kota oleh Bintarto
(1983:66) dijelaskan sebagai berikut:
5
interaksi
desa dan kota tidak selalu konsentris.
6
b. Contoh Interaksi Desa Kota
Saat ini desa dan kota menjadi bagian sistem kehidupan yang saling
berhubungan satu sama lain. Contohnya kita amati misalnya pada kasus
ini: Ada sebuah desa dengan sarana dan prasarana yang buruk, segala
aktivitas terbatas, sehingga berpengaruh pada produktivitas masyarakat.
Sementara masyarakat desa sering mendengar kabar bahwa kota
besar memiliki sarana dan prasarana yang baik untuk mencari
peruntungan. Kota juga dianggap sebagai tanah impian yang menyajikan
peluang dan kesempatan untuk hidup yang lebih baik.
Persepsi ini kemudian tumbuh di masyarakat, yang pada akhirnya
kota dianggap memiliki daya tarik ekonomi yang tinggi, sehingga
menimbulkan gejala urbanisasi, atau perpindahan penduduk dari desa ke
kota.
Contoh kasus lainnya adalah gejala ruralisasi. Fenomena
perpindahan penduduk dari kota ke desa ini semakin sering terjadi
belakangan ini. Penyebab utamanya adalah rasa jenuh masyarakat
perkotaan terhadap kondisi kota yang semakin tidak layak huni.
Polusi udara, kemacetan, pencemaran lingkungan hingga
kriminalitas yang tinggi menjadi salah satu hal ruralisasi. Harga lahan
perkotaan yang mahal juga turut mendorong keinginan masyarakat kota
untuk kembali tinggal di desa.
7
Meningkatnya pendapatan daerah akibat banyaknya penduduk
yang pindah ke kota.
Terjadinya ruralisasi penduduk kota yang memberikan lapangan
pekerjaan di desa.
Tingkat pendidikan kesehatan masyarakat desa mulai membaik
karena adanya ruralisasi.
Terjadi peningkatan ekonomi desa dari transaksi jual beli
dengan penduduk kota.
Pembangunan desa yang semakin maju karena dihuni penduduk
kota.
Adaptasi teknologi dan informasi yang semakin berkembang di
desa.
8
dan cuacanya. Hal ini juga disebabkan oleh perbedaan sumberdaya
alam serta perbedaan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya.
Setiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing.
Dua wilayah atau lebih dapat saling melengkapi kebutuhan
masing-masing apabila memiliki kemampua yang berbeda-beda.
Misalnya, suatu wilayah apabila ingin bertahan hidup memerlukan
sumber pangan berupa sayuran dan padi-padian. Daerah A merupakan
daerah penghasil sayuran, namun tidak bisa menghasilkan padi.
Daerah B merupakan daerah penghasil padi yang cukup banyak,
namun tidak bisa menghasilkan sayuran yang dibutuhkan. Maka,
daerah A dan daerah B memiliki kebutuhan wilayah yang saling
melengkapi. Hal ini dapat menimbulkan adanya interaksi wilayah
antara daerah A dan daerah B.
Desa dan kota merupakan kedua wilayah yang sangat berbeda.
Kota identik dengan kemajuannya di bidang industri, sedangkan desa
identik dengan daerah penghasil bahan pangan. Oleh karena itu, antara
desa dan kota merupakan kedua jenis wilayah yang saling melengkapi
sehingga perlu adanya interaksi antara desa dengan kota.
9
dengan daerah C sehingga interaksinya menjadi lebih lemah.
Sebaliknya, interaksi antara daerah A dengan daerah C menjadi lebih
kuat.
B. Kota Satelit
Kota Satelit atau Kota Penyangga adalah kota di tepi sebuah kota yang
lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar
penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Biasanya penghuni
kota satelit ini adalah komuter dari kota besar tersebut ini, misalkan:
10
Gresik dan Sidoarjo adalah kota satelit dari Surabaya
Binjai dan Lubuk Pakam adalah kota satelit dari Medan
Maros dan Gowa adalah kota satelit dari Makassar
Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya
interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara
bertahap akan mengalami apa yang bernama "resonansi sosiologis", yaitu
perubahan sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif
tetap.
Munculnya kota satelit tidak hanya bisa dilihat dari upaya penopangan
kota inti. Dilihat dari fakta di lapangan, pembentukan kota satelit disebabkan
oleh beberapa hal. Yang pertama, muncul sebagai konsekuensi dari
perkembangan kota kecil yang sudah ada sebagai akibat luberan kota inti
yang lokasinya berdekatan. Kedua memang direncanakan dan dibentuk
sendiri karena pertimbangan lokasinya yang strategis. Nusa Dua misalnya
merupakan kota bentukan yang karena kedekatannya dengan Denpasar,
Bandara dan upaya memajukan wilayah ini secara ekonomis.
11
perpindahan penduduk dari suatu wilayah (geografis) ke wilayah lain dalam
jangka waktu tertentu.
1) Mobilitas permanen
Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dengan tujuan untuk menetap. Dikutip situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), secara umum
dikenal mobilitas permanen yang terjadi antar wilayah di Indonesia,
12
yakni migrasi internasional dan migrasi internal. Migrasi internasional
adalah proses perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
Migrasi internasional dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
Imigrasi, adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu
untuk menetap.
Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari tanah air sendiri ke
negara lain untuk tinggal menetap di sana.
Remigrasi, adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah
airnya (negara asal).
13
Sirkulasi
Sirkulasi merupakan mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat
menginap di tempat yang dituju. Itu disebut juga mobilitas penduduk
non permanen musiman. Orang yang melakukan sirkulasi disebut
sirkuler. Waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi berbeda-beda. Ada
yang hanya beberapa hari, ada juga yang memakan waktu lama.
14
Memudarnya kehidupan agraris, sekarang minat masyarakat
desa untuk beraktivitas di sektor pertanian menurun. Upah dan
hasil sektor pertanian di anggap kurang menjanjikan.
Masyarakat melihat pekerjaan di kota lebih beragam dan lebih
menghasilkan dari pada jadi petani di desa.
Meningkatnya perilaku kosumtif di desa, maraknya iklan dan
promosi akhir nya mendorong penduduk desa berprilaku
konsumtif
Tenaga kerja produktif berkurang, usia produktif memilih
bekerja di perkotaan karena lapangan pekerjaan di kota lebih
beragam dan lebih layak.
Terjadi nya fungsi lahan, alih fungsi lahan yaitu perubahan
pengunaan lahan untuk tujuan lain, misalnya lahan pertanian di
bangun pabrik, atau perumahan. Hal ini di sebabkan
perkembangan kota ke arah desa, lahan di perkotaan makin
sempit karena padatnya penduduk kota.
Tradisi dan budaya khas desa semakin memudar. Modernitas
kota memengaruhi budaya penduduk desa. Arus informasi
sekarang mudah di akses melalui televisi, surat kabar dan
internet. Penduduk desa berpotensi meniru gaya hidup yang di
tampilkan di media, secara tidak langsung perilaku ini akan
mengikis tradisi da budaya yang ada di desa
15
iv. Dampak Negatif Terhadap Kota
Berikut dampak negatif interaksi desa dan kota bagi kota:
Jumlah penganguran dan penduduk miskin meningkat.
Pemukiman kumuh dan ilegal di kota.
Jumlah penduduk meningkat sehingga kawasan permukiman
makin padat.
Degradasi kualitas lingkungan.
Tingkat kriminalitas meningkat.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.ums.ac.id/32125/4/BAB%20I.pdf
2. http://repository.unj.ac.id/4667/2/BAB%201.pdf.pdf
3. https://emodul.kemdikbud.go.id/C-Geografi-13/C-Geografi-13.pdf
4. https://pahamify.com/blog/faktor-pendorong-interaksi-desa-dan-kota/
5. https://pahamify.com/blog/faktor-pendorong-interaksi-desa-dan-kota/
6. http://repositori.kemdikbud.go.id/20638/1/Kelas%20XII_Geografi_KD
%203.2%20%282%29.pdf
7. https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/faktor-interaksi-desa-kota
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_satelit
9. https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/ab8813da2
bcbaea5bbffddd84da7a166.pdf
10. https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/10/194500169/mobilitas-
penduduk-pengertian-dan-jenisnya?page=all
11. https://www.geovolcan.com/dampak-positif-dan-negatif-interaksi-desa-
dan-kota/
18
19