Kelompok A-2 : Asri Krisnaini (12-21) Putri Yusuf (12-30) Bestarika Yuri (12-31)
KISTA ODONTOGEN
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Kista Bifurkasi Bukal Kista Dentigerous a. Kista Dentigerous Sentral b. Kista Dentigerous Lateral c. Kista Dentigerous Sirkumferensial Kista Radikuler Odontogenik Keratocyst Kista Erupsi Kista Lateral Periodontal Kista Odontogenik Terkalsifikasi Kista Residual Kista Periapikal
2.
3.
KISTA ODONTOGEN
dengan permukaan akar yang mengalami impaksi atau erupsi sebagian pada molar ketiga rahang bawah dan timbul dari sisa-sisa sel epitel malazes.
Gambaran klinis :
keterlambatan dalam erupsi molar pertama atau kedua rahang bawah, gigi vital, pembengkakan pada bukal gigi molar, rasa nyeri.
Gambaran Radiografis :
Pada rontgent periapikal dan panoramik, lesi radiolusen sangat halus pada daerah akar molar dan mungkin tampak terpusat yang sedikit ke distal dari pencabangan gigi yang terlibat. s
KISTA DENTIGEROUS
Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk di sekitar
mahkota gigi yang tidak erupsi akibat berkembang nya proliferasi enamel yang tersisa atau pembentukan epitelium enamel.
Gambaran Klinis :
Gambaran Radiografis :
Dengan menggunakan teknik oklusal dan periapikal kista terlihat berupa gambaran radiolusen dengan batas yang radiopak yang berada tepat diatas mahkota gigi yang terlibat.
Kista dentigerous tipe sentral yang menunjukkan mahkota terproyeksi ke dalam rongga kista (teknik radiografi oklusal)
hanya menutupi sebagian mahkota gigi, menyebabkan miringnya gigi ke arah yang tidak diliputi kista.
Kista dentigeorus tipe lateral menunjukkan kista yang besar di sepanjang akar mesial gigi impaksi (teknik radografi oklusal)
Kista dentigerous tipe sirkumferensial menunjukkan kista meluas sepanjang akar mesial dan distal gigi yang tidak erupsi (teknik radiorafi periapikal)
KISTA RADIKULER
Adalah kista yang berasal dari sisa sisa epitel Malassez di
ligamen periodontal.
Gambaran Klinis :
Sering muncul dari gigi nonvital dan apabila dipalpasi pembengkakan akan terasa keras.
Gambaran Radiografis :
Margin dari kista biasanya memiliki perbatasan yang radiopak dan bagian dalam yang radiolusen. Perbatasan atau margin dari kista radikuler biasanya melengkung atau melingkar.
Gambaran radiografis kista radikuler dengan teknik radiografis periapikal dan teknik oklusal
ODONTOGENIK KERATOCYST
Adalah kista odontogenik non-peradangan yang timbul dari
gigi lamina.
Gambaran Klinis :
Kebanyakan berkembang pada usia dekade kedua dan ketiga, terbentuk disekitar erupsi gigi, asimptomatik, tampak endurasi kuning berkeratin. Dan biasa terjadi di posterior mandibula dan ramus.
Gambaran Radiografis :
Dapat dilihat dengan teknik radiografi panoramik dan menghasilkan lesi berbentuk bulat radiolusen dan sering memberikan gambaran lesi multilocular dengan batas yang kortikal.
KISTA ERUPSI
rongga folikuler di sekitar mahkota gigi sulung/tetap yang akan erupsi mengembang karena penumpukan cairan dari jaringan. Patogenesis kista ini serupa dengan kista dentigerous.
Gambaran Klinis :
Terlihatnya daerah kebiru biruan pada gigi yang akan erupsi dan pembengkakan mukosa licin. Bersifat lunak, berfluktuasi dan sering timbul rasa sakit.
Gambaran Radiografis
sisa-sisa epitel dental lamina yang tertinggal pada mukosa regio puncak tulang alveolar.
Gambaran HPA :
dilapisi epitel tipis , terlihat regio yang mengalami pemadatan atau plak berbentuk lumen.
Gambaran Radiografis :
Dapat menggunakan teknik periapikal dan panoramik. Terlihat bentukan oval radiolusen diantara dua gigi.
bersifat jinak.
Lesi ini dapat memproduksi jaringan terkalsifikasi
yang di identifikasi sebagai displastik dentin dan mengandung komponen yang lebih solid menyerupai ameloblastoma.
Gambaran Klinis
Terjadi rata rata pada usia 36 tahun dan biasa terjadi pada molar pertama. Secara klinis, lesi tumbuh lambat, pembengkakan tanpa rasa sakit pada rahang, lesi meluas merusak tulang kortikal.
Gambaran Radiografis :
Tampak radiolusen dengan bintik bintik putih yang menunjukkan adanya bahan kalsifikasi. Selain itu, lesi melengkung dan tidak teratur.
KISTA RESIDUAL
Merupakan kista yang disebabkan oleh keradangan pada
fragmen akar yang tertinggal saat pencabutan atau adanya sisa granuloma yang tidak terambil saat pencabutan.
Gambaran Klinis :
Asimptomatik, sering ditemukan pada pemeriksaan RO daerah edontulus, terjadi ekspansi rahang dan rasa nyeri.
Gambaran Radiografis :
Lebih sering terjadi pada mandibula berlokasi di periapikal. Secara radiologi, kista ini bersifat radiolusen dan berbentuk bulat dengan tepi yang kortikal.
KISTA PERIAPIKAL
Adalah kista yang terbentuk pada ujung apeks (akar) gigi
yang jaringan pulpanya sudah nonvital/mati. Kista ini disebabkan oleh berlanjutnya peradangan yang awalnya terjadi pada pulpa kemudian meluas hingga jaringan periapikal di bawahnya. Gambaran Klinis : Terjadi di ujung gigi manapun dengan ukuran 0,,5 2 cm, dapat terjadi pada semua umur dan wajah tidak simetri.
Gambaran Radiografis :
Gambaran radiograf sisa akar gigi yang pada ujungnya terdapat kista periapikal (teknik radiografi oklusal)
Bersifat asimtomatik, pembengkakan pada region anterior midlinne dengan rasa nyeri dan biasa menyebabkan pergeseran gigi insisivus central.
Gambaran Radiografis :
dapat digunakan teknik radiografi oklusal dan terlihat gambaran radiolusen berdiameter lebih dari 6 mm.
KISTA GLOBULOMAKSILARIS
Merupakan kista yang disebabkan oleh adanya epitel
yang terperangkap pada saat fusi dari prosesesus nasalis medialis dan proc. Maxillaris.
Gambaran Klinis :
Biasa ditemukan diantara gigi insisivus dan gigi caninus, kista terasa lunak dan gigi masih vital.
Gambaran Radiografis :
Dengan menggunakan teknik radiografi oklusal dapat ditemukan daerah berupa radiolusen berbentuk pir yang terbalik diantara gigi insisiv dan caninus, dengan batas yang jelas.
Bersifat radiolusen berupa daerah yang unilocular yang terdapat di sekitar bagian apeks gigi yang berdekatan.
DAFTAR PUSTAKA Corwin, Elizabeth.2008. Buku Saku Patofiologi. Jakarta: EGC. Danudiningrat, Coen Pramono. 2006. Kista Odontogen dan Non-odontogen. Surabaya : Airlangga University Press. Ghom. 2008. Textbook of Oral Radiology. India:Elsavier India Ghom dan Mhaske. 2010. Textbook of Oral Pathology. India: Jaypee Brothers Publishers.