I. PENDAHULUAN
A. DEFINISI PENYAKIT
Penyakit periodontal dibagi menjadi dua yaitu periodontitis dan gingivitis.
Gingivitis adalah peradangan pada gingiva, bentuk penyakit periodontal yang ringan,
dengan tanda klinis gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah,
sedangkan periodontitis ditandai dengan kehilangan perlekatan dan pembentukan
pocket yang disebabkan oleh perkembangan bakteri patogen dan penurunan
mekanisme pertahanan diri pasien.
B. ETIOLOGI
Gingivitis disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer
dari gingivitis adalah plak (Manson, 1993). Plak gigi adalah deposit lunak yang
membentuk biofilm yang menumpuk kepermukaan gigi atau permukaan jaringan
keras di rongga mulut (Daliemunthe, 2008).
Plak gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan berkumur ataupun
semprotan air, tetapi dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis.
Plak gigi akan terlihat berwarna abu-abu, abu-abu kekuningan dan kuning jika
terjadi penumpukan (Daliemunthe, 2008).
Faktor etiologi sekunder dari gingivitis, yaitu :
Faktor Lokal : Restorasi yang keliru, kavitas karies, tumpukan sisa makanan,
Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain yang kurang baik, pesawat
ortodonsi, susunan gigi yang tidak teratur, kebiasaan bernafas melalui mulut,
kebiasaan merokok.
C. PATOGENESIS
Patogenesis dari gingivitis adalah :
2
D. GEJALA
Gingivitis menimbulkan berbagai macam gejala yang mungkin tidak disadari.
Berbagai macam gejala dari gingivitis antara lain, adalah adanya darah pada saat
menyikat gigi, timbulnya bau mulut (halitosis).
Tanda klinis gingivitis adalah nyeri lokal atau menyeluruh pada gingiva, rasa gatal,
halitosis, atau perdarahan gingiva ketika menyikat gigi. Bengkak pada gingiva.
: Shafira Kurnia
Usia
: 20 tahun
No. RM
: J22954
Alamat
Panum
Operator
: Latty Indriastuti
A.
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Identitas Pasien
Nama
: Shafira Kurnia
TTL
Usia
: 20 tahun
Alamat
Gol. Darah
:A
Alergi
Anamnesis
CC (Keluhan Utama)
Pasien datang dengan keluhan merasa giginya kotor dan ingin dibersihkan
PI (Perjalanan Penyakit )
Pasien pernah ke dokter gigi untuk melakukan penambalan gigi belakang kanan
dan kiri
FH (Family History)
SH (Social History )
B.
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Jasmani
: Sehat
Mental
Vital Sign
Tekanan Darah
Nadi
: 72 x/menit
Pernafasan
: 18 x/menit
Suhu
: 36,4
Berat Badan
50
kg
5
Tinggi Badan
Fasial
155 cm
Neuromuskular
Kelenjar
Kelenjar
Tulang
Ludah
Limfe
Rahang
TMJ
Deformitas TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
Nyeri
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
Tumor
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
Gangguan
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
Fungsi
Bibir : Sedang
Mukosa Bibir
: TAK
Mukosa Pipi
Dasar Mulut
: TAK
Lidah
: TAK
Gingiva
567
321
1234567
Oklusi
: Normal bite
Oral Hygiene
: 6,1 (buruk)
Lain- lain
:-
D. DIAGNOSIS
D/ Gingivitis Ringan
E. RENCANA PERAWATAN
- TP/
1. KIE, DHE
2. Scalling USS
5. Kontrol
F. TAHAPAN PERAWATAN
- Alat
1. Diagnostik set (untuk mengecek keadaan intra oral)
2. Tip Scaller (untuk membersihkan kalkulus subgingival dan supragingival)
3. Bengkok (tempat untuk meletakkan alat-alat diagnostik)
4. Suction (untuk membantu membersihkan darah akibat scalling)
5. Brush (untuk polishing)
6. APD (masker, handscoon, celemek untuk melindungi diri dari infeksi)
- Bahan
1. Pasta Gigi & Pumice (Untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa kalkulus yang telah
dibersihkan )
2. Alkohol
3. Disclossing Agent (membantu dalam perhitungan plak)
4. Cotton Roll
5. Cotton Pellet (Membantu aplikasi disclossing agent pada gigi)
6. Tissue
Pasien dijelaskan terlebih dahulu tentang alat dan kerjanya agar pasien
tidak kaget dan merasa takut
Bersihkan dari regio kanan atas, kanan kiri, kiri bawah, dan kanan
bawah . Bersihkan dari kalkulus subgingiva dan supragingiva.
IV. PEMBAHASAN
Scalling merupakan intial phase therapy dalam perawatan priodontal yang
merupakan tindakan pengambilan plak dan kalkulus dari permukaan gigi sampai
daerah junctional epithelium. Scalling dilakukan secara sistematis dari posterior
rahang kanan atas, kemudian diteruskan anterior atas, posterior kiri atas, posterior kiri
bawah, anterior bawah, dan posterior kanan bawah (Bakar, 2013).
Penggunaan alat yang tepat dan kekooperatifan pasien saat saclling berlangsung
sangat penting, pasien diharapkan mengikuti DHE yang diberikan oleh operator.
Scaling dapat dilakukan pada subgingiva maupun supragingiva. Terdapat dua
jenis perawatan scaling, yaitu menggunakan instrumen manual, dan scaler ultrasonik
(Mitchell et al., 2015). Scaler ultrasonik digunakan bersama semprotan air dingin
karena vibrasi dapat menimbulkan panas. Semprotan air juga memberi efek detergen
yang membantu pembersihan. Scaler harus digunakan dengan hati-hati untuk
restorasi keramik. Permukaan yang kasar merupakan daerah deposisi plak dan
kalkulus sehingga permukaan gigi harus dihaluskan agar bebas dari kalkulus, plak,
dan stain. Setelah scaling dilakukan, harus dibersihkan dengan pasta pumice
menggunakan brush. (Manson and Eley, 2013).
Perhitungan yang dilakukan sebelum scalling adalah perhitungan OHI (Oral
Hygiene Index), Gingival Indeks (GI), Plaque Control Record (PCR). Masing-masing
perhitungan sudah ada skor masing-masing . Kriteria Gingival Index adalah :
0 : Gingiva normal
1 :Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, edema ringan, tidak berdarah
pada palpasi
2 : Inflamasi sedang, kemerahan, edema, mengkilap, berdarah pada palpasi
3 : Inflamasi berat, warna merah jelas, edema, ulserasi, pendarahan spontan
Skor gingival indeks dari pasien menunjukkan 0,5 menunjukkan gingivitis
ringan dilihat dari derajat gingivitis yang sudah ditentukan yaitu :
0,1 1,0 : Gingivitis ringan
1,1 2,0 : Gingivitis sedang
11
Saran :
a. Pasien diedukasikan untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut
b. Pasien diedukasikan untuk kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali
12
V. DAFTAR PUSTAKA
13