UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DEPARTEMEN PERIODONSIA
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Berat/TinggiBadan : 48 kg/158 cm
GolonganDarah : B
Tanggal Pemeriksaan : 4 Maret 2021
No. RM : 032221
Mahasiswa : Resty Wahyu Veriani
NPM : 04074821719021
I. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
KELUHAN UTAMA
Seorang anak laki-laki (13 tahun) datang bersama ibunya dengan keluhan gigi kiri belakang atas
sakit ketika digunakan untuk makan dan terdapat pembengkakan asimetri pada wajah sebelah kiri. Ibu
pasien mengatakan tidak terdapat riwayat gigi berlubang pada gigi pasien dan tidak ada riwayat gigi
patah. Pasien merasa tidak nyaman dengan gigi tersebut dan ingin dirawat.
II. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Klinis
Pada pemeriksaan klinis, gigi 24 menunjukkan rasa sakit yang spontan, terus menerus, dan rasa
sakit yang berdenyut. Tidak ditemukan adanya kavitas gigi berlubang, plak gigi, atau restorasi pada
gigi tersebut. Gingiva memeliki warna, ketebalan, dan tekstur yang normal. Kedalaman poket
normal dan tidak menunjukkan adanya periodontitis. Pada pemeriksaan klinis dilakukan
pengecekan oklusi pada pasien dengan menggunakan alat pendeteksi berupa articulating paper
yang diletakan pada daerah gigi yang hendak diperiksa. Pasien diminta untuk oklusi menggunakan
articulating paper 80 mikrons. Kemudian dilakukan pemeriksaan palpasi manual (fremitus),
kemudian pasien diinstruksikan melakukan kontak oklusal selama clenching pada habitual
intercuspation, melakukan oklusi eksentrik, yaitu menggerakkan rahang bawah ke kanan dan ke
kiri; serta melakukan oklusi protrusif, yaitu menggerakkan rahang bawah maju ke depan. Daerah
yang mengalami kontak prematur akan ditandai dari ketebalan warna kertas atau teraan yang
berlebih yang melekat pada permukaan gigi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari pasien, terdapat
teraan tebal pada cusp palatal gigi 24.
Gambar 1. Gigi 24 tidak menunjukkan adanya karies, fraktur, restorasi, atau penyakit periodontal
2. Pemeriksaan Radiografi
Kunjungan : Pertama
Tanggal periksa: 4 Maret 2021
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Tanggal GIGI 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
Mobilit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
y
Pocket Facial 212 222 222 221 222 212 222 222 322 323 223 334 322 322 223
depth
Palatal 112 313 223 313 322 212 122 323 232 233 211 334 332 323 433
BOP 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1
Tanggal GIGI 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Pocket Facial 212 222 212 313 323 212 212 222 232 323 322 312 222 232
depth
Lingual 222 212 333 323 323 122 232 322 332 323 333 332 221 222
Mobility 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BOP 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1
OHI-S:
DI CI
2 1 2 2 0 2 DI+CI = 1.67+1.3
2 0 2 = 2.97 (sedang)
2 1 2
Plak Index:
16 12 24
1.5 1.3 1.2
Plak index= 1.5+1.3+1.2+1+1.6+1.3 = 1.4 (sedang)
44 32 36 6
1.3 1.6 1
Gingival Index:
16 12 24
4 3 5
Gingival index = 4+3+5+3+3+5/4 = 1.04 (ringan)
44 32 36 6
5 3 3
Pemberian obat analgesik dan antibiotik untuk meredakan nyeri dan bengkak
Evaluasi scaling (1 minggu sebanyak 1 kali): kontrol plak, kalkulus, kondisi gingiva
dan kedalaman poket.
Root planning pada regio yang memiliki poket melebihi sulkus normal
Oklusi gigi 24
a. Definisi : didefinisikan sebagai penghapusan yang direncanakan pada area oklusal gigi
yang dipilih untuk mengembalikan fungsi oklusal yang baik. Secara objektif tujuannya
adalah untuk memberikan intercuspal position mandibula yang stabil dan untuk
menghilangkan gangguan ke dan dari intercuspal position dalam gerakan fungsional dan
parafungsi.
b. Indikasi dan Kontraindikasi :
Indikasi Kontraindikasi
1. Kelainan TMJ 1. Melakukan tindakan tanpa pengetahuan
praperawatan yang teliti, dokumentasi,
2. Kontak prematur baik karena
dan mengedukasi pasien.
restorasi maupun protesa
2. Ekstrusi parah, kegoyangan, atau
3. Trauma oklusi
malposisi gigi yang tidak merespon hanya
4. Setelah perawatan orthodonti dengan selective grinding saja.
3. Tidak ada tanda-tanda trauma oklusal.
5. Setelah perawatan periodontal
4. Sebagai perawatan primer dari inflamasi
6. Migrasi patologis dan mobilitas gigi mikrobial penyakit periodontal.
karena penyakit periodontal ataupun 5. Perawatan pasien dengan riwayat bruxism
gigi hilang yang tidak diganti. tanpa bukti kerusakan, pathosis atau
nyeri.
6. Pasien yang tidak kooperatif sehingga
mempengaruhi prognosis.
c. Prosedur :
1. Mengubah bentuk gigi dengan jalan pengasahan gigi.
2. Mengubah bentuk gigi dengan jalan pembuatan restorasi.
3. Pencabutan gigi yang menimbulkan hambatan oklusal.
4. Mengubah posisi gigi dengan jalan menggerakkan gigi secara orthodonsi.
5. Mengubah relasi gigi geligi dan rahang dengan jalan bedah orthodonsi.
Dalam uraian berikut ini, prosedur penyelarasan oklusal dibatasi pada prosedur
pengasahan gigi saja, prosedur yang demikian dinamakan coronoplasty atau selective
grinding.
Tahapan rencana perawatan occlusal adjustment gigi 24
Persiapan Alat dan Bahan :
a. Instrumen dasar :
Kaca mulut, sonde, pinset, dan probe
b. Instrumen occlusal adjjustment:
Finishing bur/Dimond bur
Handpiece
Articulating paper bentuk U
Alat poles rubber cup white
Brush
Sarung tangan karet
Masker
Nirbeken
c. Bahan
Betadine solution 10%
Alkohol 70%
Pumice atau pasta polishing
Tampon,catton roll dan cotton pellet steril
TAHAPAN KERJA OCCLUSAL ADJUSTMENT
GIGI 24
1) Posisi pasien
Pasien duduk dalam posisi tegak lurus dan sandaran disesuaikan dengan senyaman
mungkin. Operator pertama kali memperlihatkan cara meretruksi dagunya sendiri
kemudian meninstruksikan pasien untuk melakukan gerakan tersebut pada rahangnya,
pasien kemudian diinstruksikan untuk membuka dan menutup rahang secara berulang
kali hingga terbiasa.
Setelah mendapatkan tanda daerah yang terdapat kontak prematur dilakukan penghilangan
daerah kontak prematur tersebut dengan menggunakan tapered diamond bur yang di tempatkan pada
bagian palatal gigi 24. Pengurangan dilakukan sedikit demi sedikit untuk menghindari grinding yang
berlebih.
1) Pengkoreksian kembali menggunakan articulating paper.
Pengasahan terus dilakukan sedikit demi sedikit sampai didapatkan teraan yang bilateral dan
stabil serta tebal warna yang merata.
2) Pemolesan permukaan gigi
Permukaan gigi yang telah diasah akan menjadi terasa kasar. Permukaan gigi yang diasah di
haluskan dan poles dengan munggunakan rubber cup white dan pumice atau pasta polishing sampai
permukaan gigi terasa lebih nyaman oleh pasien.
3) Instruksi pasca perawatan
Pasien diinstruksikan menggunakan pasta gigi berfluoride agar terjadi remineralisasi pada gigi
yang telah dilakukan occlusal adjustment dan instruksi untuk kontrol 1 minggu kemudian. Dilakukan
pengecekan menggunakan articulating paper kembali dan foto rontgent untuk melihat perbaikan
ligamen periodontal.