Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Kota

Klasifikasi kota, berdasarkan :


A.
1)
2)
3)
4)

Jumlah penduduk
Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang
Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang berpenduduk antara 15 juta orang
Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.000 1 juta orang
Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara 100.000500.000
orang
5) Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000100.000 orang

B. Tingkat perkembangannya (Lewis Munford)


1) Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadi kota baru.
2) Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris.
3) Tingkat Metropolis, yaitu kota besar yang perekonomiannya sudah mengarah
ke industri.
4) Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota
metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan
yang sangat besar.
5) Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah dipenuhi dengan
kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang
tinggi.
6) Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yang berkembang menuju keruntuhan.
C. Fungsinya
1) Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi
atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi,
maupun barang jadi. Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang
2) Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce), yaitu kota yang
memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun
internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta, dan Singapura
c) Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara
d) Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat kebudayaan.

Klasifikasi Kota

06.41 ari wisnu No comments


a.
1.
2.
3.
4.
5.

Klasifikasi kota secara numerik yaitu penggolongan kota yang didasarkan pada unsur unsur
penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan luas wilayah.
Kota kecil, jumlah penduduk antara 20.000 s.d. 50.000 jiwa.
Kota sedang, jumlah penduduk antara 50.000 s.d. 100.000 jiwa.
Kota besar, jumlah penduduk antara 100.000 s.d. 1.000.000 jiwa.
Kota metropolitan, jumlah penduduk antara 1.000.000 s.d. 5.000.000 jiwa.
Kota megapolitan, jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 jiwa.

b. Klasifikasi kota dilihat dari kualitas perkembangannya.


Menurut Lewis Mumford meninju pertumbuhan suatu kota melalui enam fase yaitu sebagai
berikut,
1. Tahap eopolis (eopolis stage)
Dalam tahap ini dicerminkan oleh adanya kehidupan masyarakat yang semakin maju, walaupun
dalam kondisi kehidupannya masih didasarkan pada kegiatan pertanian, pertambangan, dan
perikanan.
2. Tahap polis (polis stage)
Tahap ini ditandai oleh adanya pasar yang cukup besar, sementara itu beberapa kegiatan industri
yang cukup besar mulai bermunculan di beberapa bagian kota.
3. Tahap metropolis (metripolis stage)
Dalam tahap ini kota sudah mulai bertambah besar. Fungsi fungsi perkotaannya terlihat
mendominasi kota kota kecil lainnya yang berada di sekitar kota dan daerah daerah
belakangnya (hinterland)
4. Tahap megapolis (megapolis stage)
Tahap ini ditandai oleh adanya tingkah laku manusia yang hanya berorientasi pada materi.
Standarisasi produksi lebih diutamakan daripada usaha usaha kerajinan tangan.
5. Tahap tiranipolis (tryanopolis stage)
Pada tahap ini ukuran atau tolak ukur budaya adalah apa yang tampak secara fisik (display).
Masalah uang atau materi dan ketidakacuhan mengenai segala aspek kehidupan mewarnai
tingkah laku penduduknya.
6. Tahap nekropolis (nekropolis stage)
Tahap ini disebut sebagai tahap kemunduran dari suatu kota. Hal ini ditandai dengan
kemunduran pelayanan kota beserta fungsi fungsinya dan menunjukkan gejala gejala
kehancuran yang disebabkan karena adanya peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit yang
melanda hebat.
c.

Taylor mengklasifikasikan kota berdasarkan karakteristik dinamika fungsionalnya, karakteristik


tersebut adalah sebagai berikut,
1. Tahap awal/infantil (the infantil stage)
Pada tahapan ini belum terlihat adanya pembagian yang jelas mengenai daerah daerah
permukiman dengan daerah daerah perdagangan. Selain itu juga belum terlihat adanya
perbedaan kawasan pemukiman kelas bawah dan kelas atas. Bangunan bangunan yang ada
masih tidak teratur.
2. Tahap muda/juvenil (the juvenil stage)

Pada tahapan ini mulai terlihat adanya proses pengelompokan pertokoan pada bagian bagian
kota tertentu. Kawasan permukiman kelas menengah ke atas sudah mulai bermunculan di
pinggiran kota dan munculnya kawasan pabrik.
3. Tahap ketuaan (the senile stage)
Pada tahap ini ditandai adanya pertumbuhan yang terhenti (cessation of growth), kemunduran
dari beberapa distrik dan kesejahteraan ekonomi penduduknya menunjukkan gejala gejala
penurunan. Kondisi kondisi seperti ini terlihat didaerah daerah industri.
d. Menurut Houston, berdasarkan karakteristik pertumbuhannya, kota diklarifikasikan menjadi tiga,
sebagai berikut,
1. Stadium pembentukan inti kota (nuclear phase)
Stadium ini merupakan tahap pembentukan CBD (Central Business District). Pada masa ini baru
dirintis pembangunan gedung gedung utama sebagai penggerak kegiatan perekonomian.
2. Stadium formatif (formative phase)
Tahapan ini mulai menunjukkan ciri ciri yang berbeda dengan tahapan pertama pada abad ke19. Hal ini timbul sebagai akibat adanya revolusi industri yang meledak di kawasan Eropa Barat.
Perkembangan industri pada saat itu mulai meluas dan perkembangan teknologi juga masuk ke
sektor sektor lain seperti sektor transportasi, komunikasi, serta perdagangan.
3. Stadium modern (modern phase)
Stadium ini mulai terlihat pada abad ke-20 sejalan dengan makin majunya teknik elektonika.
Makin majunya teknologi transportasi dan komunikasi mengakibatkan seseorang tidak lagi
berpandangan bahwa bertempat tinggal di dekat tempat kerja merupakan hal yang paling
menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai