Anda di halaman 1dari 33

CBD GIGI TIRUAN

JEMBATAN
OLEH : ARIVI NABILA (18-060)
PEMBIMBING : DRG. WIDYA PUSPITASARI, MDSC
Skenario
Pasien permpuan usia 32 tahun datang ke RSGM dengan keluhan ingin memperbaiki gigi depan atasnya yang
sudah hilang. Dari anamnesis kerusakan gigi karena awalnya berlubang dan lama kelamaan gigi hanya
tinggal tunggul dan sudah dicabut sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak
dapat dilepas pasang dengan bahan yang kuat dan bagus. Pemeriksaan intraoral terlihat gigi 21 missing, gigi
11 karies dentin dengan test vitalitas (+), mobility (-) dan perkusi (-), dan terdapat sisa akar pada gigi 35, 45.
Gigi 36,37,38 missing. Terdapat kalkulus terutama pada gigi anterior RB didaerah lingual dengan oklusi
normal. Pasien juga mengatakan bahwa sendi rahang terasa sakit dan berbunyi saat buka mulut serta mulut
tidak bisa dibuka lebar. Pemeriksaan radiografis terlihat tidak ada kelianan periodontal dan kelainan pada gigi
geligi.
PEMERIKSAAN
• IDENTITAS PASIEN
SUBJEKTIF
NAMA : X
USIA : 32 tahun
ALAMAT :
PEKERJAAN : IRT
JENIS KELAMIN : Perempuan

• KELUHAN UTAMA:

Onset: Gigi depan atas hilang sejak 2 bulan lalu karna pencabutan, sebelumnya gigi rusak
karna berlubang, gigi
Location: Gigi depan atas
Duration:
Character:
Alleviating&Aggraviating:
Realive:
Time:
• KELUHAN TAMBAHAN:

Gigi belakang bawah kiri dan kanan terdapat tunggul dan gigi geraham bawah kiri ompong

• RIWAYAT KESEHATAN UMUM:

Tidak ada penyakit sistemik


Tidak ada riwatyat alergi

• RIWAYAT DENTAL:

Sebab kehilangan gigi : karies


Pencabutan terakhir : RA depan
Pasien belum pernah menggunakan GTJ sebelumnya

• SIKAP MENTAL:

Filosofis : Pasien sadar akan kebutuhannya untuk menggunakan GTJ


Pemerikasaan Objektif
Ekstra Oral
• Bentuk wajah : persegi/lonjong/segitiga
• Profil wajah : lurus/cembung/cekung
• Proporsi dan simetris wajah : simetris/tidak simetris
• Mata : sama tinggi, bergerak ke segala arah
• Hidung : simetris
• Bibir atas : normal, tipis dan simetris
• Bibir bawah : normal, tebal dan simetris
• Warna kulit :
• Kelainan / defek wajah : ada/tidak ada kelainan
• Sendi rahang : tidak ada deviasi tetapi sendi rahang berbunyi saat buka mulut serta mulut
tidak bisa dibuka lebar.
• KGB: Teraba atau tidak
Pemeriksaan TMJ
Inspeksi Palpasi Auskultasi

Instruksikan pasien membuka dan Palpasi di ekstra meatal (di depan meatus Menggunakan bantuan stetoskop, untuk
menutup mulut, dan menggerakkan aukustikus eksternus) dengan dua jari, mendengarkan bunyi kliking yang tidak
mandibula ke lateral, depan, dan kemudian instruksikan pasien membuka terdengar saat palpasi dan atau
belakang. Kemudian perhatikan: dan menutup mulut. krepitasi
- Range of Motion (keterbatasan
gerak mandibula)
- Deviasi (penyimpangan gerak
mandibula)
- Trismus
Pemeriksaan KGB

Pasien diminta sedikit menundukkan kepala


Operator berdiri di belakang pasien
Dengan 3 jari, dimulai melakukan perabaan/palpasi pada :
• Regio sub mental
• Regio submandibula
• Regio pre aurikular dan post aurikular
• Regio cervikal (sternocleidomastoideus)
• Regio supra dan infra klavikula
Pemerikasaan Objektif
Intra Oral
• • Vestibulum : TDL
Saliva : kuantitas dan kualitas.
• Prosesus alveolaris dan residual ridge : TDL
• Lidah : Ukuran, posisi wright, mobilitas. • Frenulum :
• Refleks muntah : rendah sedang tinggi Labialis sup : tinggi/sedang/rendah
• Status gigi :21 : Missing Labialis inf : tinggi/sedang/rendah
11 : karies dentin dengan vit (+), Perkusi (-), mob (-) Bukalis RA kanan : tinggi/sedang/rendah
Ant RB :kalkulus bagian lingual
Bukalis RA kiri : tinggi/sedang/rendah
• Gigitan : ada dan stabil. Bukalis RB kanan : tinggi/sedang/rendah
• Hubungan rahang : ortognatik. Bukalis RB kiri : tinggi/sedang/rendah
• Artikulasi : seimbang. Kontak premature tidak ada. Lingualis : tinggi/sedang/rendah
• Pemeriksaan gigi geligi dan tulang alveolar : • Palatum : TDL
Bentuk umum gigi : normal • Tuber maksila : TDL
• Ruang retromilohioid : TDL
Karies gigi : 22 karies dentin
• Bentuk lengkung rahang : TDL
Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan Radiografi

Tidak ada kelainan


Diagnosis : RA: Missing 21, Karies dentin 11
RB: Klas II modifikasi 1 kennedy

Rencana Perawatan : RA: Gigi tiruan jembatan dengan desain fixed-


fixed bridge.
RB: Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

• Abutment : double abutment pada gigi 11 dan 22.


• double abutment memakai 2 gigi penyangga sesuai hukum ante yaitu
gigi 11 dan 22.
• Retainer : ekstra corona retainer pada gigi 11 dan 22 (full crown
retainer).
• Pontik : pada gigi 21 dengan jenis modified ridge lap pontik .
• Konektor : rigid
• Bahan pembuatan GTJ : PFM (Porcelen fused to metal).

Prognosis : Baik
Prosedur Kerja
PERAWATAN PRE-PROSTETIK PERAWATAN PROSTETIK
Pembersihan karang gigi (scalling) RA RA : Gigi tiruan jembatan dengan desain fixed-fixed
dan RB bridge.
Ekstraksi radiks 35, 45 RB: Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)
PEMBAHASAN
Gigi Tiruan Cekat Gigi Tiruan Jembatan cekat

Gigi tiruan yang memperbaiki Gigi tiruan jembatan merupakan


mahkota gigi yang rusak atau piranti prostetik permanen yang
menggantikan satu atau melekat pada gigi yang masih
beberapa gigi yang hilang tersisa, yang menggantikan satu
dengan bahan tiruan dan atau lebih kehilangan gigi (Arifin,
dipasangkan ke pasien secara 2000).
permanen serta tidak dapat
dibuka oleh pasien. Terdiri dari Prinsip: HUKUM ANTE
gigi tiruan mahkota (crown) dan
gigi tiruan jembatan (bridge).
● RETAINER : Restorasi tempat pontik dicekatkan

● ABUTMEN : Gigi penyangga

KOMPON
● KONEKTOR : Bagian yang mencekatkan pontik
ke retainer

EN GTJ ● PONTIK : Bagian dari gigi tiruan jembatan yang


menggantikan gigi asli
Retainer Abutmen Pontik Konektor
Jenis:
Ekstra coronal: Rigid :
- Single
full crown/ partial Sanitary pontik - Pengecoran
- Double
crown - Soldering
- Multiple

Letak:
Intra coronal :
- Terminal Saddle pontik Non-rigid
inlay /uplay
- Intermediate

Intra radikular:
Ridge lap pontik
dowel crown

Conical pontik
CANTILAVER BRIDGE
FIXED FIXED BRIDGE
gigi tiruan yang didukung hanya
pada satu sisi oleh satu atau lebih
abutment.

SPRING CANTILAVER BRIDGE


gigi tiruan yang didukung oleh

SEMI FIXED BRIDGE


DESAIN sebuah bar yang dihubungkan ke
gigi atau penyangga gigi
GTJ
COMPOUND BRIDGE
Persiapan Operator dan Pasien

PERSIAP 1.
2.
RA : Tinggi rahang sejajar dengan dada operator
Posisi Operator RA searah jarum jam 11

AN
Persiapan Alat dan Bahan
1. Contra angle (low speed & 1. Bahan cetak
high speed) 2. Hydrocoloid irreversible
2. Mata bur diamond (flat end (alginat)
tapered, chamfer/torpedo, 3. Elastomer (light body & putty
long and short thin needle, body)
round end tapered bur, 4. Gips
elips/flame) - gips tipe 3 (gips stone)
3. Dental unit - gips tipe 4 (hard stone)
4. Handscoon & masker 5. Wax merah
5. Lekron 6. CMS
6. Stock tray (bersudut & 7. Tambalan sementara (cavit)
berlubang) 8. Benang retraksi (pabrik)
7. Rubber bowl & spatula 9. Bahan anestesi (Pehacain)
8. Plastic instrument 10. Cotton roll, cotton pellete
9. Glass slab 12. Self curing (powder+liquid)
10.Tray instrumen 13. Shade quide
Tahapan Pembuatan
GTJ
1. Pencetakan anatomis dan penegakan diagnosis
2. Preparasi gigi 11 dan 22
• Pengurangan permukaan labial
• Pembuatan alur groove insisal dan labial
• Pengurangan permukaan insisal
• Pengurangan permukaan proksimal
• Pengurangan permukaan palatal atau lingual
• Finishing (pembuatan servikal line dan menghaluskan sudut-sudut
preparasi)
3. Pencetakan fisiologis (menggunakan bahan elastomer
(polyvinylsiloxane)
4. Pembuatan bidge sementara (Pada saat pengiriman ke
laboratorium, gigi pasien tidak boleh terpapar langsung dengan
udara, oleh karena itu perlu dibuatkan crown sementara untuk
pasien )
5. Try in crown sementara
6. Insersi crown permanen (Crown dipasang secepatnya dengan
cement GIC tipe 1)
Pencetakan Anatomis
Teknik : mukostatis
Bahan : hidrokoloid irreversible (alginate)
Sendok cetak: sediaan, bersudut, berlubang
1. Preparasi Gigi Penyangga (Gigi 11 dan 22)

Alat dan Bahan

• Contra angle handpiece


• Alat standar diagnostik
• Diamond bur (flat end tappered diamond bur, long thin diamond bur, flame bur,
elips bur, round end tappered doamond bur, torpedo-finishing bur, flat end-
finishing bur
• Spuit dan pehacain untuk anastesi
• Cotton pellet
• Rubber dam/ cotton roll untuk isolasi daerah kerja
A. Preparasi bidang labial dan insisal

1. Membuat 3 groove pada permukaan labial dengan menggunakan flat end


tappered diamond bur sedalam 1 mm
2. Groove dibuat sejajar sumbu gigi, groove terletak di tengah, mesiolabial, dan
distolabial
3. Membuat groove insisal sedalam 2 mm di daerah insisal edge
4. Pengurangan bidang insisal edge menggunakan flat end tappered diamond
bur
5. Pengurangan bidang menggunakan flat end tapered pada sisi mesial dikurangi
terlebih dahulu, sisi distalnya sebagai panduan ataupun sebaliknya
6. Buat shoulder ( bahu ) bersamaan dengan pengurangan bidang labial
B. Preparasi Bidang Proksimal

1. Pengurangan bagian proksimal (mesial dan distal)


menggunakan long thin diamond bur
2. Perhatikan sudut kemiringannya, lebih kurang 3˚ di
mesial dan 3˚ di distal, dan bebas dengan gigi tetangga

C. Preparasi Bidang Palatal

1. Preparasi bidang palatal menggunakan ellips atau flame bur


pada bagian cekung, dan round end tapered atau bur torpedo
bagian cingulum sampai servikal
2. Kedalaman preparasi lebih kurang 1,5 mm sesuai dengan
kontak gigi antagonis
D. Preparasi Akhiran Servikal

1. Pembentukan servikal line bagian labial bentuk shoulder menggunakan flat end tappered
diamond bur
2. Lokasi preparasi di sub gingiva lebih kurang 1 mm dari margin gingiva
3. Pembentukan servikal line bagian palatal bentuk chamfer menggunakan torpedo bur atau round
end tappered diamond bur
4. Lokasi preparasi di margin gingiva

E. Penghalusan (Finishing)

1. Gunakan torpedo fine-finishing diamond bur atau torpedo white stone untuk menghaluskan
permukaan gigi yang telah dipreparasi dan margin chamfer
2. Gunakan flat end finishing bur untuk menghaluskan permukaan gigi yang telah dipreparasi
dan margin shoulder
3. Cek kehalusan permukaan gigi dengan menggunakan sonde
2. Pencetakan Fisiologis
1. Rendam benag retraksi pada larutan aluminium klorida 25% atau larutan adrenalin selama 2-5
menit
2. Bersihkan gigi yang telah dipreparasi dan keringkan. Pasang benang retraksi dengan bantuan
pinset dan plastis instrumen pada sulkus interproksimal mengelilingi margin chamfer
3. Bentuklah benang retraksi menyerupai huruf U dan lingkarkan mengelilingi gigi yang telah
dipreparasi. Tahan benag dengan ibu jari dan telunjuk sambil sedikit menekan benang ke arah
apikal (sub gingiva)
4. Kemudian secara perlahan selipkan benang di antara gigi dan gingiva bagian mesial
interproksimal dengan menggunakan pinset dan plastis instrumen, lanjutkan memasang pada
sisi distal interproksimal
5. Pemasangan pada permukaan lingual, dimulai dari sudut mesiolingual menuju sudut
distolingual
6. Lakukan pencetakan hasil preparasi dengan menggunakan sendok cetakfabricated untuk
rahang bergigi dan bahan cetak elastomer polyninyl siloxan (putty dan light body) dengan
teknik one phase
7. Aduk putty dengan jari sampai homogen, letakkan bahan ke dalah sendok cetak. Manipulasi
light body sampai homogen dan injeksikan bahan di sekitar servikal line. Cetak dengan teknik
mukokompresi, dan tunggu sampai setting
8. Setelah setting (mengeras) lepaskan dari model, dan pastikan hasil cetakan tidak robek
9. Cuci dan keringkan hasil cetakan
10. Cetak gigi anatomis menggunakan sendok cetak untuk rahang bergigi dengan bahan cetak
alginate
Retraksi Gingiva
3. Penentuan Warna Gigi

Sesuai dengan warna gigi tetangga bantuan pedoman warna (shade guide 3D).

1. Tentukan value dengan memilih 1 dari 5 kelompok value (kecerahan warna gigi)
2. Tentukan chrome 1-3 (tingkat kepekatan warna)
3. Tentukan hue , lebih kemerahan atau ekuningan

*penentuan warna gigi dilakukan sebelum preparasi gigi penyangga dan pada siang
hari atau di bawah daylight
4. Pembuatan Bridge Sementara

1. Lakukan pencetakan anatomis untuk pembuatan model anatomis


2. Pada model anatomis bagian gigi yang hilang dibuatkan pontiknya dengan malam
3. Dengan bahan cetak putty, dicetak kembali model anatomis yang sudah
disiapkan untuk mendapat mold
4. Pencetakan fungsional setelah gigi dipreparasi dilakukan pengecoran sehingga
didapat model kerja, kemudian model kerja diberi vaselin
5. Aduk self curing putih sesuai petunjuk pabrik
6. Masukkan adukan akrilik ke dalam cetakan putty dan cetakka kembali pda model
kerja yang sudah disiapkan, tunggu sampai setting
7. Bersihkan sisa akrilik dengan carbide bur dan polis menggunakan wool dan
pumice
8. Insersikan bridge semntara pada pasien
4. Try in Bridge Permanen

A. Pemeriksaan kontak proksimal


- Melihat kontak dengan gigi tetangga, apakah terlalu rapat atau bercelah
- Koreksi menggunakan dental floss; dental floss dimasukkan dimasukkan
antara giig asli dan bridge dari oklusal ke servikal, dental floss dapt lewat
sampai servikal
B. Pemeriksaan kontak margin
- Periksa adaptasi margin dengan preparasi servikal line dengan melihat dan
menggunakan probe
- Apabila over extended (panjang) : mukosa tertekan dan pucat)
- Apabila under extended (pendek) : dengan probe akan terasa ada undercut
C. Pemeriksaan oklusi
- Periksa menggunakan artikulating paper
- Instruksikan pasien menggerakkan mandibula membuka dan menutup
- Periksa permukaan oklusal bridge apakah jejak artikulating paper rata atau
tidak
D. Pemeriksaan estetis
- Periksa warna, bentuk, dan posisi gigi
- Berikan cermin untuk meminta persetujuan pasien
5. Insersi dan Sementasi

1. Bersihkan dan keringkan area gigi yang dipreparasi, dan isolasi daerah kerja
2. Siapkan luting cement (GIC tipe 1) dengan perbandingan powder dan liquid 1:1,
aduk bubuk ke liquid di atas paper pad dengan agate spatel
3. Aduk dengan gerakan rotasi sampai homogen, dengan tanda jika diangkat bahan
tidak putus dengan jarak 1 cm
4. Letakkan bahan semen yang sudah diaduk ke dalam mahkota yang sudah disiapkan
dengan plastis instrumen
5. Lakukan pemasangan (sementasi) ke gigi yang sudah disiapkan dengan cara
menekan dengan jari sampai setting time (mengeras)
6. Bersihkan sisa semen yang melekat pada gigi dan jaringan sekitar setelah mengeras
menggunakan cotton pellet, sonde, dan dental floss
6. Kontrol
Kontrol dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi, tindakan yang perlu dilakukan:

A. Pemeriksaan subjektif
Ada atau tidaknya keluhan pasien tentang gigi tiruannya
B.Pemeriksaan objektif
Memeriksa keadaan jaringan mulut serta keadaan oklusi, retensi dan stabilisasi bridge.

7. KIE
• Hindari makan makanan yang lengket/ keras (terutama jika menggigit dengan gigi depan)
• Hindari sering konsumsi makan/minuman berwarna seperti kopi
• Sikat gigi 2 kali sehari
• Jaga oral hygiene : sikat gigi 2 kali sehari dan flossing, pengunaan obat kumur
• Pemeriksaan ulang 3 – 6 bulan
• Jika ada keluhan dengan gigi tiruan segera bawa ke dokter gigi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai