Anda di halaman 1dari 11

Pasien laki-laki, 35 tahun, datang dengan keluhan gigi depan atas hilang dan

ingin dibuatkan gigi tiruan cekat . Keadaan umum pasien compos mentis, tidak
memiliki peny. Sistemik dan kebiasaan buruk. Pemeriksaan ekstraoral T.A.K.
Pemeriksaan intraoral overjet anterior 3 mm, overbite anterior 2,5 mm, tidak
ada gigitan silang, hub. Rahang orthognato. Artikulasi kiri-kanan group function,
daya kunyah normal. Vestibulum RA dan RB sedang, residual ridge segi empat,
tinggi dan tahanan jaringan rendah, jarak mesiodistal regio 21 8,5 mm dan
servikoinsisal 12,5 mm. Gigi 11, 21 T.A.K.

 Bentuk kasus kehilangan gigi 21 memerlukan rehabilitasi dengan gigi


tiruan jembatan tipe rigid, retainer ekstrakoronal tipe partly veneered
metal porcelain crown pada gigi 11 dan 22, pontik modifikasi ridge lap
tipe partly veneered metal porcelain
GTJ
treatment sequence dan penjelasannya
1. Anamnesis + pengisian PL
2. Pencetakan Model studi+ wax up
4. anestesi+ Preparasi + tentuin warna
5. Tissue management (retraksi gingiva)
6. Cetak model kerja (double impression)
7. Bikin catetan gigit -- lalu kirim lab
8. Cetak alginat gigi yang udh di prep buat bikin GTJ sementara
9. Bikin GTJ sementara (direk indirek)
10. Poles GTJ sementara dan sementasi
11. Try in backing kirim lab buat bikin facing
12. Try in facing
13. Sementasi sementara + instruksi
14. Sementasi tetap + instruksi
15. Kontrol

indikasi GTJ
 Kehilangan 1 atau lebih gigi
 Ada diastema yang abnormal (ruang protesa < normal)
 Gigi penyangga memerlukan restorasi/ splint
 Keadaan umum baik
 Usia 17-55 tahun
Syarat gigi penyangga/ abutment
 vital, bila non vital sudah di psa sempurna
 bentuk dan ukuran normal
 angulasi/kemiringan gigi maksimal 20 derajat
 dukungan tulang/jaringan periodontal baik dengan ratio mahkota akar
2:3 (optimum)/ 1:2 (ideal)/ 1:1 (minimal)
 memenuhi hukum ante (luas PDL gigi penyangga >= luas PDL gigi yang
akan digantikan
 tekanan kunyah (kalo berat bisa tambah abutment)

Macam2 pontik
Berdasarkan yang berkontak dengan residual ridge
 saddle
 ridge lap
 modifikasi ridge lap
 conical
 ovate
berdasarkan yang tidak berkontak dengan residual ridge
 sanitary moderate
 sanitary radical

jelasin kasus kalo abudmentnya dowel


- PL
- Prep mahkota
- Pre sal akar
- Cetak sal akar
- Kirim ke lab
- Try in pasak
- Foto
- Sementasi
- Preparasi mahkota ulang
- Cetak catatan gigit
- MTS
- Tryin backing
- Tryin facing
- Sementasi

- beban kunyah liatnya gimana besar atau engganya?


Artikulasi group function (besar), canine guidance (kecil)

- berapa jarak minimal antara ridge dan gigi supaya punya kemampuan
self-cleansing? 3mm

- konektor semi-rigid buat apa aja? Salah satu gigi penyangga tidak sejajar
inklinasinya. Dan bila menggunakan intermediet abutment

- kenapa pake plastic wrap? untuk memberi ruang bagi light body, bisa aja gak
pake, tapi nanti hasil cetakan jadi tidak maksimal

- putty beda sama heavy body!! yang biasa kita pake buat cetak model kerja itu
PUTTY BUKAN HEAVY BODY. heavy body tuh sama sediannya kaya light body di
dalam tube, tapi viskositas lebih kental.
- jelasin teknik pembuatan mts —> direct, indirect, direct-indirect.

Teknik Gigi tiruan jembatan sementara (sementasi dgn freegenol)

 Direk: (+ lebih akurat, tepi margin. – self cure acrylic menghasilkan panas
jadi menyebabkan iritasi pada mukosa, atau pasien yg alergi dengan
monomernya)
- Pembuatan reproduksi Model studi (model studi awal gaboleh di
otakatik)
- pembuatan di waxup di model studi
- Baru model yg udh di waxup lalu dicetak (boleh pake putty atau
alginate)
- Setelah preprasi, model studi yang telah di wax up di cetak (bisa
menggunakan putty atau alginate) dan diisi dengan akrilik
- Gigi pasien dikeringkan. Lalu dipasang self cure ke gigi pasien, lalu
ditunggu sampe setting

 Indirek: (pasien lama pake gunain MTS nya, karena nungguin lab harus
kerjain dulu)

- Semua dikerjakan dimodel kerja
- Dilakukan di luar mulut, dengan panduan model kerja
- Pembuatan pontic dari wax pada model dimana gigi belum
dipreparasi
- Gigi yang telah di preparasi dicetak menggunakan alginate lalu di cor
- Pembuatan mahkota tiruan sementara sengan self curing acrylic pada
model gigi yang telah di preparasi

 Direk-Indirek:
- Model studi direpro dulu (model studi awal gaboleh di otakatik)
- Baru model studi repro nya di waxup
- Baru model yg udh di waxup lalu dicetak (boleh pake putty atau
alginate
- Cetakan negative putty tadi yg diisi akrilik dicetak ke model kerja (gigi
abis diprep di cetak lalu dicor)
- Cobakan pada pasien

Direk indirek :

kelebihan kekurangannya apa masing2. kalo direct kan takut kemungkinan


alergi, kalo indirect kekurangannya harus kirim ke lab jadi lama, dan presisi
kurang baik. maka dibuat teknik direk-indirek.
- pas backing facing yang dilihat apa aja
- pada desain partly, saat backing WAJIB CEK OKLUSI karena metal di bagian
palatal itu nantinya akan berkontak langsung dengan gigi antagonis. Sementara
kalo yang fully TIDAK BOLEH OKLUSI saat try in backing.
- kadang juga suka dikaitin ke kasus kalian

Evaluasi backing
pada model kerja :
- Memiliki self retention → tidak mudah lepas dari model kerja (atau jika
model kerja dibalik)
- Adaptasi marginal → sesuai dengan margin preparasi pada model kerja
SOP Evaluasi backing pada pasien :
○ GTJ dapat masuk dengan mudah
○ Kecekatan (fitness) → memiliki self retention yaitu tanpa semen,
restorasi tetap mampu berada pada posisi yang tepat tanpa
jatuh/lepas
○ Ketepatan tepi (marginal fitness & integrity) :
○ Ruang untuk facing (untuk bahan kombinasi)
■ Ada ruang pada area titik kontak, dimana backing tidak
mencapai titik kontak
■ Periksa jarak antara oklusal / incisal dengan gigi antagonis
→ tidak boleh berkontak, harus ada ruangan untuk facing
○ Stabilitas → kedudukan backing pada gigi abutment tetap dan
tepat, tidak goyang, berputar atau terungkit
■ Tekan backing pada salah satu sisi, lihat terungkit atau
tidak.
○ Adaptasi terhadap mukosa → Adaptasi mukosa adalah tertekan
atau tidaknya mukosa oleh dasar pontik yang dicek menggunakan
pressure indicator paste. Dapat juga dicek dengan dental floss pada
daerah embrasure dan berkumur (mengetahui efek self cleansing).
○ Penyesuaian oklusal (untuk partly veneer)
■ Pemeriksaan dilakukan menggunakan articulating paper
saat oklusi dan artikulasi
○ Jenis pontic → cek apakah jenis pontic sesuai dengan desain GTJ
○ Ketebalan backing → Untuk mendapat kekuatan yang adequate
dan rigid ketebalan coping logam sebaiknya 0,3-0,5mm
o Pasang kembali GTJ sementara
o Instruksikan pasien datang kembali 1 minggu kemudian untuk
pencobaan facing
Evaluasi Facing
o Kontak proksimal
o Tidak boleh open
o Tidak menekan gigi tetangga (berkontak ringan)
o Periksa dengan:Dental floss dan Marker
o Integritas margin
o Cek menggunakan sonde untuk mengetahui ada facing yang
overhanging, under, atau open. Jika open maka harus
dilakukan pembuatan cast ulang
o Dilihat juga apakah gusi pucat akibat tepi yang menekan gusi.
o Stabilitas
o Stabilisasi adalah kedudukan retainer pada gigi yang tetap dan
tepat, tidak goyang atau terungkit. Dapat diperkan dengan
menekan menggunakan jari pada salah satu gigi tiruan.
o Oklusi dan artikulasi
o Periksa oklusi menggunakan articulating paper
o Oklusi dan artikulasi baik jika à
- Permukaan oklusal berkontak dengan gigi antagonis
- Tidak ada hambatan ketika berartikulasi
o Estetis: bentuk, ukuran dan warna sesuai
Sementasi sementara
Tujuan: melihat adaptasi gigi tiruan terhadap fungsi pengunyahan, fonetik,
kesehatan lokal, estetik dan kenyamanan. Bahan yang digunakan adalah freegenol
o bersihkan mahkota gigi tiruan dan gigi, lalu keringkan. 
o Aduk freegenol sampai homogen
o Oleskan freegenol ke dalam mahkota tiruan
o Pasang mahkota tiruang pada gigi yang telah dipreparasi, tekan hingga
ada freegenol yang keluar, tunggu hingga setting
o Bersihkan kelebihan semen dengan sonde dan pada bagian proksimal
dengan dental floss
Instruksi:
• Tidak makan dan minum 1 jam setelah tindakan
• Menjaga kebersihan rongga mulut dengan sikat gigi, kumur, flossing
pada area berjejal
• Kontrol 1 minggu
-

bentuk bentuk dan indikasi pontik


cara bikin bite registration, ada brp macem material lain , fungsi apa
pada gigi tiruan cekat , rosenstiel page 49
bite registration: untuk mentransfer hubungan gigi pada saat relasi sentis dari
pasien ke articulator
material yg plg bagus : polyvinyl siloxane
1. reinforced alluwax record
stepnya:
 lunakan occlusal sheetnya di air hangat,
dan adaptasikan ke cusp tip maksila
 instruksikan pasien menutup mulut sedikit untuk mencetak
sedikit lekukan cusp RB untuk perkiraan posisi gigi rahang
bawah.
 Tambahkan pink baseplate wax di region
anterior mandibular
 Tambahkan soft metal sheet untuk
memperkuat area palatal
 dan tutup daerah pepiperal dengan sticky

wax
 lunak kan record, suruh pasien oklusi sentris untuk
mendapatkan cetakan gigi anterior, dan pastikan tidak ada
kontak gigi posterior
 lepaskan record, dinginkan di air dingin
 Ulangi pemasangan record pada gigi rahang atas, dan evaluasi
stabilitasnya. Jika gips rahang atas tersedia, evaluasi
kecocokannya juga.

 Lakukan langkah yang sama untuk gigi anterior mandibula


 tambahkan sedikit heating retaining wax di daerah
posterior mandibular lalu instruksikan pasien untuk oklusi
sentris dan langkah seperti sebelumnya
 tambahkan wax di daerah molar, instruksikan pasien untuk
oklusi sentris, danpenambahan sert pencetakan catatakan
gigit seterusnya sampai premolar

2. elastomeric/zinc oxide eugenol record


a. Latih penutupan mandibula dengan pasien sampai
diperoleh posisi CR yang dapat direproduksi.


 manipulasi material elastomeric sesuai instruksi pabrik
 keringkan permukaan oklusal gigi dengan syringe udara dan
aplikasikan material yang sudah dimasukan ke syiringe ke
occlusal surface
 instruksikan pasien oklusi sentris(hinge movement)
 instruksikan pasien untuk menahan posisinya sampai
bahannya set
 keluarkan recordnya dari mulut, trim dengan scalpel blade
3. acrylic resin record (untuk kasus partially edentulous, karena tidak
didapatkan stabilitas bilateral krn gigi yang tersisa tidak cukup)
4. recording teknik with hard pink baseplate wax (armamentarium)
 lunakan baseplate wax lalu lipat jadi 2 layer
 potong jadi bentuk seperti trapezium sesuai lebar rahang
 instruksikan pasien untuk oklusi sentris
 occlusal recordnya di trim sesuai jejas occlusal dan incisal gigi
 (G,) pada bagian jejas kaninus di trim berbentuk tangkai lalu di
bengkokan ke fasial untuk menstabilkan catatan gigit selagi pasien
diinstruksikan untuk mengulang oklusi.


5. Centric relation (CR) recording technique dengan wax wafer and leaf gauge.
 Leaf gauce diposisikan di antara insisif central dan instruksikan
pasien untuk mengigit (tujuannya untuk memisahkan kontak gigi
posterior

 lalu salah satu sisi dari wax di lunakan pada air hangat
 wax record diadaptasikan ke gigi maxilla lalu di trim sesuai buccal
cusp tip,

 ambil wax lain lalu waxnya di lunakan lagi di air hangat


 pasangkan kembali leaf gauce pada pasien, masukan wax pada gigi
posterior, instruksikan pasien untuk oklusi
 setelah tercetak, dinginkan wax pada air dingin, trim bagian pinggir
wax dengan menggunakan pisau tajam sesuai dengan batas buccal
cusp tip
 masukan ke air dingin untuk diproses ke lab

bentuk partly veneer fully veneer bagian


partly veneer:
bagian labial tidak di preparasi, 1 anterior three quarter crown, posterior
partial crown (4/5)
kalo partly veneer metal porcelain: porceleain hanya menutupi sebagian
coping
mulai tahap insersi - control
Sementasi Tetap
- Tanyakan kepada pasien apakah ada keluhan selama sementasi sementara,
apakah ada terasa sakit atau tidak enak agar dapat dievaluasi kembali
- Jika baik, lepas mahkota tiruan yang disementasi sementara dengan crown
retractor dari arah palatal
- Bersihkan kelebihan freegenol pada bagian dalam mahkota tiruan dan
bersihkan dengan alkohol 70%, lalu keringkan dengan semprotan angin
- Keringkan gigi yang akan dipasang mahkota tiruan
- Isolasi area kerja dengan cotton roll, dan pasang saliva ejector
- Aduk GIC tipe 1 (luting), lalu oleskan semen ke dalam mahkota tiruan
- Pasang mahkota tiruan secara perlahan pada gigi (agar semen dapat mengalir
tanpa adanya udara yang terjebak)
- Bila kedudukan mahkota tiruan sudah baik, tekan mahkota tiruan dengan jari
secara merata hingga setting time selesai
- Buang kelebihan semen dengan sonde atau ekskavator kecil, dan dental floss. 
- Bersihin kelebihan semen dengan kapas alkohol
- Cek dengan articulating paper apakah ada kontak prematur atau tidak, evaluasi
margin, dan titik kontak
Instruksi
- kontrol 1 minggu,
- jaga OH
- tidak makan dan minum selama 1 jam terlebih dahulu
- tidak memakai area yang telah dipasang gigi tiruan untuk makan dulu selama
1 hari
kontrol rutin 6 bulan sekali
kontrol periodik
Kontrol 1 minggu dilakukan untuk pemeriksaan apakah ada keluhan pada gigi
tiruan yang telah disementasi tetap.
Lalu pasien diinstruksikan untuk kontrol rutin 6 bulan sekali untuk evaluasi:
• Kebersihan rongga mulut pasien
• Keadaan jaringan periodontal gigi (ada kegoyangan atau tidak)
• Oklusi dan artikulasi
• Kemungkinan terjadinya karies pada gigi penyangga
• Vitalitas gigi penyangga
• Kegagalan sementasi ada/tidak
• Peradangan gingiva, biasanya dibawah pontik
• Kerusakan pada gigi tiruan seperti melengkungnya pontik, lubang pada
retainer, ausnya facing, pecahnya lapisan porcelen

Anda mungkin juga menyukai