Anda di halaman 1dari 5

PIGMENTASI BERDASARKAN LOKASI

Pigmentasi Lokal
Pigmentasi yang hanya terjadi secara lokal. Adapun yang termasuk
pigmentasi lokal diantaranya:
1. Amalgam tattoo
Yaitu pigmentasi pada rongga mulut dapat disebabkan oleh bahan restorasi
gigi seperti amalgam. Lesi ini menunjukkan partikel amalgam yang mengendap
dengan manifestasi seperti timbulnya makula yang berwarna terang dan
kehitaman. Biasanya terdapat pada gingiva yang berdekatan dengan restorasi
amalgam. Warnanya digambarkan sebagai warna hitam, biru, abu-abu atau
kombinasi dari ketiganya. Kebanyakan lesi ini bersifat asimtomatis dan
tertutupi selama pemeriksaan gigi. Fragmentasi amalgam yang tertanam dalam
mukosa mulut dan umumnyamenstimulasi nevi atau melanomas secara klinis.
Secara histologis amalgam terlihat berupa granul-granul amalgam dan partikel-
partikelnya akan ditemukan umumnya pada lamina propria namun kadang-
kadang juga terdapat di submukosa.

2. Pigmentasi Nevi
Yaitu pigme pada rongga mulut tidak terjadi secara umum. Pigmnetasi
nevi ini terdapat pada intramukosa dan jaringan ikat yang terlihat sebagai
batasan pada vermillon bibir dan gingiva. Lesi biasanya berwarna abu-abu,
coklat atau kebiru-biruan berupa makula dan bersifat asimtomatis.

3. Makula melanotik oral


Disebut juga ephleis, melanosis, lentigo, solitary labial lentigo, makula
melanotik labial dan makula melanotik oral. Batas vermillon bibir bawah
merupaka daerah yang paling sering terlihat dibandingkan mukosa bukal,
palatum, dan gingiva. Warna lesi ini biasanya abu-abu, coklat, biru, hitam atau
kombinasi dari warna-warna ini. Secara histologi, menunjukan pigmentasi
melanin yang meningkat pada lapisan sel dasar tanpa peningkatan jumlah
melanosit namun sebaliknya epidermis dalam keadaan normal.
Pigementasi menyeluruh
Pigmentasi menyeluruh ini biasanya melibatkan hampir keseluruhan
daerah gingiva. Adapun yang termasuk pigmentasi menyeluruh ini adalah akibat:
1. Genetik yaitu pigmentasi melanin idiopatik (pigmentasi rasial atau fisiologis),
Peutz-Jegher syndrome, Laugier-Hunziker syndrome, miksozoma kompleks,
pigmentasi bercak, aktivitas endokrin yang berlebihan, Carney syndrome,
Leopard syndrome dan profusi lentiginosis.
2. Obat-obatan yaitu obat anti-malaria seperti chloroquine dan quinidine,
antimikroba, minosiklin, amiodaron, klorpromazin, ACTH, zidovudine,
ketoconazole, methyldopa, basulphan, menthol, obat kontrasepsi, paparan
logam berat.
3. Edokrin yaitu penyakit Addison, Albright syndrome, Akantosis nigrikans,
kehamilan dan hiperparatiroidisme.
4. Paska inflamasi yaitu penyakit periodontal dan repigmentasi gingiva paska
operasi.
5. Keadaan lain seperti haemochromatosis, neurofibromatosis menyeluruh,
incontinenti pigmenti, penyakit Whipples, penyakit Wilson, penyakit Gaucher,
HIV, Thalessemia, pigmented gingival cyst dan defisiensi nutrisi.

(Sumber: Cicek Y, Ertas U. The Normal and Pathological Pigmentation of Oral


Mucous Membrane: A Review The Journal Contemporary Dental Practice
2003;4:76-86.)
PANDANGAN ISLAM

Hukum Rokok Dalam Islam

Tembakau yang merupakan bahan baku rokok telah dikenal oleh umat
Islam pada akhir abad ke-10 Hijriyah, yang dibawa oleh para pedagang
Spanyol. Semenjak itulah kaum muslimin mulai mengenal rokok. Sebagian
kalangan berpendapat bahwa merokok hukumnya boleh.
Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali
terdapat dalil yang melarangnya, berdasarkan firman Allah:







Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.
(QS. Al Baqarah: 29).
Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di
atas bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk
bahan baku rokok.
Sanggahan:
Berdalil dengan ayat ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan
Allah hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak dan
membahayakan tubuh.

Sementara rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah


terbukti merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh
penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:






Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisaa: 29).

Lebih dari itu, mengapa tidak ada dalil khusus yang melarang rokok?
Karena rokok baru ada 500 tahun yang lalu, dan tidak dikenal di masa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabiin, tabi tabiin,
maupun ulama penulis hadis setelahnya. Bagaimana mungkin akan dicari dalil
khusus yang melarang rokok?

Sebagian kalangan yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya


makruh, karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum
ini diqiyaskan dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau
yang tidak sedap. Sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi shallallahu
alaihi wa sallam:


Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan
karats, maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat
terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).
(HR. Muslim).
Sanggahan:
Analogi ini sangat tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan
hanya sekedar bau tidak sedap. Lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit
berbahaya diantaranya kanker paru-paru. Mengingat keterbatasan ulama masa
silam dalam memahami dampak kesehatan ketika morokok, mereka hanya
melihat bagian luar yang nampak saja. Itulah bau rokok dan bau mulut
perokok.

Anda mungkin juga menyukai