ingin dibuatkan gigi tiruan cekat . Keadaan umum pasien compos mentis, tidak
memiliki peny. Sistemik dan kebiasaan buruk. Pemeriksaan ekstraoral T.A.K.
Pemeriksaan intraoral overjet anterior 3 mm, overbite anterior 2,5 mm, tidak
ada gigitan silang, hub. Rahang orthognato. Artikulasi kiri-kanan group function,
daya kunyah normal. Vestibulum RA dan RB sedang, residual ridge segi empat,
tinggi dan tahanan jaringan rendah, jarak mesiodistal regio 21 8,5 mm dan
servikoinsisal 12,5 mm. Gigi 11, 21 T.A.K.
indikasi GTJ
Kehilangan 1 atau lebih gigi
Ada diastema yang abnormal (ruang protesa < normal)
Gigi penyangga memerlukan restorasi/ splint
Keadaan umum baik
Usia 17-55 tahun
Syarat gigi penyangga/ abutment
vital, bila non vital sudah di psa sempurna
bentuk dan ukuran normal
angulasi/kemiringan gigi maksimal 20 derajat
dukungan tulang/jaringan periodontal baik dengan ratio mahkota akar
2:3 (optimum)/ 1:2 (ideal)/ 1:1 (minimal)
memenuhi hukum ante (luas PDL gigi penyangga >= luas PDL gigi yang
akan digantikan
tekanan kunyah (kalo berat bisa tambah abutment)
Macam2 pontik
Berdasarkan yang berkontak dengan residual ridge
saddle
ridge lap
modifikasi ridge lap
conical
ovate
berdasarkan yang tidak berkontak dengan residual ridge
sanitary moderate
sanitary radical
- berapa jarak minimal antara ridge dan gigi supaya punya kemampuan
self-cleansing? 3mm
- konektor semi-rigid buat apa aja? Salah satu gigi penyangga tidak sejajar
inklinasinya. Dan bila menggunakan intermediet abutment
- kenapa pake plastic wrap? untuk memberi ruang bagi light body, bisa aja gak
pake, tapi nanti hasil cetakan jadi tidak maksimal
- putty beda sama heavy body!! yang biasa kita pake buat cetak model kerja itu
PUTTY BUKAN HEAVY BODY. heavy body tuh sama sediannya kaya light body di
dalam tube, tapi viskositas lebih kental.
- jelasin teknik pembuatan mts —> direct, indirect, direct-indirect.
Direk: (+ lebih akurat, tepi margin. – self cure acrylic menghasilkan panas
jadi menyebabkan iritasi pada mukosa, atau pasien yg alergi dengan
monomernya)
- Pembuatan reproduksi Model studi (model studi awal gaboleh di
otakatik)
- pembuatan di waxup di model studi
- Baru model yg udh di waxup lalu dicetak (boleh pake putty atau
alginate)
- Setelah preprasi, model studi yang telah di wax up di cetak (bisa
menggunakan putty atau alginate) dan diisi dengan akrilik
- Gigi pasien dikeringkan. Lalu dipasang self cure ke gigi pasien, lalu
ditunggu sampe setting
Indirek: (pasien lama pake gunain MTS nya, karena nungguin lab harus
kerjain dulu)
- Semua dikerjakan dimodel kerja
- Dilakukan di luar mulut, dengan panduan model kerja
- Pembuatan pontic dari wax pada model dimana gigi belum
dipreparasi
- Gigi yang telah di preparasi dicetak menggunakan alginate lalu di cor
- Pembuatan mahkota tiruan sementara sengan self curing acrylic pada
model gigi yang telah di preparasi
Direk-Indirek:
- Model studi direpro dulu (model studi awal gaboleh di otakatik)
- Baru model studi repro nya di waxup
- Baru model yg udh di waxup lalu dicetak (boleh pake putty atau
alginate
- Cetakan negative putty tadi yg diisi akrilik dicetak ke model kerja (gigi
abis diprep di cetak lalu dicor)
- Cobakan pada pasien
Direk indirek :
Evaluasi backing
pada model kerja :
- Memiliki self retention → tidak mudah lepas dari model kerja (atau jika
model kerja dibalik)
- Adaptasi marginal → sesuai dengan margin preparasi pada model kerja
SOP Evaluasi backing pada pasien :
○ GTJ dapat masuk dengan mudah
○ Kecekatan (fitness) → memiliki self retention yaitu tanpa semen,
restorasi tetap mampu berada pada posisi yang tepat tanpa
jatuh/lepas
○ Ketepatan tepi (marginal fitness & integrity) :
○ Ruang untuk facing (untuk bahan kombinasi)
■ Ada ruang pada area titik kontak, dimana backing tidak
mencapai titik kontak
■ Periksa jarak antara oklusal / incisal dengan gigi antagonis
→ tidak boleh berkontak, harus ada ruangan untuk facing
○ Stabilitas → kedudukan backing pada gigi abutment tetap dan
tepat, tidak goyang, berputar atau terungkit
■ Tekan backing pada salah satu sisi, lihat terungkit atau
tidak.
○ Adaptasi terhadap mukosa → Adaptasi mukosa adalah tertekan
atau tidaknya mukosa oleh dasar pontik yang dicek menggunakan
pressure indicator paste. Dapat juga dicek dengan dental floss pada
daerah embrasure dan berkumur (mengetahui efek self cleansing).
○ Penyesuaian oklusal (untuk partly veneer)
■ Pemeriksaan dilakukan menggunakan articulating paper
saat oklusi dan artikulasi
○ Jenis pontic → cek apakah jenis pontic sesuai dengan desain GTJ
○ Ketebalan backing → Untuk mendapat kekuatan yang adequate
dan rigid ketebalan coping logam sebaiknya 0,3-0,5mm
o Pasang kembali GTJ sementara
o Instruksikan pasien datang kembali 1 minggu kemudian untuk
pencobaan facing
Evaluasi Facing
o Kontak proksimal
o Tidak boleh open
o Tidak menekan gigi tetangga (berkontak ringan)
o Periksa dengan:Dental floss dan Marker
o Integritas margin
o Cek menggunakan sonde untuk mengetahui ada facing yang
overhanging, under, atau open. Jika open maka harus
dilakukan pembuatan cast ulang
o Dilihat juga apakah gusi pucat akibat tepi yang menekan gusi.
o Stabilitas
o Stabilisasi adalah kedudukan retainer pada gigi yang tetap dan
tepat, tidak goyang atau terungkit. Dapat diperkan dengan
menekan menggunakan jari pada salah satu gigi tiruan.
o Oklusi dan artikulasi
o Periksa oklusi menggunakan articulating paper
o Oklusi dan artikulasi baik jika à
- Permukaan oklusal berkontak dengan gigi antagonis
- Tidak ada hambatan ketika berartikulasi
o Estetis: bentuk, ukuran dan warna sesuai
Sementasi sementara
Tujuan: melihat adaptasi gigi tiruan terhadap fungsi pengunyahan, fonetik,
kesehatan lokal, estetik dan kenyamanan. Bahan yang digunakan adalah freegenol
o bersihkan mahkota gigi tiruan dan gigi, lalu keringkan.
o Aduk freegenol sampai homogen
o Oleskan freegenol ke dalam mahkota tiruan
o Pasang mahkota tiruang pada gigi yang telah dipreparasi, tekan hingga
ada freegenol yang keluar, tunggu hingga setting
o Bersihkan kelebihan semen dengan sonde dan pada bagian proksimal
dengan dental floss
Instruksi:
• Tidak makan dan minum 1 jam setelah tindakan
• Menjaga kebersihan rongga mulut dengan sikat gigi, kumur, flossing
pada area berjejal
• Kontrol 1 minggu
-
wax
lunak kan record, suruh pasien oklusi sentris untuk
mendapatkan cetakan gigi anterior, dan pastikan tidak ada
kontak gigi posterior
lepaskan record, dinginkan di air dingin
Ulangi pemasangan record pada gigi rahang atas, dan evaluasi
stabilitasnya. Jika gips rahang atas tersedia, evaluasi
kecocokannya juga.
manipulasi material elastomeric sesuai instruksi pabrik
keringkan permukaan oklusal gigi dengan syringe udara dan
aplikasikan material yang sudah dimasukan ke syiringe ke
occlusal surface
instruksikan pasien oklusi sentris(hinge movement)
instruksikan pasien untuk menahan posisinya sampai
bahannya set
keluarkan recordnya dari mulut, trim dengan scalpel blade
3. acrylic resin record (untuk kasus partially edentulous, karena tidak
didapatkan stabilitas bilateral krn gigi yang tersisa tidak cukup)
4. recording teknik with hard pink baseplate wax (armamentarium)
lunakan baseplate wax lalu lipat jadi 2 layer
potong jadi bentuk seperti trapezium sesuai lebar rahang
instruksikan pasien untuk oklusi sentris
occlusal recordnya di trim sesuai jejas occlusal dan incisal gigi
(G,) pada bagian jejas kaninus di trim berbentuk tangkai lalu di
bengkokan ke fasial untuk menstabilkan catatan gigit selagi pasien
diinstruksikan untuk mengulang oklusi.
5. Centric relation (CR) recording technique dengan wax wafer and leaf gauge.
Leaf gauce diposisikan di antara insisif central dan instruksikan
pasien untuk mengigit (tujuannya untuk memisahkan kontak gigi
posterior
lalu salah satu sisi dari wax di lunakan pada air hangat
wax record diadaptasikan ke gigi maxilla lalu di trim sesuai buccal
cusp tip,