Anda di halaman 1dari 65

1

 Wawancara untuk mendapatkan


informasi mengenai:
› Keluhan utama, regio mana, sejak kapan,
› Bila ada riwayat trauma: Modus of
injury,pingsan, pusing, muntah,
perdarahan, nyeri+/-, perubahan bentuk.
› Bila keluhan berupa benjolan: bertambah
besar/ tetap, berkembang cepat/ lambat,
nyeri/tidak, ada demam/tidak, penurunan
berat badan , sesak napas, disertai
kelainan syaraf..rasa tebal /gringgingan
02/02/09 2
 Riwayat Kesehatan..
› Hipertensi
› Penyakit jantung
› Diabetes mellitus
› Hemofilia
› Hepatitis
› Penyakit lain, Alergi obt/makanan

02/02/09 3
› RPS: cerita masalah yang terjadi sekarang.
› RPD: katalog masalah kesehatan dahulu yang
penting.
1. Penyakit medis dahulu kala
2. Prosedur pembedahan
3. Rawat-inap di rumah sakit
4. Trauma mayor yang tidak tercakup sebelumnya
5. Obat
6. Alergi
7. Penyakit masa anak-anak
8. Status imunisasi
9. Riwayat kehamilan dan persalinan
02/02/09 4
 Suatu prosedur yang dilakukan oleh
dokter untuk mengumpulkan data pasien
dengan cara memeriksa langsung fisik
pasien.

 Dilakukan setelah memperoleh informasi


yang diperlukan dari anamnesa.

02/02/09 5
1. Pemeriksaan yang mendetail pada
organ yang sakit yang berhubungan
dengan keluhan utama.
2. Pemeriksaan tambahan untuk menilai
fungsi sistem atau organ yang lain.

02/02/09 6
 Keadaan umum
 Vital Sign : TD, Nadi, Suhu, Respirasi
 Kepala
 Leher
 Toraks
 Abdomen
 Ekstrimitas

02/02/09 7
Stetoskop Termometer Tounge depresor
Sphigmomanometer Timbangan berat badan

02/02/09 8
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi

02/02/09 9
 Tujuan: Mengumpulkan informasi
yang paling mendasar mengenai
keadaan fungsional, diagnosis, dan
keparahan penyakit pada awal
pertemuan klinis.
 Teknik: Melihat pasien “head-to-toe”
 Interpretasi:

02/02/09 10
Suhu
 Tujuan: Menentukan normalitas, demam,
dan hipotermia
 Alat ukur: termometer air raksa
 Teknik:
› Goyangkan termometer merkuri ke angka
35°C atau dibawahnya sebelum menyisipkan
› Setelah 4 menit, pindahkan dan inspeksi
termometer tanpa menggoyangkan
› Oral: Instruksikan pasien utk menghindari
menggigit instrumen dengan gigi, letakkan
secara sublingual
02/02/09 11
› Rektal: oleskan sedikit Vaseline pada ujung
pentolan instrumen dan ⅓ bagian luar
termometer. Sisipkan dengan lembut
sedalam 4cm ke arah pusar (umbilikus)
dan biarkan posisi ini selama 4 menit.
› Aksilar: Letakkan pada aksila dengan
ipsilateral lengan diaduksikan secara pasif
dan dimobilisasi untuk mengepit.

02/02/09 12
 Pengukuran suhu tubuh :
Suhu oral : 37ºC ( 36.1 – 37.2ºC )

Kerja : meningkat 1-2ºC


Suhu rectal : 37,6ºC (0,6ºC lebih tinggi )
(36,1 – 37,8ºC)
- untuk pemeriksaan bayi
- lebih menggambarkan
suhu inti
Suhu axiler : mudah dipengaruhi suhu
lingkungan.
- 0,6º lebih rendah dari suhu
02/02/09 13
Faktor2 yang mempengaruhi suhu
inti :
2. Siang : suhu inti normal bervariasi sekitar
1ºC.
Pagi bangun tidur : terendah
Sore : tertinggi
5. Wanita: selama ovulasi sp haid berikut
meningkat 0,5ºC
6. Saat olahraga : meningkat sp 40ºC
7. Cuaca lingkungan.
02/02/09 14
Nadi
 Tujuan: Menentukan
kecepatan dan
keteraturan kerja
jantung dan keadaan
aliran arteri.
 Teknik:
› Raba dan hitung kulit
yang menutupi arteri
yang berdenyut
› Dapat diraba pada:
a.radialis, a.brachialis,
a.carotis

02/02/09 15
Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby

02/02/09 16
 Interpretasi:

Dewasa normal: 60-100 denyut/menit,

Hati-hati pada orang tua N=normal 


obat beta bloker ??
Neonatus,bayi,anak :

Bates. Barbara; A Guide to Physical Examination and History Taking; 6th Ed; Lippincott; 1995 on http://medinfo. ufl.edu/year1/bcs/clist/vitals.html

02/02/09 17
Pengukuran Tekanan Darah
 Tujuan: menentukan adanya normotensi,
hipertensi, atau hipotensi, fungsi
kardiovaskular, aliran vaskular dan status
volume intravaskular
 Tekanan Darah Sistole : pada waktu
ventrikel berkontraksi, darah dipompa ke
seluruh tubuh
 Tekanan Darah Diastole : pada saat
ventrikel rileks, darah dari atrium masuk
ke ventrikel
02/02/09 18
02/02/09 19
 Apabila menggunakan tensimeter air
raksa, usahakan agar posisi manometer
selalu vertikal setinggi jantung
 Waktu membaca mata harus berada
segaris horizontal dengan air raksa
 Tekanan Darah dipengaruhi oleh : aktifitas
fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu
sekitar, penggunaan kopi/tembakau

02/02/09 20
Pernapasan/Respirasi
 Tujuan: Menentukan kecepatan
pernapasan untuk menilai integritas dan
fungsi kardiopulmonal dan neurologik
 Teknik: Berdiri di belakang pasien dan
tanpa sepengetahuannya observasi
sangkar dadanya.
Teknik Alternatif: auskultasi pada daerah
atas sternum (tidak pada trakea).
Hitung sampai 15 detik

02/02/09 21
 Dihitung frekuensi pernapasan per
menit
 Interpretasi:
› Normal pada dewasa 12-20 kali/menit
› Normal pada anak-anak 48-58 kali/menit
› Bayi > 60 kali/menit

02/02/09 22
 Trauma
 Non Trauma

02/02/09 23
 Secara umum diperoleh gambaran menyeluruh
dan kesan umum tentang penderita.
 Pengamatan secara visual pada berbagai bagian
tubuh pasien, yang dapat memberikan informasi
kelainan
 Memakai indera mata, bagian yang diperiksa
harus terbuka
 Memerlukan cahaya yang terang
 Hasil observasi dinyatakan dalam ukuran (jika
mungkin), kemudian dibandingkan dengan yang
normal
02/02/09 24
Perhatikan :  Bentuk, simetris
 normal/abnormal /asimetris
 ada/tidaknya massa  diam/bergerak
 ukuran / diameter  batas jelas/tidak jelas
(Bola tennis, telur  ada/tidaknya lesi
puyuh/ayam (ulkus,tumor)
negeri/ayam
kampung,kacang  Single/multiple,
tanah/hijau/kedelai)  unilateral/bilateral,
 perubahan warna:  bertangkai/tidak,
ikterus, sianosis, pucat,
hiperemis

02/02/09 25
Early Detection of Oral Cancer, Journal Dentaire du
Quebec, Feb 2004 26
02/02/09
Massa (+), uk. Ø
2.5 cm, batas
jelas, warna =
mukosa sekitar,
bertangkai,
permukaan rata

02/02/09 27
Pemeriksaan yang dinilai dengan sentuhan , raba
pada daerah yang dicurigai serta daerah yang
bersangkutan dengan kelainan utama.
Harus dilakukan hati - hati
Tindakan meraba dgn 1 atau 2 tangan atau jari
tangan
Usaha untuk menegaskan yang dilihat, disamping
utk menemukan yang tidak terlihat.
Penilaian: Permukaan halus /kasar, Batas (Jelas /
Diffuse), Diameter metrik, unilateral/ bilateral,
bertangkai/tidak,

02/02/09 28
Early Detection of Oral Cancer, Journal Dentaire du
Quebec, Feb 2004

Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th


ed, Mosby

02/02/09 29
Pada palpasi dapat ditentukan :
 Massa
 Ukuran
 Warna
 Mengetahui bentuk dan struktur suatu organ
permukaan licin, berbenjol, kasar
 Perubahan tahanan
kesan konsistensi struktur (lunak, kenyak,
keras), dapat bermakna untuk menetapkan
keadaan patologis suatu organ atau sistem.

02/02/09 30
 Hubungan suatu struktur dengan struktur
sekitar
dengan cara menentukan batasnya atau
mobilitasnya terhadap struktur lain
disekitarnya.
 Batas: difuse, tegas
 Fluktuasi
berpindahnya cairan di dalam suatu rongga
yang tertutup.
 Suhu dan perbedaan suhu (terutama pada
infeksi)
 Rasa nyeri (terutama pada tumor)
02/02/09 31
 mass (+), uk. Ø 2.5
cm, batas jelas,
warna = mukosa
sekitar, permukaan
licin,bertangkai,
konsistensi padat
kenyal, dapat
digerakkan, nyeri
tekan (-)

02/02/09 32
 Organ yang terletak lebih dalam tidak dapat dilihat
atau diraba jelas secara keseluruhan maupun
sebagian.
 Pemeriksaan ini didasarkan pada hantaran dan
pantulan suara dan getaran.
 Mendengarkan bunyi dari hasil ketokan
jari/tangan/alat
 Perlu tempat yang tenang utk mendegarkan perkusi
 Dapat diperoleh informasi tentang besarnya organ,
adanya udara dalam struktur yang lebih dalam, dan
struktur patologis yang secara normal tak ada

02/02/09 33
 Cara melakukan perkusi :
- langsung : dengan ibu jari
- tidak langsung :
jari tengah tangan kiri, ditekan kuat pada kulit
sbg landasan (pleksimeter), ujung jari tengah
kanan (pleksor) dgn cepat mengetuk jari tangan
diatas kulit tsb, gerakan pd persediaan
pergelangan tangan, ketuk 2 kali, dengar

02/02/09 34
 Mendengarkan bunyi yang berasal dari
dalam tubuh
 Pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan stetoskop
 Dilakukan di dada untuk
mendengarkan suara nafas
 Dilakukan di abdomen untuk
mendengarkan bising usus
 Pada waktu auskultasi ruangan harus
tenang 02/02/09 35
Penilaian meliputi :
 Frekuensi : jumlah getaran per menit
 Frekuensi tinggi : bunyi nada tinggi
 Frekuensi rendah : nada rendah
 Intensitas : ukuran kuat lemahnya
suara
 Durasi : lama bunyi terdengar
 Kualitas : warna nada, variasi suara

02/02/09 36
37

Regio
Maksilofasial

02/02/09
PEMERIKSAAN KLINIS lihat keatas
Inspeksi

lihat kekanan lihat kekiri

buka mata lebar2

lihat kebawah
02/02/09 38
Lakukan palpasi secara simultan, simetris kanan dan kiri
mulai dari dahi adakah deformitas atau stab-off pada
perabaannya, kemungkinan terjadi depressed fracture
pada frontal.
02/02/09 39
Pada rima orbita superior adakah deformitas atau stab-off
pada perabaannya.

02/02/09 40
Palpasi pada infra orbita kanan dan kiri, raba adanya
deformitas
02/02/09 41
Palpasi pada arcus zygomaticus kanan dan kiri, dari
depan ke belakang sampai TMJ
02/02/09 42
Dilanjutkan kedistal menyusuri ramus mandibula
sampai angulus kemudian kedepan sampai dagu
02/02/09 43
Palpasi dan evaluasi oklusi intra oral

02/02/09 44
Palpasi dan evaluasi oklusi gigi intra oral

02/02/09 45
false movement ibujari diintraoral, pegang korpus
mandibula kanan & kiri gerakkan keatas dan kebawah
secara berlawanan, perhatikan sela gigi dan gusi yang
dicurigai fraktur. Bila ada pergerakan yang tidak
sinkron antara kanan dan kiri maka false movement
(+), lebih2 bila dijumpai perdarahan disela gusi.
02/02/09 46
Floating maksila, dahi difiksasi dgn tangan kiri,
kemudian maksila dipegang dgn ibujari diluar - telunjuk
dipalatum durum, gerakkan maksila kedepan dan
kebelakang, bila ada gerakkan maka menunjukkan adanya
disjunction antara maksila dan cranium.

02/02/09 47
Pada gambar kanan dengan tanda panah kuning
menunjukkan tangan kiri merasakan adanya gerakkan
pada pangkal hidung sewaktu digerakkan oleh tangan
kiri.
02/02/09 48
49

Regio
Maksilofasial

02/02/09
 Lingkup pemeriksaan: S-O-A-P.
 Subyektif
› Keluhan Utama: masalah yang pasien
katakan yang menyebabkan datang
berobat
 Regio yang dikeluhkan + macam
keluhan
 Contoh:

KU: Benjolan pada rahang atas kanan.


02/02/09 50
Penderita mengeluh adanya benjolan pada RA kanan
yg timbul sejak 4 bulan yll, benjolan tsb tdk pernah
sakit, tdk pernah berdarah.
Dahulu benjolan tersebut terlihat seperti bengkak
sedikit, lama-lama membesar perlahan sampai
sekarang sebesar buah duku, tdk sakit,tdk
berdarah & tdk mengeluarkan nanah. 3 bln yll
penderita sempat berobat ke rs Krian & dilakukan
pemeriksaan foto roentgen pd rahang dmn
terdapat benjolan tsb. Penderita mengetahui ada
gigi yang tdk tumbuh pada RA kanan. Penderita tdk
pernah minum obat untuk menghilangkan bengkak
tsb, kemudian penderita dirujuk ke RSDS

02/02/09 51
 Obyektif
› Keadaan Umum
› Status Generalis
› Status Lokalis
Ekstra Oral
R. Maksila D
I: Mass (+), batas tdk tegas, uk. ±  3cm,
hiperemia (-), sulkus nasolabialis mendatar,
perm. Rata
P: Mass (+), batas tdk tegas, uk. ±  3cm,
konsistensi lunak, fluktuasi (-), mobilitas terbatas
thd jar. Sekitar, nyeri tekan (-)
Intra Oral
02/02/09 52
Intra Oral
Regio 11,12,13,14,15,16,21,22
I: mass (+), uk. ± 4cm, batas tdk tegas,
hiperemi (-), perm. Rata, fistula (-), gigi 53
(+), sisa akar 54 (+).
P: mass (+), uk. 5x3 cm, dari regio 14 s/d
22, konsistensi padat kenyal, sebagian
fluktuasi (+) pd regio 13,14, nyeri tekan (+).

02/02/09 53
 Assesment

Kista dentigerous maxilla dextra ec. 13


impaksi
 Planning

Enukleasi kista dentigerous maxilla


dextra ec. 13 impaksi

02/02/09 54
 Tujuan: Menemukan pembesaran atau
konsistensi yang luar biasa pada nodus
limfe servikal.
 Teknik:
1. Menghadap pasien
2. Lakukan palpasi kedua sisi leher pasien
secara bersamaan dengan menggunakan
bantalan jari dan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis tangan Anda yang
membentuk sudut 45 dg bidang kulit.
02/02/09 55
J L.Willims,H. Schneiderman; Buku Saku Diagnosis Fisik; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005; hal 62-199
02/02/09 56
1. Mempertahankan kontak dg kulit ketika
menggerakkan jari tangan dalam lingkaran kecil
sepanjang masing-masing rantai dalam susunan
berikut ini :

a. Mulai dg kelompok postaurikular &


preaurikular.
b. Bergerak ke sudut rahang & lakukan palpasi
sepanjang rami inferior mandibula.
c. Bergerak ke oksiput & lakukan palpasi segitiga
posterior di belakang sternomastoid; kemudian
bergerak ke arah inferior menuju daerah lateral
retroklavikular.
d. Bergerak ke arah lateral menuju fosa
suprakavikula.
e. Mulai pd sudut rahang & lakukan palpasi
segitiga anterior sepanjang batas anterior
sternomastoid ke bwh menuju perlekatannya
57
pd klavikula 02/02/09
 Radiologi:
› Foto periapikal, HAP/occlusal
› Foto panoramik
› Foto skull AP/Lat
› Foto TMJ
› Foto water’s
› USG
› CT Scan
› MRI
02/02/09 58
 Sitologi/ Patologi Anatomi
› Scrapping
› FNAB
› Open Biopsi
› HPA hasil operasi

02/02/09 59
 Patologi Klinik:
› Darah lengkap
› Faal hati,
› faal ginjal,
› Serum elektrolit,
› Faal hemostasis,
› Immunologi,
› test Hepatitis,
› hormon
02/02/09 60
1. R.Sjamsoehidayat, Wim de Jong; Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002; hal 217-228
2. Pedoman Ketrampilan Medik; Fak. Kedokteran Universitas
Airlangga; 2001; hal 12- 1
3. J L.Willims,H. Schneiderman; Buku Saku Diagnosis Fisik;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005; hal 62-199
4. Oxford Textbook of Palliative Medicine, Oxford Univ. Press;
1993; 109.
5. Wijayahadi, R.Y;Murtedjo,U; Reksoprawiro, S;Marmowinoto,
R.M, Sahudi; Susilo, DH; Trauma Maksilofasial Diagnosis &
Penatalaksanaannya; Div. Bedah Kepala & Leher Lab. Ilmu
Bedah RSU Dr. Soetomo/FK Univ. Airlangga; 2006; hal 71-79
6. Peterson, Ellis, Hup, Tucker; Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery; 4th edition, CV. Mosby; New York; p.10
7. Bates. Barbara; A Guide to Physical Examination and History
Taking; 6th Ed; Lippincott; 1995 on http://medinfo.
ufl.edu/year1/bcs/clist/vitals.html

02/02/09 61
Terima Kasih

02/02/09 62
02/02/09 63
Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby
02/02/09 64
Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby

Penggunaan manset untuk mengukur tekanan darah yang tidak tepat dapat
mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran tekanan darah. Bila ukuran manset terlalu
kecil dapat menyebabkan hasil TD yang lebih tinggi, dan jika manset terlalu besar akan
menyebabkan hasil yang lebih rendah. 02/02/09 65

Anda mungkin juga menyukai