Anda di halaman 1dari 6

TELAAH KASUS

PERAWATAN PULPEKTOMI VITAL


PADA GIGI SULUNG 5.5

Nama : Adrian Triandhika Boer


No BP : 0810342014

A. Data Pasien
Nama : Haviz Maulana Al farizi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 7 Tahun
Alamat : Jln. Alang Laweh 21
No. Rekam Medis : 011014
Elemen Gigi : 5.5

B. Data Medik Umum


Penyakit jantung : Tidak ada
Diabetes : Tidak ada
Haemophilia : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Penyakit lain : Tidak ada
Alergi obat : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak ada

C. Pemeriksaan Subjektif
1. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan rahang bawah nya terasa sakit
pada saat makan permen.
2. Riwayat perjalanan penyakit
Pasien mulai mengeluhkan rasa sakit sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasakan
rasa sakit spontan pada malam hari dan pada saat makan makanan yang manis dan
es krim. Belum pernah diobati sebelumnya. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari.
Pada saat sakit pasien tidak demam dan tidak ada pembengkakan pada gusi.
3. Riwayat kesehatan oral
Pasien terakhir kali ke dokter gigi 6 bulan yang lalu untuk mencabut gigi susunya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah dan ibu tidak menderita penyakit sistemik.
5. Riwayat kehidupan pribadi
Pasien adalah seorang siswa Sekolah Dasar, sibuk sekolah. Pasien makan coklat
dan es krim setiap hari. Pasien tidak rutin memakan buah dan sayur.
6. Riwayat kesehatan utama
Pasien tidak pernah di rawat di rumah sakit dan tidak ada riwayat alergi makanan
dan obat.

D. Pemeriksaan Objektif
Karies profunda pada gigi 5.5
 Sondasi :+
 C.E :+
 Perkusi :+
 Palpasi :-
 Mobility : -
 Tekan :-

E. Pemeriksaan Penunjang
Dari gambaran radiografis, tampak
radiolusen dari puncak mahkota gigi
hingga kamar pulpa. Akar gigi belum men
galami resorbsi, terlihat sedikit divergen
dan membengkok dibagian distal. Saluran
akar agak terlihat membengkok dibagian
distal dan lurus dibagian mesial. Tidak
terlihat kelainan periapikal
F. Diagnosa
Pulpitis Irrevesible gigi 5.5

G. Rencana Perawatan
 Perawatan Pulpektomi vital dengan devitalisasi
 Pembuatan Restorasi SSC

H. Prognosa
Menguntungkan, karena cukup banyak struktur jaringan gigi yang tersisa.
Pasien kooperatif dan usia pasien yang masih muda juga menjadi faktor yang
menguntungkan dalam rencana perawatan.

I. Alat dan Bahan


Alat Bahan
Diagnostik set ChKM
Bur Set Caviton
F ile Fletcher
Semen Spatel Eugenol
Endometer Bahan devitalisasi
Jarum Miller Cotton Roll
Jarum Ekstirpasi Cotton Pallet
Glass lab Chlorhexidine
Spuit Paper Point
Suction GIC lining
Mistar
Sliding caliper
J. Tahap Perawatan
Kunjungan Pertama
Devitalisasi :
Merupakan proses untuk mematikan jaringan pulpa dan saluran akar
menggunakan bahan devitalisasi yang diaplikasikan kedalam kavitas selama 5-
7 hari.
 Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll
 Bersihkan kavitas menggunakan ekskavator (jangan menggunakan bur
high speed karena kondisi gigi pasien masih vital dan dalam keadaan
sakit)
 Setelah kavitas dibersihkan kemudian keringkan mengggunakan cotton
pellet
 Pastikan kavitas benar-benar bersih dan kering, kemudian baru
aplikasikan bahan devitek kedalam kavitas. Aplikasinya menggunakan
kapas, kemudian balutkan bahan devitek ke kapas yang telah ditetesi
eugenol (aplikasikan bahan devitek secukupnya saja, jangan terlalu
banyak)
 Setelah bahan devitek diaplikasikan ke dalam kavitas, tutup
menggunakan kapas kering
 Tutup kavitas menggunakan bahan tambalan sementara
 Instruksikan paca perawatan :
 Jangan mengunyah makanan dulu pada sisi gigi yang baru
dirawat
 Kembali 5-7 hari berikutnya
 Pemberian obat analgetik
Kunjungan Kedua
a. Mengukur panjang kerja
Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang
kerja.
Panjang gigi sebenarnya = axb
c
keterangan : a = panjang gigi pada rontgen foto
b = panjang mahkota klinis
c = panjang mahkota pada rontgen foto
Panjang kerja = 2/3 panjang gigi sebenarnya untuk mencegah terjadinya
perforasi foramen apikal dan merusak benih gigi permanen.
Panjang kerja : Mesial : mm
Distal : mm
b. Preparasi kamar pulpa
 Isolasi daerah kerja
 Outline form, akses preparasi dari oklusal dengan menggunakan bur
bulat
 Buang semua jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin
 Buang isi kamar pulpa dengan ekscavator
 Cari orifis dengan jarum miller (smooth broach)
 Semua tahapan preparasi kamar pulpa akan mempengaruhi preparasi
pada saluran akar. Irigasi sesering mungkin dengan chlorhexidine.
 Preparasi kamar pulpa selesai.
c. Preparasi saluran akar
 Pasang stoper sesuai panjang kerja
 Gunakan jarum ekstirpasi untuk mengeluarkan isi pulpa dari kamar
pulpa dan saluran akar dengan diputar 360 derajat kemudian ditarik
keluar.
 Irigasi sesering mungkin setiap pergantian alat dengan clorheksidin.
Jangan menyemprotkan udara kedalam kavitas karena akan mendorong
debris keapeks.
 Preparasi saluran akar dengan file. Mulai dari ukuran 6 dan diakhiri no
20. Pada gigi sulung, preparasi dilakukan hanya untuk mengangkat
jaringan pulpa dan menghaluskan dinding saluran akar, bukan
memperluar saluran akar.
 Irigasi dengan clorheksidin, keringkan dengan cotton pellet dan paper
point
d. Sterilisasi saluran akar
 Keringkan saluran akar dengan paper point
 Basahi cotton pellet yang ukurannya kira-kira 1/3 kamar pulpa dengan
ChKM, keringkan dengan cotton roll, karena yang diperlukan hanya
uap ChKM
 Letakan cotton pellet pada kamar pulpa, tutup dengan kapas kering
 Tutup dengan tambalan sementara
 Cek oklusi dengan articulating paper

Kunjungan Ketiga
 Bongkar tambalan sementara
 Keluarkan kapas kering dan cotton pellet
 Periksa apakah dari kavitas sudah tercium bau obat, hal tersebut menandakan
bahwa saluran akar sudah bersih dan steril dan dapat dilakukan obturasi. Jika
belum periksa kembali saluran akar dan lakukan sterilisasi dengan ChKM
 Jika sudah, irigasi saluran akar dengan chorheksidin
 Keringkan dengan paper point
 Lakukan obturasi dengan pasta fletcher eugenol yang langsung dimasukan
kedalam saluran akar dengan spuit yang telah disediakan pabrik, lakukan obturasi
hingga orifis.
 Tutup dengan cotton pelet kering dan steril
 Tutup dengan GIC lining
 Tutup dengan tambalan sementara
 Cek oklusi dengan articulating paper
 Lakukan foto rontgen untuk melihat hasil obturasi

Anda mungkin juga menyukai