Anda di halaman 1dari 10

Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas
Indonesia
Student Log Book
Tugas Forensik 9
Nama Mahasiswa : Saly Salim Alatas
NPM : 1406572523
Nama Fasilitator : Prof. Dr. drg. Elza Ibrahim, M.Biomed.
Tanggal / Jam Diskusi : 13 desember 2017

1. Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Bencana Masal?


 Bencana adalah peristwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehigga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.1
 Bencana alam adalah bencana yang diakiatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.1’

2. Jelaskan tentang Klasifikasi Bencana?


• Natural Disaster2
• Merupakan fenomena yang terjadi secara natural yang disebabkan oleh
kejadian onset cepat ataupun lambat yang dapat bersifat geografis,
hidrologis, klimatologis, meteorologis, atau biologis.
• Man-made/Technological Disaster2
• Peristiwa yang disebabkan oleh manusia. Ini meliputi degradasi
lingkungan, polusi, dan kecelakaan.
Menurut DVI klasifikasinya terbagi menjadi 2 yaitu:2
• Open Disaster
• Peristiwa bencana yang menyebabkan kematian sejumlah individu
yang tidak diketahui.2
• Closed Disaster
• Merupakan peristiwa bencana yang menyebabkan kemmatian sejumlah
individu yang termasuk dalam kelompok yang identitasnya telah dapat
diidentifikasi 2

3. Apakah yang Anda Ketahui tentang Manajemen Bencana Masal?


pengertian bencana merupakan Serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengendalikan situasi bencana dan darurat dan untuk mempersiapkan
kerangkauntuk membantu orang yang rentan juga untuk menghindari atau
mengatasi dampak bencana.”3
Tujuan managemen bencana adalah:3
 Mengurangi (menghindari jika mungkin) kemungkinan kehilangan yang besar
karena Hazards
 Menjamin bantuan dengan cepat dan tepat terhadap korban sesuai dengan
kebutuhan
 Mencapai pemulihan yang cepat dan tahan lama

4. Bagaimana Pemerintah Mempersiapkan Diri Terhadap Bencana?(Organisasi-


Organisasi terkait dengan Peran dan Fungsi Masing-Masing BNPB, DVI,
tanggap Bencana, dll)
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)4
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Pasal 1 memiliki tugas dan fungsi
sebagai berikut
a. Tugas:4
- Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap
darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
- Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
- Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat;
- Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
dalam kondisi darurat bencana;
- Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan
nasional dan internasional;
- Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
- Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah.
b. Fungsi:
- Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif
dan efisien
- Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

2. Disaster Victim Identification (DVI)4


DVI adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal akibat
bencana yang dapat dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah
serta mengacu pada INTERPOL DVI GUIDELINE.
Prosedur DVI diterapkan jika terjadi bencana yang menyebabkan korban
massal, seperti kecelakaan pesawat, gedung terbakar atau runtuh, kecelakaan
kapal, atau aksi terorisme.

DVI secara umum adalah membina dan mengkoordinasikan semua usaha dan
kegiata identifikasi sesuai aturan dan prosedur yang berlaku secara nasional
maupun internasional pada korban mati massal akibat bencana.

Tugas Utama DVI adalah:4


- Melakukan koordinasi dengan tim medis dan apparat keamanan untuk
melakukan evakuasi korban meninggal dari tempat kejadian
- Melakukan koordinasi dengan rumah sakit setempat atau rujukan
korban meninggal
- Melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dengan sumber
daya yang ada
- Membuat kesimpulan sementara terhadap hasil pemeriksaan
- Melaporkan hasil identifikasi kepada vbadan pemerintah terkait

3. Palang Merah Indonesia (PMI)4


PMI didirikan dengan tujuan salah satunya untuk meningkatkan ketahanan
masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana serta penyakit.
Kemudian PMI memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusat
dan daerah dalam rangka menjalankan mandate dan fungsi PMI di bidang
kemanusiaan.

Tugas pokok PMI:


- Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana
- Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan
- Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
- Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18
tahun 1980)

4. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)4


Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika.
Fungsi:
- Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
- Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan
data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
- Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
- Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak
terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor
meteorologi, klimatologi, dan geofisika

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


Tugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi adalah melaksanakan
penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang vulkanologi
dan mitigasi bencana geologi.4
Fungsi:4
- Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria, serta rencana dan program di bidang vulkanologi dan
mitigasi bencana geologi;
- Pelaksanaan penelitian, penyelidikan, perekayasaan, pemetaan tematik
dan analisis risiko bencana geologi, serta peringatan dini aktivitas
gunungapi dan potensi gerakan tanah dan pemberian rekomendasi
teknis mitigasi bencana geologi;
- Pembinaan jabatan fungsional pengamat gunungapi;
- Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian,
penyelidikan, perekayasaan, pemetaan tematik dan analisis risiko
bencana geologi, serta peringatan dini aktivitas gunungapi dan potensi
gerakan tanah dan pemberian rekomendasi teknis mitigasi bencana
geologi; dan
- Pelaksanaan administrasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi.

5. Bagaimana Peran Dokter Gigi dalam Bencana Masal?


Peran dokter gigi dapat membantu identifikasi korban meninggal massal
melalui gigi-geligi mempunyai kontribusi yang tinggi dalam menentukan identitas
seseorang. Sidik jari, gigi-geligi dan DNA merupakan ukuran identifikasi primer
(primery identifiers), sedang visual, antropomeri dan pemeriksaan medis merupakan
ukuran identiifikasi sekunder (secondary identifiers). identifikasi melalui gigi yang
dapat dipercaya apabila rekaman data dibuat secara baik dan benar. Selain itu, data
berupa foto gigi semasa hidup dapat dipakai sebagai data pembanding dengan hasil
pemeriksaan jenazah. gigi adalah bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisi
bahan organik dan airnya sedikit sekali dan sebagian besar terdiri atas bahan
anorganik à tidak mudah rusak. manusia memiliki 32 gigi dengan bentuk yang jelas
dan masing-masing mempunyai lima permukaanà terdapat 160 permukaan gigi
dengan berbagai variasi keadaan, yaitu baik, rusak, ditambal, dicabut, gigi tiruan,
implant dll.Dengan asumsi jumlah penduduk sebanyak 3 milyar, maka kemungkinan
terdapatnya dua orang dengan data gigi dan mulut yang identik adalah satu
berbanding dua milyar penduduk.5
6. Jelaskan Tentang Prosedur Manajemen Bencana Massal Secara Umum yang
Terkait dengan Identifikasi Forensik Individu?7
Bencana adalah hasil dari munculnya kejadian luar biasa (hazard) pada komunitas
yang rentan (vulnerable) sehingga masyarakat tidak dapat mengatasi berbagai
implikasi dari kejadian luar biasa tersebut.7
Manajemen bencana pada dasarnya berupaya untuk menghindarkan masyarakat dari
bencana baik dengan mengurangi kemungkinan munculnya hazard maupun mengatasi
kerentanan.
Terdaoat 5 model manajemen bencana, yaitu :
1. Disaster management continuum model
Model ini mungkin merupakan model yang paling popular karena terdiri dari
tahap-tahap yang jelas sehingga lebih mudah diimplementasikan. Tahap-tahap
manajemen bencana di dalam model ini meliputi emergency, relief,
rehabilitation, reconstruction, mitigation, preparedness, dan early warning.

2. Pre-during-post disaster model


Model manajemen bencana ini membagi tahap kegiatan di sekitar bencana.
Terdapat kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebelum bencana, selama
bencana terjadi, dan setelah bencana. Model ini seringkali digabungkan
dengan disaster management continuum model

3. Contract-expand model
Model ini berasumsi bahwa seluruh tahap-tahap yang ada pada manajemen
bencana (emergency, relief, rehabilitation, reconstruction, mitigation,
preparedness, dan early warning) semestinya tetap dilaksanakan pada daerah
yang rawan bencana. Perbedaan pada kondisi bencana dan tidak bencana
adalah pada saat bencana tahap tertentu lebih dikembangkan (emergency dan
relief) sementara tahap yang lain seperti rehabilitation, reconstruction, dan
mitigation kurang ditekankan.

4. The crunch and release model


Manajemen bencana ini menekankan upaya mengurangi kerentanan untuk
mengatasi bencana. Bila masyarakat tidak rentan maka bencana akan juga
kecil kemungkinannya terjadi meski hazard tetap terjadi

5. Disaster risk reduction framework

Model ini menekankan upaya manajemen bencana pada identifikasi risiko


bencana baik dalam bentuk kerentanan maupun hazard dan mengembangkan
kapasitas untuk mengurangi risiko tersebut
PENANGGULANGAN BENCANA8
UU No. 24 tahun 2007 menyatakan “Penyelenggaraan penanggulangan bencana
adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi”
Rumusan penanggulangan bencana dari UU tersebut mengandung dua pengertian
dasar yaitu:
 Penanggulangan bencana sebagai sebuah rangkaian atau siklus

 Penanggulangan bencana dimulai dari penetapan kebijakan pembangunan


yang didasari risiko bencana dan diikuti tahap kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi

Skematis penanggulangan bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007

sumber:
1. UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. Types of disasters - IFRC [Internet]. Ifrc.org. 2017 [cited 2 December 2017].
Available from: http://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-
management/about-disasters/definition-of-hazard/

3. WHO. Disasters and Emergencies Definitions. 2012.

4. Tugas & Fungsi | BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


[Internet]. Bnpb.go.id. 2017 [cited 9 December 2017]. Available from:
https://www.bnpb.go.id/home/tugas
5. Sumber: http://www.unair.ac.id/peran-dokter-gigi-dalam-identifikasi-korban-
bencana-berita_963.html diakses pada 9 desember 2017

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana

7. Adams C, Carabott R, Evans S. 2014. Forensic Odontology: An Essential


Guide. Wiley Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai