Anda di halaman 1dari 3

Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-neoplastic dan pertumbuhannya

berada di atas gingiva (interdental papilla) yang berasal dari periodontal dan
jaringan periosteum. Epulis ini dapat bersifat fibrous, hiperplastik, maupun
granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut
sensile dan bisa pula bertangkai (peduncullated).
JENIS-JENIS EPULIS
Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Kongenital
2. Epulis Fibromatosa
3. Epulis Granulomatosa
4. Epulis Fissuratum
5. Epulis Gravidarum
6. Epulis Angiomatosa
7. Epulis Gigantoselulare

Epulis Gravidarum (Epulis Pregnancy)


Epulis gravidarum adalah reaksi jaringan granulomatik yang berkembang pada gusi
selama kehamilan. Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak mulut
dengan angka kejadian berkisar dari 0,2 hingga 5% dari ibu hamil.
Epulis tipe ini berkembang dengan cepat, dan ada kemungkinan berulang pada
kehamilan berikutnya. Tumor kehamilan ini biasanya muncul pada trimester pertama
kehamilan namun ada pasien yang melaporkan kejadian ini pada trimester kedua
kehamilannya. Perkembangannya cepat seiring dengan peningkatan hormone estrogen
dan progesteron pada saat kehamilan. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar
terhadap proses inflamasi/keradangan. Pembesaran gingival akan mengalami
penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan.
Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil.
Epulis gravidarum tampak sebagai tonjolan pada gingiva dengan warna yang
bervariasi mulai dari merah muda, merah tua hingga papula yang berwarna keunguan,
paling sering dijumpai pada gingiva anterior rahang atas. Umumnya pasien tidak
mengeluhkan rasa sakit namun lesi ini mudah berdarah saat pengunyahan atau
penyikatan gigi. Pada umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih dari 2 cm
namun pada beberapa kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga
membuat bibir pasien sulit dikatupkan. Factor penyebab epulis gravidarum dapat
dibagi menjadi 2. Yakni penyebab primer dan penyebab sekunder :
a.
Penyebab primer
Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer epulis gravidarum sama halnya
seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai
kehamilan dapat memperberat reaksi keradangan pada gusi oleh iritasi lokal. Iritasi
lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa
makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.

b.
Penyebab sekunder
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan
hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesterone. Peningkatan
konsentrasi hormon estrogen dan progesterone pada masa kehamilan mempunyai
efek bervariasi pada jaringan, diantaranya pelebaran pembuluh darah yang
mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gingiva menjadi lebih merah,
bengkak, dan mudah mengalami perdarahan.
epulus3

Gambar. Epulis gravidarum pada wanita hamil


Gejala
Tumor kehamilan ini tampak sebagai tonjolan pada gusi dengan warna yang bervariasi
mulai dari merah muda, merah tua hingga papula yang berwarna keunguan, paling
sering dijumpai pada rahang atas. Umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit,
namun lesi ini sangat mudah berdarah saat pengunyahan atau penyikatan gigi. Pada
umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih dari 2 cm, namun pada beberapa
kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga membuat bibir pasien
sulit dikatupkan.
Perawatan
Umumnya lesi ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya segera setelah ibu
melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang berkaitan dengan lesi ini sebaiknya
ditunda hingga setelah kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan perdarahan terus
terjadi sehingga mengganggu penyikatan gigi yang optimal dan rutinitas sehari-hari.
Namun pada kasus-kasus dimana epulis tetap bertahan setelah bayi lahir, diperlukan
biopsi untuk pemeriksaan lesi secara histologis. Rekurensi yang terjadi secara
spontan dilaporkan pada 75 % kasus, setelah 1 hingga 4 bulan setelah melahirkan.

Bila massa tonjolan berukuran besar dan mengganggu pengunyahan dan bicara,
tonjolan tersebut dapat diangkat dengan bedah eksisi yang konservatif. Namun
terkadang tumor kehamilan ini dapat diangkat dengan Nd:YAG laser karena memberi
keuntungan yaitu sedikit perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai