Endodontik
Drg. Merryca Bellinda, MPH,
Sp. KG
KLASIFIKASI (Ingle’s)
a. Surgical Drainase : - Insisi dan drainase
- Trepinasi
b. Bedah Periradikular : - Kuretase dan Biopsi
- Apikoektomi
- Root end Preparation and
Filling
c. Perforation Repair : - Mechanical (iatrogenik)
- Resorptive (Internal dan
External)
d. Root Resection
e. Hemisection
f. Replacement Surgery
g. Implant Surgery : endodontic implant
INSISI
Bertujuan untuk mengeluarkan eksudat
purulen atau darah, nanah yang merupakan
iritan dari pembengkakan jaringan lunak.
Prosedur ini diharapkan dapat mengurangi
rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
Indikasi insisi :
1. Abses periapikal akut dan Pulpa Nekrosis
Dilakukan apabila :
a. Tindakan trepanasi/drainase melalui kamar
pulpa tidak berhasil
b. Terdapat pembengkakan yang fluktuatif di
mana pembengkakan terdapat massa cairan
yang bila ditekan terasa seperti ombak atau
ada gerakan
Kontraindikasi Insisi :
1. Pembengkakan yang merata
2. Pasien dengan kelainan darah
(hemofilia, leukemia )
3. Abses di dalam rongga anatomis
Prosedur Insisi :
Anestesi :
a. Anestesi block
b. Anestesi Infiltrasi
c. Anestesi Topikal
- Mukosa di atas daerah yang terkena
seharusnya dikeringkan terlebih dahulu,
kemudian disemprot dengan anestetik topikal
dingin seperti etil klorida.
- Dapat juga dilakukan anestesi block, bila
anestesi block tidak cukup ditambahkan
anestesi infiltrasi di sekitar pembengkakan
Insisi dibuat degan skalpel no 11, 12 atau 15.
Insisi dibuat pada bagian yang paling berbatasan
dengan pembengkakan
DIKLASIFIKASIKAN SBB :
A. APIKOEKTOMI
B. RESEKSI AKAR
C. KURETASE AKAR
INDIKASI
1. Setiap kondisi/ gangguan yang menghalangi jalan
masuk ke sepertiga saluran akar misalnya :
a. Anatomik (kalsifikasi, kurvatur, bifurkasi, dens in
dente, batu pulpa)
b. Iatrogenik (instrumen patah, pasak, birai)
2. Penyakit periradikular karena benda asing :
overfilling, instrumen patah mencuat ke apikal
3. Perforasi apikal
4. Apeksogenesis yang tidak sempurna , apeks yang
tidak bereaksi terhadap apeksifikasi dan ditutup
secara tidak memadai dengan pengisan ortograd
5. Ujung akar yang terkena fraktur horisontal dengan
penyakit periradikular
AMALGAM
kelebihan nya:
a. Mudah untuk dimanipulasi
b. Radiopak
c. Dapat memberikan penutupan apikal yang baik
Kekurangan nya :
a. Slow setting
b. Tidak stabil secara dimensional
c. Menimbulkan pewarnaan pada jaringan lunak
“amalgam tattoo”
d. Lebih sitotoksis daripada MTA
Mineral Trioxide Aggregate
Komposisi : tri calcium aluminate, Tri calcium oxide dan
silicate oxide, bismuth oxide (untuk radiopasitas)
Ph 12.5 saat setting.
Keuntungan MTA :
a. Lebih tidak toksis dibanding material lain
b. Sangat biokompatibel bila berkontak dengan jaringan
periradikular
c. Hidrofilik (tidak terpengaruh darah atau kelembapan)
d. Radiopak
e. Sealing ability lebih baik drpd amalgam.
Kekurangan MTA :
a. Sulit manipulasi
b. Setting time lama (2 jam 45 menit)
c. Mahal
10. Pengembalian Flap dan Penjahitan
Pengembalian flap ke posisi semula harus dilakukan dengan
hati- hati. Caranya :
a. Flap diangkat dan diletakkan pada posisi semula dan
ditahan selama ±5 menit dengan tekanan sedang dan
menggunakan kasa basah.
b. Setelah flap pada posisi semula, penjahitan dilakukan
dengan benang silk atau nylon.
c. Penjahitan dapat dilakukan dengan berbagai teknik a.l :
- Teknik jahitan terputus ( interupted)
- Matras kontinyu
- Sling
d. Simpul jahitan tidak boleh diletakkan di atas garis insisi karena
dapat menyebabkan iritasi, inflamasi dan menghambat
penyembuhan.
11. Perawatan pasca bedah
Sedikit perdarahan pada area bedah adalah hal
normal dan akan hilang dalam bbrp jam. Sediki
pembengkakan atau perubahan warna pada
wajah merupakan hal normal dan akan hilang dlm
bbrp hari.
Jangan mengangkat bibir atau pipi untuk melihat
daerah operasi karena akan merusak jahitan
Aplikasi es selama 20 menit kemudian lepas 20
menit selama 6-8 jam
1 hari setelah operasi aplikasi panas selama 3-5
hari.
Jangan beraktifitas berat, jangan minum alkohol
dan merokok, selama 3 hari, jangan makan
makanan kasar dan nutrisi yang cukup.
Minum obat sesuai resep dokter
Buka jahitan seminggu setelah operasi
Apabila ada yanga perlu dikonsultasikan hubungi
dokter yang merawat.
HEMISEKSI DAN BIKUSPIDISASI
Hemiseksi : pembuangan sebuah akar dan
separuh mahkota gigi yang berakar ganda.
Bikuspidisasi : pemisahan secara bedah
dengan tetap mempertahankan mahkota dan
akar dari kedua bagian.
INDIKASI
HEMISEKSI :
a. Keterlibatan periodontal BIKUSPIDISASI
sebuah akar sangat
berat
b. Hilangnya tulang di 1. PERFORASI PADA
daerah furkasi luas
c. Satu atau lebih akar
FURKASI
tidak dawat dirawat 2. KERUSAKAN FURKASI
secara bedah/
konvensional (alat KARENA PENYAKIT
patah, perforasi, PERIODONTIUM
kalsifikasi saluran akar)
d. Akar karies, resorpsi 3. KARIES SERVIKAL
berat BUKOLINGUAL KE
e. Fraktur akar vertikal
f. Sisa bagian gigi masih
DALAM FURKASI
dapat direstorasi hanya
bila akar atau mahkota
lain dirawat
KONTRAINDIKASI
Hemiseksi :
a. Akar tidak didukung oleh tulang yang kuat
b. Fusi akar
Bikuspidisasi :
a. Furkasi yang dalam
b. Separuh bagian tidak dapat direstorasi
c. Kerusakan periodonsium yang sangat luas
d. Tidak dapat dilakukan PSA
e. Fusi akar
TERIMA KASIH